Mendapati
belasan saudara baru dari makasar membuat naluri kebinatangan saya
keluar. Kepala saya bertanduk. Mengerti dong, kepala bertanduk? Dalam
mitos yunani kepala bertanduk adalah simbul Diablo, atau devil atau
iblis. Iya, kepala saya bertanduk sisi iblis diri saya keluar.
Bawaannya mau saya akuisisi saja, gregetan saya. mau saya ambil alih
bisnis mereka. Maaf ya saudaraku, kalian memiliki bisnis yang dikepala
saya dalam waktu 5 tahun, asetnya bisa triliun.
Saya tidak tahu apakah anda melihat apa yang saya lihat atau saya yang salah lihat.
Tapi imaginasi saya sudah kesana dan sejak perkenalan di bulan maret
2015 kepala saya sudah melihat kalian diangka itu. Namun saya ngak bisa
bilang atau ngak bisa melakukan apapun. Saya bukan pemiliknya dan saya
ngak di tanya?!
Saya sangat tabu, menjadi orang yang mengajari
ngajari sok pinter padahal ngak di tanya. Orang masalah saya, kerjaan
saya, semua masih terengah-engah mengatur kedalam kesana kemari mau
ngurusi orang lain ya ngak mungkin.
Namun peluang adalah peluang.
Ada dua macam peluang, satu peluang yang sengaja di ciptakan dan dibuat
Karena kita memiliki kemampuan nya. kedua peluang yang datang sendiri
yang kesannya bukan kita yang membuat padahal kita juga yang menariknya.
Karena mungkin kita tidakmemiliki kemampuan atau skillnya.
‘tetap saja sama, keduannya ada didepan anda.
Sama seperti saya melihat peluang dari para saudara di makasar ini.
Datang menghampiri saya dalam jarak jangkauan. Mereka menceritakan apa
yang mereka kerjakan. Pertemuan itu terjadi tepatnya 7 hari setelah
pertemuan pertama. Mereka datang malam-malam, jam 10an di bilangan dekat
rumah saya tinggal.
Kami diskusi sebentar, sekitar 2 jam. Bagi
saya itulah data yang cukup untuk menyimpulkan apa yang saya lihat.
Peluang kedepan besar menganga, terbuka.
Hingga dua bulan
kemudian bertemuan kembali pada minggu ini. Para sahabat tersebut tetap
masih guyub, akrab, bersahaja dan ..polos. kata saya dalam hati, kok
kayaknya masih pada ngak ngelihat sih kalau kalian 5 tahun lagi bisa
triliuner!!!
Karena ngak ada yang nanya, ya saya berkias berandai-andai saja deh.
Begini misalnya, saya memiliki perusahaan food and beverage katakanlah
memiliki bisnis makanan. Gourmet dalam kemasan. Misalnya rawon, iga
bakar, sop konro saya masak lalu di jual dalam kemasan frozen. Di jual
di banyak supermarket, swalayan, seven eleven, dan lain sebagainya.
Lalu sahabat lain punya bisnis pengerajin furniture, lalu sahabat lain punya bisnis komoditi seperti kopi, coklat kokoa.
Bidang berbeda, benar..namun dalam bisnis adalah sama, mengelola usaha
untuk menghasilkan laba setinggi tingginya dengan kerja
seringan-ringannnya. Kalimat kedua ini adalah favorit saya. kerja
seringan ringannya!!
Lalu mau jadi bilioner bagaimana seperti yang saya maksud? kita bertiga membuat holding dengan menggabungkan aset ketiganya.
Caranya kira-kira begini lusitrasinya :
Kalau anda memiliki usaha katakanlah nilainya 100, si B sahabat anda
memiliki nilai usaha juga 100, dan si C memliki nilai usaha 100.
Bertiga anda membuat holding company, masing-masing menyetorkan seluruh
asset nya ke holding , meng-imbrengkan seluruh kekayaan perusahaan ke
holding.
Sehingga di holding katakanlah, namanya PT Y. memiliki
asset bernilai 300, yang masing-masing senilai 33% kurang lebih
kepemilikannya. Dan sahabat pasti tahu dalam pembukuan, cara meilhatnya
adalah, anda memiliki 100 persen perusahaan B, dan 33% perusahaan Y.
Value anda mendadak menjadi 2 kali lipat hanya dengan membangun
holding. 1 aset awal, 2 aset holding. Bagi lembaga keuangan, bank,
holding baru tersebut sangat seksi. Punya asset dan punya revenue. Jika
ada proyek baru, maka holdinglah yang berhadapan dengan para investor
atau penyandang dana seperti bank.
Bisakah anda meminjam 200 dengan Menjaminkan PT Y? pasti bisa!
Untuk apa 200 itu? Anda bisa mengembangkan bisnis baru. Yang akan
membuat PT Y naik nilainya dalam 5 tahun kedepan. PT A, B. C menjalankan
bisnis seperti biasa. Holding bisa membangun D, dan E.
Dan jika
semua berjalan normal, (walau kita semua tahu pasti ada gejolak), maka
percayakah anda bahwa 5 tahun kedepan, asset anda nilanya 10 kali karena
ABCDE di kali 2 adalah cara bank melihat anda 5 tahun lagi. ABCDE
sebagai perusahaan tunggal di tambah ABCDE sebagai holding. Atauawal
modal 3 jadi 10 dalam 5 tahun.
Mudah-mudahn ilustrasi sederhana
tersebut bisa di fahami oleh saudara makasar semua ya. Memang financial
engineering adalah ketrampilan yang rumit, namun katanya ada pameo yang
mengatakan kalau anda tidak bisa menyederhanakan hal yang rumit,
sesungguhnya anda ngak terlalu mengerti. jadi saya berusaha mengertiin
dan menyederhanakan, biar saya dibilang mengerti juga hehe.
Tapi, bener deh, tulisan kali ini bukan hanya untuk saudara makasar
tadi, tapi bagi siapa saja yang ingin melakukan financial engineering
gunakan teknik sederhana ini. Termasuk jika anda ingin monetize
(menjadikan uang) atau panen.
