Minggu, 20 Desember 2015

“ Tiada kebenaran yang men-dua”

Barusan saya kedatang tamu, seorang yang saya sudah anggap seperti kakak sendiri. dia bertandang kerumah karena menunggu istrinya belanja. dia memilih menunggu di rumah saya selagi sang istri shopping. Saya oun sangat suka ada temen minum kopi sore-sore.
Kebetulan saya tinggal hanya berjarak 1Km dari tempat sang istrinya shoping. Jadi kami pun menikmati duduk berdua di teras belakang rumah saya yang tua ini. Air hujan yang memericik dengan kopi hangat di cangkir, cukuplah menemani kicauan ngalor ngidul kami berdua. Diapun bertanya, kemana hari ini dimas? ( dia memanggil saya dengan dimas seperti adiknya sendiri)
Iya nih, saya seumur hidup baru hari ini mengalami hal seperti hari ini kang mas. Saya membuka cerita
Pengalaman apa? tanyanya lagi
Saya berkumpul dengan 5 ibu dan 1 bapak, bapaknya jadi berdua dengan saya. saya menjawab
Lah, apanya yang special dimas, biasa toh hal itu? Dia heran karena saya menganggap special pertemuan hari ini.
Begini kang mas, saya menganggap special karena saya salah menduga. Saya salah menilai. Karena semuanya penilaian dan pesepsi saya selama ini akan sebuah stereotype orang cantik, salah. karena itu saya mendapatkan hal yang saya belum pernah dapati.
Wah, pasti pengalaman menarik ya dimas?
Sangat kang mas, sangat!.saya menjelaskan dengan intonasi menekankan kata sangat . saya melanjutkan, bertemu dengan para “Mahmud” itu membuat saya melonggo kang mas. Belum saya lanjutkan kalimat saya di potong oleh dia..
Bentar dimas,” Mahmud” itu siapa? Dia bertanya
Oh maaf kang mas, itu istilah saya menjelaskan para “mamah mamah muda” saya biasa menyebutnya dengan Mahmud hahaha
Ok ok,,lanjut, katanya kemudian sambil nepok jidat
Hari ini saya di tugasi nganter nemein “ play date” anak-anak. Mereka main di salah satu teman sekolah Malkia (anak bungsu saya) di perumahan Pondok Indah. Karena istri saya sedang pergi ke negeri seberang maka saya mendapat giliran menemani anak-anak terkecil play date.
Pastinya saya tidak nyaman karena biasanya ibu-ibu yang pasti menemani tetapi di beri keyakinan oleh istri bahwa ada bapak kok, yang nemenin. Dan benar ada mas T sang bapak datang dan kenalanlah kami. Namun 5 dari Mahmud itu hanya 1 yang saya kenal. Jadi semuanya baru, ber 6 yang hadir yang 5 kenalan baru hari itu.
Anak-anak setibanya di rumah besar dengan sarana penuh dengan 4 mobil mewah di garasi, saya langsung tahu dimana strata social sang tuan rumah, anak-anak berlari langsung menuju tempat bermain yang sudah penuh dengan rekan rekannya.
Kami pun para orang tua berkumpul di halaman belakang yang sudah di sediakan dimeja bunda dengan jajanan pasar tersediakan melimpah di meja. Nah disinilah yang saya bilang saya belum pernah mendapatkan pengalaman seperti ini sebelumnya. Berkumpul dengan para Mahmud yang memiliki apa yang saya tidak pernah duga sebelumnya.
Kang mas saya tersebut penasaran, dia bertanya, apa nya sih yang hebat orang dari tadi sepertinya mereka seperti orang kebanyakan dan peristiwanya juga hal keseharian.
Iya kang mas, saya menjawab dan menjelaskan. Pertama, saya tidak menyangka mereka semua cantik, sangat cantik. Mohon maaf ya, saya jelaskan secara fisikal dulu, kulit mereka kinclong. Kang mas tahu kan? Kulit sehat itu bukan putih atau warna tertentu tetapi apapun warnanya, mereka kinclong, shinny, mengkilat. Itu artinya sehat atau terawatt.
Kedua mereka sukses, karena mereka semua bekerja atau memiliki bisnis. Dari cerita mereka, orang tua mereka kalangan “the have”, suami mereka juga sama, sukses bekerja atau pengusaha papan atas juga berangkat dari keluarga “the have” orang berpunya. Materi jangan tanya, pengalaman traveler, jangan di tanya, network kenalanan juga jangan di tanya.
Yang mengagetkan saya kang mas, adalah atitudenya. Saya tahu orang cantik biasanya jaim, ngatur gaya, posture tinggi, ngomong dan bergaya snob agak angkuh. Apa lagi wanita ini tahu dia cantik. Namun di Mahmud tadi saya ketemu, bubar semua pemahaman itu.
Mereka santun, sangat santun, mereka ramah, mereka pintar dan mereka lucu. Lucu bukan cute cantik, itu sudah jangan di tanya, sangat cantik, tapi lucu kocak, jenaka itu yang mengagetkan saya. jarang loh wanita bisa meng joke, nge mob, saling melempar cerita lucu. Jarang banget. Cowo aja yang bisa cerita joke itu hanya mereka-mereka yang pernah nongkrong di ujung gank, yang selalu gitaran, nyanyi nyanyim, saling ledek,penuh keceriaan.
Para “mahmud” ini persis memiliki pengalam itu kayaknya dulunya, mereka memiliki kemampuan nge-joke para anak nongkrong. Saya sampai dalam hati mengucap. pasti dulunya mereka gaul banget, gaul di kalangan bawah, gaul di kalangan kebanyakan, gaul bersama kaum proletarian banget. Sangat egaliter, sangat “down to earth” asli saya kaget.
O iya, kata kang mas saya juga heran. Jarang tuh dimas ada wanita yang seperti itu!
Iya kang mas, bener, saya sampai melonggo. Bagi saya wanita yang berani “break image” seperti ini, berkumpul bersama true color nya, suasana lepas, santun, lucu adalah cantik sekali. Belum lagi prestasinya, belum lagi materinya, 3 dari 5 ibu muda ini adalah mantan model majalah remaja. Walau tidak juara namun menunjukan level kecantikannya tentunya..kalau beauty, brain, behave mereka miliki..tapi funny, manner, cool, fun to be with..saya baru kali ini ada paket lengkap lebih dari satu orang ada di depan mata saya.
Bayangkan kang mas, salah satunya membuka joke nge mob cerita seprti ini..
Tau ngak bo..gw kemarin ke hotel Mulia, gw ke WC. Pas masuk di WC cewek, eh.. ada cowok keluar sambil naikin resleting celana. Gw khan kaget, lah kok ada cowok sih. Dia Brondong boo, ganteng, tapi keluar dari WC cewe khan geli ngak loe. Gw damprat aja.. eh "INI UNTUK WANITA!!" tau ngak loe!!.
Eh cowo itu komentar sambil menunjuk ke 'anunya' menjawab: "INI JUGA BUAT WANITA BU? !!!"
Jiaaah..gw bengong bo..dalem hati gw bilang bener juga yeee
Di sambut gueerrrr Mahmud lain, yang ngak lama satunya lagi yang mahmud yang pake baju sport menimpali.dengan logat sunda kental, Ini cerita supir gua, loe semua tau lhan supir gua si eko… geblek nya setengah mati. Beberapa waktu lalu, dia diem aja di deket mobil pagi-pagi, gua tanya kunaon eko..
Dia pegangin pipinya kayak orang sakit gigi. Di gampar bu!!
Hah , sama siapah? Gua nyolot nanya nya
Itu, gara-gara nya bini bilang.. pak e, Liat dong tetangga sebelah, tiap pagi sebelum pergi kerja, sang suami selalu mencium pipinyanya. Kalau pulang kerja, dia suka bawakan bininya sekuntum bunga mawar.. bisa ngak pak e seperti itu?"
Saya bingung bu, supir gua bilang gitu ke gua, kata Mahmud berbaju sport. Gua dalam hati teh bingung, gua tanyalah, kenapa kamu bingung eko?
Si eko nerusin ceritanya, itulah bu saya bingung sama suruhan istri saya, sama suruhan istri saya itu bu. Akhirnya tadi pagi saya ke tetangga mau mencium pipi istri tetangga, malah di gampar saya sama tetangga bu.
Koplaaak..guoblok..tapi emang si eko asli ontohod, borokokok, cilepeung pisan..atu dah kumaha nyak..
Kami semua ngak bisa nahan ketawa, dari cara cerita, dari pembawaan, dari keluguan semua jadi satu sehingga saya ngak bisa jaim, saya ngakak tadi siang lepas banget. Dapet ketawa gratis gitu susah loh. Terimakasih ke istri sudah di paksa ke kelompok beginian. Bagi saya terserah itu cerita beneran atau bukan, yang penting ketawa. Karena ada banyak ceritra joke saling berbalas di antara kami, kang mas.
Terus mas juga nge mob? Kang mas bertanya
Iya, namanya juga giliran, saya terakhir mas, hayoo mas wowiek cerita apa kata para mahmud..ya saya juga ngak mau kalah saya ceritain tentang si India tukang kain seperti ini kang mas.
Pada tahu kan….kalau didalam dunia kedokteran, banyak yang percaya dan memahami jika fungsi “ginjal bagus dan buah zakar” bagus pada seorang pria, maka kemampuan sex pada pria tersebut akan sangat maximum. Saya membuka prolog cerita.
Alkisah ada seorang keturunan india, dia memiliki buah zakar tiga!. Dia sangat bangga dengan “kelebihannya” tersebut. Dia merasa sangat superior terhadap wanita..juga terhadap pria yang bertemu dengannya..(eiiit jangan salah persepsi) urusan dengan prianya. Suatu hari datang di toko kainnya datang pelanggan seorang china. Pelanggan tersebut hendak membeli kain untuk pakaian imlek. Ketika hendak membayar, selagi menunggu di kasir si India tadi dengan bermain kalkulator berkata..” engkoh..tahu ga..kalo kita berdua buah zakar kita dijumlahin..jumlahnya lima?..wah si china terkejut...belum menjawab..si india dengan bangganya berkata..”iya, aku punya tiga..you tahu dong manfaatnya..”
Si china merengut tak ber komentar, setelah membayar diapun pergi. Si India menyender di kasir, tersenyum. Tak lama, ada pelanggan datang, dua orang pria pribumi melayu, Mereka akan membeli kain untuk jas. setelah dilayani oleh penjaga toko maka berdua mereka menunggu dikasir. Si India dengan kalkulatornnya menghitung-hitung belanjaan 2 pelanggannya tersebut.
kemudian sepeti biasa dia berkata..” eh..you tahu ga..kalo kita bertiga, buah zakar kita dijumlah..ada 7!. 2 pria melayu tersebut terkejut..belum selesai terkejutnya..si India dengan bangganya bercerita sambil mengedipkan matanya..”you tahu dong I punya kemampuan sex ? excelent..”. setelah membayar dua pelanggan itupun pergi tanpa pamit.
Tak lama ada 1 orang arab datang..dengan gaya arab yang blak-blak an dia berkata..”ana mau beli kain..ana mau beli kain meteran, ana perlu yang fanjang”. Seluruh pelayan toko heboh melayani tamu arab tersebut. “Ini kurang fanjang..ana ferlu yang lebih fanjang lagi..ana kalau beli afa-afa di negeri ana.ana beli meteran..ana beli benang..ana beli meteran. ana beli senar gitar, ana beli meteran..ana beli karet..karet kondom..ana BELI METERAN..faham ente..,” katanya meledak-meledak pada para penjaga toko.
Si india dengan tenangnya menyandar di kasir...dalam hatinya dia berkata...”awas loe arab sebentar lagi you I skak mat”..selesai memilih si arab datang ke kasir. Seperti biasa sambil hitung-hitung kalkulator si india berkata pada si arab...”boz..you tahu..kalo buah zakar kita berdua dijumlah..jumlahnya ada 5..”,katanya bangga. Mendengar hal tersebut si arab kaget dan berkata,” HAH!..ANA KAGAK SANGKA ENTE FUNYA BIJI ZAKAR CUMA SATU”. # may peace be upon us

Kamis, 17 Desember 2015

hei..look! Those stuff belong to Asian guy !

