Barusan saya kedatang tamu, seorang yang saya sudah anggap seperti
kakak sendiri. dia bertandang kerumah karena menunggu istrinya belanja.
dia memilih menunggu di rumah saya selagi sang istri shopping. Saya oun
sangat suka ada temen minum kopi sore-sore.
Kebetulan saya
tinggal hanya berjarak 1Km dari tempat sang istrinya shoping. Jadi kami
pun menikmati duduk berdua di teras belakang rumah saya yang tua ini.
Air hujan yang memericik dengan kopi hangat di cangkir, cukuplah
menemani kicauan ngalor ngidul kami berdua. Diapun bertanya, kemana hari
ini dimas? ( dia memanggil saya dengan dimas seperti adiknya sendiri)
Iya nih, saya seumur hidup baru hari ini mengalami hal seperti hari ini kang mas. Saya membuka cerita
Pengalaman apa? tanyanya lagi
Saya berkumpul dengan 5 ibu dan 1 bapak, bapaknya jadi berdua dengan saya. saya menjawab
Lah, apanya yang special dimas, biasa toh hal itu? Dia heran karena saya menganggap special pertemuan hari ini.
Begini kang mas, saya menganggap special karena saya salah menduga.
Saya salah menilai. Karena semuanya penilaian dan pesepsi saya selama
ini akan sebuah stereotype orang cantik, salah. karena itu saya
mendapatkan hal yang saya belum pernah dapati.
Wah, pasti pengalaman menarik ya dimas?
Sangat kang mas, sangat!.saya menjelaskan dengan intonasi menekankan
kata sangat . saya melanjutkan, bertemu dengan para “Mahmud” itu membuat
saya melonggo kang mas. Belum saya lanjutkan kalimat saya di potong
oleh dia..
Bentar dimas,” Mahmud” itu siapa? Dia bertanya
Oh maaf kang mas, itu istilah saya menjelaskan para “mamah mamah muda” saya biasa menyebutnya dengan Mahmud hahaha
Ok ok,,lanjut, katanya kemudian sambil nepok jidat
Hari ini saya di tugasi nganter nemein “ play date” anak-anak. Mereka
main di salah satu teman sekolah Malkia (anak bungsu saya) di perumahan
Pondok Indah. Karena istri saya sedang pergi ke negeri seberang maka
saya mendapat giliran menemani anak-anak terkecil play date.
Pastinya saya tidak nyaman karena biasanya ibu-ibu yang pasti menemani
tetapi di beri keyakinan oleh istri bahwa ada bapak kok, yang nemenin.
Dan benar ada mas T sang bapak datang dan kenalanlah kami. Namun 5 dari
Mahmud itu hanya 1 yang saya kenal. Jadi semuanya baru, ber 6 yang hadir
yang 5 kenalan baru hari itu.
Anak-anak setibanya di rumah besar
dengan sarana penuh dengan 4 mobil mewah di garasi, saya langsung tahu
dimana strata social sang tuan rumah, anak-anak berlari langsung menuju
tempat bermain yang sudah penuh dengan rekan rekannya.
Kami pun
para orang tua berkumpul di halaman belakang yang sudah di sediakan
dimeja bunda dengan jajanan pasar tersediakan melimpah di meja. Nah
disinilah yang saya bilang saya belum pernah mendapatkan pengalaman
seperti ini sebelumnya. Berkumpul dengan para Mahmud yang memiliki apa
yang saya tidak pernah duga sebelumnya.
Kang mas saya tersebut
penasaran, dia bertanya, apa nya sih yang hebat orang dari tadi
sepertinya mereka seperti orang kebanyakan dan peristiwanya juga hal
keseharian.
Iya kang mas, saya menjawab dan menjelaskan. Pertama,
saya tidak menyangka mereka semua cantik, sangat cantik. Mohon maaf ya,
saya jelaskan secara fisikal dulu, kulit mereka kinclong. Kang mas tahu
kan? Kulit sehat itu bukan putih atau warna tertentu tetapi apapun
warnanya, mereka kinclong, shinny, mengkilat. Itu artinya sehat atau
terawatt.
Kedua mereka sukses, karena mereka semua bekerja atau
memiliki bisnis. Dari cerita mereka, orang tua mereka kalangan “the
have”, suami mereka juga sama, sukses bekerja atau pengusaha papan atas
juga berangkat dari keluarga “the have” orang berpunya. Materi jangan
tanya, pengalaman traveler, jangan di tanya, network kenalanan juga
jangan di tanya.
Yang mengagetkan saya kang mas, adalah
atitudenya. Saya tahu orang cantik biasanya jaim, ngatur gaya, posture
tinggi, ngomong dan bergaya snob agak angkuh. Apa lagi wanita ini tahu
dia cantik. Namun di Mahmud tadi saya ketemu, bubar semua pemahaman itu.
Mereka santun, sangat santun, mereka ramah, mereka pintar dan mereka
lucu. Lucu bukan cute cantik, itu sudah jangan di tanya, sangat cantik,
tapi lucu kocak, jenaka itu yang mengagetkan saya. jarang loh wanita
bisa meng joke, nge mob, saling melempar cerita lucu. Jarang banget.
Cowo aja yang bisa cerita joke itu hanya mereka-mereka yang pernah
nongkrong di ujung gank, yang selalu gitaran, nyanyi nyanyim, saling
ledek,penuh keceriaan.
Para “mahmud” ini persis memiliki
pengalam itu kayaknya dulunya, mereka memiliki kemampuan nge-joke para
anak nongkrong. Saya sampai dalam hati mengucap. pasti dulunya mereka
gaul banget, gaul di kalangan bawah, gaul di kalangan kebanyakan, gaul
bersama kaum proletarian banget. Sangat egaliter, sangat “down to earth”
asli saya kaget.
O iya, kata kang mas saya juga heran. Jarang tuh dimas ada wanita yang seperti itu!
Iya kang mas, bener, saya sampai melonggo. Bagi saya wanita yang berani
“break image” seperti ini, berkumpul bersama true color nya, suasana
lepas, santun, lucu adalah cantik sekali. Belum lagi prestasinya, belum
lagi materinya, 3 dari 5 ibu muda ini adalah mantan model majalah
remaja. Walau tidak juara namun menunjukan level kecantikannya
tentunya..kalau beauty, brain, behave mereka miliki..tapi funny, manner,
cool, fun to be with..saya baru kali ini ada paket lengkap lebih dari
satu orang ada di depan mata saya.
Bayangkan kang mas, salah satunya membuka joke nge mob cerita seprti ini..
Tau ngak bo..gw kemarin ke hotel Mulia, gw ke WC. Pas masuk di WC
cewek, eh.. ada cowok keluar sambil naikin resleting celana. Gw khan
kaget, lah kok ada cowok sih. Dia Brondong boo, ganteng, tapi keluar
dari WC cewe khan geli ngak loe. Gw damprat aja.. eh "INI UNTUK
WANITA!!" tau ngak loe!!.
Eh cowo itu komentar sambil menunjuk ke 'anunya' menjawab: "INI JUGA BUAT WANITA BU? !!!"
Jiaaah..gw bengong bo..dalem hati gw bilang bener juga yeee
Di sambut gueerrrr Mahmud lain, yang ngak lama satunya lagi yang mahmud
yang pake baju sport menimpali.dengan logat sunda kental, Ini cerita
supir gua, loe semua tau lhan supir gua si eko… geblek nya setengah
mati. Beberapa waktu lalu, dia diem aja di deket mobil pagi-pagi, gua
tanya kunaon eko..
Dia pegangin pipinya kayak orang sakit gigi. Di gampar bu!!
Hah , sama siapah? Gua nyolot nanya nya
Itu, gara-gara nya bini bilang.. pak e, Liat dong tetangga sebelah,
tiap pagi sebelum pergi kerja, sang suami selalu mencium pipinyanya.
Kalau pulang kerja, dia suka bawakan bininya sekuntum bunga mawar.. bisa
ngak pak e seperti itu?"
Saya bingung bu, supir gua bilang gitu
ke gua, kata Mahmud berbaju sport. Gua dalam hati teh bingung, gua
tanyalah, kenapa kamu bingung eko?
Si eko nerusin ceritanya,
itulah bu saya bingung sama suruhan istri saya, sama suruhan istri saya
itu bu. Akhirnya tadi pagi saya ke tetangga mau mencium pipi istri
tetangga, malah di gampar saya sama tetangga bu.
Koplaaak..guoblok..tapi emang si eko asli ontohod, borokokok, cilepeung pisan..atu dah kumaha nyak..
Kami semua ngak bisa nahan ketawa, dari cara cerita, dari pembawaan,
dari keluguan semua jadi satu sehingga saya ngak bisa jaim, saya ngakak
tadi siang lepas banget. Dapet ketawa gratis gitu susah loh. Terimakasih
ke istri sudah di paksa ke kelompok beginian. Bagi saya terserah itu
cerita beneran atau bukan, yang penting ketawa. Karena ada banyak
ceritra joke saling berbalas di antara kami, kang mas.
Terus mas juga nge mob? Kang mas bertanya
Iya, namanya juga giliran, saya terakhir mas, hayoo mas wowiek cerita
apa kata para mahmud..ya saya juga ngak mau kalah saya ceritain tentang
si India tukang kain seperti ini kang mas.
Pada tahu kan….kalau
didalam dunia kedokteran, banyak yang percaya dan memahami jika fungsi
“ginjal bagus dan buah zakar” bagus pada seorang pria, maka kemampuan
sex pada pria tersebut akan sangat maximum. Saya membuka prolog cerita.
Alkisah ada seorang keturunan india, dia memiliki buah zakar tiga!. Dia
sangat bangga dengan “kelebihannya” tersebut. Dia merasa sangat
superior terhadap wanita..juga terhadap pria yang bertemu
dengannya..(eiiit jangan salah persepsi) urusan dengan prianya. Suatu
hari datang di toko kainnya datang pelanggan seorang china. Pelanggan
tersebut hendak membeli kain untuk pakaian imlek. Ketika hendak
membayar, selagi menunggu di kasir si India tadi dengan bermain
kalkulator berkata..” engkoh..tahu ga..kalo kita berdua buah zakar kita
dijumlahin..jumlahnya lima?..wah si china terkejut...belum menjawab..si
india dengan bangganya berkata..”iya, aku punya tiga..you tahu dong
manfaatnya..”
Si china merengut tak ber komentar, setelah
membayar diapun pergi. Si India menyender di kasir, tersenyum. Tak lama,
ada pelanggan datang, dua orang pria pribumi melayu, Mereka akan
membeli kain untuk jas. setelah dilayani oleh penjaga toko maka berdua
mereka menunggu dikasir. Si India dengan kalkulatornnya
menghitung-hitung belanjaan 2 pelanggannya tersebut.
kemudian
sepeti biasa dia berkata..” eh..you tahu ga..kalo kita bertiga, buah
zakar kita dijumlah..ada 7!. 2 pria melayu tersebut terkejut..belum
selesai terkejutnya..si India dengan bangganya bercerita sambil
mengedipkan matanya..”you tahu dong I punya kemampuan sex ? excelent..”.
setelah membayar dua pelanggan itupun pergi tanpa pamit.
Tak
lama ada 1 orang arab datang..dengan gaya arab yang blak-blak an dia
berkata..”ana mau beli kain..ana mau beli kain meteran, ana perlu yang
fanjang”. Seluruh pelayan toko heboh melayani tamu arab tersebut. “Ini
kurang fanjang..ana ferlu yang lebih fanjang lagi..ana kalau beli
afa-afa di negeri ana.ana beli meteran..ana beli benang..ana beli
meteran. ana beli senar gitar, ana beli meteran..ana beli karet..karet
kondom..ana BELI METERAN..faham ente..,” katanya meledak-meledak pada
para penjaga toko.
Si india dengan tenangnya menyandar di
kasir...dalam hatinya dia berkata...”awas loe arab sebentar lagi you I
skak mat”..selesai memilih si arab datang ke kasir. Seperti biasa sambil
hitung-hitung kalkulator si india berkata pada si arab...”boz..you
tahu..kalo buah zakar kita berdua dijumlah..jumlahnya ada 5..”,katanya
bangga. Mendengar hal tersebut si arab kaget dan berkata,” HAH!..ANA
KAGAK SANGKA ENTE FUNYA BIJI ZAKAR CUMA SATU”. # may peace be upon us
Minggu, 20 Desember 2015
Kamis, 17 Desember 2015
hei..look! Those stuff belong to Asian guy !
saya terperangah ada suara mengatakan barang toileteris yang saya
letakan di meja kaca wastafel ada yang mengenalnya dengan terdengarnya
suara berat menggelegar di tengah sepinya ruangan kamar mandi bersama di
asrama Menlo.
The skinny guy? The one who live right at the corner second floor? Terdengar suara yang lebih kecil nyeletuk memastikan kamar anak asia yang kurus cungkring itu tinggal di kamar ujung lantai dua. Dan itu kamar saya!
Yup, he’s the one, I recognize his wirdo tooth brush, yang disambut gelak tawa sekitar 5 hingga 7 orang menurut perkiraan saya. Sialan, kata saya dalam hati. Ada juga yang memperhatikan sikat gigi saya yang sudah brodol dengan merek ngak jelas beli di warung depan rumah di tanah air sekarang terbawa ke asrama kampus Menlo ini.
Saya sedang dalam WC niatnya buang hajat setelah cuci muka dan meletakan barang-barang kebersihan badan di atas wastafel. Tersentak saya diam dalam toilet tersebut yang membuat saya mengurungkan niat awal saya buang hajat pagi. saya menunggu dengan bingung mau diapain lagi saya ini?. Mau diapain saya sama mereka yang datang sekarang ini?..saya panic!.
Orang kampung yang datang ke negeri jauh bernama negeri ‘american dream”. Tiap hari mendapatkan tindakan yang bagi saya tidak sopan, bahkan menghina. Menghina ras asia, menghina ukuran tubuh. Tas saya disembunyikan. Tugas kampus saya dibuang. Dan banyak lagi. Sehingga saya memilih menghindar. Salah satunya adalah saya memilih mandi pagi jam 6 pagi agar sepi. Kelas rata-rata mulai jam 9. Dimana jam 8 kami biasa makan di kantin bersama, sehingga kebiasaan mereka adalah mandi pagi jam 7.30an.
Jam 6 pagi sepi.
Ada 10 asrama di Menlo college. Dari 7.000 an murid ada 700 an siswa yang tinggal di asrama. Masing-masing asrama terdiri dari 3 lantai. Asrama pria dan wanita terpisah. Dalam 3 lantai asrama pria dimana saya tinggal. kamar mandi ada di level 2 dan level 3. Level 1 disediakan untuk laundry room dan student room untuk berkumpul dengan TV. Di kamar tidak boleh ada TV.
Kamar mandi berupa tempat dengan pancuran 20 buah tanpa sekat pemisah. Bisa di bayangkan jika mandi bareng dimana body mereka kayak raksasa semua. Apa lagi jika di saat tersebut ada atlet olahraga mandi bareng. Biasa mereka bergerombol tidak sendiri. tawa canda joke kasar ciri khas mereka keluar. Saling bercanda, dengan candanya kasar. Bisa fisikal, bisa nge bully dengan kata-kata.
WC toilet juga berbaris panjang ada 20 seat. Ditambah ada 20 urinoir. Terbagi ruang kiri kanan. Didepanya meja wastafel kaca panjang dengan 20 water sink buat gosok gigi dan merapihkan diri. Lalu ada ruang kering , semacam powder room buat berdandanmerapihakn pakaian atau buat berpoakaian, juga buat meletakan baju bersih dengan ada sebauh kaca cermin besar.
Dalam dunia kampus. Di Menlo dan seperti di kebanyakan kampus lainnya. Mereka memiliki banyak kelompok, ada yang fraternity kesamaan akademi misalnya engineering punya delta gamma alpha. Math punya Charlie Charlie tetha. Atau mereka dari kelompok debat, kelompok politik, Atau mereka dari kelompok olah raga. Ada American football, ada basket ball, ada baseball dan banyak lagi kelompok, termasuk ras. Kelompok chicano, asal mexico, latinos, irish, Italian, dan lain sebagainya.