Memanen kerja keras anda membangun
tanpa harus keluar dari kepemilikan atau menjual atau berhenti. Cara
ini adalah cara sangat sederhana. Detailnya pasti ada di tulisan
berikutnya, tentunya bagi yang minta, bener khan?. Jadi bagi saya, kita
jangan terlalu ribet ngurusi kerjaan, ngurusi bisnis. Menikmati hasil
kerja keras adalah salah satu keharusan. Yuk, panen! # may peace be
upon us
Rabu, 28 Oktober 2015
“ Ketika bertemu dirimu, tubuhku terguncang, dadaku berdetak kencang, kepalaku berpusing, pikiranku menerawang, aku pikir aku telah JATUH CINTA, ternyata ….aku LAPAR”.
Ada 3 sahabat dari 3 kota bertanya
kepada saya, apakah Millionaire Mindset ada rencana diadakan di daerah
lain? Ketiganya bertanya dari 3 daerah berbeda, satu di batam, satu di
samarinda, satu di Surabaya. Kepada ketiganya saya menjawab
pertanyaan tersebut dengan hal yang sama. Sesungguhnya sejak pertama
kami tidak berencana mengadakan workshop ini. Workshop ini sulit di
selengarakan, berat dilaksanakan, perlu persiapan yang panjang, dan
mahal.
Saya memerlukan perenungan lama sekali. Sama seperti seorang penyanyi, katakanlah krisdayanti atau Raisa. Sebelum konser akbar mereka bisa 6 bulan melakukan persiapan. Bahkan 1 bulan terakhir bisa tiap hari latihannya. Hal ini juga sama, dalam memenuhi panggilan menyanyi dalam acara dinner party, corporate gathering, para penyanyi seperti raisa ini tidakmemerlukan latihan lama. Sudah ada bank lagu nya, hanya paling di pikirkan penampilan busana dan lagu apa yang mau dibawakan.
Sedangkan dalam tour atau konser besar, hal itu berbeda. Dalam workshop MM boot camp ini mirip konser akbar. Detailnya banyak sekali. Kerena itu harus di “boardingkan” waktunya jadi flexible karena point nya adalah mendapatkan kualitas manfaat. Bukan kuantitas jumlah.
Bagi peserta yang saat ini akan mengikuti terdaftar 81 sahabat bergabung, panitia menyediakan 100 sarana. Jadi masih tersedia 19 tempat lagi untuk anda. Dan kali ini saya yang mengajukan permohonan, siapapun yang akan berbagung atau sudah terdaftar, saya harap ada 3 hal yang akan dilakukan kelak.
Mau belajar, mau di ajar dan mau mengajar. Mau mengajar yang terakhir adalah membagikan ilmu ini karena saya sudah terfikir, menyambung pertanyaan 3 sahabat di awal tulisan. Ada baiknya ilmu ini di kembangkan oleh teman-teman yang mengikuti workshop ini. Bisa jadi dan kemungkinan ini adalah konser tour finale, terakhir bagi saya. rasanya saya tidak berencana atau membuat rencana mengadakan lagi workshop seperti ini. Sungguh berat, melelahkan, selama 3 minggu ini saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan rutin saya.
Menata setiap detail acara, menghormati sahabat yang sudah meluangkan waktu meninggalkan keluarga, meluangkan tenaga mereka, meluangkan dan mengorbankan banyak hal. Kami harus mendeliver beyond promise, dan itu tidak gampang. Sulit menjelaskannya dalam tulisan, bahkan dalam gambar, karena ini masalah rasa. Seorang koki berpredikat chef Michelin pasti akan beda menyajikan makanan yang sama diatas meja di banding dengan juru masak, walaupun keduanya memasak masakan yang sama, katakanlah nasi goreng. Dari sisi ingredient pemilihan bahan yang organic, yang segar, yang cukup umur, hinga cara masak atau cooking method panas api, bumbu apa yang kebih dulu, hingga presentasi makanan tersebut di hidangkan.
Unsur sehat, enak, enak dilihat dan banyak sudut lain seperti chef nya menyerahkan sendiri makanan tersebut dan menceritakan apa yang dia lakukan untuk anda yang emnikmati sehingga memberi efek psikologis yang berdampak pada perubahan enzim dimulut denganmemberikan entrée food pembuka sehingga begitu main course masuk kemulut anda, dikunyah dan meleati tenggokan anda, semuanya world class experience. Itulah chev Michelin standar.
Begitu juga dalam boot camp ini, rincikan acara, konten isi, apa yang peserta akan dapati, efek apa yang peserta akan rasakan, semua di design dari awal, di reherse diulang-ulang kami instruktur melakukan pelatihan. Puluhan kali kami rubah, tambah, kurangi, ganti, sehingga rasa yang akan di capai, efek yang akan di dapat, perubahan yang akan di miliki semua di racang rinci dari awal. Tidak ada yang tidak dirancang, bahkan anda nanti bertanya apa, dan apa yang akan di jawab sudah disiapkan.
Ilustrasinya begini, ada sebuah film di bioskop baru baru ini saya tonton, judulnya Focus. Dalam film ini demi memprogram seseorang agar bertaruh danmau bertaruh bersar untuk sesuatu yang tidak masuk di akal. Mereka melakukan setting jauh hari dan di area luas.
Di tawari hal yang tidak masuk akal, yaitu..seorang petaruh di suruh memilih angka , any number. Yang nanti dia kan menebaknya.
Ini khan hal gila, bagaimana orang bisa menebak isi kepala kita? Pastilah sang petaruh mau, kita aja pasti mau, karena yakin mereka tidak bisa menebaknya.
Maka, sang petaruh di arahkan kepada pemain football dan di suruh memilih. Hal ini adalah tekhnik chunking biasa, otak mulai di folder dan di arahkan. Sang petaruh mencari nomor dari nomor punggung pemain football. Walaupun banyak angka bertebaran namun nomor punggung pemain lebih mudah di lihatnya. Dengan binocular teropong di aterus mencari dan sampailah dia pada sbuah angka yang dikuncinya. Ya, saya sudah punya nomor.
Maka mereka disuruh menebak.
Dijawab, 44!
Dan ternyata tepat!
Dia heran, kita pun heran mengapa dia bisa mengetahui angka 44 tersebut?!