saya terperangah ada suara mengatakan barang toileteris yang saya letakan di meja kaca wastafel ada yang mengenalnya dengan terdengarnya suara berat menggelegar di tengah sepinya ruangan kamar mandi bersama di asrama Menlo.
The skinny guy? The one who live right at the corner second floor? Terdengar suara yang lebih kecil nyeletuk memastikan kamar anak asia yang kurus cungkring itu tinggal di kamar ujung lantai dua. Dan itu kamar saya!
Yup, he’s the one, I recognize his wirdo tooth brush, yang disambut gelak tawa sekitar 5 hingga 7 orang menurut perkiraan saya. Sialan, kata saya dalam hati. Ada juga yang memperhatikan sikat gigi saya yang sudah brodol dengan merek ngak jelas beli di warung depan rumah di tanah air sekarang terbawa ke asrama kampus Menlo ini.
Saya sedang dalam WC niatnya buang hajat setelah cuci muka dan meletakan barang-barang kebersihan badan di atas wastafel. Tersentak saya diam dalam toilet tersebut yang membuat saya mengurungkan niat awal saya buang hajat pagi. saya menunggu dengan bingung mau diapain lagi saya ini?. Mau diapain saya sama mereka yang datang sekarang ini?..saya panic!.
Orang kampung yang datang ke negeri jauh bernama negeri ‘american dream”. Tiap hari mendapatkan tindakan yang bagi saya tidak sopan, bahkan menghina. Menghina ras asia, menghina ukuran tubuh. Tas saya disembunyikan. Tugas kampus saya dibuang. Dan banyak lagi. Sehingga saya memilih menghindar. Salah satunya adalah saya memilih mandi pagi jam 6 pagi agar sepi. Kelas rata-rata mulai jam 9. Dimana jam 8 kami biasa makan di kantin bersama, sehingga kebiasaan mereka adalah mandi pagi jam 7.30an.
Jam 6 pagi sepi.
Ada 10 asrama di Menlo college. Dari 7.000 an murid ada 700 an siswa yang tinggal di asrama. Masing-masing asrama terdiri dari 3 lantai. Asrama pria dan wanita terpisah. Dalam 3 lantai asrama pria dimana saya tinggal. kamar mandi ada di level 2 dan level 3. Level 1 disediakan untuk laundry room dan student room untuk berkumpul dengan TV. Di kamar tidak boleh ada TV.
Kamar mandi berupa tempat dengan pancuran 20 buah tanpa sekat pemisah. Bisa di bayangkan jika mandi bareng dimana body mereka kayak raksasa semua. Apa lagi jika di saat tersebut ada atlet olahraga mandi bareng. Biasa mereka bergerombol tidak sendiri. tawa canda joke kasar ciri khas mereka keluar. Saling bercanda, dengan candanya kasar. Bisa fisikal, bisa nge bully dengan kata-kata.
WC toilet juga berbaris panjang ada 20 seat. Ditambah ada 20 urinoir. Terbagi ruang kiri kanan. Didepanya meja wastafel kaca panjang dengan 20 water sink buat gosok gigi dan merapihkan diri. Lalu ada ruang kering , semacam powder room buat berdandanmerapihakn pakaian atau buat berpoakaian, juga buat meletakan baju bersih dengan ada sebauh kaca cermin besar.
Dalam dunia kampus. Di Menlo dan seperti di kebanyakan kampus lainnya. Mereka memiliki banyak kelompok, ada yang fraternity kesamaan akademi misalnya engineering punya delta gamma alpha. Math punya Charlie Charlie tetha. Atau mereka dari kelompok debat, kelompok politik, Atau mereka dari kelompok olah raga. Ada American football, ada basket ball, ada baseball dan banyak lagi kelompok, termasuk ras. Kelompok chicano, asal mexico, latinos, irish, Italian, dan lain sebagainya.
Mereka semua biasa bersaing, biasa berantem, namun bisa juga sangat kompak. Dengan satu kesamaan rasa di kelompoknya.
Saya asia yang tidak punya genk, tidak punya kelompok, tidak punya club. Saya orang baru di sebuah culture baru yang keras dan smart. Bener mereka semua pintar, licik bahkan. Mereka semua akademisi. Pintar, banyak ilmu, banyak informasi, banyak pengetahuan dan tetap saja keras dan kasar karakternya. Karakter penaklukan.
Give those stuff to me, terdengar suara melengking dari sisi kanan wc saya. saya bisa pastikan bahwa barang saya yang dimaksud.
Catch it, seseroang melemparkan kepada yang memintanya. Saya hanya bisa mengira-ngira karena saya berada dalam box toilet. Masih bercelana dan melepas baju namun belum melakukan apa yang mau saya lakukan, buang hajat.
Saya posisi jongkok di wc tersebut selayaknya orang buang hajat. Sambil membayangkan apa yang mereka lakukan terhadap barang saya di luar. Saya membayangkan dalam pikiran saya, kayaknya barang saya di buang atau disembunyikan . dan bayangan tersebut mendadak sirna dengan ketawa lepas mereka yang terbahak bahak. Mereka tahu saya di toilet. Dan mereka memang niat mengerjain saya, seperti harihari sebelumnya. seseroang saat itu jelas memegang salah satu barang saya dan melakukan sesuatu. saya tidak tahu apa dan ngapain dia.
Yang jelas mereka ada yang menutup mulut menahan tawa setelhanya, dan ada yang terbahak bahak lepas tak tertahankan. Pasti lucu sekali buat mereka dan bukan buat saya. mereka tidak bicara mereka ngapain. Saya diam dan berfokus menunggu apa yang akan mereka katakan. Sehingga saya tahu barang saya diapain.
Hingga seseorang nyeletuk, you creazy bitch!, kepada temannya yang di sambut tawa lainnya sambil di tahan. Lalu yang lainnya nyeletuk , put back those Asian stuff, sambil menahan tawa.
Saya tegang sekali menanti apa yang mereka lakukan selanjutnya. Karena mungkin saja mereka akan melakuakn hal fisikal kepada saya. disisi lain pikiran saya menebak-nebak apa yang mereka lakukan terhadap barang saya.
DUUUK!! Tiba-taba pintu wc saya di gedor keras..hey Asian, enjoy your shit!..hahahaha. saya terkaget lagi dengan gebukan di pintu wc tersebut yang menambah hilangnya niat saya berhajat pagi.
Mules perutnya lain, saya ketakutan atas apa yang akan mereka kerjakan selanjutnya. Namun itu jam 6 pagi. Rasanya mereka ngak akan mandi pagi, dan benar saja satu-satu mereka keluar ruangan kamar mandi sambil tertawa-tawa di tambah banyak komentar melecehkan candaan.
Rupanya mereka akan olah raga, ke kamar mandi karena mau kencing atau melakukan ritual pagi lainnya. Dan sekarang mereka sudah pergi meninggal ruangan.
Sedari tadi saya memilih diam, main aman. Bagi saya, lebih baik saya memilih diam. Tak bergerak dalam wc tersebut. Suara merekapun menjauh dan menghilang. Seketika ruangan hening.. Saya tahu saya sendirian saat itu. Perlahan saya keluar dari wc tersebut.
Menatap ke arah wastafel saya perhatikan, odol masih ada, sikat gigi ada, sampo sabun ada, handuk ada, berantakan memang, ta[I semua masih ada. Saya ke depan kaca tersebut merapihkan barang –barang. Saya pikir ada baiknya saya gosok gigi dan kalau nanti perut berantak mules baru masuk ke wc lagi. Dan kali ini barang-barang akan saya bawa masuk dalam wc. Walau sempit, namun pastinya lebih aman.
Saya ambil pasta gisi yang sudah tipis pastanya, yang hanya keluar seadanya, saya poleskan keatas sikat gigi yang bulunya brodol. UHHHH, bau taik…kurang ajar, bau menyengat ketika sikat gigi itu setengah masuk dalam mulut saya. saya ludahin berkali-kali. Saya kumur-kumur berusaha memuntahkan isi di mulut saya..tangan saya di ujung wastafel, wajah saya melihat lantai sambil berusaha membuang najis bau hal yang menjijikan tadi dari mulut saya.
Brengsek, berkali-kali saya menghujat. Kayaknya tadi sikat gigi ini di gosokkan kelobang pantat salah satu dari mereka. Karena itu mereka puas sekali terbahak terpingkal.
Saya hanya bisa membanting sikat gigi tersebut kedalam keranjang sampah. Saya mual dan jijik, saya marah sekali, kesal sekali, bangsat ini anak-anak…# Mardigu Saga Continue I

Kamis, 10 Desember 2015

“ Punya jantung ngak punya hati, ini manusia apa pohon pisang?”

“ Punya jantung ngak punya hati, ini manusia apa pohon pisang?”

Kalau bukan pemain besar, mau melawan raksasa bisnis, sebaiknya serang mereka pakai “flanking attack” mas! Demikian mas H memberikan pesannya ketika saya meminta saran untuk sebuah usaha yang belum pernah saya masuki.
Mas mau masuk dunia fashion models dan langsung membuat event terbesar di tanah air. Sementara mas wowiek belum punya pengalaman tersebut, itu gila. Katanya kemudian. Kalau saran saya masuk pelan-pelan. Para competitor juga tidak akan melawan karena pasarnya memang masih besar dan belum tergarap.
Mungkin mas wowiek punya strategi lain, dia memilih pakai “leapfrog attack” dalam bisnis kali ini, demikian pak S berkata masuk dalam pembicaraan.
Saya setuju dengan pak S, mas wowiek mau masuk dan mau langsung leading menjadi pertama dan terbesar dalam bisnis fashion models, karena itu dia pakai “encirclement strategy” sekaligus.
Saya duduk manis mendengarkan percakapan ini. Setelah sebelumnya saya bicara panjang lebar rencana bisnis saya yang baru maka mendengar saran dari 3 sahabat ini adalah kebutuhan dasar saya. Memang benar pada dasarnya berbisnis itu tidak mudah, sulit dan jalannya berliku.
Sebagai pebnisnis, kita seakan mahluk yang bekerja tanpa tanggalan merah. Setiap hari seakan tanggal selalu biru. Harus pintar-pintar ambil tenaga dan memanfaatkan tenaga agar tidak boros. Bisnis ibarat lari marathon. Jaga stamina karena panjang, jauh dan melelahkan. Cadangan energy di jaga, cash flow dijaga, semangat di jaga. Bukan hanya diri sendiri, mitra, teman , anak buah, team, vendor semua harus di jaga.
Belum lagi jurus dan strategi bisnis. Banyak banget. Di pasar highly competition red ocean market, dipasar highly regulated business seperti jasa keuangan dan airline, dipasar UKM, dipasar international semua punya strategi, jurus, kompetisi, dan regulasi berbeda. Sifat pasar juga berbeda, ekstreem sekali perbedaannya.
Dan untuk menjadi master, semua jurus harus dikuasai dan pernah digunakan dalam banyak pertandingan (baca kompetisi). Jika kita hanya tahu sedikit ya sedikit pula perkembangannya. Seperti misalnya beberapa saat lalu seorang sahabat saya berbisnis makanan. Dia masuk di bisnis warteg.
Harga murah, nasi mentung menggunung tinggi, lauk beragam banyak, tempat bersih seperti café atau resto fasfood kenamana nan tertata rapih. Posisi dan lokasi jangan di tanya lagi. Itu target nya. Di tengah pasar, dekat terminal, di daerah kantoran.
Membangun langsung 15 cabang. Manajeman rapih, bisnis plan nyaris sempurna. Beliau memiliki pengalaman di bisnis makanan lama. Bahan baku dapat harga termurah mutu terbaik. Chef terbaik, service ala warteg hanya dinaikan kelas pelayana, kebersihan serta sarananya dan harga tetap warteg jalanan. Murah.
Diawal cerita melihat strateginya menyasar C & B class, harga C class, mutu dan suasana B class, lokasi daerah utama di tengah kesibukan aktifitas harian banyak mansuia. Berbekal pengalaman ini bisnis pasti ngak ada matinya, pasti sukses, karena margin keuntungan juga masih cukup besar.
Tahun ketiga berjalan. Dia menceritakan bisnis warteg nya saat ini. Tutup semua.
Saya cukup heran. Manajemen bagus, harga bagus, lokasi strategis, competitor hanya warteg dengan manajemen seadanya disekelilingnya. Harusnya bukan tandingannya. Saya bertanya, kok bisa mas?
Dia menjawab, dalam manajemen rapih yang saya terapkan, strategi bisnis yang saya buat rapih dengan saran konsultan bisnis handal. Berbisnis ala chain café kenamaan atau fastfood ternama. Kami tidak pernah menghitung warteg sebelah kami, sebagai pesaing. Kami percaya mereka bukan lawan kami. Ternyata ada hal yang kami tidak perhitungkan dari mereka yang mukul kami.
“Ngebon”, atau ngutang bayar belakang, bayar abis bulan, bayar mingguan. Diama hal ini tidak bisa kami terima, namun hal inilah yang membuat warteg sebelah hidup dan berkembang. Keterikatan emosi, jauh lebih powerful dibandingkan kerapihan manajemen.
Tukang sayur, tukang ojek, tukang bangunan semua kesana, ke warteg sebelah kami. Walau ketika bayar mereka menghutang lagi. Seakan hutang ngebon tidak pernah lunas dan selalu memiliki hutang namun hal itulah yang membuat pelanggan kembali. Hal itulah yang membuat mahasiswa bisa menyelesaikan kuliahnya. Dan banyak alasan emosional lainnya. Bukan terenak, bukan termurah, bukan terbersih.
“Ngebon” itu merusak strategi bisnis saya, secanggih Harvard business school pun tidak pernah mengukur kekuatan ngebon. Yang jelas kami kalah kompetisi dengan ngebon. Dengan ikatan emosi ini. Betapa bisnis memang memiliki banyak jurus ada benarnya mas. Ini jurus mana, dimanajemen modern tidak dipelajari. Warteg2 itu master semua mas. Demikian dia menutup cerita yang membuat saya tidakpunya komentar selain, saya harus belajar lagi. Seperti hari ini.
Saya, dalam satu hari ini duduk bersama 3 orang yang memiliki kemampuan perusak usaha “destruction manajemen” pastinya peristiwa yang langka. Duduk bersama orang yang didalam berbisnis adalah orang yang pandai melihat terobosan dan berani mengambil resiko adalah sebuah kehormatan.
Bersama para eksekutif puncak perusahaan bonafid untuk berdiskusi membagi ilmu mereka adalah kesempatan emas yang tidak bisa di bayar dengan uang. Merasakan energy mereka langsung tidak bisa tergantikan dengan sebuah kenikmatan makanan terenak sekalipun.
Inilah hari dimana saya bersama mas H eks petinggi indosat dan petinggi excelcomindo TBK, pak S mantan petinggi medco dan mantan petinggi pertamina yang membawa pertamina masuk top 500 company dalam fortune magazine dan mas A petinggi bank asing mantan petinggi telkomsel.
Seperti nasehatnya di atas saya di sarankan menggunakan “flanking attack” dalam menyerang competitor dan “leapfrog attack” saya akan coba ceritakan dengan kisah bisnis nyata yang dilakukan mas H sewaktu dia di XL.
Flanking adalah mencari kelemahan lawan. Ini istilah tinju sebenarnya. Misalnya kelemahan seseroang adalah di perutnya, maka tonjokin aja perutnya lebih banyak dari kepalanya.
Dari 33 provinsi penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia saat itu menguasi semuanya. Namun ada daerah NTT dan Madura mereka lemah. Karena dianggap pasarnya kecil. Maka XL melakukan “flanking” dengan mengusasi 2 lokasi tersebut. Signal terbaik, jaringan terbaik dipasang sehingga dua lokasi tersebut di rebut pasarnya hingga 80%.
Lalu pelan-pelan masuk ke NTB dan bali. Tidak terasa bagi competitor terbesar tersebut karena pasar tetap tumbuh dari daerah lain. Namun mereka tidak sadar ada daerah yang keambil.
Lalu XL dipusat melakukan “guerilla attack” buat kampanye harga murah, namun hanya 2 minggu lalu menghilang. Pelan namun pasti , diulang-ulang pasar di tengah di ganggu dengan kampanye muncul hilang pulsa murah. Taktik guerilla. Hit and run.
Sehingga daerah Bali, NTB, jawa timur mulai kerebut dengan porsi hampir 50:50. Lalu ,XL menggunakan “leapfrog” lompat katak adalah membuat sesuatu lebih dulu dari competitor. jual paket pulsa Rp 10.000 an. Paket murah yang membuat pangsa pasar dalam waktu 2 tahun mengambil 20% pasar telekomunikasi pindah ke XL.
Itu ilustrasi sederhana dari pesan mas H. dan ketika saya berkumpul dengan para dewa CEO ini maka saran merekalah yang saya pasti pakai dalam menyalip ditikungan para competitor nantinya. Yang saya target adalah dunia advertsing. Karena para pemilik brand memerlukan program unik dan baik untuk profiling produk mereka pastinya. Maka kita membuat program untuk menangkap kebutuhan mereka, para pemilik produk utama – prime product tersebut.
O iya, sedangkan saran mas A dan pak S untuk “frontal attack” dan “encirclement strategy” sebaiknya ditulis diseri berikutnya ya. Mudah-mudahan banyak sahabat yang minat dan membutuhkan. # May peace be upon us