Mereka semua biasa bersaing, biasa berantem, namun bisa juga sangat kompak. Dengan satu kesamaan rasa di kelompoknya.
Saya asia yang tidak punya genk, tidak punya kelompok, tidak punya club. Saya orang baru di sebuah culture baru yang keras dan smart. Bener mereka semua pintar, licik bahkan. Mereka semua akademisi. Pintar, banyak ilmu, banyak informasi, banyak pengetahuan dan tetap saja keras dan kasar karakternya. Karakter penaklukan.
Give those stuff to me, terdengar suara melengking dari sisi kanan wc saya. saya bisa pastikan bahwa barang saya yang dimaksud.
Catch it, seseroang melemparkan kepada yang memintanya. Saya hanya bisa mengira-ngira karena saya berada dalam box toilet. Masih bercelana dan melepas baju namun belum melakukan apa yang mau saya lakukan, buang hajat.
Saya posisi jongkok di wc tersebut selayaknya orang buang hajat. Sambil membayangkan apa yang mereka lakukan terhadap barang saya di luar. Saya membayangkan dalam pikiran saya, kayaknya barang saya di buang atau disembunyikan . dan bayangan tersebut mendadak sirna dengan ketawa lepas mereka yang terbahak bahak. Mereka tahu saya di toilet. Dan mereka memang niat mengerjain saya, seperti harihari sebelumnya. seseroang saat itu jelas memegang salah satu barang saya dan melakukan sesuatu. saya tidak tahu apa dan ngapain dia.
Yang jelas mereka ada yang menutup mulut menahan tawa setelhanya, dan ada yang terbahak bahak lepas tak tertahankan. Pasti lucu sekali buat mereka dan bukan buat saya. mereka tidak bicara mereka ngapain. Saya diam dan berfokus menunggu apa yang akan mereka katakan. Sehingga saya tahu barang saya diapain.
Hingga seseorang nyeletuk, you creazy bitch!, kepada temannya yang di sambut tawa lainnya sambil di tahan. Lalu yang lainnya nyeletuk , put back those Asian stuff, sambil menahan tawa.
Saya tegang sekali menanti apa yang mereka lakukan selanjutnya. Karena mungkin saja mereka akan melakuakn hal fisikal kepada saya. disisi lain pikiran saya menebak-nebak apa yang mereka lakukan terhadap barang saya.
DUUUK!! Tiba-taba pintu wc saya di gedor keras..hey Asian, enjoy your shit!..hahahaha. saya terkaget lagi dengan gebukan di pintu wc tersebut yang menambah hilangnya niat saya berhajat pagi.
Mules perutnya lain, saya ketakutan atas apa yang akan mereka kerjakan selanjutnya. Namun itu jam 6 pagi. Rasanya mereka ngak akan mandi pagi, dan benar saja satu-satu mereka keluar ruangan kamar mandi sambil tertawa-tawa di tambah banyak komentar melecehkan candaan.
Rupanya mereka akan olah raga, ke kamar mandi karena mau kencing atau melakukan ritual pagi lainnya. Dan sekarang mereka sudah pergi meninggal ruangan.
Sedari tadi saya memilih diam, main aman. Bagi saya, lebih baik saya memilih diam. Tak bergerak dalam wc tersebut. Suara merekapun menjauh dan menghilang. Seketika ruangan hening.. Saya tahu saya sendirian saat itu. Perlahan saya keluar dari wc tersebut.
Menatap ke arah wastafel saya perhatikan, odol masih ada, sikat gigi ada, sampo sabun ada, handuk ada, berantakan memang, ta[I semua masih ada. Saya ke depan kaca tersebut merapihkan barang –barang. Saya pikir ada baiknya saya gosok gigi dan kalau nanti perut berantak mules baru masuk ke wc lagi. Dan kali ini barang-barang akan saya bawa masuk dalam wc. Walau sempit, namun pastinya lebih aman.
Saya ambil pasta gisi yang sudah tipis pastanya, yang hanya keluar seadanya, saya poleskan keatas sikat gigi yang bulunya brodol. UHHHH, bau taik…kurang ajar, bau menyengat ketika sikat gigi itu setengah masuk dalam mulut saya. saya ludahin berkali-kali. Saya kumur-kumur berusaha memuntahkan isi di mulut saya..tangan saya di ujung wastafel, wajah saya melihat lantai sambil berusaha membuang najis bau hal yang menjijikan tadi dari mulut saya.
Brengsek, berkali-kali saya menghujat. Kayaknya tadi sikat gigi ini di gosokkan kelobang pantat salah satu dari mereka. Karena itu mereka puas sekali terbahak terpingkal.
Saya hanya bisa membanting sikat gigi tersebut kedalam keranjang sampah. Saya mual dan jijik, saya marah sekali, kesal sekali, bangsat ini anak-anak…# Mardigu Saga Continue I
The skinny guy? The one who live right at the corner second floor? Terdengar suara yang lebih kecil nyeletuk memastikan kamar anak asia yang kurus cungkring itu tinggal di kamar ujung lantai dua. Dan itu kamar saya!
Yup, he’s the one, I recognize his wirdo tooth brush, yang disambut gelak tawa sekitar 5 hingga 7 orang menurut perkiraan saya. Sialan, kata saya dalam hati. Ada juga yang memperhatikan sikat gigi saya yang sudah brodol dengan merek ngak jelas beli di warung depan rumah di tanah air sekarang terbawa ke asrama kampus Menlo ini.
Saya sedang dalam WC niatnya buang hajat setelah cuci muka dan meletakan barang-barang kebersihan badan di atas wastafel. Tersentak saya diam dalam toilet tersebut yang membuat saya mengurungkan niat awal saya buang hajat pagi. saya menunggu dengan bingung mau diapain lagi saya ini?. Mau diapain saya sama mereka yang datang sekarang ini?..saya panic!.
Orang kampung yang datang ke negeri jauh bernama negeri ‘american dream”. Tiap hari mendapatkan tindakan yang bagi saya tidak sopan, bahkan menghina. Menghina ras asia, menghina ukuran tubuh. Tas saya disembunyikan. Tugas kampus saya dibuang. Dan banyak lagi. Sehingga saya memilih menghindar. Salah satunya adalah saya memilih mandi pagi jam 6 pagi agar sepi. Kelas rata-rata mulai jam 9. Dimana jam 8 kami biasa makan di kantin bersama, sehingga kebiasaan mereka adalah mandi pagi jam 7.30an.
Jam 6 pagi sepi.
Ada 10 asrama di Menlo college. Dari 7.000 an murid ada 700 an siswa yang tinggal di asrama. Masing-masing asrama terdiri dari 3 lantai. Asrama pria dan wanita terpisah. Dalam 3 lantai asrama pria dimana saya tinggal. kamar mandi ada di level 2 dan level 3. Level 1 disediakan untuk laundry room dan student room untuk berkumpul dengan TV. Di kamar tidak boleh ada TV.
Kamar mandi berupa tempat dengan pancuran 20 buah tanpa sekat pemisah. Bisa di bayangkan jika mandi bareng dimana body mereka kayak raksasa semua. Apa lagi jika di saat tersebut ada atlet olahraga mandi bareng. Biasa mereka bergerombol tidak sendiri. tawa canda joke kasar ciri khas mereka keluar. Saling bercanda, dengan candanya kasar. Bisa fisikal, bisa nge bully dengan kata-kata.
WC toilet juga berbaris panjang ada 20 seat. Ditambah ada 20 urinoir. Terbagi ruang kiri kanan. Didepanya meja wastafel kaca panjang dengan 20 water sink buat gosok gigi dan merapihkan diri. Lalu ada ruang kering , semacam powder room buat berdandanmerapihakn pakaian atau buat berpoakaian, juga buat meletakan baju bersih dengan ada sebauh kaca cermin besar.
Dalam dunia kampus. Di Menlo dan seperti di kebanyakan kampus lainnya. Mereka memiliki banyak kelompok, ada yang fraternity kesamaan akademi misalnya engineering punya delta gamma alpha. Math punya Charlie Charlie tetha. Atau mereka dari kelompok debat, kelompok politik, Atau mereka dari kelompok olah raga. Ada American football, ada basket ball, ada baseball dan banyak lagi kelompok, termasuk ras. Kelompok chicano, asal mexico, latinos, irish, Italian, dan lain sebagainya.
Mereka semua biasa bersaing, biasa berantem, namun bisa juga sangat kompak. Dengan satu kesamaan rasa di kelompoknya.
Saya asia yang tidak punya genk, tidak punya kelompok, tidak punya club. Saya orang baru di sebuah culture baru yang keras dan smart. Bener mereka semua pintar, licik bahkan. Mereka semua akademisi. Pintar, banyak ilmu, banyak informasi, banyak pengetahuan dan tetap saja keras dan kasar karakternya. Karakter penaklukan.
Give those stuff to me, terdengar suara melengking dari sisi kanan wc saya. saya bisa pastikan bahwa barang saya yang dimaksud.
Catch it, seseroang melemparkan kepada yang memintanya. Saya hanya bisa mengira-ngira karena saya berada dalam box toilet. Masih bercelana dan melepas baju namun belum melakukan apa yang mau saya lakukan, buang hajat.
Saya posisi jongkok di wc tersebut selayaknya orang buang hajat. Sambil membayangkan apa yang mereka lakukan terhadap barang saya di luar. Saya membayangkan dalam pikiran saya, kayaknya barang saya di buang atau disembunyikan . dan bayangan tersebut mendadak sirna dengan ketawa lepas mereka yang terbahak bahak. Mereka tahu saya di toilet. Dan mereka memang niat mengerjain saya, seperti harihari sebelumnya. seseroang saat itu jelas memegang salah satu barang saya dan melakukan sesuatu. saya tidak tahu apa dan ngapain dia.
Yang jelas mereka ada yang menutup mulut menahan tawa setelhanya, dan ada yang terbahak bahak lepas tak tertahankan. Pasti lucu sekali buat mereka dan bukan buat saya. mereka tidak bicara mereka ngapain. Saya diam dan berfokus menunggu apa yang akan mereka katakan. Sehingga saya tahu barang saya diapain.
Hingga seseorang nyeletuk, you creazy bitch!, kepada temannya yang di sambut tawa lainnya sambil di tahan. Lalu yang lainnya nyeletuk , put back those Asian stuff, sambil menahan tawa.
Saya tegang sekali menanti apa yang mereka lakukan selanjutnya. Karena mungkin saja mereka akan melakuakn hal fisikal kepada saya. disisi lain pikiran saya menebak-nebak apa yang mereka lakukan terhadap barang saya.
DUUUK!! Tiba-taba pintu wc saya di gedor keras..hey Asian, enjoy your shit!..hahahaha. saya terkaget lagi dengan gebukan di pintu wc tersebut yang menambah hilangnya niat saya berhajat pagi.
Mules perutnya lain, saya ketakutan atas apa yang akan mereka kerjakan selanjutnya. Namun itu jam 6 pagi. Rasanya mereka ngak akan mandi pagi, dan benar saja satu-satu mereka keluar ruangan kamar mandi sambil tertawa-tawa di tambah banyak komentar melecehkan candaan.
Rupanya mereka akan olah raga, ke kamar mandi karena mau kencing atau melakukan ritual pagi lainnya. Dan sekarang mereka sudah pergi meninggal ruangan.
Sedari tadi saya memilih diam, main aman. Bagi saya, lebih baik saya memilih diam. Tak bergerak dalam wc tersebut. Suara merekapun menjauh dan menghilang. Seketika ruangan hening.. Saya tahu saya sendirian saat itu. Perlahan saya keluar dari wc tersebut.
Menatap ke arah wastafel saya perhatikan, odol masih ada, sikat gigi ada, sampo sabun ada, handuk ada, berantakan memang, ta[I semua masih ada. Saya ke depan kaca tersebut merapihkan barang –barang. Saya pikir ada baiknya saya gosok gigi dan kalau nanti perut berantak mules baru masuk ke wc lagi. Dan kali ini barang-barang akan saya bawa masuk dalam wc. Walau sempit, namun pastinya lebih aman.
Saya ambil pasta gisi yang sudah tipis pastanya, yang hanya keluar seadanya, saya poleskan keatas sikat gigi yang bulunya brodol. UHHHH, bau taik…kurang ajar, bau menyengat ketika sikat gigi itu setengah masuk dalam mulut saya. saya ludahin berkali-kali. Saya kumur-kumur berusaha memuntahkan isi di mulut saya..tangan saya di ujung wastafel, wajah saya melihat lantai sambil berusaha membuang najis bau hal yang menjijikan tadi dari mulut saya.
Brengsek, berkali-kali saya menghujat. Kayaknya tadi sikat gigi ini di gosokkan kelobang pantat salah satu dari mereka. Karena itu mereka puas sekali terbahak terpingkal.
Saya hanya bisa membanting sikat gigi tersebut kedalam keranjang sampah. Saya mual dan jijik, saya marah sekali, kesal sekali, bangsat ini anak-anak…# Mardigu Saga Continue I
Kamis, 10 Desember 2015
“ Punya jantung ngak punya hati, ini manusia apa pohon pisang?”
“ Punya jantung ngak punya hati, ini manusia apa pohon pisang?”
Kalau bukan pemain besar, mau melawan raksasa bisnis, sebaiknya serang mereka pakai “flanking attack” mas! Demikian mas H memberikan pesannya ketika saya meminta saran untuk sebuah usaha yang belum pernah saya masuki.
Mas mau masuk dunia fashion models dan langsung membuat event terbesar di tanah air. Sementara mas wowiek belum punya pengalaman tersebut, itu gila. Katanya kemudian. Kalau saran saya masuk pelan-pelan. Para competitor juga tidak akan melawan karena pasarnya memang masih besar dan belum tergarap.
Mungkin mas wowiek punya strategi lain, dia memilih pakai “leapfrog attack” dalam bisnis kali ini, demikian pak S berkata masuk dalam pembicaraan.
Saya setuju dengan pak S, mas wowiek mau masuk dan mau langsung leading menjadi pertama dan terbesar dalam bisnis fashion models, karena itu dia pakai “encirclement strategy” sekaligus.
Saya duduk manis mendengarkan percakapan ini. Setelah sebelumnya saya bicara panjang lebar rencana bisnis saya yang baru maka mendengar saran dari 3 sahabat ini adalah kebutuhan dasar saya. Memang benar pada dasarnya berbisnis itu tidak mudah, sulit dan jalannya berliku.
Sebagai pebnisnis, kita seakan mahluk yang bekerja tanpa tanggalan merah. Setiap hari seakan tanggal selalu biru. Harus pintar-pintar ambil tenaga dan memanfaatkan tenaga agar tidak boros. Bisnis ibarat lari marathon. Jaga stamina karena panjang, jauh dan melelahkan. Cadangan energy di jaga, cash flow dijaga, semangat di jaga. Bukan hanya diri sendiri, mitra, teman , anak buah, team, vendor semua harus di jaga.
Belum lagi jurus dan strategi bisnis. Banyak banget. Di pasar highly competition red ocean market, dipasar highly regulated business seperti jasa keuangan dan airline, dipasar UKM, dipasar international semua punya strategi, jurus, kompetisi, dan regulasi berbeda. Sifat pasar juga berbeda, ekstreem sekali perbedaannya.
Dan untuk menjadi master, semua jurus harus dikuasai dan pernah digunakan dalam banyak pertandingan (baca kompetisi). Jika kita hanya tahu sedikit ya sedikit pula perkembangannya. Seperti misalnya beberapa saat lalu seorang sahabat saya berbisnis makanan. Dia masuk di bisnis warteg.
Harga murah, nasi mentung menggunung tinggi, lauk beragam banyak, tempat bersih seperti café atau resto fasfood kenamana nan tertata rapih. Posisi dan lokasi jangan di tanya lagi. Itu target nya. Di tengah pasar, dekat terminal, di daerah kantoran.
Membangun langsung 15 cabang. Manajeman rapih, bisnis plan nyaris sempurna. Beliau memiliki pengalaman di bisnis makanan lama. Bahan baku dapat harga termurah mutu terbaik. Chef terbaik, service ala warteg hanya dinaikan kelas pelayana, kebersihan serta sarananya dan harga tetap warteg jalanan. Murah.