Dalam cerita itu, penebak menang taruhan. Ternyata mereka adalah team yang telah memprogram data 44 di kepala petaruh tersebut jauh-jauh. Di sepanjang perjalanan dia menuju tempat taruhan, angka 44 telah di taruh di taxi, di telfon umum, di baju peserta pawai, masuk hotel semua oranmen tulisan angka adalah 44, naik liff, hingga diruangan tempat dia berada secara langsung dan tidaklangsung ada angka 44. Dia tidak sadar, namun bawah sadarnya merekam.
Sehingga ketika dia melihat banyak orang pemain football dari mulai pemain di lapangan dan cadangan bertebaran, maka dia tertarik dengan angka 44 di punggung salah satu pemain, yang memang sudah di siapkan untuk dilihat. Itulah settingan acara seperti para mind twister atau mind freak lakukan dalam acara show magic pertunjukan sulap modern. Alat di panggung sedikit namun dia bisa menebak nama dalam KTP, nomor kredit card anda, menebah nama tengah ibu anda semua hal milik pribadi milik penonton. Anda akan ternganga mengapa kok bisa. Namun itu kerja team, mulai dari pick pocket yang akan mengambil dompet anda dan mengembalikan, hingga banyak hal lainnya yang telah di siapkan sebelum acara.
Begitu juga boot camp ini. Demikian rinci dan detail. Demi sebuah persembahan saya dan panitia mau melaukan ini untuk anda. Namun jika di tanya kapan akan di adakan lagi, saya sulit menjawabnya. Yang jelas yang pasti yang kali ini saja, kita focus dengan yang sudah di canangkan saja, buat sesempurna mungkin, selebihnya belum ada janji.
Oleh karena itu, saya mohon, jika anda para trainer, motivator, penulis, coaching, mentor, pengajar, guru, mohon menyempatkan ikut dalam sesi ini. Saya boleh garansi, puluhan workshop anda ikuti, pasti belum pernah yang seperti ini. Bahkan panitia berani mengembalikan investasi anda, kalau anda pernah mendapatkan hal seperti ini. Baik secara konten isi, ataupun rasa yang akan anda dapatkan ataupun cara penyajian. # may peace be upon us
Saya memerlukan perenungan lama sekali. Sama seperti seorang penyanyi, katakanlah krisdayanti atau Raisa. Sebelum konser akbar mereka bisa 6 bulan melakukan persiapan. Bahkan 1 bulan terakhir bisa tiap hari latihannya. Hal ini juga sama, dalam memenuhi panggilan menyanyi dalam acara dinner party, corporate gathering, para penyanyi seperti raisa ini tidakmemerlukan latihan lama. Sudah ada bank lagu nya, hanya paling di pikirkan penampilan busana dan lagu apa yang mau dibawakan.
Sedangkan dalam tour atau konser besar, hal itu berbeda. Dalam workshop MM boot camp ini mirip konser akbar. Detailnya banyak sekali. Kerena itu harus di “boardingkan” waktunya jadi flexible karena point nya adalah mendapatkan kualitas manfaat. Bukan kuantitas jumlah.
Bagi peserta yang saat ini akan mengikuti terdaftar 81 sahabat bergabung, panitia menyediakan 100 sarana. Jadi masih tersedia 19 tempat lagi untuk anda. Dan kali ini saya yang mengajukan permohonan, siapapun yang akan berbagung atau sudah terdaftar, saya harap ada 3 hal yang akan dilakukan kelak.
Mau belajar, mau di ajar dan mau mengajar. Mau mengajar yang terakhir adalah membagikan ilmu ini karena saya sudah terfikir, menyambung pertanyaan 3 sahabat di awal tulisan. Ada baiknya ilmu ini di kembangkan oleh teman-teman yang mengikuti workshop ini. Bisa jadi dan kemungkinan ini adalah konser tour finale, terakhir bagi saya. rasanya saya tidak berencana atau membuat rencana mengadakan lagi workshop seperti ini. Sungguh berat, melelahkan, selama 3 minggu ini saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan rutin saya.
Menata setiap detail acara, menghormati sahabat yang sudah meluangkan waktu meninggalkan keluarga, meluangkan tenaga mereka, meluangkan dan mengorbankan banyak hal. Kami harus mendeliver beyond promise, dan itu tidak gampang. Sulit menjelaskannya dalam tulisan, bahkan dalam gambar, karena ini masalah rasa. Seorang koki berpredikat chef Michelin pasti akan beda menyajikan makanan yang sama diatas meja di banding dengan juru masak, walaupun keduanya memasak masakan yang sama, katakanlah nasi goreng. Dari sisi ingredient pemilihan bahan yang organic, yang segar, yang cukup umur, hinga cara masak atau cooking method panas api, bumbu apa yang kebih dulu, hingga presentasi makanan tersebut di hidangkan.
Unsur sehat, enak, enak dilihat dan banyak sudut lain seperti chef nya menyerahkan sendiri makanan tersebut dan menceritakan apa yang dia lakukan untuk anda yang emnikmati sehingga memberi efek psikologis yang berdampak pada perubahan enzim dimulut denganmemberikan entrée food pembuka sehingga begitu main course masuk kemulut anda, dikunyah dan meleati tenggokan anda, semuanya world class experience. Itulah chev Michelin standar.
Begitu juga dalam boot camp ini, rincikan acara, konten isi, apa yang peserta akan dapati, efek apa yang peserta akan rasakan, semua di design dari awal, di reherse diulang-ulang kami instruktur melakukan pelatihan. Puluhan kali kami rubah, tambah, kurangi, ganti, sehingga rasa yang akan di capai, efek yang akan di dapat, perubahan yang akan di miliki semua di racang rinci dari awal. Tidak ada yang tidak dirancang, bahkan anda nanti bertanya apa, dan apa yang akan di jawab sudah disiapkan.
Ilustrasinya begini, ada sebuah film di bioskop baru baru ini saya tonton, judulnya Focus. Dalam film ini demi memprogram seseorang agar bertaruh danmau bertaruh bersar untuk sesuatu yang tidak masuk di akal. Mereka melakukan setting jauh hari dan di area luas.
Di tawari hal yang tidak masuk akal, yaitu..seorang petaruh di suruh memilih angka , any number. Yang nanti dia kan menebaknya.
Ini khan hal gila, bagaimana orang bisa menebak isi kepala kita? Pastilah sang petaruh mau, kita aja pasti mau, karena yakin mereka tidak bisa menebaknya.