“ Mantan itu alumni hati”

“ Mantan itu alumni hati”

Apapun yang datang ke kamu saat ini, adalah kamu yang menariknya! Kamu yang dengan sengaja mendatangkannya. Kalau kamu menganggap ini kesialan, sial itu kamu yang membuatnya. Kalau kamu menganggap semua ini adalah nasib buruk, perbuatan itu kamu yang menyebabkannya
Kalau kamu susah saat ini, itu pilihan kamu sendiri!
Apa yang kamu ulangi dalam pikiran itulah yang akan menarikmu. Kamu sebel sama kecoa, kamu jijik dengan kecoa, kamu ulang-ulangi berkata takut kecoa dan mengingat-ingat terus akan kecoa. Entah bagaimana tahu-tahu dimana saja kamu ketemu kecoa. Kecoa itu seakan kamu tarik dengan pikiran kamu untuk mendekatimu.
Apa yang kamu takuti, apa yang kamu senangi itu akan mengulang dalam pikiran, hal itu akan “looping” berputar dalam diri kamu dan itulah menjadi magnet penarik atau transmitter pemancar pencari. Yang kamu ulangi tersering adalah “magnetic field” medan magnit. Semakin diulang kumparannya semakin banyak dan magnitnya semakin besar. Pengaruhnya semakin besar.
Inilah kalimat yang diberikan oleh mentor saya Geoff di saat otak saya sudah tidak bisa berfikir lagi menyaksikan perjalan hidup yang itu-itu saja 15 tahun lalu, tidak berubah membaik, malah dahulu setiap gerakan seakan masuk kepasir isap. Semakin banyak bergerak semakin tersedot. Sementara diam diri , juga tenggelam.
Hingga akhirnya berdiri seorang mentor yang berbicara lugas, tegas bahkan keras. “you are a looser, aren’t tired of it! ” kamu itu pecundang, kok ngak cape sih jadi pecundang!. Ayo berubah! Dan kalimat di atas itu mengiang pagi ini dalam otak kecil saya ketika partner bisnis saya melaporkan apa rencana kerjanya di tahun depan 2016.
Ujug-ujug dia melaporkan sesuatu yang dia sudah kerjakan 90% dan minta bantuan saya selanjutnya. Lah kok enak yah…yah demikianlah kalau punya partner yang kenalanya lebih dari 25 tahun. Kalimatnya santai, gw khan tahu mas wowiek!..tapi, memang ada benarnya. Dia cukup tahu saya.
Yang datang kesaya hari ini adalah….elite model looks!
Bayangkan, saya tidak punya pengetahuan seujung jari tentang dunia model, fashion, fotografi, advertising, dan sejenisnya mendadak datang kesaya dengan status “milik”, dan menjadikan indonesia negara ke 61 atas franchise bisnis ELITE MODEL LOOKS.
FRONTLINE membeli franchise Eliete Model looks! Dan informasi ini mengingatkan saya ke kalimat di atas? Ini apa saya yang menariknya? Kapan saya menariknya? Bagaimana saya menariknya? Kapan saya mengingat , melamun berfikir tentang models?
Dari pada mencari data yang hanya memuasi sisi kecil diri lebih baik melihat kedepan. Mau di apain ya?
Elite models memiliki 2000 super model, world class models. Misalnya seorang Claudia schiffer atau Gisele bundchen dibayar sebagai brand ambasasor sebuah product high fashion seperti make up atau fragrance jutaan dolar pertahun. Elite models adalah agen mereka. Bayangkan sebuah agency models kelas dunia ini betapa dahsyat nya pengaruhnya didunia bisnis, terutama fashion life style.
Sebagai agen maka elite memperoleh cuts bagiannya. Namun yang terbanyak tetap sang models. dan sekarang hadir di Indonesia. Wajah asia, oriental, polinesian, melayu ini khas. Sehingga produk internasional tidak akan memasang Kate Moss yang blond pirang dan blue eyes mata biru lagi di sudut produk kecantikan di asia atau di Indonesia karena ngak match, ngak cucok kata anak gaul.
Internasional brand mencari models local. Mewakili bangsanya. Beauty peageon memang sudah banyak, komnes kecantikan memang banyak di Indonesia saat ini, namun elite models beda. Diffensiasinya jelas, focus di wajah dan ekspresi.
Kemampuan sang models meng ekspresikan wajah sedih, gembira, nyinyir, bragging menyombong, snop belagu, humble rendah hati, sendu, meratap, sinikal, satire, terbahak, kagum, berfikir, mengamati, menatap, melamun, benci, murka, marah, pasrah, sensual, erotic, semua ada ekspresinya dan inilah kelebihan elite models dan inilah yang dibutuhkan seroang yang menjadi brand ambassador sembuah produk. Citra dirinya harus clean clear, profile nya up class, ekspresinya “bermain”.
Ini mungkin yang menjadi asal muasal datang eleite models kesaya ya. Karena ‘ekspresi” seakan menjadi domain atau hagemoninya serorang mardigu ( asumsi loh..hehe)
Sahabat mungkin memiliki banyak calon world class model dalam lingkar perduli anda. Bisa keponakan, tetangga, saudara sedarah, anak atau siapapun. Lihat kemampuan ekspresinya di foto selfienya. Kalau ekspresinya hanya satu itu-itu saja seperti memoyongkan bibir agar pipi terlihat tirus. Dia kurang gaya hahaha. Ajari berbagai ekspresi dan kemudian kirim fotonya ke elite models!
Lalu, apa sih maksud tulisan saya pagi ini? . kami berencana pada hari Kamis besok 10 desember 2015 jam 14 bersama mitra frontline akan meluangkan waktu sedikit untuk para sahabat.
Yuk ketemuan di sebuah kafe kecil di bilangan senayan. Namanya chill café, di lantai G di atas MC Donald di STC senayan. Kita diskusi ringan. Gratis kok. Kalau mau pesen makan atau minum bayar sendiri ya..ngak pesen juga tidak apa-apa, yang penting kita bisa bertemu silaturahim. Itu tujuannya.
Dan percaya deh, ada rezeki di setiap silaturahmi. Apa itu? Seperti apa? kita diskusi ringan dan sebentar. Hanya dua jam waktu tersedia, dari jam 14-16 saja. Minat? Luangkan waktu sebentar dan sampai bertemu kamis 10 desember 2015. kirim nama ke inbox saya buat reservasinya # may peace be upon us

Minggu, 06 Desember 2015

“ Sukses itu bukan kunci kebahagiaan, tetapi kebahagiaanlah kunci sukses”

“ Sukses itu bukan kunci kebahagiaan, tetapi kebahagiaanlah kunci sukses”

Mas. Kita ngak bisa sekedar mencari investor atau sekedar pinjam uang dari bank. Kita harus punya "strategic partner". Orang tersebut harus merupakan orang yang memahami bisnis, investasi, berani mengambil resiko dan banyak uang.

Inilah kalimat dari mitra bisnis saya beberapa saat yang lalu. Dia di perusahaan saya yang lain adalah direksi namun di bidang yang baru ini, dia merupakan mitra usaha. Memang, dari3 minggu ini dosis kerja saya naik hingga 100% waktu kerja saya. hal ini jarang saya lakukan namun kali ini terpaksa. Berangkat dari rumah pagi dan berada diperaduan cukup malam bahkan quality sleep belum bisa di dapat lama, hinggga saat ini.

Kebiasaan akhir tahun? Mungkin iya. Dimana RKAP perusahaan mulai di meetingkan. Namun shifting strategi bisnis memang tidak gampang mengelolanya. Kalimat partner saya diatas hal itu banyak benarnya dan saya setujui. Pertanyaan nya di mana orang yang bergelar strategic partner itu berada?
Cerita ringkasnnya begini, kami memiliki lahan yang menjadi tidak bisa produktif gara-gara sungai porong yang dialiri lumpur lapindo membuat lahan tambak bandeng kami mati. Laut menjadi pendangkalan, dan tambak kami rusak unsur hara tanahnya. Efek dari limbah tersebut membuat jasad renik saja tidak ada yang hidup, bahkan kami menduga hal ini akan menjadi gurun lahan tidak bermanfaat.

Kerusakan alam ini hasil karya manusia yang tidak bertanggung jawab dan minta Negara yang menolongnya mencari jalan keluarnya. Kalu di bilang mangkel ya sudah tahunan. Tapi kita hidup dimasa kini dan masa depan. Jadi…kita mau melakukan sesuatu atas lahan tersebut.
Hari berlalu, Tahun berjalan, otak tetap berfikir apa yang bisa dilakukan. Di pikirkan terus menerus, lama-lama ada juga peluangnya. Yaitu ketika kita melihat dengan helicopter view yang lebih luas. Dalam prinsip saya, jika ada suatu niat, “stay there” terus lah berada disana sampai selesai. Terus di ucapkan terus dipikirkan terus di pertanyakan, terus di “repeat” di kepala. Diulang ulang. Apa solusinya, bagaimana caranya. Tanya Kediri sendiri, tanya keorang lain., di perbincangkan, di ungkapkan.

Tahunan berjalan hingga suatu hari ada informasi bahwa ada perusahaan asing akan memproduksi gas di tahun 2018. Mereka sedang mencari cara agar buyer gas mereka mudah mengambil gas produksi mereka. Karena posisi mereka di laut “off shore” maka meletakan di darat gas station nya akan lebih murah produksinya dan mudah aksesnya.

Karena posisi mereka di tengah antara pulau Madura dan jawa. Alternative nya banyak. Bisa di tarik pipa 50KM ke sampan Madura. Atau tarik pipa 4 KM ke pulau Kambing dekat lokasi pengeboran, atau di sambungkan ke pipa EJGP east java gas pipe yang muncul ke porong dan gresik.
Namun itu sem,ua tergantung buyer gas. Siapa buyer nya? Kalau yang beli jawa tengah atau tanjung perak maka pasti ke pipa EJGP, kalau yang beli Listrik di Grati pasuruan juga EJGP atau pulau kambing langsung tarik pipa ke grati.

Dan benar dugaan kami, yang ambil grati.
Maka ide kami adalah, jangan di sampan jangan di pulau kambing tapi di lahan tambak bandeng kami. Maka dengan gagah berani kami yang tidak kenal siapapun di perusahaan minyak dari Canada itu kami sambangi.

Berbekal surat tanah, kami menghadap divisi produksi. Kami dengan oral saja dalam waktu 30 menit mengatakan, anda akan hemat, cepat dan aman mendristibusikan produksi anda jika anda mendaratakn gas gathering stationnya di lahan bekas bandeng yang sekarang keurug limbah lumpur lapindo tersebut. Kami membandingkan lahan tersebut dengan 3 alternatif lainnya untuk gas landing.
Padahal niat kami Cuma satu. Lahan kami dibeli. Kami keluar dari masalah kepemilikan asset atas lahan tidak produktif. Mereka adalah “exit plan” kami. Sesederhana itu. Ternyata, tanpa diskusi panjang, keputusan itu langsung di setujui, lahan 10 ha mereka setuju beli.

Saya sangat kaget dengan cepatnya pengambilan keputusan tersebut. Namun ini memang beda ya, perusahaan multinasional dengan perusahaan local. Pengambilan keputusannya itu yang menjadi pembeda. Mereka cepat sekali.
Singkat kata. Lahan terbeli. Hal ini adalah cerita tahun 2013. Dan saat ini mereka sedang membangun untuk “ first gas drop” di tahun 2017. Komersial 2018. Masih lama memang. Namun dalam bisnis perminyakan itu termasuk cepat.
Karena itu pebisnisnya adalah mereka-mereka yang memiliki modal panjang dan visi panjang. Tahan lapar, detail dan berani beresiko. Mereka species pebisnis tersendiri dan inilah yang dimaksud dengan perkataan mitra saya di awal tulisan.

Apa yang kami akan lakukan? Kami ingin memanfaatkan sisa lahan yang tidak produktif tadi yang masih tersisa 10 kali nya dari yang terbeli perusahaan Canada tadi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan idenya gila, buat heavy industrial complex.
Bisnis yang belum pernah saya tahu, bagaimana caranya, bagaimana mainya. Total gelap, blank, tapi ada potensinya, secara logika saya saja. Modal besar? Pasti. Perlu professional? Pasti. Perlu pasar? Wajib. Mitra strategic? Nah ini..kemana dan dimana mereka ini? Dan perlu yang chemestrynya nyambung, itu fardhu, wajib!.

Selagi kami diskusi di sebuah lounge di sebuah co working space di jalan monginsidi Jakarta, mata saya memandang seseroang yang taka sing bagi saya. teman kuliah saya, junior saya di kampus. Yang ketika saya sambangi duduknya yang sendirian dia berkata, mas, dari tadi saya sudah melihat mas wowiek, tapi lihat wajah galak dan serius ya sudah saya melipir dulu kesini.