Diawal cerita melihat strateginya menyasar C & B class, harga C class, mutu dan suasana B class, lokasi daerah utama di tengah kesibukan aktifitas harian banyak mansuia. Berbekal pengalaman ini bisnis pasti ngak ada matinya, pasti sukses, karena margin keuntungan juga masih cukup besar.
Tahun ketiga berjalan. Dia menceritakan bisnis warteg nya saat ini. Tutup semua.
Saya cukup heran. Manajemen bagus, harga bagus, lokasi strategis, competitor hanya warteg dengan manajemen seadanya disekelilingnya. Harusnya bukan tandingannya. Saya bertanya, kok bisa mas?
Dia menjawab, dalam manajemen rapih yang saya terapkan, strategi bisnis yang saya buat rapih dengan saran konsultan bisnis handal. Berbisnis ala chain café kenamaan atau fastfood ternama. Kami tidak pernah menghitung warteg sebelah kami, sebagai pesaing. Kami percaya mereka bukan lawan kami. Ternyata ada hal yang kami tidak perhitungkan dari mereka yang mukul kami.
“Ngebon”, atau ngutang bayar belakang, bayar abis bulan, bayar mingguan. Diama hal ini tidak bisa kami terima, namun hal inilah yang membuat warteg sebelah hidup dan berkembang. Keterikatan emosi, jauh lebih powerful dibandingkan kerapihan manajemen.
Tukang sayur, tukang ojek, tukang bangunan semua kesana, ke warteg sebelah kami. Walau ketika bayar mereka menghutang lagi. Seakan hutang ngebon tidak pernah lunas dan selalu memiliki hutang namun hal itulah yang membuat pelanggan kembali. Hal itulah yang membuat mahasiswa bisa menyelesaikan kuliahnya. Dan banyak alasan emosional lainnya. Bukan terenak, bukan termurah, bukan terbersih.
“Ngebon” itu merusak strategi bisnis saya, secanggih Harvard business school pun tidak pernah mengukur kekuatan ngebon. Yang jelas kami kalah kompetisi dengan ngebon. Dengan ikatan emosi ini. Betapa bisnis memang memiliki banyak jurus ada benarnya mas. Ini jurus mana, dimanajemen modern tidak dipelajari. Warteg2 itu master semua mas. Demikian dia menutup cerita yang membuat saya tidakpunya komentar selain, saya harus belajar lagi. Seperti hari ini.
Saya, dalam satu hari ini duduk bersama 3 orang yang memiliki kemampuan perusak usaha “destruction manajemen” pastinya peristiwa yang langka. Duduk bersama orang yang didalam berbisnis adalah orang yang pandai melihat terobosan dan berani mengambil resiko adalah sebuah kehormatan.
Bersama para eksekutif puncak perusahaan bonafid untuk berdiskusi membagi ilmu mereka adalah kesempatan emas yang tidak bisa di bayar dengan uang. Merasakan energy mereka langsung tidak bisa tergantikan dengan sebuah kenikmatan makanan terenak sekalipun.
Inilah hari dimana saya bersama mas H eks petinggi indosat dan petinggi excelcomindo TBK, pak S mantan petinggi medco dan mantan petinggi pertamina yang membawa pertamina masuk top 500 company dalam fortune magazine dan mas A petinggi bank asing mantan petinggi telkomsel.
Seperti nasehatnya di atas saya di sarankan menggunakan “flanking attack” dalam menyerang competitor dan “leapfrog attack” saya akan coba ceritakan dengan kisah bisnis nyata yang dilakukan mas H sewaktu dia di XL.
Flanking adalah mencari kelemahan lawan. Ini istilah tinju sebenarnya. Misalnya kelemahan seseroang adalah di perutnya, maka tonjokin aja perutnya lebih banyak dari kepalanya.
Dari 33 provinsi penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia saat itu menguasi semuanya. Namun ada daerah NTT dan Madura mereka lemah. Karena dianggap pasarnya kecil. Maka XL melakukan “flanking” dengan mengusasi 2 lokasi tersebut. Signal terbaik, jaringan terbaik dipasang sehingga dua lokasi tersebut di rebut pasarnya hingga 80%.
Lalu pelan-pelan masuk ke NTB dan bali. Tidak terasa bagi competitor terbesar tersebut karena pasar tetap tumbuh dari daerah lain. Namun mereka tidak sadar ada daerah yang keambil.
Lalu XL dipusat melakukan “guerilla attack” buat kampanye harga murah, namun hanya 2 minggu lalu menghilang. Pelan namun pasti , diulang-ulang pasar di tengah di ganggu dengan kampanye muncul hilang pulsa murah. Taktik guerilla. Hit and run.
Sehingga daerah Bali, NTB, jawa timur mulai kerebut dengan porsi hampir 50:50. Lalu ,XL menggunakan “leapfrog” lompat katak adalah membuat sesuatu lebih dulu dari competitor. jual paket pulsa Rp 10.000 an. Paket murah yang membuat pangsa pasar dalam waktu 2 tahun mengambil 20% pasar telekomunikasi pindah ke XL.
Itu ilustrasi sederhana dari pesan mas H. dan ketika saya berkumpul dengan para dewa CEO ini maka saran merekalah yang saya pasti pakai dalam menyalip ditikungan para competitor nantinya. Yang saya target adalah dunia advertsing. Karena para pemilik brand memerlukan program unik dan baik untuk profiling produk mereka pastinya. Maka kita membuat program untuk menangkap kebutuhan mereka, para pemilik produk utama – prime product tersebut.
O iya, sedangkan saran mas A dan pak S untuk “frontal attack” dan “encirclement strategy” sebaiknya ditulis diseri berikutnya ya. Mudah-mudahan banyak sahabat yang minat dan membutuhkan. # May peace be upon us
Kalau bukan pemain besar, mau melawan raksasa bisnis, sebaiknya serang mereka pakai “flanking attack” mas! Demikian mas H memberikan pesannya ketika saya meminta saran untuk sebuah usaha yang belum pernah saya masuki.
Mas mau masuk dunia fashion models dan langsung membuat event terbesar di tanah air. Sementara mas wowiek belum punya pengalaman tersebut, itu gila. Katanya kemudian. Kalau saran saya masuk pelan-pelan. Para competitor juga tidak akan melawan karena pasarnya memang masih besar dan belum tergarap.
Mungkin mas wowiek punya strategi lain, dia memilih pakai “leapfrog attack” dalam bisnis kali ini, demikian pak S berkata masuk dalam pembicaraan.
Saya setuju dengan pak S, mas wowiek mau masuk dan mau langsung leading menjadi pertama dan terbesar dalam bisnis fashion models, karena itu dia pakai “encirclement strategy” sekaligus.
Saya duduk manis mendengarkan percakapan ini. Setelah sebelumnya saya bicara panjang lebar rencana bisnis saya yang baru maka mendengar saran dari 3 sahabat ini adalah kebutuhan dasar saya. Memang benar pada dasarnya berbisnis itu tidak mudah, sulit dan jalannya berliku.
Sebagai pebnisnis, kita seakan mahluk yang bekerja tanpa tanggalan merah. Setiap hari seakan tanggal selalu biru. Harus pintar-pintar ambil tenaga dan memanfaatkan tenaga agar tidak boros. Bisnis ibarat lari marathon. Jaga stamina karena panjang, jauh dan melelahkan. Cadangan energy di jaga, cash flow dijaga, semangat di jaga. Bukan hanya diri sendiri, mitra, teman , anak buah, team, vendor semua harus di jaga.
Belum lagi jurus dan strategi bisnis. Banyak banget. Di pasar highly competition red ocean market, dipasar highly regulated business seperti jasa keuangan dan airline, dipasar UKM, dipasar international semua punya strategi, jurus, kompetisi, dan regulasi berbeda. Sifat pasar juga berbeda, ekstreem sekali perbedaannya.
Dan untuk menjadi master, semua jurus harus dikuasai dan pernah digunakan dalam banyak pertandingan (baca kompetisi). Jika kita hanya tahu sedikit ya sedikit pula perkembangannya. Seperti misalnya beberapa saat lalu seorang sahabat saya berbisnis makanan. Dia masuk di bisnis warteg.
Harga murah, nasi mentung menggunung tinggi, lauk beragam banyak, tempat bersih seperti café atau resto fasfood kenamana nan tertata rapih. Posisi dan lokasi jangan di tanya lagi. Itu target nya. Di tengah pasar, dekat terminal, di daerah kantoran.
Membangun langsung 15 cabang. Manajeman rapih, bisnis plan nyaris sempurna. Beliau memiliki pengalaman di bisnis makanan lama. Bahan baku dapat harga termurah mutu terbaik. Chef terbaik, service ala warteg hanya dinaikan kelas pelayana, kebersihan serta sarananya dan harga tetap warteg jalanan. Murah.
Diawal cerita melihat strateginya menyasar C & B class, harga C class, mutu dan suasana B class, lokasi daerah utama di tengah kesibukan aktifitas harian banyak mansuia. Berbekal pengalaman ini bisnis pasti ngak ada matinya, pasti sukses, karena margin keuntungan juga masih cukup besar.
Tahun ketiga berjalan. Dia menceritakan bisnis warteg nya saat ini. Tutup semua.
Saya cukup heran. Manajemen bagus, harga bagus, lokasi strategis, competitor hanya warteg dengan manajemen seadanya disekelilingnya. Harusnya bukan tandingannya. Saya bertanya, kok bisa mas?
Dia menjawab, dalam manajemen rapih yang saya terapkan, strategi bisnis yang saya buat rapih dengan saran konsultan bisnis handal. Berbisnis ala chain café kenamaan atau fastfood ternama. Kami tidak pernah menghitung warteg sebelah kami, sebagai pesaing. Kami percaya mereka bukan lawan kami. Ternyata ada hal yang kami tidak perhitungkan dari mereka yang mukul kami.
“Ngebon”, atau ngutang bayar belakang, bayar abis bulan, bayar mingguan. Diama hal ini tidak bisa kami terima, namun hal inilah yang membuat warteg sebelah hidup dan berkembang. Keterikatan emosi, jauh lebih powerful dibandingkan kerapihan manajemen.
Tukang sayur, tukang ojek, tukang bangunan semua kesana, ke warteg sebelah kami. Walau ketika bayar mereka menghutang lagi. Seakan hutang ngebon tidak pernah lunas dan selalu memiliki hutang namun hal itulah yang membuat pelanggan kembali. Hal itulah yang membuat mahasiswa bisa menyelesaikan kuliahnya. Dan banyak alasan emosional lainnya. Bukan terenak, bukan termurah, bukan terbersih.
“Ngebon” itu merusak strategi bisnis saya, secanggih Harvard business school pun tidak pernah mengukur kekuatan ngebon. Yang jelas kami kalah kompetisi dengan ngebon. Dengan ikatan emosi ini. Betapa bisnis memang memiliki banyak jurus ada benarnya mas. Ini jurus mana, dimanajemen modern tidak dipelajari. Warteg2 itu master semua mas. Demikian dia menutup cerita yang membuat saya tidakpunya komentar selain, saya harus belajar lagi. Seperti hari ini.
Saya, dalam satu hari ini duduk bersama 3 orang yang memiliki kemampuan perusak usaha “destruction manajemen” pastinya peristiwa yang langka. Duduk bersama orang yang didalam berbisnis adalah orang yang pandai melihat terobosan dan berani mengambil resiko adalah sebuah kehormatan.
Bersama para eksekutif puncak perusahaan bonafid untuk berdiskusi membagi ilmu mereka adalah kesempatan emas yang tidak bisa di bayar dengan uang. Merasakan energy mereka langsung tidak bisa tergantikan dengan sebuah kenikmatan makanan terenak sekalipun.
Inilah hari dimana saya bersama mas H eks petinggi indosat dan petinggi excelcomindo TBK, pak S mantan petinggi medco dan mantan petinggi pertamina yang membawa pertamina masuk top 500 company dalam fortune magazine dan mas A petinggi bank asing mantan petinggi telkomsel.
Seperti nasehatnya di atas saya di sarankan menggunakan “flanking attack” dalam menyerang competitor dan “leapfrog attack” saya akan coba ceritakan dengan kisah bisnis nyata yang dilakukan mas H sewaktu dia di XL.
Flanking adalah mencari kelemahan lawan. Ini istilah tinju sebenarnya. Misalnya kelemahan seseroang adalah di perutnya, maka tonjokin aja perutnya lebih banyak dari kepalanya.
Dari 33 provinsi penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia saat itu menguasi semuanya. Namun ada daerah NTT dan Madura mereka lemah. Karena dianggap pasarnya kecil. Maka XL melakukan “flanking” dengan mengusasi 2 lokasi tersebut. Signal terbaik, jaringan terbaik dipasang sehingga dua lokasi tersebut di rebut pasarnya hingga 80%.
Lalu pelan-pelan masuk ke NTB dan bali. Tidak terasa bagi competitor terbesar tersebut karena pasar tetap tumbuh dari daerah lain. Namun mereka tidak sadar ada daerah yang keambil.
Lalu XL dipusat melakukan “guerilla attack” buat kampanye harga murah, namun hanya 2 minggu lalu menghilang. Pelan namun pasti , diulang-ulang pasar di tengah di ganggu dengan kampanye muncul hilang pulsa murah. Taktik guerilla. Hit and run.
Sehingga daerah Bali, NTB, jawa timur mulai kerebut dengan porsi hampir 50:50. Lalu ,XL menggunakan “leapfrog” lompat katak adalah membuat sesuatu lebih dulu dari competitor. jual paket pulsa Rp 10.000 an. Paket murah yang membuat pangsa pasar dalam waktu 2 tahun mengambil 20% pasar telekomunikasi pindah ke XL.
Itu ilustrasi sederhana dari pesan mas H. dan ketika saya berkumpul dengan para dewa CEO ini maka saran merekalah yang saya pasti pakai dalam menyalip ditikungan para competitor nantinya. Yang saya target adalah dunia advertsing. Karena para pemilik brand memerlukan program unik dan baik untuk profiling produk mereka pastinya. Maka kita membuat program untuk menangkap kebutuhan mereka, para pemilik produk utama – prime product tersebut.
O iya, sedangkan saran mas A dan pak S untuk “frontal attack” dan “encirclement strategy” sebaiknya ditulis diseri berikutnya ya. Mudah-mudahan banyak sahabat yang minat dan membutuhkan. # May peace be upon us
“ Mantan itu alumni hati”
“ Mantan itu alumni hati”
Apapun yang datang ke kamu saat ini, adalah kamu yang menariknya! Kamu yang dengan sengaja mendatangkannya. Kalau kamu menganggap ini kesialan, sial itu kamu yang membuatnya. Kalau kamu menganggap semua ini adalah nasib buruk, perbuatan itu kamu yang menyebabkannya
Kalau kamu susah saat ini, itu pilihan kamu sendiri!
Apa yang kamu ulangi dalam pikiran itulah yang akan menarikmu. Kamu sebel sama kecoa, kamu jijik dengan kecoa, kamu ulang-ulangi berkata takut kecoa dan mengingat-ingat terus akan kecoa. Entah bagaimana tahu-tahu dimana saja kamu ketemu kecoa. Kecoa itu seakan kamu tarik dengan pikiran kamu untuk mendekatimu.
Apa yang kamu takuti, apa yang kamu senangi itu akan mengulang dalam pikiran, hal itu akan “looping” berputar dalam diri kamu dan itulah menjadi magnet penarik atau transmitter pemancar pencari. Yang kamu ulangi tersering adalah “magnetic field” medan magnit. Semakin diulang kumparannya semakin banyak dan magnitnya semakin besar. Pengaruhnya semakin besar.
Inilah kalimat yang diberikan oleh mentor saya Geoff di saat otak saya sudah tidak bisa berfikir lagi menyaksikan perjalan hidup yang itu-itu saja 15 tahun lalu, tidak berubah membaik, malah dahulu setiap gerakan seakan masuk kepasir isap. Semakin banyak bergerak semakin tersedot. Sementara diam diri , juga tenggelam.
Hingga akhirnya berdiri seorang mentor yang berbicara lugas, tegas bahkan keras. “you are a looser, aren’t tired of it! ” kamu itu pecundang, kok ngak cape sih jadi pecundang!. Ayo berubah! Dan kalimat di atas itu mengiang pagi ini dalam otak kecil saya ketika partner bisnis saya melaporkan apa rencana kerjanya di tahun depan 2016.