Maka, sang petaruh di arahkan kepada pemain football dan di suruh memilih. Hal ini adalah tekhnik chunking biasa, otak mulai di folder dan di arahkan. Sang petaruh mencari nomor dari nomor punggung pemain football. Walaupun banyak angka bertebaran namun nomor punggung pemain lebih mudah di lihatnya. Dengan binocular teropong di aterus mencari dan sampailah dia pada sbuah angka yang dikuncinya. Ya, saya sudah punya nomor.
Maka mereka disuruh menebak.
Dijawab, 44!
Dan ternyata tepat!
Dia heran, kita pun heran mengapa dia bisa mengetahui angka 44 tersebut?!
Dalam cerita itu, penebak menang taruhan. Ternyata mereka adalah team yang telah memprogram data 44 di kepala petaruh tersebut jauh-jauh. Di sepanjang perjalanan dia menuju tempat taruhan, angka 44 telah di taruh di taxi, di telfon umum, di baju peserta pawai, masuk hotel semua oranmen tulisan angka adalah 44, naik liff, hingga diruangan tempat dia berada secara langsung dan tidaklangsung ada angka 44. Dia tidak sadar, namun bawah sadarnya merekam.
Sehingga ketika dia melihat banyak orang pemain football dari mulai pemain di lapangan dan cadangan bertebaran, maka dia tertarik dengan angka 44 di punggung salah satu pemain, yang memang sudah di siapkan untuk dilihat. Itulah settingan acara seperti para mind twister atau mind freak lakukan dalam acara show magic pertunjukan sulap modern. Alat di panggung sedikit namun dia bisa menebak nama dalam KTP, nomor kredit card anda, menebah nama tengah ibu anda semua hal milik pribadi milik penonton. Anda akan ternganga mengapa kok bisa. Namun itu kerja team, mulai dari pick pocket yang akan mengambil dompet anda dan mengembalikan, hingga banyak hal lainnya yang telah di siapkan sebelum acara.
Begitu juga boot camp ini. Demikian rinci dan detail. Demi sebuah persembahan saya dan panitia mau melaukan ini untuk anda. Namun jika di tanya kapan akan di adakan lagi, saya sulit menjawabnya. Yang jelas yang pasti yang kali ini saja, kita focus dengan yang sudah di canangkan saja, buat sesempurna mungkin, selebihnya belum ada janji.
Oleh karena itu, saya mohon, jika anda para trainer, motivator, penulis, coaching, mentor, pengajar, guru, mohon menyempatkan ikut dalam sesi ini. Saya boleh garansi, puluhan workshop anda ikuti, pasti belum pernah yang seperti ini. Bahkan panitia berani mengembalikan investasi anda, kalau anda pernah mendapatkan hal seperti ini. Baik secara konten isi, ataupun rasa yang akan anda dapatkan ataupun cara penyajian. # may peace be upon us
lanjutan 20 cara “ Saya pernah merasakan semua kepahitan didunia ini, yang paling pahit adalah BERHARAP kepada manusia”
Kita lanjutakan setelah anda menulis 20 cara, yang menurut anda bisa
anda lakukan untuk menaikan 4 kali lipat pendapatan di tahun depan ini.
Pertanyaan berikutnya adalah apa kah sulit mencari 20 cara tersebut,
apakah anda bahkan hanya bisa lancar dalam menuliskan cara tersebut
yaitu hanya di 7 langkah pertama dan setelah itu menjadi lambat dan
sangat lambat, bahkan tidak keluar apapun caranya?
Tidak apa-apa, karena itulah hal yang sebenarnya dan seharusnya terjadi.
Logikanya begini, dalam teknik interogasi ada sebuah pertanyaan pengulangan yang terpola, misalnya..kemana anda minggu malam jam 10? Kemana anda malam senin? Kemana anda biasanya kalau keluar malam di atas jam 9? Apakah anda biasa keluar di minggu malam? Maka kalau seseroang itu merekayasa jawaban maka jawabanya menjadi tidak konsisten alias mengarang bebas. Namun kalau memang kejadian benar ditanya dari berbagai sudut maka tetap bentuk jawabbnya sama.
Pertanyaan 20 cara tadi dalam mencari kemakmuran 4 kali lipat di tahun depan membuat jawaban awal adalah jawaban cepat sekenanya, sekeluarnya isi pikiran, dan itu tidak salah, sekali lagi itu seharusnya dan itu benar.
Begitu pertanyaan 7 keatas, maka otak pikiran sadar mulai mandek kehabisan data. Lalu anda mulai menggali kesisi dalam anda,” inward looking”, inilah sisi menarik karena perjalanan kedalam diri sebenarnya menuju ketidak terhinggaan. Perjalanan pikiran menuju hati adalah perjalanan trancendetal.
Sekali lagi ini bukan pembicaraan dipermukaan, logika anda dengan logika anda. Memasuki ruang hati menjadi lain, karena terkarang jawabnya diluar logika. Saya buat sederhana.
Hati manusia memiliki radar yang dikenal dengan medan morphogenetic filed ( di chapter lain saya akan menjelaskannya). Ini adalah dawai hati. Senar hati. Dawai ini akan berdenting jika hati manusia di titik gelombang yang sama.
Dawai ini nyambung dengan kitab kehidupan, yang maha pintar sebagai inti semesta. Dengan inward looking anda mencari dan berdialog kedalam, berulang-ulang anda akan menemukan keajaiban. Jawaban yang diluar logika, jawaban yang super creative keluar dari kepala anda. Ada yuang menyebutnya ilham, ada yang meybutnya ide, ada yang menyebutnya wahyu, ada yang emnyubutnya masterpiece. Moggo, itu hanya terminology.
Namun yang saya ingin angkat disini adalah, melakukan” inward looking” terhadap 20 cara mencapai kemamuran 4 kali lipat di tahun hadapan.
Jika anda dengan berat belum menemukan 20 cara, sekarang lakukan, pikiran atas sadar anda sebagai interrogator, kepada pikiran bawah sadar anda. Apa cara lain lagi? Apa cara lain lagi? Selagi pikiran sadar melakukan inward looking..terus tekan dia dengan pertanya apa cara lain? Apa cara lain mendapatkan income 4 kali lipat di tahun depan? Apa cara lain? Terus ulang-ulangi. Cara menekan ini membantu untuk pikiran bawah sadar anda “ marah”, “tertekan”, “memaksa keluar dari kotak”, sehingga pikiran bawah sadar tersebut lapar, ngamuk.