Saya hanya tersenyum, karena dia tahu sekali kalau saya agak galak itu pasti ada sesuatu yang saya sangat ingin selesaikan. Dan dia biasanya menjadi padawan saya, yaitu membantu pekerjaan saya dulu bereksperimen di kampus. Dan saya galak banget sama dia ini.
Saya berkata, kamu benar, saya ada sesuatu yang belum pernah saya lakukan dan akan lakukan dan tidak tahu caranya, tidak tahu jalanya. Cuma lihat sinar harapan kecil di ujung lorong gelap. Dan saya pun mencerutakan sekilas apa yang akan kami lakukan.

Dia menatap saya dengan mata tajam dan ekspresi aneh. Mas..inget eksperimen yang dulu kita lakukan di kampus. Itu problem solver nya. Kok ngak dilakukan?
Saya berkerut dan berusaha mengingat apa yang pernah kami lakukan bersama, dalam eksperimen kampus..tapi saya tidak menemukan yang mana di otak saya ini. Folder diotak sudah kayak computer yang mencari-cari data. Tapi tetap tidak ketemu.
Itu loh mas, yang dilapangan basket! Katanya mencoba membuat saya ingat namun tetap lupa. Sehingga dia menceritakan lebih lengkap. Gini katanya, inget ngak yang kita ambil beberapa orang, semua cewe. Belum pernah main basket.

Lalu kita suruh dia “shoot the hoop”. Masukin bola ke ring basket. Lalu dari 5 bola tidak ada satupun yang masuk. Lalu kita tutup mata dia, dan kita panggil 10 orang menonton dia dan menyemangati dia. Lalu kita tutup mata dia pakai blind fold. Lalu diposiskan di tempat shooting.
Begitu dia melempar bola, maka kesepuluh orang tersebut bertepuk tangan dan berkometar, padahal bolanya tidak masuk. Namun mereka bersorak seakan bolanya masuk. Berkomentar, yea, finally. Akhgirnya anda bisa, hebat, gitu dong, mantap!.
Setelah 3 atau 4 kali bola tersebut “masuk” padahal tidak ada juga yang masuk maka tutup mata dan kepala di buka.

Lalu gadis tersebut kembali di posisi shooting. Dia di berikan 10 kali peluang menembak sekarang. Dan ternyata dari seseroang yang tidak pernah main basket mereka sekarang bisa memasukan 4-5 bola ke keranjang di bantu tepukan penonton yang “cheering up” mendukung dia.
Jadi, otak manusia bisa di bantu dengan ilustrasi nyata dalam pikiranya bahwa dia bisa dilakukan. Walau belum pernah dilakukan sebelumnya namun dengan di stimulus mereka “pernah” melakukan ternyata merubah kimia yang ada di pikiran mereka menjadi kenyataan. Mereka membuat “pathway” jaringan baru di otak merka sehingga semua possible.

Apa yang mas akan lakukan adalah seperti gadis eksperimen basket kita dulu. Sekarang saran saya, cari kelompok orang yang pasti support mas wowiek. Share pada mereka bisnis mas kedepan. Mereka belum tentu bisa bantu. Namun “cheer up” mereka : mas pasti bisa lakukan, gampang itu buat mas wowiek…dan komentar positif lainnya dari siapa saja orang support mas wowiek. Akan merubah kimia di diri mas wowiek yang membuat mas wowiek jadi bisa dalam kenyataan. # may peace be upon us

“ Kalau anda tidak bergerak membangun impian anda, maka pasti anda akan bergerak untuk membangun impian orang lain”

“ Kalau anda tidak bergerak membangun impian anda, maka pasti anda akan bergerak untuk membangun impian orang lain”

Dunia modeling memang glamour dan harus glamour. Dunia high fashion, life style juga merapat kedunia kemewahan. Sehat itu mahal biayanya, pintar itu mahal biayanya. Dan kita semua tahu begitu kita sakit biayanya jauh lebih mahal lagi. Biaya kebodohan juga sama, jauh lebih mahal dari pada biaya belajar.

Masih heran banyak yang tidak mau belajar ya, dan memilih hidup berat karena sering terantuk batu bahkan menambrak tembok. Tetap tidak belajar juga. Untung diskusi kali ini bukan tentang belajar tetapi dari sisi glomournya.

Kita diskusi dunia produk barang mewah untuk qualitas dan harkat pemakainya. High brand product. Menjual barang high brand adalah sangat sulit dan memerlukan stamina jangka panjang. High brand memerlukan story telling. Memerlukan cerita pendukung. Sejarah panjang puluhan tahun, ratusan atau atau bergenerasi adalah bahan cerita yang paling baik.

Panjangnya dan konsistennya produk tersebut di buat dan di wariskan hal itu mengagumkan fans. Sehingga di kepala pembeli ada satu hal di dapat bahwa produk ini genuine asli dan memiliki tradisi terhadap kualitas yang telah lama TERBUKTI.

Apa yang terjadi jika anda memiliki produk bagus, qualitasnya, bentuk estetikanya, fit cocok untuk orang-orang sukses namun anda belum memiliki sejarah panjang. Belum memiliki cukup masa untuk pembuktian?

Ada sahabat saya yang memilih jalur bisnis yang tidak umum yaitu berbisnis fashion style menggunakan bahan kulit sebagai dasar produksinya.
Secara kualitas kulit, inilah kulit yang dipakai semua major high brand product di dunia. Sumber dan bahannya sama. Dia mengambilnya dari penghasil kulit terbaik dalam memproses kulit tersebut. Dari luar Indonesia, dari eropa dan dari amerika.

Bahannya sama dari kulit sapi, sama dengan sapi yang ada di Indoensia. Namun musim, air, udara, makanan, cara memotong,cara memproses menjadi kulit dasar fashion hanya dimiliki segelitir perusahaan dan itu yang dia pergunakan.

Saya ketika pertama melihat hasil karyanya, dikepala saya mengatakan, ini produk high end untuk A class. Jangan di jual murah harus di ciptakan “story”. Cerita lah yang akan membuat brand itu di bicarakan.

saya lama diskusi dan mengorek data darinya. Saya sangat detail urusan busana. mungkin karena ingin irit saya selalu memilih bahan dan fashion yang bisa di gunakan lama dan selalu up to date terhadap jaman.

Jadi kulit sebagai bahan jacket adalah salah satunya. Karena itu salah satu fashion yang saya minati. Ketika sahabat saya menananyakan, mas, saya ingin membuatkan anda jacket kulit dan saya ingin mas menggunakan produk saya sebagai brand ambassador. Model apa yang mas wowiek inginkan? Ini kalimat pertanyaan dari sahabat saya Bob Shofwan.

Tak sampai 1 detik sebuah kata tentang jaket kulit impian saya lontarkan, jacket jet fighter pilot mas! . karena lama saya merindukan jaket penerbang tempur tersebut. Jadi di bawah sadar pikiran saya ada data itu. Itu juga mungkin disebut kekuatan impian sehingga “snap” keluar cepat secepat menjentik jari ketika di tanya.

Seperti inikah? Katanya memberikan 2 buah produk yang langsung saya foto. Ini karya saya mas!
Wah saya terkejut karena kemiripannya 100%. Saya pegang dan saya kenakan segera jacket tersebut. Enak banget. Sentuhan indra sensory saya terpuasi, kulit saya terpuasi dengan lembutnya bahan asli dan saya bisa tahu ini kualitas tinggi bahannya.

Bau khas kulit tersebut memuasi indra penciuman saya dan hal ini memberikan kesan macho. Lalu mata saya terpuasi dengan cutting yang tepat serta jahitan yang sempurna. Lalu saya sebut apa yang saya inginkan. Warna coklat mas, yang sebelah atas namun tidak pakai bulu mas kerahnya, lata saya kemudian. Kerahnya seperti contoh yang hitam. Saya cepat sekali mengambil keputusan dengan pilihan tersebut karena memang sudah tergambar dalam pikiran saya jauh-jauh hari.
Lalu mas Bob sang pebisnis muda itu mengambil meteran khas nya. Mas saya ukur ya badannya ya?, saya mau semua produk saya adalah fit kepada pemiliknya.

Wuih, bener ini. Hebat. Tubuh manusia memang unik, ada plus minusnya satu dengan lainnya. Seseroang yang mengerti design akan menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan sehingga enak di lihat, enak di pakai.

Kalau beli produk masal maka “tayloring” nya tidak ada. Jadi ketika di patung mannequin enak dilihat ketika kita coba kita kerasa aneh. Tangan-nya kependekan, atau sempit di perut dan beragam masalh lainnya. Seperti kita terlihat jadi pendek atau kulit kita terlihat jadi gelap redup. Ya itulah kalau beli “mass product” atau produk massal.

Mass product yang taylor cocok dengan semua orang ya adanya di high fashion brand. Kocek kita keluar banyakan sedikitlah. Namun dengan mas Bob hal itu tidak terjadi. Taylor fit dengan harga sangat reasonable ( bahasa lain murah) namun kualitas sama dengan brand ternama. Kami ketika diskusi ada di mall yang banya menjual major brand pria ternama. Kami pun membandingkan karya dan harga. Kami ke Ermenegildo Zegna, ke Hugo Boss, ke ferragamo, ke Armani untuk melihat leather jacket karya terakhir mereka.

Dan hebatnya, mas Bob sudah mengkopi semua, dia buktikan dengan mambawanya di bagasi mobilnya yang dia tunjukan kesaya, semuanya. Dan sama.
Rasanya, bentuknya sama. Ini mungkin KW namun kalau anda pakai dari mana orang tahu ini jaket karya hugo boss atau bob shofwan? Yang membedakan bukan jaket karya keduanya namun dukungan penunjang lainya menentukan. Sepatu yang dipakai, arloji yang pakai, kendaraan yang dipakai menentukan “judge” pertimbangan orang dalam menilai.

Jadi bukan produk mas Bob permasalahnya. Mutu, model, rasa, bentuk semua sudah high fashion. Tapi kalau di pakainya tidak stylish , tidak didukung body shape yang bagus, dan keseimbangan busana pendukung lainya, jeans, sepatu , maka akan terlihat KWnya. Tapi kalau anda sudah menggunakan semua yang stylish dan dilengkapi jaket kulit Bob. Orang tidak tahu jaket ini hanya 4 juta rupiah, bukan yang 25 juta rupiah yang ada dalam tag pricenya ferragamo atau Georgio Armani!
Mas Bob berkata, mas, kalau mas punya impian apapun terhadap kulit. Dompet, tas, jacket beri saya tahu. Saya akan bikinkan sesuai keinginan mas. Rumah produksi saya di selatan jakareta siap memproduksinya. Harga ngak usah pikirkan. Pasti jauh di banding dengan harga barang bermerek namun saya jamin kualitas sama.

Pagi ini, barang pesanan saya datang. Dan saya kenakan di depan kaca, pakai jeans dan kemeja putih. Saya amaze, kagum saya. it a world class product saya kenakan. Hebat mas Bob Shofwan. Seperti nya sebuah produk yang bisa mendunia sudah hadir di Indonesia. Bravo! # may peace be upon us

Kamis, 03 Desember 2015

“ Cinta itu sederhana. Jika kamu tak bisa membuatnya TERTAWA, cukuplah untuk tidak membuatnya TERLUKA”

“ Cinta itu sederhana. Jika kamu tak bisa membuatnya TERTAWA, cukuplah untuk tidak membuatnya TERLUKA”