Ujug-ujug dia melaporkan sesuatu yang dia sudah kerjakan 90% dan minta bantuan saya selanjutnya. Lah kok enak yah…yah demikianlah kalau punya partner yang kenalanya lebih dari 25 tahun. Kalimatnya santai, gw khan tahu mas wowiek!..tapi, memang ada benarnya. Dia cukup tahu saya.
Yang datang kesaya hari ini adalah….elite model looks!
Bayangkan, saya tidak punya pengetahuan seujung jari tentang dunia model, fashion, fotografi, advertising, dan sejenisnya mendadak datang kesaya dengan status “milik”, dan menjadikan indonesia negara ke 61 atas franchise bisnis ELITE MODEL LOOKS.
FRONTLINE membeli franchise Eliete Model looks! Dan informasi ini mengingatkan saya ke kalimat di atas? Ini apa saya yang menariknya? Kapan saya menariknya? Bagaimana saya menariknya? Kapan saya mengingat , melamun berfikir tentang models?
Dari pada mencari data yang hanya memuasi sisi kecil diri lebih baik melihat kedepan. Mau di apain ya?
Elite models memiliki 2000 super model, world class models. Misalnya seorang Claudia schiffer atau Gisele bundchen dibayar sebagai brand ambasasor sebuah product high fashion seperti make up atau fragrance jutaan dolar pertahun. Elite models adalah agen mereka. Bayangkan sebuah agency models kelas dunia ini betapa dahsyat nya pengaruhnya didunia bisnis, terutama fashion life style.
Sebagai agen maka elite memperoleh cuts bagiannya. Namun yang terbanyak tetap sang models. dan sekarang hadir di Indonesia. Wajah asia, oriental, polinesian, melayu ini khas. Sehingga produk internasional tidak akan memasang Kate Moss yang blond pirang dan blue eyes mata biru lagi di sudut produk kecantikan di asia atau di Indonesia karena ngak match, ngak cucok kata anak gaul.
Internasional brand mencari models local. Mewakili bangsanya. Beauty peageon memang sudah banyak, komnes kecantikan memang banyak di Indonesia saat ini, namun elite models beda. Diffensiasinya jelas, focus di wajah dan ekspresi.
Kemampuan sang models meng ekspresikan wajah sedih, gembira, nyinyir, bragging menyombong, snop belagu, humble rendah hati, sendu, meratap, sinikal, satire, terbahak, kagum, berfikir, mengamati, menatap, melamun, benci, murka, marah, pasrah, sensual, erotic, semua ada ekspresinya dan inilah kelebihan elite models dan inilah yang dibutuhkan seroang yang menjadi brand ambassador sembuah produk. Citra dirinya harus clean clear, profile nya up class, ekspresinya “bermain”.
Ini mungkin yang menjadi asal muasal datang eleite models kesaya ya. Karena ‘ekspresi” seakan menjadi domain atau hagemoninya serorang mardigu ( asumsi loh..hehe)
Sahabat mungkin memiliki banyak calon world class model dalam lingkar perduli anda. Bisa keponakan, tetangga, saudara sedarah, anak atau siapapun. Lihat kemampuan ekspresinya di foto selfienya. Kalau ekspresinya hanya satu itu-itu saja seperti memoyongkan bibir agar pipi terlihat tirus. Dia kurang gaya hahaha. Ajari berbagai ekspresi dan kemudian kirim fotonya ke elite models!
Lalu, apa sih maksud tulisan saya pagi ini? . kami berencana pada hari Kamis besok 10 desember 2015 jam 14 bersama mitra frontline akan meluangkan waktu sedikit untuk para sahabat.
Yuk ketemuan di sebuah kafe kecil di bilangan senayan. Namanya chill café, di lantai G di atas MC Donald di STC senayan. Kita diskusi ringan. Gratis kok. Kalau mau pesen makan atau minum bayar sendiri ya..ngak pesen juga tidak apa-apa, yang penting kita bisa bertemu silaturahim. Itu tujuannya.
Dan percaya deh, ada rezeki di setiap silaturahmi. Apa itu? Seperti apa? kita diskusi ringan dan sebentar. Hanya dua jam waktu tersedia, dari jam 14-16 saja. Minat? Luangkan waktu sebentar dan sampai bertemu kamis 10 desember 2015. kirim nama ke inbox saya buat reservasinya # may peace be upon us
Apapun yang datang ke kamu saat ini, adalah kamu yang menariknya! Kamu yang dengan sengaja mendatangkannya. Kalau kamu menganggap ini kesialan, sial itu kamu yang membuatnya. Kalau kamu menganggap semua ini adalah nasib buruk, perbuatan itu kamu yang menyebabkannya
Kalau kamu susah saat ini, itu pilihan kamu sendiri!
Apa yang kamu ulangi dalam pikiran itulah yang akan menarikmu. Kamu sebel sama kecoa, kamu jijik dengan kecoa, kamu ulang-ulangi berkata takut kecoa dan mengingat-ingat terus akan kecoa. Entah bagaimana tahu-tahu dimana saja kamu ketemu kecoa. Kecoa itu seakan kamu tarik dengan pikiran kamu untuk mendekatimu.
Apa yang kamu takuti, apa yang kamu senangi itu akan mengulang dalam pikiran, hal itu akan “looping” berputar dalam diri kamu dan itulah menjadi magnet penarik atau transmitter pemancar pencari. Yang kamu ulangi tersering adalah “magnetic field” medan magnit. Semakin diulang kumparannya semakin banyak dan magnitnya semakin besar. Pengaruhnya semakin besar.
Inilah kalimat yang diberikan oleh mentor saya Geoff di saat otak saya sudah tidak bisa berfikir lagi menyaksikan perjalan hidup yang itu-itu saja 15 tahun lalu, tidak berubah membaik, malah dahulu setiap gerakan seakan masuk kepasir isap. Semakin banyak bergerak semakin tersedot. Sementara diam diri , juga tenggelam.
Hingga akhirnya berdiri seorang mentor yang berbicara lugas, tegas bahkan keras. “you are a looser, aren’t tired of it! ” kamu itu pecundang, kok ngak cape sih jadi pecundang!. Ayo berubah! Dan kalimat di atas itu mengiang pagi ini dalam otak kecil saya ketika partner bisnis saya melaporkan apa rencana kerjanya di tahun depan 2016.
Ujug-ujug dia melaporkan sesuatu yang dia sudah kerjakan 90% dan minta bantuan saya selanjutnya. Lah kok enak yah…yah demikianlah kalau punya partner yang kenalanya lebih dari 25 tahun. Kalimatnya santai, gw khan tahu mas wowiek!..tapi, memang ada benarnya. Dia cukup tahu saya.
Yang datang kesaya hari ini adalah….elite model looks!
Bayangkan, saya tidak punya pengetahuan seujung jari tentang dunia model, fashion, fotografi, advertising, dan sejenisnya mendadak datang kesaya dengan status “milik”, dan menjadikan indonesia negara ke 61 atas franchise bisnis ELITE MODEL LOOKS.
FRONTLINE membeli franchise Eliete Model looks! Dan informasi ini mengingatkan saya ke kalimat di atas? Ini apa saya yang menariknya? Kapan saya menariknya? Bagaimana saya menariknya? Kapan saya mengingat , melamun berfikir tentang models?
Dari pada mencari data yang hanya memuasi sisi kecil diri lebih baik melihat kedepan. Mau di apain ya?
Elite models memiliki 2000 super model, world class models. Misalnya seorang Claudia schiffer atau Gisele bundchen dibayar sebagai brand ambasasor sebuah product high fashion seperti make up atau fragrance jutaan dolar pertahun. Elite models adalah agen mereka. Bayangkan sebuah agency models kelas dunia ini betapa dahsyat nya pengaruhnya didunia bisnis, terutama fashion life style.
Sebagai agen maka elite memperoleh cuts bagiannya. Namun yang terbanyak tetap sang models. dan sekarang hadir di Indonesia. Wajah asia, oriental, polinesian, melayu ini khas. Sehingga produk internasional tidak akan memasang Kate Moss yang blond pirang dan blue eyes mata biru lagi di sudut produk kecantikan di asia atau di Indonesia karena ngak match, ngak cucok kata anak gaul.
Internasional brand mencari models local. Mewakili bangsanya. Beauty peageon memang sudah banyak, komnes kecantikan memang banyak di Indonesia saat ini, namun elite models beda. Diffensiasinya jelas, focus di wajah dan ekspresi.
Kemampuan sang models meng ekspresikan wajah sedih, gembira, nyinyir, bragging menyombong, snop belagu, humble rendah hati, sendu, meratap, sinikal, satire, terbahak, kagum, berfikir, mengamati, menatap, melamun, benci, murka, marah, pasrah, sensual, erotic, semua ada ekspresinya dan inilah kelebihan elite models dan inilah yang dibutuhkan seroang yang menjadi brand ambassador sembuah produk. Citra dirinya harus clean clear, profile nya up class, ekspresinya “bermain”.
Ini mungkin yang menjadi asal muasal datang eleite models kesaya ya. Karena ‘ekspresi” seakan menjadi domain atau hagemoninya serorang mardigu ( asumsi loh..hehe)
Sahabat mungkin memiliki banyak calon world class model dalam lingkar perduli anda. Bisa keponakan, tetangga, saudara sedarah, anak atau siapapun. Lihat kemampuan ekspresinya di foto selfienya. Kalau ekspresinya hanya satu itu-itu saja seperti memoyongkan bibir agar pipi terlihat tirus. Dia kurang gaya hahaha. Ajari berbagai ekspresi dan kemudian kirim fotonya ke elite models!
Lalu, apa sih maksud tulisan saya pagi ini? . kami berencana pada hari Kamis besok 10 desember 2015 jam 14 bersama mitra frontline akan meluangkan waktu sedikit untuk para sahabat.
Yuk ketemuan di sebuah kafe kecil di bilangan senayan. Namanya chill café, di lantai G di atas MC Donald di STC senayan. Kita diskusi ringan. Gratis kok. Kalau mau pesen makan atau minum bayar sendiri ya..ngak pesen juga tidak apa-apa, yang penting kita bisa bertemu silaturahim. Itu tujuannya.
Dan percaya deh, ada rezeki di setiap silaturahmi. Apa itu? Seperti apa? kita diskusi ringan dan sebentar. Hanya dua jam waktu tersedia, dari jam 14-16 saja. Minat? Luangkan waktu sebentar dan sampai bertemu kamis 10 desember 2015. kirim nama ke inbox saya buat reservasinya # may peace be upon us
Minggu, 06 Desember 2015
“ Sukses itu bukan kunci kebahagiaan, tetapi kebahagiaanlah kunci sukses”
“ Sukses itu bukan kunci kebahagiaan, tetapi kebahagiaanlah kunci sukses”
Mas. Kita ngak bisa sekedar mencari investor atau sekedar pinjam uang dari bank. Kita harus punya "strategic partner". Orang tersebut harus merupakan orang yang memahami bisnis, investasi, berani mengambil resiko dan banyak uang.
Inilah kalimat dari mitra bisnis saya beberapa saat yang lalu. Dia di perusahaan saya yang lain adalah direksi namun di bidang yang baru ini, dia merupakan mitra usaha. Memang, dari3 minggu ini dosis kerja saya naik hingga 100% waktu kerja saya. hal ini jarang saya lakukan namun kali ini terpaksa. Berangkat dari rumah pagi dan berada diperaduan cukup malam bahkan quality sleep belum bisa di dapat lama, hinggga saat ini.
Kebiasaan akhir tahun? Mungkin iya. Dimana RKAP perusahaan mulai di meetingkan. Namun shifting strategi bisnis memang tidak gampang mengelolanya. Kalimat partner saya diatas hal itu banyak benarnya dan saya setujui. Pertanyaan nya di mana orang yang bergelar strategic partner itu berada?
Cerita ringkasnnya begini, kami memiliki lahan yang menjadi tidak bisa produktif gara-gara sungai porong yang dialiri lumpur lapindo membuat lahan tambak bandeng kami mati. Laut menjadi pendangkalan, dan tambak kami rusak unsur hara tanahnya. Efek dari limbah tersebut membuat jasad renik saja tidak ada yang hidup, bahkan kami menduga hal ini akan menjadi gurun lahan tidak bermanfaat.
Kerusakan alam ini hasil karya manusia yang tidak bertanggung jawab dan minta Negara yang menolongnya mencari jalan keluarnya. Kalu di bilang mangkel ya sudah tahunan. Tapi kita hidup dimasa kini dan masa depan. Jadi…kita mau melakukan sesuatu atas lahan tersebut.
Hari berlalu, Tahun berjalan, otak tetap berfikir apa yang bisa dilakukan. Di pikirkan terus menerus, lama-lama ada juga peluangnya. Yaitu ketika kita melihat dengan helicopter view yang lebih luas. Dalam prinsip saya, jika ada suatu niat, “stay there” terus lah berada disana sampai selesai. Terus di ucapkan terus dipikirkan terus di pertanyakan, terus di “repeat” di kepala. Diulang ulang. Apa solusinya, bagaimana caranya. Tanya Kediri sendiri, tanya keorang lain., di perbincangkan, di ungkapkan.
Tahunan berjalan hingga suatu hari ada informasi bahwa ada perusahaan asing akan memproduksi gas di tahun 2018. Mereka sedang mencari cara agar buyer gas mereka mudah mengambil gas produksi mereka. Karena posisi mereka di laut “off shore” maka meletakan di darat gas station nya akan lebih murah produksinya dan mudah aksesnya.
Karena posisi mereka di tengah antara pulau Madura dan jawa. Alternative nya banyak. Bisa di tarik pipa 50KM ke sampan Madura. Atau tarik pipa 4 KM ke pulau Kambing dekat lokasi pengeboran, atau di sambungkan ke pipa EJGP east java gas pipe yang muncul ke porong dan gresik.
Namun itu sem,ua tergantung buyer gas. Siapa buyer nya? Kalau yang beli jawa tengah atau tanjung perak maka pasti ke pipa EJGP, kalau yang beli Listrik di Grati pasuruan juga EJGP atau pulau kambing langsung tarik pipa ke grati.
Dan benar dugaan kami, yang ambil grati.
Maka ide kami adalah, jangan di sampan jangan di pulau kambing tapi di lahan tambak bandeng kami. Maka dengan gagah berani kami yang tidak kenal siapapun di perusahaan minyak dari Canada itu kami sambangi.
Berbekal surat tanah, kami menghadap divisi produksi. Kami dengan oral saja dalam waktu 30 menit mengatakan, anda akan hemat, cepat dan aman mendristibusikan produksi anda jika anda mendaratakn gas gathering stationnya di lahan bekas bandeng yang sekarang keurug limbah lumpur lapindo tersebut. Kami membandingkan lahan tersebut dengan 3 alternatif lainnya untuk gas landing.
Padahal niat kami Cuma satu. Lahan kami dibeli. Kami keluar dari masalah kepemilikan asset atas lahan tidak produktif. Mereka adalah “exit plan” kami. Sesederhana itu. Ternyata, tanpa diskusi panjang, keputusan itu langsung di setujui, lahan 10 ha mereka setuju beli.
Saya sangat kaget dengan cepatnya pengambilan keputusan tersebut. Namun ini memang beda ya, perusahaan multinasional dengan perusahaan local. Pengambilan keputusannya itu yang menjadi pembeda. Mereka cepat sekali.
Singkat kata. Lahan terbeli. Hal ini adalah cerita tahun 2013. Dan saat ini mereka sedang membangun untuk “ first gas drop” di tahun 2017. Komersial 2018. Masih lama memang. Namun dalam bisnis perminyakan itu termasuk cepat.
Karena itu pebisnisnya adalah mereka-mereka yang memiliki modal panjang dan visi panjang. Tahan lapar, detail dan berani beresiko. Mereka species pebisnis tersendiri dan inilah yang dimaksud dengan perkataan mitra saya di awal tulisan.
Apa yang kami akan lakukan? Kami ingin memanfaatkan sisa lahan yang tidak produktif tadi yang masih tersisa 10 kali nya dari yang terbeli perusahaan Canada tadi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan idenya gila, buat heavy industrial complex.