Bagi sagabat yang sudah mengerjakan 20 cara sebelum membaca tulisan ini, mohon mereview lagi pertanyaan dan baca jawaban anda, apakah sudah melakukan perenungan inward looking atau hanya sekedar spontanitas? Kalao ternyata data base anda luas, 20 cara tersebut keluar “naturally” alami dengan cepat. Itu bagus, sangat bagus data base pikran anda sangat luas, namun izinkan saya melakukan pertanyaan satu kali lagi, bisakah anda menuliskan 10 cara tambahan lagi agar menjadi 30 cara mencapai kemakmuran 4 kali lipat tahun depan ini?
Ada pertanyaan mungkin dari sahabat pikiran atas sadar, pikiran bawah sadar itu pa sih sederhananya? Terangin ke anak kelas 5 SD deh?. Begini kira-kira..bayangkan anda sekarang sedang duduk di manapun, dikafe, dirumah, di kantor, di bus, dimanapun. Lalu disebelah anda ada tergelatak 2 buah handphone baru, masih ada plastiknya. And atahu sekali hanphonme baru itu. Yang satu iphone 6, yang satu Samsung galaxy note!
Lalu anda bertanya, ini hape siapa ya? Rasanya tadi ngak ada orang kemari? Tadi waktu duduk ngak lihat apa-apa? apa tadi pas baca ada yang lewat? Ambil ngak ya? Percayakah anda ada puluhan bahkan ratusan pertanyaan keluar dari pikiran anda, dan luar biasanya anda merasda ada yang menjawab loh?! Ambil deh, lapor satpam, simpen dulu, apapun itu…ada berDIALOG?!..anda heran dengan fenomena ini, anda seperti dua orang dalam 1 badan, bahkan satu positif satu negative bisa berlawana 180 derajat.
Dalam dunia psikologi yang para sahabat semua sudah tahu itulah biasa disebut pikiran atas sadar – “conscious” dan bawah sadar “sub-conscious” sedang bicara. Dalam sub conscious ada ego dan value, dalam bawah sadar – NETRAL.
Jadi dalam memancing pkiran terdalam atau superconscious keluar dari sarangnya, anda harus dengan suka rela membongkar dengan pengulangan.
Sekarang perhatikan 20 cara minimum loh atau ada yang 30 cara melipat 4 kan quadruple income anda dalam tulisan anda. Perhatikan mana menurut anda yang paling possible paling mungkin anda kerjakan. Dan ingat anda harus memilih. Itu keluar dari dawai pusat semesta , percayalah, inilah istikhoro itu, inilah perenungan terdalam itu, sudah hadir di hadapan anda. Dan anda tinggal memilih mana yang paling nyaman anda kerjakan sekarang, yang paling “visible” dan “workable” anda lakukan sekarang.
Percayalah, dan jalankan sekarang. Ingat, anda sekarang adalah apa yang anda kerjakan kemarin, anda nanti adalah apa yang anda kerjakan SEKARANG. # May peace be upon us
Tidak apa-apa, karena itulah hal yang sebenarnya dan seharusnya terjadi.
Logikanya begini, dalam teknik interogasi ada sebuah pertanyaan pengulangan yang terpola, misalnya..kemana anda minggu malam jam 10? Kemana anda malam senin? Kemana anda biasanya kalau keluar malam di atas jam 9? Apakah anda biasa keluar di minggu malam? Maka kalau seseroang itu merekayasa jawaban maka jawabanya menjadi tidak konsisten alias mengarang bebas. Namun kalau memang kejadian benar ditanya dari berbagai sudut maka tetap bentuk jawabbnya sama.
Pertanyaan 20 cara tadi dalam mencari kemakmuran 4 kali lipat di tahun depan membuat jawaban awal adalah jawaban cepat sekenanya, sekeluarnya isi pikiran, dan itu tidak salah, sekali lagi itu seharusnya dan itu benar.
Begitu pertanyaan 7 keatas, maka otak pikiran sadar mulai mandek kehabisan data. Lalu anda mulai menggali kesisi dalam anda,” inward looking”, inilah sisi menarik karena perjalanan kedalam diri sebenarnya menuju ketidak terhinggaan. Perjalanan pikiran menuju hati adalah perjalanan trancendetal.
Sekali lagi ini bukan pembicaraan dipermukaan, logika anda dengan logika anda. Memasuki ruang hati menjadi lain, karena terkarang jawabnya diluar logika. Saya buat sederhana.
Hati manusia memiliki radar yang dikenal dengan medan morphogenetic filed ( di chapter lain saya akan menjelaskannya). Ini adalah dawai hati. Senar hati. Dawai ini akan berdenting jika hati manusia di titik gelombang yang sama.
Dawai ini nyambung dengan kitab kehidupan, yang maha pintar sebagai inti semesta. Dengan inward looking anda mencari dan berdialog kedalam, berulang-ulang anda akan menemukan keajaiban. Jawaban yang diluar logika, jawaban yang super creative keluar dari kepala anda. Ada yuang menyebutnya ilham, ada yang meybutnya ide, ada yang menyebutnya wahyu, ada yang emnyubutnya masterpiece. Moggo, itu hanya terminology.
Namun yang saya ingin angkat disini adalah, melakukan” inward looking” terhadap 20 cara mencapai kemamuran 4 kali lipat di tahun hadapan.
Jika anda dengan berat belum menemukan 20 cara, sekarang lakukan, pikiran atas sadar anda sebagai interrogator, kepada pikiran bawah sadar anda. Apa cara lain lagi? Apa cara lain lagi? Selagi pikiran sadar melakukan inward looking..terus tekan dia dengan pertanya apa cara lain? Apa cara lain mendapatkan income 4 kali lipat di tahun depan? Apa cara lain? Terus ulang-ulangi. Cara menekan ini membantu untuk pikiran bawah sadar anda “ marah”, “tertekan”, “memaksa keluar dari kotak”, sehingga pikiran bawah sadar tersebut lapar, ngamuk.