Diacara akhir tahun ada sebuah kebiasaan yang saya lakukan selama ini , yaitu mereview performa tahun berjalan. Dan melakukan strategi tahun di hadapan. Hal itu menjadi rutinitas yang di tahun ini saya merasa harus ada yang baru nih. Ada baiknya saya meluangkan waktu dengan pakarnya.
Bagi saya pakar tersebut harus lah orang yang jauh lebih pengalaman dari saya. harus lebih pintar dari saya. harus lebih membuktikan daripada saya. dan hal itu banyak. Banyak orang yang di atas saya walau usia terkadang lebih muda dari saya. namun saya ngak perduli, kalau belajar saya taat kepada siapa saja yang telah membuktikan, proven methods by the person. Metode terbukti oleh pengalam orang tersebut. Tidak pandang usia, pendidikan atau status. Saya akan taklit belajar.
Dihadapan saya saat ini adalah CEO muda dari perusahaan internasional. Jarang loh perusahaan internasional yang ternama di sebuah indoensia memberikan jabatan CEO atau country manajer kepada local, pribumi. Bisa di hitung jari.
Dan ketika anda bersama orang-orang high caliber seperti ini, anda akan merasakan getaran berbeda. Semangat antusiame yang berbeda, cara pandang dan isi kata bicara yang berbeda. Itu yang saya butuhkan.
Secara fisik mobilitas sang CEO adalah berkursi roda namun secara pkiran rasanya kapasitanya 2 kali orang kebanyakan. Saya sangat membutuhkan sisi kekuatan dari nya terutama masalah target tahun depan.
Saya buka dengan pertanyaan, anak buah seperti apa idaman anda mas?
Dia menjawab, ada banyak type anak buah dan yang saya paling suka adalah mereka yang mempunyai prinsip dan berani “stand up ” pada prinsipnya. Berani mengungkapan ke atasan dan berani menanggung resiko kalau salah.
Wah, itu jarang mas, saya menjawab cepat
Benar, itu juga yang menjadi alas an banyak perusahaan asing di Indonesia ragu dalam mengangkat leader orang Indonesia.
Kenapa gitu mas? Saya bertanya
Ini pertanyaan saya di perusahaan saya dulu kepada atasan saya di kantor pusat. Dan pendapat orang di kantor pusat jawabanya adalah, jarang sekali follower (bawahan) di kita ini mas yang berani berpendapat. Kebanyakan yes sir, yes mam. Kalaupun berpendapat , informasi yang mereka berikan sangat dangkal. Itu menunjukan mereka tidak cukup “belajar” atau tidak mencari data lebih lengkap lagi.
Curiosity keingintahuan membawa ke kreatifan. Kreatif membawa solusi. Curiosity adalah pergolakan dalam pikiran atas masalah yang terjadi. Masalah di baca dalam diri seseroang karena perduli. Empaty adalah awal problem solver.
Kurang empati kurang perduli
Kurang perduli tidak kontemplasi
Tidak kontemplasi tidak ada keingintahuan
Tidak ingin tahu tidak kreatif
Inilah yang menjadi penghalang karir seseorang tidak sampai puncak, sebagai leader karena masalah mendasar ini. Dan hal ini bukan hal yang di dapat di kuliah atau bangku sekolah. Hal ini adalah private victory kemenangan pribadi setiap individu yang ingin maju.
Hubungan sama anak buah yang baik jadi apa mas? Saya berusaha mencerna bahasa tinggi yang di sampaikanya ini.
Begini mas, di jawabnya. Good doer atau pelaksana pekerjaan yang baik belum tentu good follower. Dan good follower pasti good leader.
Wah saya bingung mas? Saya berusaha mencerna bahan baru lagi
Begini deh, saya bicara pakai bahasa mas wowiek yang penggemar psikology terapan. Tahu Rosenthal effect?
Iya tahu, tentang ekspektasi tinggi atau pengaharapan tinggi, saya pun menjawab sambil mengingat-ingat pelajaran kampus di dunia psikologi social Robert Rosenthal yang nyaris hilang dalam pikiran saya kalau tidak di looping barusan.
Apa yang mas inget? Tanyanya lagi
Rosenthal buat study di 3 kelas yang diajarkan olehnya, kata saya memulai cerita yang saya tahu dan mudah-mudahan itu yang dia maksud.
Kelas pertama dikatakan di awal semester bahwa mereka orang pilihan. Mereka orang yang telah di seleksi dan terbaik. Biasanya prestasi tahun-tahun sebelumnya kela sini selalu mendapt A nilainya.
Di kelas satunya Rosenthal mengatakan inilah kelas yang tersisa dari kelas terbaik. Kelas ini adalah kelas yang rata-rata. Kemudian di kelas terakhir Rosenthal tidak mengatakan apapun.
Padahal ketiga kelas tersebut berisi orang yang sama dan dipilih secara acak. Pelajaran semesteran berjalan sama dan ujian pun isinya sama. Namun sepanjang semester Rosenthal selalu mengulangi siapa mereka dan hanya kelas pertama dan kedua di berikan ekspektasi.
Hasil di ujung semester bisa di duga. Kelas pertama semuanya nilai A, kelas berikutnya hanya rata-rata dan kelas terakhir banyak yang F atau gagal. Demikian saya menceritakan ulang sedikit Rosenthal effek.
Benar mas. Itu yang saya maksud. Nah, good doer, kalau di kasih 100% target biasanya mencapai 80% atau 100% target. Namun good doer jika di kasih 120% target biasanya tidak tercapai karena mereka menganggap diri mereka hanya “pelaksana”.
Good follower jika diberikan 150% bisa mencapainya. Karena mereka saya berikan rosentahal efek seperti dikelas pertama Robert Rosenthal.
Saya heran : kenapa ngak good doer di berikan rosenthal efek pertama juga? Saya masih belum bisa faham
Begini mas, saya membedakan good doer dengan good follower itu begini..namun sebelumnya saya mau nanya mas wowiek, menurut mas rosenthal effect bisa berlaku sebaliknya ngak?
Maksudnya? Saya bertanya karena ngak faham
Kalau anak buah di kasih pengharap tinggi high expectation dan dikatakan mereka orang pilihan hasilnya excellent. Apakah kalau atasan di berikan pengharapan tinggi oleh bawahan hasilnya sama, akan excellent juga?
Saya terdiam, ini kasus menarik dan tidak bisa di jawab dengan asumsi harus pakai empiris, harus pakai study harus pakai eksperimen. Menarik! Itu berulang kali di pikiran saya, ini bisa tesis doctoral. Apakah Rosenthal effect bisa berlaku vice versa sebaliknya atau malah tidak jalan?
Saya geleng-geleng kepala. Saya tidak bisa tahu, itu jawaban saya.
Dijawab olehnya, mas..rosenthal effect ketika di balik hasilnya dua tiga kali lipat lebih efektif lagi. Anak buah menyemangati dan memberikan ekspektasi tinggi ke atasan . dan bagi saya itulah good follower. Kalau good doer, mereka harus kita Rosenthal khan. Kalau good follower mereka kita rosenthalkan dan mereka memberikan ke kita Rosenthal effect balik.
Saya mencerna semua diskusi pagi ini sambil mengunyah sarapan pagi dan secangkir teh hangat. Ditambah rosenthal effek! Inilah sarapan pagi yang bergizi bagi saya. saya akan ceritakan high ekspektasi ini kepada semua follower subordinate saya dan saya lihat adakah yang memberikan balik Rosenthal effect ke saya? sehingga saya tahu bahwa saya sudah memiliki leader? Semoga.. # may peace be upon us

“Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita di lahirkan, namun kita tetap bisa memilih dengan siapa kita DIBESARKAN”

“Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita di lahirkan, namun kita tetap bisa memilih dengan siapa kita DIBESARKAN”

Mendengar kabar salah satu sahabat pebisnis menjadi orang nomor satu di sebuah asosiasi dagang terbesar di tanah air, dikepala saya ada dua hal saya pertanyakan. Yang satu adalah sebuah tugas berat menantinya 5 tahun kedepan apa strateginya? dan yang kedua apakah kaderisasi dalam bisnis nya sudah siap?
Setahu saya, dia walau memiliki banyak perusahaan dan anak usaha. Dia adalah orang yang yang membangun organisasi bisnis bercentrum pada dirinya. Istilah saya “i corporation”. Semua orang dibawah organisasinya dalam setiap tindakan harus atas sepengetahuan dirinya. Bahkan dalam hal sekecil apapun. Dia Raja kecil. baginya, anak buahnya hanya penyelesai apa yang dia mau atau apa yang dia rencanakan.
Kebiasaan nya ini membuat saya berfikir lagi. Akankah dia membawa asosiasi dagang sedetail dan se-control freak tersebut?
Lalu, entah angin apa yang membawa lamunan saya yang sedang mengantri di lantai dua di darmawangsa square hari itu, tiba-tiba mendapat sapaan dari belakang terdengar suara..kanjeng kangmas wowiek apa kabar?
Wah saya kaget juga mendengar suara yang sangat familiar tersebut. Dia mungkin bisa dikatakan orang no 3 bahkan nomor 2 atau bisa-bisa sudah jadi orang nomor 1 dalam jajaran holding pada organisasi bisnis sahabat saya yang baru saja mendapat mandate memimpin asosiasi dagang nasional tersebut.
Hari itu saya sedang mengantri untuk terapi sakit di pinggang saya karena salah gerak. Dan sahabat saya tersebut sedang akan membeli alat olah raga yang kebetulan sebelahan dengan tempat terapi saya. baru mendapat kabar dan baru mengucapkan selamat bertugas kepada sahabat saya, ternyata salah satu orang kepercayaannya 15 tahun terakhir atau juga tangan kanan nya ada tepat berdiri dibelakang saya. dan terjadilah dialog ini :
Mas, sudah siap organisasi di tinggalkan RP? Saya langsung tanyakan hal yang menjadi pikiran saya setelah sebelumnya kami berdua saling memberikan kabar singkat.
Lah ini mas, saya sudah menyusun roadmap kedepan tapi saya kok ngak berani mengutarakannya ya? Aku mbok di kasih suntikan jadi orang yang tegas gitu loh sama boss kita itu.
Saya tertawa, karena kata-kata "boss kita" ada benarnya karena kami berdua pernah kerja bareng di bawah boss tersebut, sahabat lama saya tersebut. Dia melanjutkan, perusahaan itu kayak di "kekepin" di ketiaknya mas. Apa saja harus lewat dia, apa saja harus mulai dari dia. Bener-bener top down. Full direction dan full control.
Dia sampai saat ini belum bisa melepas mempercayai team nya. Dia begitu takut jika tidak mengendalikan perusahaannya. Dia juga merasa tidak ada yang bisa menggantikan kemampuannya. Kenapa begitu ya mas?, dia berkomentar dan sekaligus bertanya kepada saya.
Juga dalam bisnis saya merasa dia mulai melakukan pengulangan cara lama dan pola bisnis lama padahal banyak hal baru yang dia segan melakukannya. Atau tidak mau melakukan terobosan baru. Jadi organisasi agak sedikit stagnan, hampir semuanya turun performanya. Dia melanjutkan sedikit komentarnya
Begitu ya mas? Apa sudah kena "Pygmalion syndrome" dia mas? Saya balik bertanya
Pygmalion syndrome iku opo kang mas? Sampean ini kakehan kebanyakan ilmu bisnis sampai saya ngak ngerti istilah Pygmalion iku , katanya dengan gaya solo halus khas kesehariannya.
saya pun mulai bercerita, Iya, ini sedikit hikayat yunani, ada seorang pematung kenamaan bernama Pygmalion. Suatu hari dia membuat patung wanita yang indah dari sebuah gading. Wanita cantik. Ternyata saking cantiknya dia jatuh cinta pada patung tersebut. Dia perhatikan, dia lihatin dia sempurnakan dan dia mintakan kepada dewa agar patung ini bisa hidup.
Pygmalion berdoa amat sangat hingga jagad dewa pun akhirnya menyetujui dan turunlah dewi aphrodite dalam sebuah malam persembahan dan menghidupkan patung indah tersebut menjadi wanita cantik bernama galatea. Dan mereka pun menikah.
Itu cerita singkatnya mas. Kata saya menutup dongeng yunani kuno tersebut.’
O, itu toh Pygmalion syndrome kangmas? Itu ilmu psikologi ya, tanyanya sambil mata berkhayal ngak tau kemana
Bukan, itu karangan saya saja mas, saya jawab sambil tertawa. Bagi saya itu hanya sebuah analogi agar saya bisa memahami sisi sebuah kasus sehingga dengan dongeng, cerita otak, saya bisa memvisualkan. Otak atau pikiran yang bekerja akan lebih gampang berjalan membuat solusi jika sudah terbentuk gambar. Dan dongeng adalah salah satu bentuk komunikasi pikiran yang mudah di cerna pikiran yang bisa membuat sebuah bayangan imaginasi.
Dengan saya asosiasikan peristiwa tadi dengan sebuah cerita Pygmalion dan galatea maka mudah bagi saya mencari solusinya. Itu jika di tanya loh
Jadi solusinya dengan organsasi kita yo opo kangmas? Galateanya si perusahaan bisnis dan posesif nya bos RP semua benar, semua ya bener, sindrom opo tadi, Pygmalion, ya pas sudah.
Seberapa dia berani merusak atau ”break pattern “ terhadap kebiasaan RP mas?
Wah saya ngak bisa bilang pasti. Kalau dalam terobosan bisnis dia jagonya, tapi kalau dalam kerajaan yang dibangunnya warna dan kebiasaan sama dalam 20 tahun ini. Ngak banyak berubah. Yang berubah di maneuver bisnisnya di luaran.
Faham saya, o begitu ya, saya menjawab sambil berfikir.
Tapi bener loh kangmas, saya perlu saran sampeyan sekarang ini.
Begini deh, saya kasih gambaran singkat kemampuan destructive itu harus di lakukan, break pattern itu penting. Ilustrasinya begini :
Sebenarnya salah satu tugas leaders , salah satu tugas utama pemimpin bisnis adalah MERUSAK bisnis.”
Ketika saya bicara seperti itu saya perhatikan wajah sahabat saya heran.
Dalam sebuah periode bisnis seperti sekarang yang serba cepat. Kemampuan adaptasi yang cepat. kini seorang pemimpin bisnis memang tak cukup lagi hanya piawai membangun bisnis, ia juga harus piawai “MERUSAK” bisnis. Steve Jobs piawai “merusak” Apple dari Apple 1.0 yang hampir bangkrut menjadi Apple 2.0 yang gagah perkasa dengan iPod, iPhone, atau App Store-nya. Di Indonesia kita punya Ignatius Jonan yang piawai “merusak” KAI 1.0 yang lelet menjadi KAI 2.0 yang gesit.
Ingat sahabat kita pak Emir Satar ex garuda. Yang di demo pramugari dalam 4 bulan pertamanya bekerja di garuda. Dia menebas salary cap para pramugari, di tahun ke tiga bekerja gajih mereka turun bukan naik. Dengan kata lain pak Emir ingin semua pramugari muda usia, fresh, segar.
Jumlah crew pesawat turun costnya. Lalu dia mempercepat ground handling di darat dengan mesin baru, mahal namun cepat sehinga delay time garuda nyaris nol. Dan membuat market share naik. Itu adalah seorang CEO yang memiliki kemampuan destructive.
Sebaliknya perusahaan-perusahaan yang dulu hebat seperti Kodak, GM, Nokia, atau Sony terus-menerus babak-belur mengalami kemunduran karena tak kunjung menemukan CEO yang mampu “merusak” fondasi model bisnis yang kini sudah tak relevan lagi.
Karena itu seorang CDO (“Chief Destruction Officer”) kini adalah sosok yang paling diburu perusahaan-perusahaan di seantero jagat raya. Jadi RP saya sarankan mencari seorang CEO yang memiliki kemampuan visoner mengadaptasi 20 tahun kedepan dengan tindakan nyata sekarang. Dan RP harus ikhlas dan memberi izin profesional membuat “sculpture” patung baru. Galatea baru. Dan jangan pernah jatuh cinta kepada karya sendiri. cinta boleh, jangan “jatuh”. Saya mendongeng lagi sambil berfilosofi.
Mau contoh lain lagi? Layanan surat pos “mati” dimakan killer app baru seperti email, SMS, dan ATM.
Kodak yang lebih seratus tahun perkasa kemudian “dihabisi” oleh layanan photo sharing yang diberikan perusahaan start-up anak kemarin sore seperti Instagram. Toko kaset legendaris Aquarius Mahakam di Blok M tutup “dibunuh” platform baru seperti iPod-App Store,menyedihkan?!.
Untuk bisa survive di tengah perubahan yang kaotik tersebut kuncinya terletak pada satu kata: “PENGHANCURAN”. Untuk sukses di era light-speed changes Kita tak boleh segan-segan menghancurkan sendi-sendi kesuksesan masa lalu kita: “break with the immediate past”. Kenapa? Karena barangkali formula dan sendi-sendi kesuksesan tersebut sudah tak relevan lagi sekarang.
Salah satu solusi Pygmalion syndrome harus diberikan obat penawar dengan membuat organisasi di pimpin professional baru yang memiliki kemampuan men-destruc dan meng-constuct baru. Memiliki kemampuan merusak semua yang tidak relevan dan membangun galatea baru yang sesuai jaman.
Emang ada orang dipasar yang available seperti itu mas? Tanya nya lagi.
Ada, kalau RP mau. Saya memberikan nama sahabat baik saya. seorang CEO handal, pernah di indosat, dan excelcomindo. Tamatan ITB Harvard business school. CEO caliber. Kalau saya hubungi pasti dia mau, setidaknya menjadi perhatian. Bagaimana? Ok mas, namaku di panggil aku tak masuk dulu terapi ya. Suwon, keep in touch kata saya sambil pamit, salaman dan bergerak masuk keruang terapi. # may peace be upon us