Bisnis yang belum pernah saya tahu, bagaimana caranya, bagaimana mainya. Total gelap, blank, tapi ada potensinya, secara logika saya saja. Modal besar? Pasti. Perlu professional? Pasti. Perlu pasar? Wajib. Mitra strategic? Nah ini..kemana dan dimana mereka ini? Dan perlu yang chemestrynya nyambung, itu fardhu, wajib!.
Selagi kami diskusi di sebuah lounge di sebuah co working space di jalan monginsidi Jakarta, mata saya memandang seseroang yang taka sing bagi saya. teman kuliah saya, junior saya di kampus. Yang ketika saya sambangi duduknya yang sendirian dia berkata, mas, dari tadi saya sudah melihat mas wowiek, tapi lihat wajah galak dan serius ya sudah saya melipir dulu kesini.
Saya hanya tersenyum, karena dia tahu sekali kalau saya agak galak itu pasti ada sesuatu yang saya sangat ingin selesaikan. Dan dia biasanya menjadi padawan saya, yaitu membantu pekerjaan saya dulu bereksperimen di kampus. Dan saya galak banget sama dia ini.
Saya berkata, kamu benar, saya ada sesuatu yang belum pernah saya lakukan dan akan lakukan dan tidak tahu caranya, tidak tahu jalanya. Cuma lihat sinar harapan kecil di ujung lorong gelap. Dan saya pun mencerutakan sekilas apa yang akan kami lakukan.
Dia menatap saya dengan mata tajam dan ekspresi aneh. Mas..inget eksperimen yang dulu kita lakukan di kampus. Itu problem solver nya. Kok ngak dilakukan?
Saya berkerut dan berusaha mengingat apa yang pernah kami lakukan bersama, dalam eksperimen kampus..tapi saya tidak menemukan yang mana di otak saya ini. Folder diotak sudah kayak computer yang mencari-cari data. Tapi tetap tidak ketemu.
Itu loh mas, yang dilapangan basket! Katanya mencoba membuat saya ingat namun tetap lupa. Sehingga dia menceritakan lebih lengkap. Gini katanya, inget ngak yang kita ambil beberapa orang, semua cewe. Belum pernah main basket.
Lalu kita suruh dia “shoot the hoop”. Masukin bola ke ring basket. Lalu dari 5 bola tidak ada satupun yang masuk. Lalu kita tutup mata dia, dan kita panggil 10 orang menonton dia dan menyemangati dia. Lalu kita tutup mata dia pakai blind fold. Lalu diposiskan di tempat shooting.
Begitu dia melempar bola, maka kesepuluh orang tersebut bertepuk tangan dan berkometar, padahal bolanya tidak masuk. Namun mereka bersorak seakan bolanya masuk. Berkomentar, yea, finally. Akhgirnya anda bisa, hebat, gitu dong, mantap!.
Setelah 3 atau 4 kali bola tersebut “masuk” padahal tidak ada juga yang masuk maka tutup mata dan kepala di buka.
Lalu gadis tersebut kembali di posisi shooting. Dia di berikan 10 kali peluang menembak sekarang. Dan ternyata dari seseroang yang tidak pernah main basket mereka sekarang bisa memasukan 4-5 bola ke keranjang di bantu tepukan penonton yang “cheering up” mendukung dia.
Jadi, otak manusia bisa di bantu dengan ilustrasi nyata dalam pikiranya bahwa dia bisa dilakukan. Walau belum pernah dilakukan sebelumnya namun dengan di stimulus mereka “pernah” melakukan ternyata merubah kimia yang ada di pikiran mereka menjadi kenyataan. Mereka membuat “pathway” jaringan baru di otak merka sehingga semua possible.
Apa yang mas akan lakukan adalah seperti gadis eksperimen basket kita dulu. Sekarang saran saya, cari kelompok orang yang pasti support mas wowiek. Share pada mereka bisnis mas kedepan. Mereka belum tentu bisa bantu. Namun “cheer up” mereka : mas pasti bisa lakukan, gampang itu buat mas wowiek…dan komentar positif lainnya dari siapa saja orang support mas wowiek. Akan merubah kimia di diri mas wowiek yang membuat mas wowiek jadi bisa dalam kenyataan. # may peace be upon us
Mas. Kita ngak bisa sekedar mencari investor atau sekedar pinjam uang dari bank. Kita harus punya "strategic partner". Orang tersebut harus merupakan orang yang memahami bisnis, investasi, berani mengambil resiko dan banyak uang.
Inilah kalimat dari mitra bisnis saya beberapa saat yang lalu. Dia di perusahaan saya yang lain adalah direksi namun di bidang yang baru ini, dia merupakan mitra usaha. Memang, dari3 minggu ini dosis kerja saya naik hingga 100% waktu kerja saya. hal ini jarang saya lakukan namun kali ini terpaksa. Berangkat dari rumah pagi dan berada diperaduan cukup malam bahkan quality sleep belum bisa di dapat lama, hinggga saat ini.
Kebiasaan akhir tahun? Mungkin iya. Dimana RKAP perusahaan mulai di meetingkan. Namun shifting strategi bisnis memang tidak gampang mengelolanya. Kalimat partner saya diatas hal itu banyak benarnya dan saya setujui. Pertanyaan nya di mana orang yang bergelar strategic partner itu berada?
Cerita ringkasnnya begini, kami memiliki lahan yang menjadi tidak bisa produktif gara-gara sungai porong yang dialiri lumpur lapindo membuat lahan tambak bandeng kami mati. Laut menjadi pendangkalan, dan tambak kami rusak unsur hara tanahnya. Efek dari limbah tersebut membuat jasad renik saja tidak ada yang hidup, bahkan kami menduga hal ini akan menjadi gurun lahan tidak bermanfaat.
Kerusakan alam ini hasil karya manusia yang tidak bertanggung jawab dan minta Negara yang menolongnya mencari jalan keluarnya. Kalu di bilang mangkel ya sudah tahunan. Tapi kita hidup dimasa kini dan masa depan. Jadi…kita mau melakukan sesuatu atas lahan tersebut.
Hari berlalu, Tahun berjalan, otak tetap berfikir apa yang bisa dilakukan. Di pikirkan terus menerus, lama-lama ada juga peluangnya. Yaitu ketika kita melihat dengan helicopter view yang lebih luas. Dalam prinsip saya, jika ada suatu niat, “stay there” terus lah berada disana sampai selesai. Terus di ucapkan terus dipikirkan terus di pertanyakan, terus di “repeat” di kepala. Diulang ulang. Apa solusinya, bagaimana caranya. Tanya Kediri sendiri, tanya keorang lain., di perbincangkan, di ungkapkan.
Tahunan berjalan hingga suatu hari ada informasi bahwa ada perusahaan asing akan memproduksi gas di tahun 2018. Mereka sedang mencari cara agar buyer gas mereka mudah mengambil gas produksi mereka. Karena posisi mereka di laut “off shore” maka meletakan di darat gas station nya akan lebih murah produksinya dan mudah aksesnya.
Karena posisi mereka di tengah antara pulau Madura dan jawa. Alternative nya banyak. Bisa di tarik pipa 50KM ke sampan Madura. Atau tarik pipa 4 KM ke pulau Kambing dekat lokasi pengeboran, atau di sambungkan ke pipa EJGP east java gas pipe yang muncul ke porong dan gresik.
Namun itu sem,ua tergantung buyer gas. Siapa buyer nya? Kalau yang beli jawa tengah atau tanjung perak maka pasti ke pipa EJGP, kalau yang beli Listrik di Grati pasuruan juga EJGP atau pulau kambing langsung tarik pipa ke grati.
Dan benar dugaan kami, yang ambil grati.
Maka ide kami adalah, jangan di sampan jangan di pulau kambing tapi di lahan tambak bandeng kami. Maka dengan gagah berani kami yang tidak kenal siapapun di perusahaan minyak dari Canada itu kami sambangi.
Berbekal surat tanah, kami menghadap divisi produksi. Kami dengan oral saja dalam waktu 30 menit mengatakan, anda akan hemat, cepat dan aman mendristibusikan produksi anda jika anda mendaratakn gas gathering stationnya di lahan bekas bandeng yang sekarang keurug limbah lumpur lapindo tersebut. Kami membandingkan lahan tersebut dengan 3 alternatif lainnya untuk gas landing.
Padahal niat kami Cuma satu. Lahan kami dibeli. Kami keluar dari masalah kepemilikan asset atas lahan tidak produktif. Mereka adalah “exit plan” kami. Sesederhana itu. Ternyata, tanpa diskusi panjang, keputusan itu langsung di setujui, lahan 10 ha mereka setuju beli.
Saya sangat kaget dengan cepatnya pengambilan keputusan tersebut. Namun ini memang beda ya, perusahaan multinasional dengan perusahaan local. Pengambilan keputusannya itu yang menjadi pembeda. Mereka cepat sekali.
Singkat kata. Lahan terbeli. Hal ini adalah cerita tahun 2013. Dan saat ini mereka sedang membangun untuk “ first gas drop” di tahun 2017. Komersial 2018. Masih lama memang. Namun dalam bisnis perminyakan itu termasuk cepat.
Karena itu pebisnisnya adalah mereka-mereka yang memiliki modal panjang dan visi panjang. Tahan lapar, detail dan berani beresiko. Mereka species pebisnis tersendiri dan inilah yang dimaksud dengan perkataan mitra saya di awal tulisan.
Apa yang kami akan lakukan? Kami ingin memanfaatkan sisa lahan yang tidak produktif tadi yang masih tersisa 10 kali nya dari yang terbeli perusahaan Canada tadi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan idenya gila, buat heavy industrial complex.
Bisnis yang belum pernah saya tahu, bagaimana caranya, bagaimana mainya. Total gelap, blank, tapi ada potensinya, secara logika saya saja. Modal besar? Pasti. Perlu professional? Pasti. Perlu pasar? Wajib. Mitra strategic? Nah ini..kemana dan dimana mereka ini? Dan perlu yang chemestrynya nyambung, itu fardhu, wajib!.
Selagi kami diskusi di sebuah lounge di sebuah co working space di jalan monginsidi Jakarta, mata saya memandang seseroang yang taka sing bagi saya. teman kuliah saya, junior saya di kampus. Yang ketika saya sambangi duduknya yang sendirian dia berkata, mas, dari tadi saya sudah melihat mas wowiek, tapi lihat wajah galak dan serius ya sudah saya melipir dulu kesini.
Saya hanya tersenyum, karena dia tahu sekali kalau saya agak galak itu pasti ada sesuatu yang saya sangat ingin selesaikan. Dan dia biasanya menjadi padawan saya, yaitu membantu pekerjaan saya dulu bereksperimen di kampus. Dan saya galak banget sama dia ini.
Saya berkata, kamu benar, saya ada sesuatu yang belum pernah saya lakukan dan akan lakukan dan tidak tahu caranya, tidak tahu jalanya. Cuma lihat sinar harapan kecil di ujung lorong gelap. Dan saya pun mencerutakan sekilas apa yang akan kami lakukan.
Dia menatap saya dengan mata tajam dan ekspresi aneh. Mas..inget eksperimen yang dulu kita lakukan di kampus. Itu problem solver nya. Kok ngak dilakukan?
Saya berkerut dan berusaha mengingat apa yang pernah kami lakukan bersama, dalam eksperimen kampus..tapi saya tidak menemukan yang mana di otak saya ini. Folder diotak sudah kayak computer yang mencari-cari data. Tapi tetap tidak ketemu.
Itu loh mas, yang dilapangan basket! Katanya mencoba membuat saya ingat namun tetap lupa. Sehingga dia menceritakan lebih lengkap. Gini katanya, inget ngak yang kita ambil beberapa orang, semua cewe. Belum pernah main basket.
Lalu kita suruh dia “shoot the hoop”. Masukin bola ke ring basket. Lalu dari 5 bola tidak ada satupun yang masuk. Lalu kita tutup mata dia, dan kita panggil 10 orang menonton dia dan menyemangati dia. Lalu kita tutup mata dia pakai blind fold. Lalu diposiskan di tempat shooting.
Begitu dia melempar bola, maka kesepuluh orang tersebut bertepuk tangan dan berkometar, padahal bolanya tidak masuk. Namun mereka bersorak seakan bolanya masuk. Berkomentar, yea, finally. Akhgirnya anda bisa, hebat, gitu dong, mantap!.
Setelah 3 atau 4 kali bola tersebut “masuk” padahal tidak ada juga yang masuk maka tutup mata dan kepala di buka.
Lalu gadis tersebut kembali di posisi shooting. Dia di berikan 10 kali peluang menembak sekarang. Dan ternyata dari seseroang yang tidak pernah main basket mereka sekarang bisa memasukan 4-5 bola ke keranjang di bantu tepukan penonton yang “cheering up” mendukung dia.
Jadi, otak manusia bisa di bantu dengan ilustrasi nyata dalam pikiranya bahwa dia bisa dilakukan. Walau belum pernah dilakukan sebelumnya namun dengan di stimulus mereka “pernah” melakukan ternyata merubah kimia yang ada di pikiran mereka menjadi kenyataan. Mereka membuat “pathway” jaringan baru di otak merka sehingga semua possible.
Apa yang mas akan lakukan adalah seperti gadis eksperimen basket kita dulu. Sekarang saran saya, cari kelompok orang yang pasti support mas wowiek. Share pada mereka bisnis mas kedepan. Mereka belum tentu bisa bantu. Namun “cheer up” mereka : mas pasti bisa lakukan, gampang itu buat mas wowiek…dan komentar positif lainnya dari siapa saja orang support mas wowiek. Akan merubah kimia di diri mas wowiek yang membuat mas wowiek jadi bisa dalam kenyataan. # may peace be upon us
“ Kalau anda tidak bergerak membangun impian anda, maka pasti anda akan bergerak untuk membangun impian orang lain”
“ Kalau anda tidak bergerak membangun impian anda, maka pasti anda akan bergerak untuk membangun impian orang lain”
Dunia modeling memang glamour dan harus glamour. Dunia high fashion, life style juga merapat kedunia kemewahan. Sehat itu mahal biayanya, pintar itu mahal biayanya. Dan kita semua tahu begitu kita sakit biayanya jauh lebih mahal lagi. Biaya kebodohan juga sama, jauh lebih mahal dari pada biaya belajar.
Masih heran banyak yang tidak mau belajar ya, dan memilih hidup berat karena sering terantuk batu bahkan menambrak tembok. Tetap tidak belajar juga. Untung diskusi kali ini bukan tentang belajar tetapi dari sisi glomournya.
Kita diskusi dunia produk barang mewah untuk qualitas dan harkat pemakainya. High brand product. Menjual barang high brand adalah sangat sulit dan memerlukan stamina jangka panjang. High brand memerlukan story telling. Memerlukan cerita pendukung. Sejarah panjang puluhan tahun, ratusan atau atau bergenerasi adalah bahan cerita yang paling baik.
Panjangnya dan konsistennya produk tersebut di buat dan di wariskan hal itu mengagumkan fans. Sehingga di kepala pembeli ada satu hal di dapat bahwa produk ini genuine asli dan memiliki tradisi terhadap kualitas yang telah lama TERBUKTI.
Apa yang terjadi jika anda memiliki produk bagus, qualitasnya, bentuk estetikanya, fit cocok untuk orang-orang sukses namun anda belum memiliki sejarah panjang. Belum memiliki cukup masa untuk pembuktian?
Ada sahabat saya yang memilih jalur bisnis yang tidak umum yaitu berbisnis fashion style menggunakan bahan kulit sebagai dasar produksinya.
Secara kualitas kulit, inilah kulit yang dipakai semua major high brand product di dunia. Sumber dan bahannya sama. Dia mengambilnya dari penghasil kulit terbaik dalam memproses kulit tersebut. Dari luar Indonesia, dari eropa dan dari amerika.
Bahannya sama dari kulit sapi, sama dengan sapi yang ada di Indoensia. Namun musim, air, udara, makanan, cara memotong,cara memproses menjadi kulit dasar fashion hanya dimiliki segelitir perusahaan dan itu yang dia pergunakan.