Bagi sagabat yang sudah mengerjakan 20 cara sebelum membaca tulisan ini, mohon mereview lagi pertanyaan dan baca jawaban anda, apakah sudah melakukan perenungan inward looking atau hanya sekedar spontanitas? Kalao ternyata data base anda luas, 20 cara tersebut keluar “naturally” alami dengan cepat. Itu bagus, sangat bagus data base pikran anda sangat luas, namun izinkan saya melakukan pertanyaan satu kali lagi, bisakah anda menuliskan 10 cara tambahan lagi agar menjadi 30 cara mencapai kemakmuran 4 kali lipat tahun depan ini?
Ada pertanyaan mungkin dari sahabat pikiran atas sadar, pikiran bawah sadar itu pa sih sederhananya? Terangin ke anak kelas 5 SD deh?. Begini kira-kira..bayangkan anda sekarang sedang duduk di manapun, dikafe, dirumah, di kantor, di bus, dimanapun. Lalu disebelah anda ada tergelatak 2 buah handphone baru, masih ada plastiknya. And atahu sekali hanphonme baru itu. Yang satu iphone 6, yang satu Samsung galaxy note!
Lalu anda bertanya, ini hape siapa ya? Rasanya tadi ngak ada orang kemari? Tadi waktu duduk ngak lihat apa-apa? apa tadi pas baca ada yang lewat? Ambil ngak ya? Percayakah anda ada puluhan bahkan ratusan pertanyaan keluar dari pikiran anda, dan luar biasanya anda merasda ada yang menjawab loh?! Ambil deh, lapor satpam, simpen dulu, apapun itu…ada berDIALOG?!..anda heran dengan fenomena ini, anda seperti dua orang dalam 1 badan, bahkan satu positif satu negative bisa berlawana 180 derajat.
Dalam dunia psikologi yang para sahabat semua sudah tahu itulah biasa disebut pikiran atas sadar – “conscious” dan bawah sadar “sub-conscious” sedang bicara. Dalam sub conscious ada ego dan value, dalam bawah sadar – NETRAL.
Jadi dalam memancing pkiran terdalam atau superconscious keluar dari sarangnya, anda harus dengan suka rela membongkar dengan pengulangan.
Sekarang perhatikan 20 cara minimum loh atau ada yang 30 cara melipat 4 kan quadruple income anda dalam tulisan anda. Perhatikan mana menurut anda yang paling possible paling mungkin anda kerjakan. Dan ingat anda harus memilih. Itu keluar dari dawai pusat semesta , percayalah, inilah istikhoro itu, inilah perenungan terdalam itu, sudah hadir di hadapan anda. Dan anda tinggal memilih mana yang paling nyaman anda kerjakan sekarang, yang paling “visible” dan “workable” anda lakukan sekarang.
Percayalah, dan jalankan sekarang. Ingat, anda sekarang adalah apa yang anda kerjakan kemarin, anda nanti adalah apa yang anda kerjakan SEKARANG. # May peace be upon us
“Jika anda PUNYA makanan di kulkas, punya baju dibadan, punya atap diatas kepala dan punya tempat untuk tidur, anda lebih kaya dari 75% orang didunia ini sekarang”
Seorang pemuda datang terburu-buru
kepada anda, dan anda tidak kenal orang tersebut dan dia bertanya .
“maaf Pak/bu, apakah punya uang Rp 100 juta saat ini yang bisa saya
pakai atau pinjam?” Maka otak anda akan berfikir sangat cepat dan
mungkin 99,9 % anda akan mengatakan tidak ada uang tersebut. Factor
menolaknya banyak, anda tidak mengenal dia, anda tidak percaya dia.
Radar defense mechanism anda menyala, mau nipu ini orang? Siapa luh? Dan
lain sebagainya.
Orang tersebut melanjutkan kalimatnya, eehh, begini pak/bu, saya butuh uang tunai buat setoran haji, tutup jam 3 siang ini. Sekarang sudah jam 11. Saya takut terlambat. Saya ada mobil inova tahun 2012. Ini BPKB nya, ini STNK nya, ini KTP saya , nama di BPKB, STNK nama saya pak/bu. Harga pasaran sekarang Rp 200 juta. Itu mobilnya, boleh cek, mulus. Saya perlu sekarang uang seratus juta.
Kalau bapak ibu punya uang 100 juta, ambil mobil ini, surat-surat dan saya tanda tangan 3 kali di kwitansi kosong.
Kalimat tersebut mungkin akan membuat anda berfikir lain. Kata-kata tidak kenal, tidak percaya mendadak ada counter prestasinya, dia ada BPKB, STNK, KTP yang mendukung bahwa dia bisa dipercaya.
Pertahanan anda mulai terbuka dan mulai melihat cahaya di ujung terowongan, bahkan anda melihat peluang selisih 100 juta di mata anda, saat itu juga. Dati tidak percaya bahkan melompat menjadi “harapan”.
Inilah yang di dalam teknik komunikasi F pertama Fascinate terpesona. Kalau anda oportunis maka otak “criminal streak” anda mulai jalan liar. Ada peluang nih, 100 juta!
Percayakan anda dalam sebuah studi dilakukan di jurusan psikologi di NYU New York University bahwa 90% orang akan mengambil peluang itu. Dan 60% orang yang di hadapkan dalam posisi ini, walaupun dia tidak memegang uang 100 juta, atau tidak memiliki uang 100 juta di tangan, mereka bisa mendapatkan uang tersebut dari mana saja sumbernya tepat sebelum waktu habis. Mereka bisa dapatkan modal atau uang 100 juta yang akan di belikan kendaraan setengah harga tersebut.
Ada sebuah cerita lain lagi, ini mungkin pernah saya tulis dalam tulisan sebelumnya, namun ngak apa-apa khan diulang sedikit, agar lebih faham mungkin ya.
Ada penjahat terkenal yang hampir selalu membunuh korbannya. Dia melarikan diri dari penjara. Lalu masuk ke rumah seseorang. Ambil contoh ekstreem kalau boleh dan tentunya pakai knock on wood, amit-amit. Ternyata orang tersebut masuk kerumah anda, dan menodong orang yang anda cintai, ibu anda.