Minggu, 29 November 2015

“ Untuk apa kamu bertanya jika kamu tahu jawabnya, IYA “

“ Untuk apa kamu bertanya jika kamu tahu jawabnya, IYA “

Ada peristiwa yang terjadi 2 minggu yang lalu yang cukup membekas dan jarang terjadi dalam kehidupan saya. Biasanya saya bisa move on dengan cepat, namun kali ini dalam 2minggu ada lebih dari 5 kali saya mengulangi menceritakan hal tersebut kepada para kolega. Dan ini mendapat komentar, wah kayaknya dalem banget ya mas, sampai anda ngak bisa “move on” begitu?!. Itu komentar dari kolega saya yang mungkin gerah karena mendengar complain an saya yang lebih dari 5 kali dengan berbagai sudut bicaranya.
Intinya, saya sebel dan ngak bisa move on cepet. Mangkel dan masih di pegangin di genggam terus kesal tersebut.
Kita tahu, dalam dunia bisnis itu lingkupnya kecil. Kalau anda bermain misalnya di dunia pelatihan, maka anda bisa menyebut 10-20 nama trainer yang memiliki pendapatan bersih 5 milyar setahun. Dan ke 20 orang tersebut pasti saling kenal. Artinya top triner tersebut saling mengenal dan menghormati satu dengan lainnya.
Mungkin satu sama lain tak bersenyawa kimianya, atau tidak kenal benar namun secara garis besar pasti membentuk aliansi sendiri yang berkumpul dengan kemiripan karakter atau “passion” yang sama. Di kelompok 20 orang tersebut akan membentuk dengan sendirinya 3-4 kelompok kecil yang walaupun tidak bergabung namun bisa terlihat mereka saling memuji. Saling beraliansi.
Di kelompok lainnya selain yang chemistry nya nyambung tidak pernah di sebutnya. Misalnya saya deh dalam dunia pelatihan sering memuji pak Yan Nurindra, kang Asep Hairul Gani, mas Ronny Ronodirdjo, dan banyak lagi..itu karena saya nyaman dengan mereka. Sehingga kalau orang menilai, saya memang mahzab mereka (kesannya namun saya akui, iya saya nyaman dengan mereka).
Misalnya lain lagi, terjadi di dunia bisnis property. Pemain property atau developer ada puluhan yang besar tambah yang menengah ada ratusan. Ada yang memuji lippo, ada yang memuji ciputra, ada yang memuji agung sedayu, ada yang memuji agung podomoro.
Kemiripan karakter dengan anda membuat anda menyukai salah satu, atau salah dua mogul bisnis property itu. Bahkan pemain menengah dan developer kecil pun membentuk aliansi. Saling mereferensi mandor, tukang, bohir, hingga toko material favorit. Bahkan, anda secara tidak sadar ternyata hanya memberi informasi kepada yang chemistry nya nyambung dengan anda. Coba anda perhatikan.
Nah, cerita di atas dimana saya mendadak ngak bisa move on cepat adalah sama seperti cerita tentang aliansi tidak tertulis di dua contoh di atas. Dalam bisnis yang saya geluti selama 25 tahun ini pemainnya lebih sedikit lagi. Maka jika anda 25 tahun di bidang yang sma akan ketemu dengan orang-orang yang sama. Setidakny beririsan dengan orang yang itu-itu juga.
Disana pasti ada persepsi tentang anda. Seperti persepsi orang akan saya misalnya. Pasti ada yang biasa saja, ada yang setuju, ada yang berlawanan atau tidak suka dengan saya. Itu wajar , itu hal biasa, common practice. Ngak usah di bawa ke hati.
Jadi, kalau anda berbisnis lalu ada orang yang mengatakan pak, kenal pak fulan? Maka kita harus hati-hati. Orang yang bertanya tersebut bisa saja pengagum orang tersebut atau orang yang berlawanan tidak suka dengan fulan. Maka jawaban aman kalau kenal katakan. saya kenal, namun kalau di tanya pendapat, bagaimana pendapat anda akan fulan? Lebih baik anda jawab netral. Saya belum kenal jauh sih, hanya sebatas kenalan!!
Lebih baik kita tanya dia balik, kalau anda pendapatnya bagaimana tentang fulan? Sehingga kita tahu posisinya yang pasti. jangan di teruskan kalau negative, nanti jadi ghibah bahkan fitnah. Hanyabiar tahu positioning. Itu saja.
Sewaktu peristiwa 2 minggu yang lalu terjadi dengan saya adalah, saya punya kartu ace. Yaitu sahabat yang saya anggap mumpuni, sangat capable dan good person. Sukses dan menjadi public figure yang membuktikan dirinya berhasil di usia muda memiliki rekam jejak bisnis hebat.
Kenapa saya sebut kartu ace, karena dia mau saya jadikan solusi terakhir bisnis saya. Didalam bisnis, karena suatu dan lain hal, bisnis anda bisa berjalan kalau anda bermitra. Mitra itu banyak manfaat, bisa mebagi resiko, bisa meningkatkan jualan karena bertambah networknya, jaringannya. Karena itu saya mau pakai sang kartu ace ini.
Di salah satu bisnis saya, saya pikir ada baiknya bermitra dengan dia, sang kartu ace ini. Itu ada di belak saya sejak 3 bulan terakhir hingga akhirnya saya putuskan, Saya pun menelfonya yang di jawab dengan santun, bisa mas, jam 5 di kantor saya ya, di kuningan. Ok. Done, jawab saya, sampai ketemu. Sebelum menutup telefon dia bertanya, maaf mas, bidang apa yang akan kita bicarakan ini?
Yang saya jawab, iya dunia saya lah, saya khan dari dulu yaitu-itu saja. Lalu di jawab olehnya, baik kalau begitu, saya kenalin dengan mitra saya juga, karena dia bisa cepet nyambung dnegan dunia mas wowiek.
Ok, saya jawab cepat.
Keesokan harinya saya menuju kantornya di lantai 16 di sudut jalan kuningan raya, dimana disambut resepsionis di depan yang mengantar saya kesebuah ruang meeting kaca yang memberikan view pemandangan ke arah jalan sudirman. Arah sunset, keren pemandang ruangan tersebut. Sampai ketika saya perhatikan seseroang yang duduk di ruangan tersebut sendirian.
Saya terkejut, lah kenapa ada orang ini ya?
Asli saya terkejut..inikah orang yang akan bertemu dengan saya juga dan si kartu ace atau dia hanya tamu lainnya? Itu pikiran yang berkecamuk dalam hati saya.
Sampai sapaan dan senyuman terbuka dari mulutnya, hai brader wowiek apa kabar? Lama ngak bertemu nih..jadi kita nih yang mau dikenalin? Yaa..kita mas sudah kenal lama..
Dia nyerocos yang membuat saya memainkan drama. Wajah saya tersenyum, seluruh body language saya lincah bergerak, tawa canda kometar basa basi mengalir keluar dari lidah saya, namun dalam hati kecil saya//ngak salah nih? Masak sih? Kok dia? Salah kali nih?..
Wah nambah sukses nih si boss, kalimat ini keluar deras dari mulut saya tanpa jeda. Bojonegoro sukses ya, selamet ya boss..hebat anda!..
Yang di jawab dengan tersipu-sipu bangga. Ah, biasa aja, masih merayap, katanya lagi..saya terus memujinya, ..saya harus belajar nih boss?! Dan, dalam hati saya dah ngapin sih dia disini? Di mulut saya keluar tetap kalimat basa basi. selama buat orang senang ya ngak apa-apalah. Dari pada saya jutekin.
Tak lama, sang kartu ace datang membuka pintu dengan pertanyaan, loh sudah kenal toh?
Saya jawab, iya dari tahun 2007 kami bermitra bersama sampai sekarang. Sama seperti mas dengan dia di bojonegoro, saya mencoba menjelaskan posisi mitranya yang ternyata posisi kita berdua sama. Saya dan sang bapak tadi mitra di perusahaan A, bapak tadi dengan kartu ace mitra di perusahaan B.
Dan saya baru tahu saat itu, saat pertemuan. Dan sang kartu ace bertanya, jadi apa yang bisa kita sinergi kan mas kedepan? Khan enak kita sudahs aling kenal begini..
Saya yang bingung menjelaskan apa yang bercamuk dalam hati saya. saya mau dengan kartu ace dan tidak mau dengan tuan B di depan saya ini, walaupun saya ngak ada masalah dengan dia, yang selanjutnya kita sebut dia dengan sebutan tuan “budi” ini. Namun…dia dikenal sangat notorious, belagu, sombong, keras kepala, sok tahu, besar omong. Dan itu kata orang dan itu pesepsi kebanyakan kolega atas image tuan “budi” ini.
Saya tidak bermasalah, kartu ace juga tidak bermasalah.
Saya posisinya bingung, karena siapa yang bermasalah dengan tuan “budi”, yaitu 2 mitra saya yang di perusahaan yang mau saya mitrakan dengan kartu ace yang pernah punya masalah dengan tuan budi ini. Sangat parah, sangat fundamental. Yang kerja siapa, di aku oleh tuan budi ini. Dan karena sudah tanda tangan kontrak yang didapat oleh mitra saya namun di laksakan oleh tuan budi ini, tanpa membagi haknya ke mitra saya membuat kesal mitra saya, dan banyak kejadian sperti ini juga di orang lain.
Saya tahu kalu saya lapor ada tuan budi ada bersama di kartu ace kepada mitra saya, dia pasti bilang..mundur aja mas!
Saya sendiri kalau di cari cari alas an, tidak nyaman dengan gaya belagu snop sombongnya.. Dia kalau panggil orang dengan sebut nama, ngak pakai pak, ngak pakai mas. Bahkan ke yang lebih tua di sebut nama. Misalnya dia umur 5o tahun, ada temanya umur 60 tahun, disebut nama saja, misalnya tuan tommy, ya si tommy atau tom, lu khan..gw khan..pakai bahasa umum, jalanan. Kalau ngomong di ruang meeting suara keras, mendominasi pembicaraan dan menggoblok-goblokin orang lain.
Otak saya masih berusaha mencari kenapa kartu ace bisa percaya dia?. Kartu ace berkata. Saya sudah bermitra dari 2012 ya pak, katanya sembari menengok ke tuan budi yang diangguk oleh tuan budi. Dia guru saya nih di dunia ini, kata kartu ace ke tuan budi. Saya sampai bengong dengan pernyataan itu. Walah..kok bisa ya?
Tak lama tuan budi berkata, begini mas ace..what?! kata saya dalam hati dia menyebut mas ace?! Saya geleng-geleng ngak percaya memastikan ini bukan mimpi. “mas”!1…istimewa sekali!! Yang dilanjutkan kalimat tuan budi, mas ace, “budi” khan kalau bisnis selalu memahami sisi…, jadi “budi…”, bener loh ”budi” tuh..
Saya sudah tidak bisa dengar cerita tuan budi karena otak saya “hang”..tuan budi menyebut dirinya “budi” di setiap kalimat keluar dari dirinya..dan menyebut kata “mas” kepada kartu ace..walah..gubrak saya..orang ini saya kenal 8 tahun, kami bermitra sangat kental, ngak pernah begini nih cara ngomongnya..ini buaya, apa aslinya..saya asli geleng-geleng..ok ok, you are good! Hebat pak budi, hebat tuan budi…dua tangan saya membungkuk di hadapan tuan budi..dan itu tidak terlihat karena semua tervisual dalam pikiran saya saja.
Suara lamunan di kepala saya terpecah, dengan pertnyaan kartu ace, mas, jadi apa nih yang bisa kita sinergikan. Yang saya jawab..begini mas, ini sudah waktu magrib, kita sholat dulu, nanti kita lanjutkan karena panjang nih ceritanya. Lalu di jawab kartu ace, tapi saya sudah ada skedul meeting lagi setelah magriban, bagaimana dong?.
O gitu, ya boleh kita set another meeting mas? Sekarang kita silaturahmi say hi aja dulu deh..ya ya setuju jawab kartu ace.
Padahal saya mau lari, mau mundur dan tidak mau kalau ada tuan budi. Intinya kita set waktu lain, bulan depan,,gapapa lah. Namun dia mengingatkan bahwa tuan budi hadir loh, dia orang yang saya percayai untuk bisnis bareng mas wowiek.
Jleb!!, berasa di tonjok Manny paquaio ulu hati saya..siyaaaap, lidah saya terucap. Namun dalam hati..kok bisa sih? Ngak terima saya! heran saya! gumun saya! bingung saya!..kartu ace saya hilang, langsung samar-samar impian saya. yang hal ini saya ceritakan lebih 5 kali dalam 2 minggu ini kehampir semua kolega saya. dan saya tulis dalam tulisan ini untuk move on, saya ngak mau bicarakan lagi. ini hanya catatan, yang menunujukan satu hal…kemampuannya menjadi “bunglon” tuan budi, ribuan kali di atas kemampuan saya. pak budi champion!! # peace be upon us

Dan apa sih yang kita bisa sombongkan di hadapan Tuhan?”

dan apa sih yang kita bisa sombongkan di hadapan Tuhan?”