Saya ketika pertama melihat hasil karyanya, dikepala saya mengatakan, ini produk high end untuk A class. Jangan di jual murah harus di ciptakan “story”. Cerita lah yang akan membuat brand itu di bicarakan.
saya lama diskusi dan mengorek data darinya. Saya sangat detail urusan busana. mungkin karena ingin irit saya selalu memilih bahan dan fashion yang bisa di gunakan lama dan selalu up to date terhadap jaman.
Jadi kulit sebagai bahan jacket adalah salah satunya. Karena itu salah satu fashion yang saya minati. Ketika sahabat saya menananyakan, mas, saya ingin membuatkan anda jacket kulit dan saya ingin mas menggunakan produk saya sebagai brand ambassador. Model apa yang mas wowiek inginkan? Ini kalimat pertanyaan dari sahabat saya Bob Shofwan.
Tak sampai 1 detik sebuah kata tentang jaket kulit impian saya lontarkan, jacket jet fighter pilot mas! . karena lama saya merindukan jaket penerbang tempur tersebut. Jadi di bawah sadar pikiran saya ada data itu. Itu juga mungkin disebut kekuatan impian sehingga “snap” keluar cepat secepat menjentik jari ketika di tanya.
Seperti inikah? Katanya memberikan 2 buah produk yang langsung saya foto. Ini karya saya mas!
Wah saya terkejut karena kemiripannya 100%. Saya pegang dan saya kenakan segera jacket tersebut. Enak banget. Sentuhan indra sensory saya terpuasi, kulit saya terpuasi dengan lembutnya bahan asli dan saya bisa tahu ini kualitas tinggi bahannya.
Bau khas kulit tersebut memuasi indra penciuman saya dan hal ini memberikan kesan macho. Lalu mata saya terpuasi dengan cutting yang tepat serta jahitan yang sempurna. Lalu saya sebut apa yang saya inginkan. Warna coklat mas, yang sebelah atas namun tidak pakai bulu mas kerahnya, lata saya kemudian. Kerahnya seperti contoh yang hitam. Saya cepat sekali mengambil keputusan dengan pilihan tersebut karena memang sudah tergambar dalam pikiran saya jauh-jauh hari.
Lalu mas Bob sang pebisnis muda itu mengambil meteran khas nya. Mas saya ukur ya badannya ya?, saya mau semua produk saya adalah fit kepada pemiliknya.
Wuih, bener ini. Hebat. Tubuh manusia memang unik, ada plus minusnya satu dengan lainnya. Seseroang yang mengerti design akan menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan sehingga enak di lihat, enak di pakai.
Kalau beli produk masal maka “tayloring” nya tidak ada. Jadi ketika di patung mannequin enak dilihat ketika kita coba kita kerasa aneh. Tangan-nya kependekan, atau sempit di perut dan beragam masalh lainnya. Seperti kita terlihat jadi pendek atau kulit kita terlihat jadi gelap redup. Ya itulah kalau beli “mass product” atau produk massal.
Mass product yang taylor cocok dengan semua orang ya adanya di high fashion brand. Kocek kita keluar banyakan sedikitlah. Namun dengan mas Bob hal itu tidak terjadi. Taylor fit dengan harga sangat reasonable ( bahasa lain murah) namun kualitas sama dengan brand ternama. Kami ketika diskusi ada di mall yang banya menjual major brand pria ternama. Kami pun membandingkan karya dan harga. Kami ke Ermenegildo Zegna, ke Hugo Boss, ke ferragamo, ke Armani untuk melihat leather jacket karya terakhir mereka.
Dan hebatnya, mas Bob sudah mengkopi semua, dia buktikan dengan mambawanya di bagasi mobilnya yang dia tunjukan kesaya, semuanya. Dan sama.
Rasanya, bentuknya sama. Ini mungkin KW namun kalau anda pakai dari mana orang tahu ini jaket karya hugo boss atau bob shofwan? Yang membedakan bukan jaket karya keduanya namun dukungan penunjang lainya menentukan. Sepatu yang dipakai, arloji yang pakai, kendaraan yang dipakai menentukan “judge” pertimbangan orang dalam menilai.
Jadi bukan produk mas Bob permasalahnya. Mutu, model, rasa, bentuk semua sudah high fashion. Tapi kalau di pakainya tidak stylish , tidak didukung body shape yang bagus, dan keseimbangan busana pendukung lainya, jeans, sepatu , maka akan terlihat KWnya. Tapi kalau anda sudah menggunakan semua yang stylish dan dilengkapi jaket kulit Bob. Orang tidak tahu jaket ini hanya 4 juta rupiah, bukan yang 25 juta rupiah yang ada dalam tag pricenya ferragamo atau Georgio Armani!
Mas Bob berkata, mas, kalau mas punya impian apapun terhadap kulit. Dompet, tas, jacket beri saya tahu. Saya akan bikinkan sesuai keinginan mas. Rumah produksi saya di selatan jakareta siap memproduksinya. Harga ngak usah pikirkan. Pasti jauh di banding dengan harga barang bermerek namun saya jamin kualitas sama.
Pagi ini, barang pesanan saya datang. Dan saya kenakan di depan kaca, pakai jeans dan kemeja putih. Saya amaze, kagum saya. it a world class product saya kenakan. Hebat mas Bob Shofwan. Seperti nya sebuah produk yang bisa mendunia sudah hadir di Indonesia. Bravo! # may peace be upon us
Dunia modeling memang glamour dan harus glamour. Dunia high fashion, life style juga merapat kedunia kemewahan. Sehat itu mahal biayanya, pintar itu mahal biayanya. Dan kita semua tahu begitu kita sakit biayanya jauh lebih mahal lagi. Biaya kebodohan juga sama, jauh lebih mahal dari pada biaya belajar.
Masih heran banyak yang tidak mau belajar ya, dan memilih hidup berat karena sering terantuk batu bahkan menambrak tembok. Tetap tidak belajar juga. Untung diskusi kali ini bukan tentang belajar tetapi dari sisi glomournya.
Kita diskusi dunia produk barang mewah untuk qualitas dan harkat pemakainya. High brand product. Menjual barang high brand adalah sangat sulit dan memerlukan stamina jangka panjang. High brand memerlukan story telling. Memerlukan cerita pendukung. Sejarah panjang puluhan tahun, ratusan atau atau bergenerasi adalah bahan cerita yang paling baik.
Panjangnya dan konsistennya produk tersebut di buat dan di wariskan hal itu mengagumkan fans. Sehingga di kepala pembeli ada satu hal di dapat bahwa produk ini genuine asli dan memiliki tradisi terhadap kualitas yang telah lama TERBUKTI.
Apa yang terjadi jika anda memiliki produk bagus, qualitasnya, bentuk estetikanya, fit cocok untuk orang-orang sukses namun anda belum memiliki sejarah panjang. Belum memiliki cukup masa untuk pembuktian?
Ada sahabat saya yang memilih jalur bisnis yang tidak umum yaitu berbisnis fashion style menggunakan bahan kulit sebagai dasar produksinya.
Secara kualitas kulit, inilah kulit yang dipakai semua major high brand product di dunia. Sumber dan bahannya sama. Dia mengambilnya dari penghasil kulit terbaik dalam memproses kulit tersebut. Dari luar Indonesia, dari eropa dan dari amerika.
Bahannya sama dari kulit sapi, sama dengan sapi yang ada di Indoensia. Namun musim, air, udara, makanan, cara memotong,cara memproses menjadi kulit dasar fashion hanya dimiliki segelitir perusahaan dan itu yang dia pergunakan.
Saya ketika pertama melihat hasil karyanya, dikepala saya mengatakan, ini produk high end untuk A class. Jangan di jual murah harus di ciptakan “story”. Cerita lah yang akan membuat brand itu di bicarakan.
saya lama diskusi dan mengorek data darinya. Saya sangat detail urusan busana. mungkin karena ingin irit saya selalu memilih bahan dan fashion yang bisa di gunakan lama dan selalu up to date terhadap jaman.
Jadi kulit sebagai bahan jacket adalah salah satunya. Karena itu salah satu fashion yang saya minati. Ketika sahabat saya menananyakan, mas, saya ingin membuatkan anda jacket kulit dan saya ingin mas menggunakan produk saya sebagai brand ambassador. Model apa yang mas wowiek inginkan? Ini kalimat pertanyaan dari sahabat saya Bob Shofwan.
Tak sampai 1 detik sebuah kata tentang jaket kulit impian saya lontarkan, jacket jet fighter pilot mas! . karena lama saya merindukan jaket penerbang tempur tersebut. Jadi di bawah sadar pikiran saya ada data itu. Itu juga mungkin disebut kekuatan impian sehingga “snap” keluar cepat secepat menjentik jari ketika di tanya.
Seperti inikah? Katanya memberikan 2 buah produk yang langsung saya foto. Ini karya saya mas!
Wah saya terkejut karena kemiripannya 100%. Saya pegang dan saya kenakan segera jacket tersebut. Enak banget. Sentuhan indra sensory saya terpuasi, kulit saya terpuasi dengan lembutnya bahan asli dan saya bisa tahu ini kualitas tinggi bahannya.
Bau khas kulit tersebut memuasi indra penciuman saya dan hal ini memberikan kesan macho. Lalu mata saya terpuasi dengan cutting yang tepat serta jahitan yang sempurna. Lalu saya sebut apa yang saya inginkan. Warna coklat mas, yang sebelah atas namun tidak pakai bulu mas kerahnya, lata saya kemudian. Kerahnya seperti contoh yang hitam. Saya cepat sekali mengambil keputusan dengan pilihan tersebut karena memang sudah tergambar dalam pikiran saya jauh-jauh hari.
Lalu mas Bob sang pebisnis muda itu mengambil meteran khas nya. Mas saya ukur ya badannya ya?, saya mau semua produk saya adalah fit kepada pemiliknya.
Wuih, bener ini. Hebat. Tubuh manusia memang unik, ada plus minusnya satu dengan lainnya. Seseroang yang mengerti design akan menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan sehingga enak di lihat, enak di pakai.
Kalau beli produk masal maka “tayloring” nya tidak ada. Jadi ketika di patung mannequin enak dilihat ketika kita coba kita kerasa aneh. Tangan-nya kependekan, atau sempit di perut dan beragam masalh lainnya. Seperti kita terlihat jadi pendek atau kulit kita terlihat jadi gelap redup. Ya itulah kalau beli “mass product” atau produk massal.
Mass product yang taylor cocok dengan semua orang ya adanya di high fashion brand. Kocek kita keluar banyakan sedikitlah. Namun dengan mas Bob hal itu tidak terjadi. Taylor fit dengan harga sangat reasonable ( bahasa lain murah) namun kualitas sama dengan brand ternama. Kami ketika diskusi ada di mall yang banya menjual major brand pria ternama. Kami pun membandingkan karya dan harga. Kami ke Ermenegildo Zegna, ke Hugo Boss, ke ferragamo, ke Armani untuk melihat leather jacket karya terakhir mereka.
Dan hebatnya, mas Bob sudah mengkopi semua, dia buktikan dengan mambawanya di bagasi mobilnya yang dia tunjukan kesaya, semuanya. Dan sama.
Rasanya, bentuknya sama. Ini mungkin KW namun kalau anda pakai dari mana orang tahu ini jaket karya hugo boss atau bob shofwan? Yang membedakan bukan jaket karya keduanya namun dukungan penunjang lainya menentukan. Sepatu yang dipakai, arloji yang pakai, kendaraan yang dipakai menentukan “judge” pertimbangan orang dalam menilai.
Jadi bukan produk mas Bob permasalahnya. Mutu, model, rasa, bentuk semua sudah high fashion. Tapi kalau di pakainya tidak stylish , tidak didukung body shape yang bagus, dan keseimbangan busana pendukung lainya, jeans, sepatu , maka akan terlihat KWnya. Tapi kalau anda sudah menggunakan semua yang stylish dan dilengkapi jaket kulit Bob. Orang tidak tahu jaket ini hanya 4 juta rupiah, bukan yang 25 juta rupiah yang ada dalam tag pricenya ferragamo atau Georgio Armani!
Mas Bob berkata, mas, kalau mas punya impian apapun terhadap kulit. Dompet, tas, jacket beri saya tahu. Saya akan bikinkan sesuai keinginan mas. Rumah produksi saya di selatan jakareta siap memproduksinya. Harga ngak usah pikirkan. Pasti jauh di banding dengan harga barang bermerek namun saya jamin kualitas sama.
Pagi ini, barang pesanan saya datang. Dan saya kenakan di depan kaca, pakai jeans dan kemeja putih. Saya amaze, kagum saya. it a world class product saya kenakan. Hebat mas Bob Shofwan. Seperti nya sebuah produk yang bisa mendunia sudah hadir di Indonesia. Bravo! # may peace be upon us
Kamis, 03 Desember 2015
“ Cinta itu sederhana. Jika kamu tak bisa membuatnya TERTAWA, cukuplah untuk tidak membuatnya TERLUKA”
“ Cinta itu sederhana. Jika kamu tak bisa membuatnya TERTAWA, cukuplah untuk tidak membuatnya TERLUKA”
Diacara akhir tahun ada sebuah kebiasaan yang saya lakukan selama ini , yaitu mereview performa tahun berjalan. Dan melakukan strategi tahun di hadapan. Hal itu menjadi rutinitas yang di tahun ini saya merasa harus ada yang baru nih. Ada baiknya saya meluangkan waktu dengan pakarnya.
Bagi saya pakar tersebut harus lah orang yang jauh lebih pengalaman dari saya. harus lebih pintar dari saya. harus lebih membuktikan daripada saya. dan hal itu banyak. Banyak orang yang di atas saya walau usia terkadang lebih muda dari saya. namun saya ngak perduli, kalau belajar saya taat kepada siapa saja yang telah membuktikan, proven methods by the person. Metode terbukti oleh pengalam orang tersebut. Tidak pandang usia, pendidikan atau status. Saya akan taklit belajar.
Dihadapan saya saat ini adalah CEO muda dari perusahaan internasional. Jarang loh perusahaan internasional yang ternama di sebuah indoensia memberikan jabatan CEO atau country manajer kepada local, pribumi. Bisa di hitung jari.
Dan ketika anda bersama orang-orang high caliber seperti ini, anda akan merasakan getaran berbeda. Semangat antusiame yang berbeda, cara pandang dan isi kata bicara yang berbeda. Itu yang saya butuhkan.
Secara fisik mobilitas sang CEO adalah berkursi roda namun secara pkiran rasanya kapasitanya 2 kali orang kebanyakan. Saya sangat membutuhkan sisi kekuatan dari nya terutama masalah target tahun depan.
Saya buka dengan pertanyaan, anak buah seperti apa idaman anda mas?
Dia menjawab, ada banyak type anak buah dan yang saya paling suka adalah mereka yang mempunyai prinsip dan berani “stand up ” pada prinsipnya. Berani mengungkapan ke atasan dan berani menanggung resiko kalau salah.
Wah, itu jarang mas, saya menjawab cepat
Benar, itu juga yang menjadi alas an banyak perusahaan asing di Indonesia ragu dalam mengangkat leader orang Indonesia.
Kenapa gitu mas? Saya bertanya
Ini pertanyaan saya di perusahaan saya dulu kepada atasan saya di kantor pusat. Dan pendapat orang di kantor pusat jawabanya adalah, jarang sekali follower (bawahan) di kita ini mas yang berani berpendapat. Kebanyakan yes sir, yes mam. Kalaupun berpendapat , informasi yang mereka berikan sangat dangkal. Itu menunjukan mereka tidak cukup “belajar” atau tidak mencari data lebih lengkap lagi.
Curiosity keingintahuan membawa ke kreatifan. Kreatif membawa solusi. Curiosity adalah pergolakan dalam pikiran atas masalah yang terjadi. Masalah di baca dalam diri seseroang karena perduli. Empaty adalah awal problem solver.
Kurang empati kurang perduli
Kurang perduli tidak kontemplasi
Tidak kontemplasi tidak ada keingintahuan
Tidak ingin tahu tidak kreatif
Inilah yang menjadi penghalang karir seseorang tidak sampai puncak, sebagai leader karena masalah mendasar ini. Dan hal ini bukan hal yang di dapat di kuliah atau bangku sekolah. Hal ini adalah private victory kemenangan pribadi setiap individu yang ingin maju.