Dia mengatakan ancamannya, kalau anda tidak menyerahkan uang 1 milyar dalam waktu 24 jam, orang yang anda cintai ini akan di bunuhnya.
Sekali lagi saya mengambil study yang dilakukan sahabat saya professor Jhon Barg dari New Yoprk University. Yang ternyata 100% responden dalam posisi ini akan bergerak dan 90% nya menyatakan bisa mencari uang 1 milyar dalam waktu 24 jam. Dari kepala mereka saja mereka tahu kemana mencarinya. Dalam study prof.Jhon Barg, dia menggunakan angka 1 juta dollar.
Terakhir, juga menggunakan Jhon Barg teori. Beliau menggunakan beberapa relawan ibu- ibu, sebelumnya anak kesayangannya di foto. Lalu dimasukan dalam ruang simulasi, dan dirinya di beri kacamata google 3D. dalam simulasi tersebut di buatkan video bahwa dia dari kejauhan dalam jarak 20 meter melihat anak kesayangannya itu berdiri dipinggir jalanan hendak menyebrang, akan menyebrang jalanan di depannya.
Disisi pandang lain yang anak itu tidak melihat, sekali lagi ini semua di buatkan simulasi dalam film 3 dimensi. Ada sebuah truk melaju dengan kencang yang anak itu tidak melihat.
Data yang sangat mengejutkan adalah, kesemua ibu-ibu tersebut dapat berlari dengan kecepatan luar biasa menyambar dan menyelamatkan anak kesayangan tersebut. Kalau record dunia 100m lari sprinter mencapai 9.7 detik. Maka kesemua ibu-ibu itu dalam jarak 20 meter menempuhnya dalam waktu 2 detik! Alias sama dengan kecepatan world class sprinter. Tanpa latihan tahunan, instant dan instintif!
Walau itu semua dalam simulasi gambaran namun gerakan lari 20 meter tersebut dilakukan dengan sebenarnya,.para ibu-ibu itu berlari kencang menghampiri objek yang berupa boneka beruang besar yang dalam simulasi tersebut di bayangan gambaran dalam google 3D tersebut adalah anak tersayangnya.
Apa yang sahabat dapat ambil hikmah dari cerita ketiganya. Apa moral of story-nya yang anda dapatkan sehubungan dengan pencapaian kemakmuran anda. Sampai disini anda boleh berhenti membaca tulisan ini dan merenung.
Baik, saya tidak membahasnya terlebih dahulu namun saya ingin anda melakukan hal ini sekarang, ambil kertas, dan tulislah kalimat ini di awalnya:
“Bagaimana caranya agar saya dalam satu tahun kedepan memiliki pendapatan 4 kali dari tahun lalu? “
Misalnya gajih amda 5 juta sebulan, anda kalikan 13 kali , lalu di tambah lain-lainya misalnya anda tahun lalu memperoleh uang sejumlah Rp 100 juta rupiah, dalam 1 tahun. Lalu pertanyaan diatas adalah bagaimana anda dalam 1 tahun kedepan anda mendapatkan uang sejumlah 400 juta rupiah.
Saya ulangi lagi pertanyaannya dan ditambah dengan, TULISKAN 10 cara agar saya mendapatkan pendapatan 4 kali lipat tahun lalu atau 400 juta rupiah dalam satu tahun kedepan.
Mulai lah anda menulis 10 cara tersebut dalam selembar kertas. Lakukan sekarang!
Kalau 10 hal tersebut sudah selesai, tambahkan lagi 10 cara lagi yang lain, jadi 20 cara agar anda memiliki pendapatan 4 kali dari tahun lalu. Selamat mengerjakan.
Saya yakin sekali baru menulis 5 saja sudah terhenti, ada yang berhenti di bilngan 11 adayangberhenti di bilangan 17 dan anda tak perlu gundah kalau anda tidak bisa mencapai angka 20 namun seklai lagi, anda harus mendapatkan 20 cara itu. Paksa diri anda untukmendapatkannya. Lakukan sekarang. Tulislah hal yang akan dan mampu anda lakukan 20 cara membuat pendapatan anda 4 kali lipat dari tahun lalu.
Saya akan melanjutkan tulisan ini tentunya jika anda telah memiliki 20 cara untuk mendapatkan pendapatan 4 kali lipat, maka tulisan berikutnya akan menjadi pelajaran yang bermanfaat. Jika tidak, hanya wacana, saying sekali loh. Sebaiknya dilaksanakan, anda pasti di untungkan, (bersambung) # may peace be upon us
Orang tersebut melanjutkan kalimatnya, eehh, begini pak/bu, saya butuh uang tunai buat setoran haji, tutup jam 3 siang ini. Sekarang sudah jam 11. Saya takut terlambat. Saya ada mobil inova tahun 2012. Ini BPKB nya, ini STNK nya, ini KTP saya , nama di BPKB, STNK nama saya pak/bu. Harga pasaran sekarang Rp 200 juta. Itu mobilnya, boleh cek, mulus. Saya perlu sekarang uang seratus juta.
Kalau bapak ibu punya uang 100 juta, ambil mobil ini, surat-surat dan saya tanda tangan 3 kali di kwitansi kosong.
Kalimat tersebut mungkin akan membuat anda berfikir lain. Kata-kata tidak kenal, tidak percaya mendadak ada counter prestasinya, dia ada BPKB, STNK, KTP yang mendukung bahwa dia bisa dipercaya.
Pertahanan anda mulai terbuka dan mulai melihat cahaya di ujung terowongan, bahkan anda melihat peluang selisih 100 juta di mata anda, saat itu juga. Dati tidak percaya bahkan melompat menjadi “harapan”.
Inilah yang di dalam teknik komunikasi F pertama Fascinate terpesona. Kalau anda oportunis maka otak “criminal streak” anda mulai jalan liar. Ada peluang nih, 100 juta!
Percayakan anda dalam sebuah studi dilakukan di jurusan psikologi di NYU New York University bahwa 90% orang akan mengambil peluang itu. Dan 60% orang yang di hadapkan dalam posisi ini, walaupun dia tidak memegang uang 100 juta, atau tidak memiliki uang 100 juta di tangan, mereka bisa mendapatkan uang tersebut dari mana saja sumbernya tepat sebelum waktu habis. Mereka bisa dapatkan modal atau uang 100 juta yang akan di belikan kendaraan setengah harga tersebut.