Ini semua di ambil oleh pemerintah china pak? Kami hanya produksi saja terus nanti ada badan pemerintah yang membeli. Demikian seorang china yang bisa berbicara bahasa indonesia cukup lancar walau tidak pernah keindonesia ketika beberapa tahun yang lalu saya belanja toilet di sana menjawab pertanyaan saya.
Jalan hanya 1 jam melewati kota pelabuhan shenzhen. Sampailah kami pada sebuah kota yang semuanya terdiri dari bangunan ruko tiga lantai. Mungkin bukan kota, desa, kecil banget kok . namun Hebatnya adalah desa tersebut memproduksi hal yang sama, yaitu wc toilet. Satu desa, memproduksi barang yang sama tersebut.
Kalau boleh memberikan ilustrasi agar bisa mebayangkan daerah tersebut adalah seperti ini. jajaran ruko berbaris berlapis lurus panjang, semua sama kefungsiannya. Setiap rumah anda akan melihat, Lantai bawah show room, di atasnya tempat produksi dan di atasnya lagi rumah tinggal. Semua sama, semodel hanya produksinya berbeda bentuk. Saya tidak dapat menghitung berapa jumlah ruko atau rumah produksi itu namun kalau 1000 ruko rasanya ada kali.
Hal yang menarik pertama selain produsen toliet bagi saya adalah mereka memanfaatkan ketiga level bangunan tersebut secara utuh, sementara kalau saya inget di tanah air tercinta, bangunan ruko 3 atau 4 lantai kebanyakan ke isi 2 lantai saja, sisanya idle, kosong.
Kembali ke ruko 1000 unit di desa tersebut, bayangkan kalau misalnya satu hari mereka produksi membuat 5-8 unit toilet ada 5000 – 8000 toilet per hari di produksi. Dan kalimat di atas tadi adalah jawaban atas pertanyaan saya.ketika saya bertanya, pak. Ini siapa yang beli produksi toilet nya? jual kemana?
Rupanya ada sejenis “bulog nya china” yang khusus membeli barang produksi dari “small home indsutry” di china. Sehingga mereka hanya fokus di produksi. Urusan jualan diambil oleg bulognya misalnya untuk urusan produksi WC toilet ini. Dan kata mereka, lembaga penyangga badan usaha milik negara perdagangan tersebut ada banyak, ada ratusan. Ada berbagai bidang yang semua di beli oleh pemerintah jika tidak laku atau sebagai badan penyangga produksi.
Bagi saya ini sangat menginspirasi. Bangsa china hanya fokus di produksi, titik. Kalau belum bisa dagang atau menjual maka akan di beli oleh pemerintah dengan harga standar, dan pasti tidak rugi. Namun jika ada pembeli langsung mereka bisa deal langsung. Menjual kepada buyer yang kebanyakan adalah dari negara luar. Pemerintah hadir dalam setiap industri di sana.
Sementara di china dengan 1,2 milyar penduduk. Kalau sekedar 1 daerah menghasil 5000 – 8000 wc toilet , pasti kecil hal itu. Pasti habis tertelan di pasar lokal sendiri. Tapi ide badan penyangga ini membuat semua orang bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka. Tanpa takut produk tidak ada yang ambil.
Pemerintah hadir mengawal hasil rakyat. Yang ternyata setelah saya tanya lebih dalam lagi , pemerintah juga terus mengadakan pelatihan, penyuluhan atas standar produksi. Yang pasti agar produsen dan produksi makin baik, itu tujuannya.
Mata dari badan penyangga tersebut sangat tajam. Mutu produksi yang rendah di bayar di bawah harga pasar, harga pokok. Tapi kalau jelek sama sekali tidak layak ya baru tidak dibeli. Jadi ada standar mutu juga, ada grading juga. Dan itu bagus.
Sekarang mengapa saya ke desa itu? Kenapa saya ke china? Pikiran saya nomor satu adalah saya ingin mutu bintang 5 seperti grohe untuk toilet di hotel saya. Dan pastinya harga ya ngak mau bintang 5. Di sisi lain saya ingin pakai grohe, ntapi harganya muahal buanget. Di banding barang china, Grohe juga produk import. Maka saya ke china, cari bowl toilet, yang mirip grohe, KW1 tentunya ternyata harganya hanya 20%. Hanya keramik bowl dan sejenisnya yang saya beli, sistem alat mechanicnya tetap original alias tetap saya pergunakan grohe yang asli. Saya kawinkan.
Urusan rotating dan pnenumatic tetap menggunakan eropa. Yang statis bolehlah barang china. Dan barang statis biasanya 80% dari sebuah benda oepration khan. Jadi bisa di bayangkan berapa kita berhemat?
Jika di jumlahkan maka harga saya membelinya hanya 40% dari harga publiknya toilet bintang 5 , Grohe tersebut.kalau di lihat secara kasat mata hampir tidak bisa membedakan, kalau dipergunakan ya memang grohe. Untuk 120 unit toilet set khan mending saya import dari china?! namun mutu tetap eropa, plus hemant 60% karena harga 40%, itu sudah dengan ongkos kirim.
Peristiwa inilah yang membuat saya menulis tulisan ini. Dimana saya baru saja mendapat laporan dari progress bisnis hotel kami di cepu. Arra Amandaru cepu yang sudah menginjak tahun ke tiga sekarang. Dengan barang kombinasi WC toilet china german tersebut dan sejauh ini tidak ada keluhan dari pelanggan.
Zero complain adalah sebuah prestasi. Dari sebuah keputusan kontroversi awalnya. Namun mencari harga termurah, mutu terbaik, waktu tercepat adalah seni berbisnis. Grohe KW china tersebut berhasil. “So far so good”. awalnya pasti di tentang , lah memang ngak umum, tapi yang penting di awal saya percaya, hal ini bisa di lakukan, “do able”. Walau hanya intuisi, namun ada logika “common sense” nya juga.
Terlepas dari cara nyleneh dalam pembelian alat toilet tersebut, yang membuat saya selalu teringat adalah dalam hubungannya dengan china tersebut adalah strategi pemerintah yang melakukan “buy back” atas hasil home industry.
Karena tak jauh dari desa tersebut, desa Chaozou kalau tidak salah ada desa yang memproduksi alat pertanian, mesin bajak sawah pakai tangan. Itupun di sangga pemerintah secara harian untuk menampung produksi home industry tersebut.
Badan usaha perdagangan miliki pemerintah tersebut semacam VOC nya belanda dahulu. Tugasnya membeli produksi rakyat dan menjualkan ke market internasional dengan harga bulk, borongan. Walau kenyataanya, kebutuhan lokalnya pun belum bisa terpenuhi. Hal ini membuat kestabilan berbisnis.
Saya suka sekali strategi itu, bukan apa-apa sih sebenarnya. Karena, saya ini merasa, dalam bisnis banyak hal yang rumit dan panjang mata rantainya seperti SDM, bahan baku, material produksi, mutu, distribusi, merek, pemasaran dan penjulan, banyak banget lainnya lagi. Dan itu adalah hanya untuk satu buah produksi. Katakanlah ballpoin saja. Panjang banget dari proses material awal hingga sampai di tangan anda.
Dan, kalau sebagai pebisnis hal itu bisa di kurangi, misalnya penjual dan distribusi di ambil. Maka fokus kita bisa tinggal 60% namun di curahkan perhatian 100%. Ya pasti saja produksinya secara mutu meningkat, atau secara produksi bisa lebih cepat. Ini cara pintar, sementara, di perusahaan yang milik pemerintah tadi, fokusnya hanya berdagang dan distribusi. Persis seperti unilever, hanya menjadi marketing arms saja. Tentu fokus dan kompetitif bisnis jadinya. Ngak kebayang kalau ada lembaga tersebut di Indonesia ya? . # may peace be upon us

Selasa, 24 November 2015

“Man for himself is nothing”

“Man for himself is nothing”
Melelahkan memang menjadi self employee itu ya mas? Saya sudah menjadi pengusaha 8 tahun, namun pendapatan saya masih sama saja dengan mereka yang bekerja sebagai pegawai atau professional. Kalimat ini saya dengar dalam pertemuan tidak sengaja kemarin siang selagi menunggu di lobby hotel di bilangan Jakarta selatan.

Kebetulan saya kemarin ada janji ketemu dengan pejabat birokrat ESDM yang juga teman kampus dulu. Bidang kami beda, bahkan tidak beririsan. Jadi pertemuan ini hanya pertemuan silturahmi biasa. Salah satunya adalah karena sudah 1 tahun tidak bersua.
Janjian di hotel baru di ujung jalan senayan ini malah mempertemukan saya dengan seorang pengusaha training provider atau lebih di kenal dengan seorang trainer untuk korporasi kenalan lama saya. selagi menunggu sahabat ESDM tersebut sang trainer berkomentar pernyataan di atas.
Itu bukan kalimat ujug-ujug dia berkata begitu tentunya, saling sapa, dan menanya kabar serta gambaran pejalanan singkat kami berdua selama tidak bertemu 2 tahun terakhir kami sudah saling mengabari di awal pembicaraan.

Saya menjawab, waduh saya ngak bisa komentar banyak ya mas. Memang bisnis pelatihan lagi turun ya mas?
Bukan, bahkan sebaliknya, bisnis pelatihan stabil dan statistiknya naik. Hanya saja itu loh mas..kompetitor itu menjual produk sejenis dengan saya saat ini menjadi banyak. Hanya beda judul saja. Isi di kelas atau dalam workshop nya sama ilmunya. Kami ini seakan-akan menjual 1 ilmu tinggal di tambah dan di kurangi, di modifikasi, sudah deh jualan ke korporasi. Inilah yang membingungkan pasar. Efeknya pendapatan saya tidak pernah benar-benar take off mas.

Ujung dari hal itu saya harus invest lagi ke ilmu baru. Ujung dari itu adalah saya keluar lagi capital, ujung-ujungnya cash selalu tipis. Sehingga saya saat ini mencari ide baru. Nah kebetulan ada mas wowiek, ya saya curhat aja deh sekalian hahaha ..katanya sambil tergelak tawa.
Mas lelah dengan aktif income? Saya mencoba menyimpulkan curhatan-nya tersebut.
Iya mas!, itu mungkin kata yang saya harus garis bawahi dari pada muter-muter bicara. Intinya saya mendapat income harus dengan aktif bergerak. Dan saya mulai kelelahan. Seperti saya kecebur di air dan saya mengambang dengan berenang walau ada life jacket dan lain sebagainya namun saya tidak melihat daratan sejauh mata memandang dan mulai kelelahan. Saya bisa mati tenggelam mas.
Wah, mas dalem amat analoginya deh, kata saya menangkis jawaban gambaran bayangan kicauannya yang kejauhan bagi saya.

Memang sahabat saya yang trainer ini memiliki kesukaan akan berbicara, alias termasuk orang yang senang mendengarkan ucapannya sendiri. jadi seneng ngomong lah bahasa lainnya.
kalau melihat karakter sahabat saya ini, memang tukang ngomong. Jadi kalimat saya hanya satu dua baris. Dia kalau bicara rinci panjang . itulah terkadang kalau bicara dengan nya tidak pernah sebentar. Seperti pernyataan di atas saja, mau bilang dia cape dengan pola pilihan incomenya menjadi trainer, di puter-puter ngomongnya dengan niatan agar orang di depannya, dalam hal ini saya, supaya faham akan maksud biacaranya dan tidak mengangggap dia rendah, atau salah.

Dalam hati, siapa yang akan menyalahkannya ya? Hehe..atau siapa juga yang akan merendahkannya. Tapi membenarkannya atau membenarkan pilihannya adalah tidak tepat juga. Bener loh, kalau saya membenarkan dirinya artinya menyetujui apa yang dilakukannya, dia tidak akan berubah. Dia akan terus kelelahan dan menjadi fatiq.

Pilihan saya , tidak membenarkan dan tidak menyalahkan. Pada dasarnya manusia itu mahluk super. Manusia itu co creator to God. Wakil pencipta. Di antara milyaran spicies. Species homosapien manusia itu yang paling memiliki kedaulatan tertinggi.

Kalau anda membayangkan anda adalah species lain seperti semut atau kupu-kupu, maka melihat species manusia itu bagaikan melihat dewa. Demi God, setengah Tuhan. Percayalah. Bagi species lainya, manusia itu di takuti, kejam, sadis, egois, bahkan sesama species saja saling makan, mengkafirkan yang lainnya, menghalangi ibadah lainya, memaksakan keyakinan, memaki, membunuh, menyakiti, apa lagi kepada species lainya. Ngak perduli!
Jadi, kembali kecerita curhatan sahabat saya. saya memilih menjadi pendengar yang baik dan bertanya saja. Saya yakin dia tahu apa solusi dirinya.
Saya bertanya, mas, tau “trend” diri mas?
Trend apa mas wowiek? Dia balik bertanya
Trend kecenderungan diri mas dalam bertindak?
Wah belum jelas pertanyaan mas wowiek nih, dia masih bungung pertanyaan saya.
Begini mas, saya kasih ilustrasi saja. Sebutkan 3 peristiwa yang lalu dalam kehidupan mas, yang paling krisis. Paling berat. Misalnya pernah di PHK, pernah bangkrut, pernah di tipu, pernah di tinggal orang yangmenjadi penyokong anda, misalnya ayah anda. Apapun krisis yang pernah terjadi dalam kehiudpan mas.

O ok, faham saya. saya ambil kertas sebentar. Boleh saya coret-coret ya mas.
Oh monggo, saya jawab cepat
Dia menunduk dan menulis dengan cepat ketiga hal tersbeut.
Terus mas? Tanya dia kepada saya lagi.
Nah, sekarang coba ingat-ingat apa solusi dan tidakan mas ambil saat itu. Ada apa hasilnya?
Dia diam membayangkan masa lalu nya tersebut. Melihat matanya yang menunduk kearah sisi kiri tubuhnya semua sahabat pasti tahu arti bahas atubuh tersebut yaitu dia lagi “memorizing” mengingat peristiwanya. Dan di kondisi ini kita sebaiknya tidak komentar. Diam
Kemudian tanpa suara dia menatap saya. matanya menunjukan dia memerlukan data tambahan. Dan saya komentar, dalam menemukan masalah sebelum mas bertidak di masa lalu apa kebiasaanya? Mas menujukn kesalahan kepada sekitar, teman mas, pemerintah, harga, dan lain sebagainya. Dan dalam bertindak mas pasti sesuai dengan analisa mas akan “akar masalah”. Dan hasil dari tindakan mas lakukan dulu adalah “trend” nya mas. Kecenderungan nya mas.