Hubungan sama anak buah yang baik jadi apa mas? Saya berusaha mencerna bahasa tinggi yang di sampaikanya ini.
Begini mas, di jawabnya. Good doer atau pelaksana pekerjaan yang baik belum tentu good follower. Dan good follower pasti good leader.
Wah saya bingung mas? Saya berusaha mencerna bahan baru lagi
Begini deh, saya bicara pakai bahasa mas wowiek yang penggemar psikology terapan. Tahu Rosenthal effect?
Iya tahu, tentang ekspektasi tinggi atau pengaharapan tinggi, saya pun menjawab sambil mengingat-ingat pelajaran kampus di dunia psikologi social Robert Rosenthal yang nyaris hilang dalam pikiran saya kalau tidak di looping barusan.
Apa yang mas inget? Tanyanya lagi
Rosenthal buat study di 3 kelas yang diajarkan olehnya, kata saya memulai cerita yang saya tahu dan mudah-mudahan itu yang dia maksud.
Kelas pertama dikatakan di awal semester bahwa mereka orang pilihan. Mereka orang yang telah di seleksi dan terbaik. Biasanya prestasi tahun-tahun sebelumnya kela sini selalu mendapt A nilainya.
Di kelas satunya Rosenthal mengatakan inilah kelas yang tersisa dari kelas terbaik. Kelas ini adalah kelas yang rata-rata. Kemudian di kelas terakhir Rosenthal tidak mengatakan apapun.
Padahal ketiga kelas tersebut berisi orang yang sama dan dipilih secara acak. Pelajaran semesteran berjalan sama dan ujian pun isinya sama. Namun sepanjang semester Rosenthal selalu mengulangi siapa mereka dan hanya kelas pertama dan kedua di berikan ekspektasi.
Hasil di ujung semester bisa di duga. Kelas pertama semuanya nilai A, kelas berikutnya hanya rata-rata dan kelas terakhir banyak yang F atau gagal. Demikian saya menceritakan ulang sedikit Rosenthal effek.
Benar mas. Itu yang saya maksud. Nah, good doer, kalau di kasih 100% target biasanya mencapai 80% atau 100% target. Namun good doer jika di kasih 120% target biasanya tidak tercapai karena mereka menganggap diri mereka hanya “pelaksana”.
Good follower jika diberikan 150% bisa mencapainya. Karena mereka saya berikan rosentahal efek seperti dikelas pertama Robert Rosenthal.
Saya heran : kenapa ngak good doer di berikan rosenthal efek pertama juga? Saya masih belum bisa faham
Begini mas, saya membedakan good doer dengan good follower itu begini..namun sebelumnya saya mau nanya mas wowiek, menurut mas rosenthal effect bisa berlaku sebaliknya ngak?
Maksudnya? Saya bertanya karena ngak faham
Kalau anak buah di kasih pengharap tinggi high expectation dan dikatakan mereka orang pilihan hasilnya excellent. Apakah kalau atasan di berikan pengharapan tinggi oleh bawahan hasilnya sama, akan excellent juga?
Saya terdiam, ini kasus menarik dan tidak bisa di jawab dengan asumsi harus pakai empiris, harus pakai study harus pakai eksperimen. Menarik! Itu berulang kali di pikiran saya, ini bisa tesis doctoral. Apakah Rosenthal effect bisa berlaku vice versa sebaliknya atau malah tidak jalan?
Saya geleng-geleng kepala. Saya tidak bisa tahu, itu jawaban saya.
Dijawab olehnya, mas..rosenthal effect ketika di balik hasilnya dua tiga kali lipat lebih efektif lagi. Anak buah menyemangati dan memberikan ekspektasi tinggi ke atasan . dan bagi saya itulah good follower. Kalau good doer, mereka harus kita Rosenthal khan. Kalau good follower mereka kita rosenthalkan dan mereka memberikan ke kita Rosenthal effect balik.
Saya mencerna semua diskusi pagi ini sambil mengunyah sarapan pagi dan secangkir teh hangat. Ditambah rosenthal effek! Inilah sarapan pagi yang bergizi bagi saya. saya akan ceritakan high ekspektasi ini kepada semua follower subordinate saya dan saya lihat adakah yang memberikan balik Rosenthal effect ke saya? sehingga saya tahu bahwa saya sudah memiliki leader? Semoga.. # may peace be upon us
Diacara akhir tahun ada sebuah kebiasaan yang saya lakukan selama ini , yaitu mereview performa tahun berjalan. Dan melakukan strategi tahun di hadapan. Hal itu menjadi rutinitas yang di tahun ini saya merasa harus ada yang baru nih. Ada baiknya saya meluangkan waktu dengan pakarnya.
Bagi saya pakar tersebut harus lah orang yang jauh lebih pengalaman dari saya. harus lebih pintar dari saya. harus lebih membuktikan daripada saya. dan hal itu banyak. Banyak orang yang di atas saya walau usia terkadang lebih muda dari saya. namun saya ngak perduli, kalau belajar saya taat kepada siapa saja yang telah membuktikan, proven methods by the person. Metode terbukti oleh pengalam orang tersebut. Tidak pandang usia, pendidikan atau status. Saya akan taklit belajar.
Dihadapan saya saat ini adalah CEO muda dari perusahaan internasional. Jarang loh perusahaan internasional yang ternama di sebuah indoensia memberikan jabatan CEO atau country manajer kepada local, pribumi. Bisa di hitung jari.
Dan ketika anda bersama orang-orang high caliber seperti ini, anda akan merasakan getaran berbeda. Semangat antusiame yang berbeda, cara pandang dan isi kata bicara yang berbeda. Itu yang saya butuhkan.
Secara fisik mobilitas sang CEO adalah berkursi roda namun secara pkiran rasanya kapasitanya 2 kali orang kebanyakan. Saya sangat membutuhkan sisi kekuatan dari nya terutama masalah target tahun depan.
Saya buka dengan pertanyaan, anak buah seperti apa idaman anda mas?
Dia menjawab, ada banyak type anak buah dan yang saya paling suka adalah mereka yang mempunyai prinsip dan berani “stand up ” pada prinsipnya. Berani mengungkapan ke atasan dan berani menanggung resiko kalau salah.
Wah, itu jarang mas, saya menjawab cepat
Benar, itu juga yang menjadi alas an banyak perusahaan asing di Indonesia ragu dalam mengangkat leader orang Indonesia.
Kenapa gitu mas? Saya bertanya
Ini pertanyaan saya di perusahaan saya dulu kepada atasan saya di kantor pusat. Dan pendapat orang di kantor pusat jawabanya adalah, jarang sekali follower (bawahan) di kita ini mas yang berani berpendapat. Kebanyakan yes sir, yes mam. Kalaupun berpendapat , informasi yang mereka berikan sangat dangkal. Itu menunjukan mereka tidak cukup “belajar” atau tidak mencari data lebih lengkap lagi.
Curiosity keingintahuan membawa ke kreatifan. Kreatif membawa solusi. Curiosity adalah pergolakan dalam pikiran atas masalah yang terjadi. Masalah di baca dalam diri seseroang karena perduli. Empaty adalah awal problem solver.
Kurang empati kurang perduli
Kurang perduli tidak kontemplasi
Tidak kontemplasi tidak ada keingintahuan
Tidak ingin tahu tidak kreatif
Inilah yang menjadi penghalang karir seseorang tidak sampai puncak, sebagai leader karena masalah mendasar ini. Dan hal ini bukan hal yang di dapat di kuliah atau bangku sekolah. Hal ini adalah private victory kemenangan pribadi setiap individu yang ingin maju.
Hubungan sama anak buah yang baik jadi apa mas? Saya berusaha mencerna bahasa tinggi yang di sampaikanya ini.
Begini mas, di jawabnya. Good doer atau pelaksana pekerjaan yang baik belum tentu good follower. Dan good follower pasti good leader.
Wah saya bingung mas? Saya berusaha mencerna bahan baru lagi
Begini deh, saya bicara pakai bahasa mas wowiek yang penggemar psikology terapan. Tahu Rosenthal effect?
Iya tahu, tentang ekspektasi tinggi atau pengaharapan tinggi, saya pun menjawab sambil mengingat-ingat pelajaran kampus di dunia psikologi social Robert Rosenthal yang nyaris hilang dalam pikiran saya kalau tidak di looping barusan.
Apa yang mas inget? Tanyanya lagi
Rosenthal buat study di 3 kelas yang diajarkan olehnya, kata saya memulai cerita yang saya tahu dan mudah-mudahan itu yang dia maksud.
Kelas pertama dikatakan di awal semester bahwa mereka orang pilihan. Mereka orang yang telah di seleksi dan terbaik. Biasanya prestasi tahun-tahun sebelumnya kela sini selalu mendapt A nilainya.
Di kelas satunya Rosenthal mengatakan inilah kelas yang tersisa dari kelas terbaik. Kelas ini adalah kelas yang rata-rata. Kemudian di kelas terakhir Rosenthal tidak mengatakan apapun.
Padahal ketiga kelas tersebut berisi orang yang sama dan dipilih secara acak. Pelajaran semesteran berjalan sama dan ujian pun isinya sama. Namun sepanjang semester Rosenthal selalu mengulangi siapa mereka dan hanya kelas pertama dan kedua di berikan ekspektasi.
Hasil di ujung semester bisa di duga. Kelas pertama semuanya nilai A, kelas berikutnya hanya rata-rata dan kelas terakhir banyak yang F atau gagal. Demikian saya menceritakan ulang sedikit Rosenthal effek.
Benar mas. Itu yang saya maksud. Nah, good doer, kalau di kasih 100% target biasanya mencapai 80% atau 100% target. Namun good doer jika di kasih 120% target biasanya tidak tercapai karena mereka menganggap diri mereka hanya “pelaksana”.
Good follower jika diberikan 150% bisa mencapainya. Karena mereka saya berikan rosentahal efek seperti dikelas pertama Robert Rosenthal.
Saya heran : kenapa ngak good doer di berikan rosenthal efek pertama juga? Saya masih belum bisa faham
Begini mas, saya membedakan good doer dengan good follower itu begini..namun sebelumnya saya mau nanya mas wowiek, menurut mas rosenthal effect bisa berlaku sebaliknya ngak?
Maksudnya? Saya bertanya karena ngak faham
Kalau anak buah di kasih pengharap tinggi high expectation dan dikatakan mereka orang pilihan hasilnya excellent. Apakah kalau atasan di berikan pengharapan tinggi oleh bawahan hasilnya sama, akan excellent juga?
Saya terdiam, ini kasus menarik dan tidak bisa di jawab dengan asumsi harus pakai empiris, harus pakai study harus pakai eksperimen. Menarik! Itu berulang kali di pikiran saya, ini bisa tesis doctoral. Apakah Rosenthal effect bisa berlaku vice versa sebaliknya atau malah tidak jalan?
Saya geleng-geleng kepala. Saya tidak bisa tahu, itu jawaban saya.
Dijawab olehnya, mas..rosenthal effect ketika di balik hasilnya dua tiga kali lipat lebih efektif lagi. Anak buah menyemangati dan memberikan ekspektasi tinggi ke atasan . dan bagi saya itulah good follower. Kalau good doer, mereka harus kita Rosenthal khan. Kalau good follower mereka kita rosenthalkan dan mereka memberikan ke kita Rosenthal effect balik.
Saya mencerna semua diskusi pagi ini sambil mengunyah sarapan pagi dan secangkir teh hangat. Ditambah rosenthal effek! Inilah sarapan pagi yang bergizi bagi saya. saya akan ceritakan high ekspektasi ini kepada semua follower subordinate saya dan saya lihat adakah yang memberikan balik Rosenthal effect ke saya? sehingga saya tahu bahwa saya sudah memiliki leader? Semoga.. # may peace be upon us
“Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita di lahirkan, namun kita tetap bisa memilih dengan siapa kita DIBESARKAN”
“Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita di lahirkan, namun kita tetap bisa memilih dengan siapa kita DIBESARKAN”
Mendengar kabar salah satu sahabat pebisnis menjadi orang nomor satu di sebuah asosiasi dagang terbesar di tanah air, dikepala saya ada dua hal saya pertanyakan. Yang satu adalah sebuah tugas berat menantinya 5 tahun kedepan apa strateginya? dan yang kedua apakah kaderisasi dalam bisnis nya sudah siap?
Setahu saya, dia walau memiliki banyak perusahaan dan anak usaha. Dia adalah orang yang yang membangun organisasi bisnis bercentrum pada dirinya. Istilah saya “i corporation”. Semua orang dibawah organisasinya dalam setiap tindakan harus atas sepengetahuan dirinya. Bahkan dalam hal sekecil apapun. Dia Raja kecil. baginya, anak buahnya hanya penyelesai apa yang dia mau atau apa yang dia rencanakan.
Kebiasaan nya ini membuat saya berfikir lagi. Akankah dia membawa asosiasi dagang sedetail dan se-control freak tersebut?
Lalu, entah angin apa yang membawa lamunan saya yang sedang mengantri di lantai dua di darmawangsa square hari itu, tiba-tiba mendapat sapaan dari belakang terdengar suara..kanjeng kangmas wowiek apa kabar?
Wah saya kaget juga mendengar suara yang sangat familiar tersebut. Dia mungkin bisa dikatakan orang no 3 bahkan nomor 2 atau bisa-bisa sudah jadi orang nomor 1 dalam jajaran holding pada organisasi bisnis sahabat saya yang baru saja mendapat mandate memimpin asosiasi dagang nasional tersebut.
Hari itu saya sedang mengantri untuk terapi sakit di pinggang saya karena salah gerak. Dan sahabat saya tersebut sedang akan membeli alat olah raga yang kebetulan sebelahan dengan tempat terapi saya. baru mendapat kabar dan baru mengucapkan selamat bertugas kepada sahabat saya, ternyata salah satu orang kepercayaannya 15 tahun terakhir atau juga tangan kanan nya ada tepat berdiri dibelakang saya. dan terjadilah dialog ini :
Mas, sudah siap organisasi di tinggalkan RP? Saya langsung tanyakan hal yang menjadi pikiran saya setelah sebelumnya kami berdua saling memberikan kabar singkat.
Lah ini mas, saya sudah menyusun roadmap kedepan tapi saya kok ngak berani mengutarakannya ya? Aku mbok di kasih suntikan jadi orang yang tegas gitu loh sama boss kita itu.
Saya tertawa, karena kata-kata "boss kita" ada benarnya karena kami berdua pernah kerja bareng di bawah boss tersebut, sahabat lama saya tersebut. Dia melanjutkan, perusahaan itu kayak di "kekepin" di ketiaknya mas. Apa saja harus lewat dia, apa saja harus mulai dari dia. Bener-bener top down. Full direction dan full control.
Dia sampai saat ini belum bisa melepas mempercayai team nya. Dia begitu takut jika tidak mengendalikan perusahaannya. Dia juga merasa tidak ada yang bisa menggantikan kemampuannya. Kenapa begitu ya mas?, dia berkomentar dan sekaligus bertanya kepada saya.
Juga dalam bisnis saya merasa dia mulai melakukan pengulangan cara lama dan pola bisnis lama padahal banyak hal baru yang dia segan melakukannya. Atau tidak mau melakukan terobosan baru. Jadi organisasi agak sedikit stagnan, hampir semuanya turun performanya. Dia melanjutkan sedikit komentarnya
Begitu ya mas? Apa sudah kena "Pygmalion syndrome" dia mas? Saya balik bertanya
Pygmalion syndrome iku opo kang mas? Sampean ini kakehan kebanyakan ilmu bisnis sampai saya ngak ngerti istilah Pygmalion iku , katanya dengan gaya solo halus khas kesehariannya.
saya pun mulai bercerita, Iya, ini sedikit hikayat yunani, ada seorang pematung kenamaan bernama Pygmalion. Suatu hari dia membuat patung wanita yang indah dari sebuah gading. Wanita cantik. Ternyata saking cantiknya dia jatuh cinta pada patung tersebut. Dia perhatikan, dia lihatin dia sempurnakan dan dia mintakan kepada dewa agar patung ini bisa hidup.
Pygmalion berdoa amat sangat hingga jagad dewa pun akhirnya menyetujui dan turunlah dewi aphrodite dalam sebuah malam persembahan dan menghidupkan patung indah tersebut menjadi wanita cantik bernama galatea. Dan mereka pun menikah.
Itu cerita singkatnya mas. Kata saya menutup dongeng yunani kuno tersebut.’
O, itu toh Pygmalion syndrome kangmas? Itu ilmu psikologi ya, tanyanya sambil mata berkhayal ngak tau kemana
Bukan, itu karangan saya saja mas, saya jawab sambil tertawa. Bagi saya itu hanya sebuah analogi agar saya bisa memahami sisi sebuah kasus sehingga dengan dongeng, cerita otak, saya bisa memvisualkan. Otak atau pikiran yang bekerja akan lebih gampang berjalan membuat solusi jika sudah terbentuk gambar. Dan dongeng adalah salah satu bentuk komunikasi pikiran yang mudah di cerna pikiran yang bisa membuat sebuah bayangan imaginasi.
Dengan saya asosiasikan peristiwa tadi dengan sebuah cerita Pygmalion dan galatea maka mudah bagi saya mencari solusinya. Itu jika di tanya loh
Jadi solusinya dengan organsasi kita yo opo kangmas? Galateanya si perusahaan bisnis dan posesif nya bos RP semua benar, semua ya bener, sindrom opo tadi, Pygmalion, ya pas sudah.
Seberapa dia berani merusak atau ”break pattern “ terhadap kebiasaan RP mas?
Wah saya ngak bisa bilang pasti. Kalau dalam terobosan bisnis dia jagonya, tapi kalau dalam kerajaan yang dibangunnya warna dan kebiasaan sama dalam 20 tahun ini. Ngak banyak berubah. Yang berubah di maneuver bisnisnya di luaran.
Faham saya, o begitu ya, saya menjawab sambil berfikir.
Tapi bener loh kangmas, saya perlu saran sampeyan sekarang ini.
Begini deh, saya kasih gambaran singkat kemampuan destructive itu harus di lakukan, break pattern itu penting. Ilustrasinya begini :
Sebenarnya salah satu tugas leaders , salah satu tugas utama pemimpin bisnis adalah MERUSAK bisnis.”
Ketika saya bicara seperti itu saya perhatikan wajah sahabat saya heran.
Dalam sebuah periode bisnis seperti sekarang yang serba cepat. Kemampuan adaptasi yang cepat. kini seorang pemimpin bisnis memang tak cukup lagi hanya piawai membangun bisnis, ia juga harus piawai “MERUSAK” bisnis. Steve Jobs piawai “merusak” Apple dari Apple 1.0 yang hampir bangkrut menjadi Apple 2.0 yang gagah perkasa dengan iPod, iPhone, atau App Store-nya. Di Indonesia kita punya Ignatius Jonan yang piawai “merusak” KAI 1.0 yang lelet menjadi KAI 2.0 yang gesit.
Ingat sahabat kita pak Emir Satar ex garuda. Yang di demo pramugari dalam 4 bulan pertamanya bekerja di garuda. Dia menebas salary cap para pramugari, di tahun ke tiga bekerja gajih mereka turun bukan naik. Dengan kata lain pak Emir ingin semua pramugari muda usia, fresh, segar.
Jumlah crew pesawat turun costnya. Lalu dia mempercepat ground handling di darat dengan mesin baru, mahal namun cepat sehinga delay time garuda nyaris nol. Dan membuat market share naik. Itu adalah seorang CEO yang memiliki kemampuan destructive.
Sebaliknya perusahaan-perusahaan yang dulu hebat seperti Kodak, GM, Nokia, atau Sony terus-menerus babak-belur mengalami kemunduran karena tak kunjung menemukan CEO yang mampu “merusak” fondasi model bisnis yang kini sudah tak relevan lagi.
Karena itu seorang CDO (“Chief Destruction Officer”) kini adalah sosok yang paling diburu perusahaan-perusahaan di seantero jagat raya. Jadi RP saya sarankan mencari seorang CEO yang memiliki kemampuan visoner mengadaptasi 20 tahun kedepan dengan tindakan nyata sekarang. Dan RP harus ikhlas dan memberi izin profesional membuat “sculpture” patung baru. Galatea baru. Dan jangan pernah jatuh cinta kepada karya sendiri. cinta boleh, jangan “jatuh”. Saya mendongeng lagi sambil berfilosofi.
Mau contoh lain lagi? Layanan surat pos “mati” dimakan killer app baru seperti email, SMS, dan ATM.
Kodak yang lebih seratus tahun perkasa kemudian “dihabisi” oleh layanan photo sharing yang diberikan perusahaan start-up anak kemarin sore seperti Instagram. Toko kaset legendaris Aquarius Mahakam di Blok M tutup “dibunuh” platform baru seperti iPod-App Store,menyedihkan?!.
Untuk bisa survive di tengah perubahan yang kaotik tersebut kuncinya terletak pada satu kata: “PENGHANCURAN”. Untuk sukses di era light-speed changes Kita tak boleh segan-segan menghancurkan sendi-sendi kesuksesan masa lalu kita: “break with the immediate past”. Kenapa? Karena barangkali formula dan sendi-sendi kesuksesan tersebut sudah tak relevan lagi sekarang.
Salah satu solusi Pygmalion syndrome harus diberikan obat penawar dengan membuat organisasi di pimpin professional baru yang memiliki kemampuan men-destruc dan meng-constuct baru. Memiliki kemampuan merusak semua yang tidak relevan dan membangun galatea baru yang sesuai jaman.
Emang ada orang dipasar yang available seperti itu mas? Tanya nya lagi.
Ada, kalau RP mau. Saya memberikan nama sahabat baik saya. seorang CEO handal, pernah di indosat, dan excelcomindo. Tamatan ITB Harvard business school. CEO caliber. Kalau saya hubungi pasti dia mau, setidaknya menjadi perhatian. Bagaimana? Ok mas, namaku di panggil aku tak masuk dulu terapi ya. Suwon, keep in touch kata saya sambil pamit, salaman dan bergerak masuk keruang terapi. # may peace be upon us
Mendengar kabar salah satu sahabat pebisnis menjadi orang nomor satu di sebuah asosiasi dagang terbesar di tanah air, dikepala saya ada dua hal saya pertanyakan. Yang satu adalah sebuah tugas berat menantinya 5 tahun kedepan apa strateginya? dan yang kedua apakah kaderisasi dalam bisnis nya sudah siap?
Setahu saya, dia walau memiliki banyak perusahaan dan anak usaha. Dia adalah orang yang yang membangun organisasi bisnis bercentrum pada dirinya. Istilah saya “i corporation”. Semua orang dibawah organisasinya dalam setiap tindakan harus atas sepengetahuan dirinya. Bahkan dalam hal sekecil apapun. Dia Raja kecil. baginya, anak buahnya hanya penyelesai apa yang dia mau atau apa yang dia rencanakan.
Kebiasaan nya ini membuat saya berfikir lagi. Akankah dia membawa asosiasi dagang sedetail dan se-control freak tersebut?
Lalu, entah angin apa yang membawa lamunan saya yang sedang mengantri di lantai dua di darmawangsa square hari itu, tiba-tiba mendapat sapaan dari belakang terdengar suara..kanjeng kangmas wowiek apa kabar?
Wah saya kaget juga mendengar suara yang sangat familiar tersebut. Dia mungkin bisa dikatakan orang no 3 bahkan nomor 2 atau bisa-bisa sudah jadi orang nomor 1 dalam jajaran holding pada organisasi bisnis sahabat saya yang baru saja mendapat mandate memimpin asosiasi dagang nasional tersebut.
Hari itu saya sedang mengantri untuk terapi sakit di pinggang saya karena salah gerak. Dan sahabat saya tersebut sedang akan membeli alat olah raga yang kebetulan sebelahan dengan tempat terapi saya. baru mendapat kabar dan baru mengucapkan selamat bertugas kepada sahabat saya, ternyata salah satu orang kepercayaannya 15 tahun terakhir atau juga tangan kanan nya ada tepat berdiri dibelakang saya. dan terjadilah dialog ini :
Mas, sudah siap organisasi di tinggalkan RP? Saya langsung tanyakan hal yang menjadi pikiran saya setelah sebelumnya kami berdua saling memberikan kabar singkat.
Lah ini mas, saya sudah menyusun roadmap kedepan tapi saya kok ngak berani mengutarakannya ya? Aku mbok di kasih suntikan jadi orang yang tegas gitu loh sama boss kita itu.
Saya tertawa, karena kata-kata "boss kita" ada benarnya karena kami berdua pernah kerja bareng di bawah boss tersebut, sahabat lama saya tersebut. Dia melanjutkan, perusahaan itu kayak di "kekepin" di ketiaknya mas. Apa saja harus lewat dia, apa saja harus mulai dari dia. Bener-bener top down. Full direction dan full control.
Dia sampai saat ini belum bisa melepas mempercayai team nya. Dia begitu takut jika tidak mengendalikan perusahaannya. Dia juga merasa tidak ada yang bisa menggantikan kemampuannya. Kenapa begitu ya mas?, dia berkomentar dan sekaligus bertanya kepada saya.
Juga dalam bisnis saya merasa dia mulai melakukan pengulangan cara lama dan pola bisnis lama padahal banyak hal baru yang dia segan melakukannya. Atau tidak mau melakukan terobosan baru. Jadi organisasi agak sedikit stagnan, hampir semuanya turun performanya. Dia melanjutkan sedikit komentarnya
Begitu ya mas? Apa sudah kena "Pygmalion syndrome" dia mas? Saya balik bertanya
Pygmalion syndrome iku opo kang mas? Sampean ini kakehan kebanyakan ilmu bisnis sampai saya ngak ngerti istilah Pygmalion iku , katanya dengan gaya solo halus khas kesehariannya.
saya pun mulai bercerita, Iya, ini sedikit hikayat yunani, ada seorang pematung kenamaan bernama Pygmalion. Suatu hari dia membuat patung wanita yang indah dari sebuah gading. Wanita cantik. Ternyata saking cantiknya dia jatuh cinta pada patung tersebut. Dia perhatikan, dia lihatin dia sempurnakan dan dia mintakan kepada dewa agar patung ini bisa hidup.
Pygmalion berdoa amat sangat hingga jagad dewa pun akhirnya menyetujui dan turunlah dewi aphrodite dalam sebuah malam persembahan dan menghidupkan patung indah tersebut menjadi wanita cantik bernama galatea. Dan mereka pun menikah.
Itu cerita singkatnya mas. Kata saya menutup dongeng yunani kuno tersebut.’
O, itu toh Pygmalion syndrome kangmas? Itu ilmu psikologi ya, tanyanya sambil mata berkhayal ngak tau kemana
Bukan, itu karangan saya saja mas, saya jawab sambil tertawa. Bagi saya itu hanya sebuah analogi agar saya bisa memahami sisi sebuah kasus sehingga dengan dongeng, cerita otak, saya bisa memvisualkan. Otak atau pikiran yang bekerja akan lebih gampang berjalan membuat solusi jika sudah terbentuk gambar. Dan dongeng adalah salah satu bentuk komunikasi pikiran yang mudah di cerna pikiran yang bisa membuat sebuah bayangan imaginasi.
Dengan saya asosiasikan peristiwa tadi dengan sebuah cerita Pygmalion dan galatea maka mudah bagi saya mencari solusinya. Itu jika di tanya loh
Jadi solusinya dengan organsasi kita yo opo kangmas? Galateanya si perusahaan bisnis dan posesif nya bos RP semua benar, semua ya bener, sindrom opo tadi, Pygmalion, ya pas sudah.
Seberapa dia berani merusak atau ”break pattern “ terhadap kebiasaan RP mas?
Wah saya ngak bisa bilang pasti. Kalau dalam terobosan bisnis dia jagonya, tapi kalau dalam kerajaan yang dibangunnya warna dan kebiasaan sama dalam 20 tahun ini. Ngak banyak berubah. Yang berubah di maneuver bisnisnya di luaran.
Faham saya, o begitu ya, saya menjawab sambil berfikir.
Tapi bener loh kangmas, saya perlu saran sampeyan sekarang ini.
Begini deh, saya kasih gambaran singkat kemampuan destructive itu harus di lakukan, break pattern itu penting. Ilustrasinya begini :
Sebenarnya salah satu tugas leaders , salah satu tugas utama pemimpin bisnis adalah MERUSAK bisnis.”
Ketika saya bicara seperti itu saya perhatikan wajah sahabat saya heran.
Dalam sebuah periode bisnis seperti sekarang yang serba cepat. Kemampuan adaptasi yang cepat. kini seorang pemimpin bisnis memang tak cukup lagi hanya piawai membangun bisnis, ia juga harus piawai “MERUSAK” bisnis. Steve Jobs piawai “merusak” Apple dari Apple 1.0 yang hampir bangkrut menjadi Apple 2.0 yang gagah perkasa dengan iPod, iPhone, atau App Store-nya. Di Indonesia kita punya Ignatius Jonan yang piawai “merusak” KAI 1.0 yang lelet menjadi KAI 2.0 yang gesit.
Ingat sahabat kita pak Emir Satar ex garuda. Yang di demo pramugari dalam 4 bulan pertamanya bekerja di garuda. Dia menebas salary cap para pramugari, di tahun ke tiga bekerja gajih mereka turun bukan naik. Dengan kata lain pak Emir ingin semua pramugari muda usia, fresh, segar.
Jumlah crew pesawat turun costnya. Lalu dia mempercepat ground handling di darat dengan mesin baru, mahal namun cepat sehinga delay time garuda nyaris nol. Dan membuat market share naik. Itu adalah seorang CEO yang memiliki kemampuan destructive.
Sebaliknya perusahaan-perusahaan yang dulu hebat seperti Kodak, GM, Nokia, atau Sony terus-menerus babak-belur mengalami kemunduran karena tak kunjung menemukan CEO yang mampu “merusak” fondasi model bisnis yang kini sudah tak relevan lagi.
Karena itu seorang CDO (“Chief Destruction Officer”) kini adalah sosok yang paling diburu perusahaan-perusahaan di seantero jagat raya. Jadi RP saya sarankan mencari seorang CEO yang memiliki kemampuan visoner mengadaptasi 20 tahun kedepan dengan tindakan nyata sekarang. Dan RP harus ikhlas dan memberi izin profesional membuat “sculpture” patung baru. Galatea baru. Dan jangan pernah jatuh cinta kepada karya sendiri. cinta boleh, jangan “jatuh”. Saya mendongeng lagi sambil berfilosofi.
Mau contoh lain lagi? Layanan surat pos “mati” dimakan killer app baru seperti email, SMS, dan ATM.
Kodak yang lebih seratus tahun perkasa kemudian “dihabisi” oleh layanan photo sharing yang diberikan perusahaan start-up anak kemarin sore seperti Instagram. Toko kaset legendaris Aquarius Mahakam di Blok M tutup “dibunuh” platform baru seperti iPod-App Store,menyedihkan?!.
Untuk bisa survive di tengah perubahan yang kaotik tersebut kuncinya terletak pada satu kata: “PENGHANCURAN”. Untuk sukses di era light-speed changes Kita tak boleh segan-segan menghancurkan sendi-sendi kesuksesan masa lalu kita: “break with the immediate past”. Kenapa? Karena barangkali formula dan sendi-sendi kesuksesan tersebut sudah tak relevan lagi sekarang.
Salah satu solusi Pygmalion syndrome harus diberikan obat penawar dengan membuat organisasi di pimpin professional baru yang memiliki kemampuan men-destruc dan meng-constuct baru. Memiliki kemampuan merusak semua yang tidak relevan dan membangun galatea baru yang sesuai jaman.
Emang ada orang dipasar yang available seperti itu mas? Tanya nya lagi.
Ada, kalau RP mau. Saya memberikan nama sahabat baik saya. seorang CEO handal, pernah di indosat, dan excelcomindo. Tamatan ITB Harvard business school. CEO caliber. Kalau saya hubungi pasti dia mau, setidaknya menjadi perhatian. Bagaimana? Ok mas, namaku di panggil aku tak masuk dulu terapi ya. Suwon, keep in touch kata saya sambil pamit, salaman dan bergerak masuk keruang terapi. # may peace be upon us
Langganan:
Postingan (Atom)