Apakah hasilnya? blangsak di kemudiannya, atau hasilnya biasa saja, atau hasil keputusan tindakan tersebut cemerlang. Glory?!. Saya ngak tahu mas..tapi itu “trend” nya mas.

Dalam “trend” tadi inilah yang menentukan cara mas melihat kasus barusan yang mas curhatkan kesaya. Maaf loh mas saya ngak menggurui. Anda trainer, anda punya banyak ilmu. Saya hanya kebetulan anda pakai untuk mengingatkan dari sisi lain melihat masalah. Dia hanya mengangguk dan karena mata nya kembali turun ke sisi kiri tubuhnya. Dan tangan nya menulis di kertas yang walau terbalik melihat dari sisi saya. saya masih bisa tahu dia menuliskan “do I know my trend”. # may peace be upon us

“Setiap orang punya kebiasaan”

“Setiap orang punya kebiasaan”
Mas, apa kabar? Mohon waktu wawancara? Seorang sahabat wartawan senior Koran nasional meminta waktu saya via sms pagi ini. Saya balas peasan singkatnya , hai mas, kabar baik..wawancara via telephon khan ya? Maklum jadwal agak padat minggu ini.
Iya mas., di jawab singkat. Bisa sekarang?
Tak lama telephon berdering, assalamu’alikum mas, selamat ya..dari 2011 konsisten mepromosikan hate speech akhirnya dibuat surat edaran Kapolri juga.

Terima kasih, tapi saya bukan yang meng-goal kan wacana itu khan? Saya hanya tiap ngomong dalam penanggulangan tindakan kekerasan kelompok dan terorisme maka hate speech harus di terapkan. Saya menarget perkataan, perbuatan yang mempengaruhi public, bukan individualis, bener khan? Dan..saya ucapkan terima kasih rekan-rekan media yang menulis dan menyampaikan kemasyrakat akan hal itu.

Di jawab di ujung telpon, ya mas, sami-sami..tapi boleh lah mas yang berkata demikian bahwa bukan mas yang meng goalkan tapi kami wartawan semua tahu mas mardigu yang meng-inisasi ide ini. Lihat aja google. Ketik hate speech mardigu, atau mardigu hatred speech. Dari tahun 2011, 2012, 2013, 2014 semua nama mas yang masuk di semua media. Dari media mainstream sampai media alternative, nama mas mardigu yang yang muncul, bahkan satu-satunya sebelum sekarang meledak pemberitaannya.

Saya jawab,iya mas, maklum 5 tahun sayabantu-bantu membersihkan kekerasan atas nama teroris dari 2006-20011 cape juga. Masalahnya provokator penghasut kebencian ngak kena pasal kuat. Kalau di tambah pasal penghasut dan penebar kebencian khan lebih mudah menegakan aturan membasmi teroris di Indonesia. Ngak lebih dari itu nitan awalnya.
Kebebasan bicara itu boleh dan hak semua orang. Namun belahan bumi mana pun, bahkan di ajaran agama manapun, menghasut, menimbulkan kebencian, harus kena ganjaran setimpal. Alhmdulliah sekarang polisi sudah menerapkan. Pasal ada di berbagai lembar hukum. Mau pidana atau perdata atau Undang undang. Sekarang ini lagi “enforce” di tegakkan dan dijalankan, itu baik.
Di ujung telpon bertanya, tapi banyak yang mengatakan ini bisa dipakai buat membungkam kritikan kepemerintah? Ini bisa dipakai alat kekuasaan mengatur bicara? Karena kebencian bisa melebar artinya.

Saya jawab, mas, dalil apa saja bisa di pakai oleh siapapun tanpa pasal hate speech kok. Bagi saya ngak usah di takutkan. Hanya perlu di klarifikasi kegunaannya. Saat ini pendapat akan hate speech beragam, ada setuju atau tidak setuju. Tapi kalau mas tahu apa yang penegak hukum kerjakan, banyak akar masalah berawal dari perbuatan menghasut ini. Membenci itu kalau di ucapkan (speech) berefek hasutan negative. “Mengajak kekeburukan” itu hate speech. Pakai hati aja menilainya di tambah sedikit saja logika kita faham kok. Atau bahasa lain pakai kesadaran consciousness. Gampang memilih dan melihat mana yang bisa “diperkarakan” mana yang tidak.
Tapi mas, saya melanjutkan, saya bukan pakar hukum. Saya ngak juga jago debat. Saya hanya menginisiasi hate speech selama 4 tahun ini, mungkin itu juga loh (kayaknya bukan saya saja deh). Saya hanya melihat “succses story” banyak negara yang berhasil menanggulangi terorisme di negara mereka, seperti Negara di eropa, amerika latin, Canada, Australia, jepang, korea, dan lebih dari 70 negara sudah semua menerapkan pasal hate speech ini. Bagi saya, kenapa “reinventing the wheel” kenapa mesti repot-repot menciptakan roda lagi. Khan sudah ada contoh, banyak, sudah lama dan terbukti efektif.

O iya, wawancara kita mengenai hate speech mas? Saya bertanya setelah penjelasan sedikit panjang tadi yang saya ngak ingin meneruskannya. Maklum bukan pakarnya.
Bukan mas, mengenai bela Negara!, jurnalis sahabat saya menjawab
Waduh, kenapa lagi mas? Saya curious
Mas khan termasuk yang mendukung juga yang menginisiasi bela Negara ini dan posisi mas sekarang juga sangat strategis, kami ingin tahu sedikit informasi bela Negara tersebut mas.
Saya coba menjelaskan, Mas, bela Negara itu baru di gulirkan. Namun banyak juga beragam tanggapan. Ngak apa-apa wajar kok, bahkan ada yang tidak setuju. Keras menentang. Ya tidak apa-apa juga. Ada yang tanya bagaimana menerapkannya?, bagaimana undang-undang bela negaranya? Anggarannya dari mana? Ada sura menentang di DPR, ada di pemerintahan sekarang ikut gamang. Dan banyak lagi suara lainya dalam instrument masyrarakat, suara baik mendukung banyak yang menentang atau miring kiri dan miring kanan.

Bagi saya ini hanya efek getar mas. Salah satu nya bela Negara ini adalah memberikan efek gentar.
Maksudnya bagaimana mas? Sahabat saya menanyakan lebih dalam lagi.
Saya menerangkan, Mas bisa tanya teman-teman di Wantanas, bisa tanya temen-temen di BIN atau di Kemhan, ada berapa telepon dari Negara tetangga, atau surat atau pertanyaan dari pejabat di banyak Negara yang bertanya..Indonesia mau apa? menaikan kan anggaran militer dan mempromosikan bela Negara. Bisa-bisa 10 tahun kedepan ada 100 juta kader. Walau pun bukan militer taktis, namun mereka memiliki disiplin komando. Menjadi fanatic dan nasionalis.

Negara mana yang ngak gentar akan rencana bela Negara ini mas?!
Begitu rasa nasionalis tercipta maka bangsa Indonesia cinta dan fanatik membeli produk local, Indonesia berhenti mengimport unsur asing. Bisa banyak Negara di rugikan dagangnya dengan efek bela Negara ini di 10 tahun kedepan mas.

Inilah yang saya sebut dengan efek gentar bagi bangsa lain tentunya. Nah mereka yang tidak setuju atau menentang atau menghalangi program bela Negara ini sekarang yang saya mau tanyakan nasionalismenya. Mau saya pertanyakan kemana rasa terima kasih atas pengorbanan jutaan pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia ini.

Saya jeda sebentar bicara karena mendadak hening di sisi ujung telephon..mas? saya bertanya memastikan ada orang diujung telefon saya. ntar saya bicara dengan angin lagi hehehe # may peace be upon us

Rabu, 28 Oktober 2015

"Pekerjaan yang terindah adalah hobi yang dibayar"

Mendapati belasan saudara baru dari makasar membuat naluri kebinatangan saya keluar. Kepala saya bertanduk. Mengerti dong, kepala bertanduk? Dalam mitos yunani kepala bertanduk adalah simbul Diablo, atau devil atau iblis. Iya, kepala saya bertanduk sisi iblis diri saya keluar. Bawaannya mau saya akuisisi saja, gregetan saya. mau saya ambil alih bisnis mereka. Maaf ya saudaraku, kalian memiliki bisnis yang dikepala saya dalam waktu 5 tahun, asetnya bisa triliun.
Saya tidak tahu apakah anda melihat apa yang saya lihat atau saya yang salah lihat.
Tapi imaginasi saya sudah kesana dan sejak perkenalan di bulan maret 2015 kepala saya sudah melihat kalian diangka itu. Namun saya ngak bisa bilang atau ngak bisa melakukan apapun. Saya bukan pemiliknya dan saya ngak di tanya?!
Saya sangat tabu, menjadi orang yang mengajari ngajari sok pinter padahal ngak di tanya. Orang masalah saya, kerjaan saya, semua masih terengah-engah mengatur kedalam kesana kemari mau ngurusi orang lain ya ngak mungkin.
Namun peluang adalah peluang. Ada dua macam peluang, satu peluang yang sengaja di ciptakan dan dibuat Karena kita memiliki kemampuan nya. kedua peluang yang datang sendiri yang kesannya bukan kita yang membuat padahal kita juga yang menariknya. Karena mungkin kita tidakmemiliki kemampuan atau skillnya.
‘tetap saja sama, keduannya ada didepan anda.
Sama seperti saya melihat peluang dari para saudara di makasar ini. Datang menghampiri saya dalam jarak jangkauan. Mereka menceritakan apa yang mereka kerjakan. Pertemuan itu terjadi tepatnya 7 hari setelah pertemuan pertama. Mereka datang malam-malam, jam 10an di bilangan dekat rumah saya tinggal.
Kami diskusi sebentar, sekitar 2 jam. Bagi saya itulah data yang cukup untuk menyimpulkan apa yang saya lihat. Peluang kedepan besar menganga, terbuka.
Hingga dua bulan kemudian bertemuan kembali pada minggu ini. Para sahabat tersebut tetap masih guyub, akrab, bersahaja dan ..polos. kata saya dalam hati, kok kayaknya masih pada ngak ngelihat sih kalau kalian 5 tahun lagi bisa triliuner!!!
Karena ngak ada yang nanya, ya saya berkias berandai-andai saja deh.
Begini misalnya, saya memiliki perusahaan food and beverage katakanlah memiliki bisnis makanan. Gourmet dalam kemasan. Misalnya rawon, iga bakar, sop konro saya masak lalu di jual dalam kemasan frozen. Di jual di banyak supermarket, swalayan, seven eleven, dan lain sebagainya.
Lalu sahabat lain punya bisnis pengerajin furniture, lalu sahabat lain punya bisnis komoditi seperti kopi, coklat kokoa.
Bidang berbeda, benar..namun dalam bisnis adalah sama, mengelola usaha untuk menghasilkan laba setinggi tingginya dengan kerja seringan-ringannnya. Kalimat kedua ini adalah favorit saya. kerja seringan ringannya!!
Lalu mau jadi bilioner bagaimana seperti yang saya maksud? kita bertiga membuat holding dengan menggabungkan aset ketiganya.
Caranya kira-kira begini lusitrasinya :
Kalau anda memiliki usaha katakanlah nilainya 100, si B sahabat anda memiliki nilai usaha juga 100, dan si C memliki nilai usaha 100.
Bertiga anda membuat holding company, masing-masing menyetorkan seluruh asset nya ke holding , meng-imbrengkan seluruh kekayaan perusahaan ke holding.
Sehingga di holding katakanlah, namanya PT Y. memiliki asset bernilai 300, yang masing-masing senilai 33% kurang lebih kepemilikannya. Dan sahabat pasti tahu dalam pembukuan, cara meilhatnya adalah, anda memiliki 100 persen perusahaan B, dan 33% perusahaan Y.
Value anda mendadak menjadi 2 kali lipat hanya dengan membangun holding. 1 aset awal, 2 aset holding. Bagi lembaga keuangan, bank, holding baru tersebut sangat seksi. Punya asset dan punya revenue. Jika ada proyek baru, maka holdinglah yang berhadapan dengan para investor atau penyandang dana seperti bank.
Bisakah anda meminjam 200 dengan Menjaminkan PT Y? pasti bisa!
Untuk apa 200 itu? Anda bisa mengembangkan bisnis baru. Yang akan membuat PT Y naik nilainya dalam 5 tahun kedepan. PT A, B. C menjalankan bisnis seperti biasa. Holding bisa membangun D, dan E.
Dan jika semua berjalan normal, (walau kita semua tahu pasti ada gejolak), maka percayakah anda bahwa 5 tahun kedepan, asset anda nilanya 10 kali karena ABCDE di kali 2 adalah cara bank melihat anda 5 tahun lagi. ABCDE sebagai perusahaan tunggal di tambah ABCDE sebagai holding. Atauawal modal 3 jadi 10 dalam 5 tahun.
Mudah-mudahn ilustrasi sederhana tersebut bisa di fahami oleh saudara makasar semua ya. Memang financial engineering adalah ketrampilan yang rumit, namun katanya ada pameo yang mengatakan kalau anda tidak bisa menyederhanakan hal yang rumit, sesungguhnya anda ngak terlalu mengerti. jadi saya berusaha mengertiin dan menyederhanakan, biar saya dibilang mengerti juga hehe.
Tapi, bener deh, tulisan kali ini bukan hanya untuk saudara makasar tadi, tapi bagi siapa saja yang ingin melakukan financial engineering gunakan teknik sederhana ini. Termasuk jika anda ingin monetize (menjadikan uang) atau panen.
Memanen kerja keras anda membangun tanpa harus keluar dari kepemilikan atau menjual atau berhenti. Cara ini adalah cara sangat sederhana. Detailnya pasti ada di tulisan berikutnya, tentunya bagi yang minta, bener khan?. Jadi bagi saya, kita jangan terlalu ribet ngurusi kerjaan, ngurusi bisnis. Menikmati hasil kerja keras adalah salah satu keharusan. Yuk, panen! # may peace be upon us