Ada sebuah cerita lain lagi, ini mungkin pernah saya tulis dalam tulisan sebelumnya, namun ngak apa-apa khan diulang sedikit, agar lebih faham mungkin ya.
Ada penjahat terkenal yang hampir selalu membunuh korbannya. Dia melarikan diri dari penjara. Lalu masuk ke rumah seseorang. Ambil contoh ekstreem kalau boleh dan tentunya pakai knock on wood, amit-amit. Ternyata orang tersebut masuk kerumah anda, dan menodong orang yang anda cintai, ibu anda.
Dia mengatakan ancamannya, kalau anda tidak menyerahkan uang 1 milyar dalam waktu 24 jam, orang yang anda cintai ini akan di bunuhnya.
Sekali lagi saya mengambil study yang dilakukan sahabat saya professor Jhon Barg dari New Yoprk University. Yang ternyata 100% responden dalam posisi ini akan bergerak dan 90% nya menyatakan bisa mencari uang 1 milyar dalam waktu 24 jam. Dari kepala mereka saja mereka tahu kemana mencarinya. Dalam study prof.Jhon Barg, dia menggunakan angka 1 juta dollar.
Terakhir, juga menggunakan Jhon Barg teori. Beliau menggunakan beberapa relawan ibu- ibu, sebelumnya anak kesayangannya di foto. Lalu dimasukan dalam ruang simulasi, dan dirinya di beri kacamata google 3D. dalam simulasi tersebut di buatkan video bahwa dia dari kejauhan dalam jarak 20 meter melihat anak kesayangannya itu berdiri dipinggir jalanan hendak menyebrang, akan menyebrang jalanan di depannya.
Disisi pandang lain yang anak itu tidak melihat, sekali lagi ini semua di buatkan simulasi dalam film 3 dimensi. Ada sebuah truk melaju dengan kencang yang anak itu tidak melihat.
Data yang sangat mengejutkan adalah, kesemua ibu-ibu tersebut dapat berlari dengan kecepatan luar biasa menyambar dan menyelamatkan anak kesayangan tersebut. Kalau record dunia 100m lari sprinter mencapai 9.7 detik. Maka kesemua ibu-ibu itu dalam jarak 20 meter menempuhnya dalam waktu 2 detik! Alias sama dengan kecepatan world class sprinter. Tanpa latihan tahunan, instant dan instintif!
Walau itu semua dalam simulasi gambaran namun gerakan lari 20 meter tersebut dilakukan dengan sebenarnya,.para ibu-ibu itu berlari kencang menghampiri objek yang berupa boneka beruang besar yang dalam simulasi tersebut di bayangan gambaran dalam google 3D tersebut adalah anak tersayangnya.
Apa yang sahabat dapat ambil hikmah dari cerita ketiganya. Apa moral of story-nya yang anda dapatkan sehubungan dengan pencapaian kemakmuran anda. Sampai disini anda boleh berhenti membaca tulisan ini dan merenung.
Baik, saya tidak membahasnya terlebih dahulu namun saya ingin anda melakukan hal ini sekarang, ambil kertas, dan tulislah kalimat ini di awalnya:
“Bagaimana caranya agar saya dalam satu tahun kedepan memiliki pendapatan 4 kali dari tahun lalu? “
Misalnya gajih amda 5 juta sebulan, anda kalikan 13 kali , lalu di tambah lain-lainya misalnya anda tahun lalu memperoleh uang sejumlah Rp 100 juta rupiah, dalam 1 tahun. Lalu pertanyaan diatas adalah bagaimana anda dalam 1 tahun kedepan anda mendapatkan uang sejumlah 400 juta rupiah.
Saya ulangi lagi pertanyaannya dan ditambah dengan, TULISKAN 10 cara agar saya mendapatkan pendapatan 4 kali lipat tahun lalu atau 400 juta rupiah dalam satu tahun kedepan.
Mulai lah anda menulis 10 cara tersebut dalam selembar kertas. Lakukan sekarang!
Kalau 10 hal tersebut sudah selesai, tambahkan lagi 10 cara lagi yang lain, jadi 20 cara agar anda memiliki pendapatan 4 kali dari tahun lalu. Selamat mengerjakan.
Saya yakin sekali baru menulis 5 saja sudah terhenti, ada yang berhenti di bilngan 11 adayangberhenti di bilangan 17 dan anda tak perlu gundah kalau anda tidak bisa mencapai angka 20 namun seklai lagi, anda harus mendapatkan 20 cara itu. Paksa diri anda untukmendapatkannya. Lakukan sekarang. Tulislah hal yang akan dan mampu anda lakukan 20 cara membuat pendapatan anda 4 kali lipat dari tahun lalu.
Saya akan melanjutkan tulisan ini tentunya jika anda telah memiliki 20 cara untuk mendapatkan pendapatan 4 kali lipat, maka tulisan berikutnya akan menjadi pelajaran yang bermanfaat. Jika tidak, hanya wacana, saying sekali loh. Sebaiknya dilaksanakan, anda pasti di untungkan, (bersambung) # may peace be upon us
“ Pilihlah PILIHAN yang anda sanggup menanggung konsekuensinya”
“Pak, bisnis sekarang lagi sunrise?”, mas Fandi Hernanto adalah seorang
yang sangat antusias dalam belajar bisnis. Kami sering berbicara via
chat line. Seperti pagi ini ia menyempatkan menyapa saya. saya jawab : “Binsis makanan , start up e commerse , dan bisnis retail mas.”
Lalu ia melanjutkan pertanyaannya : “Bagaimana cara tahu ini bisnis lg sunrise atau sunset pak?”
“Data statistik pasar + berkumpul sama pelaku nya”, saya jelaskan sebentar, bagi sahabat sebagian pasti mengenal kebiasaan saya yang menggilai data statistic dan observasi psikologi. Tentunya keduanya yang ada hubungan dengan bisnis. Kebetulan saya ada sahabat di Bloomberg. Data statistic market dan bisnis saya valid. Bahkan infromasi dari perilaku pasarnya sendiri yang saya dapat membandingkan dengan data statsitik tersebut.
Contohnya misalnya data statistic quarter pertama tahun 2015 ini. Penjualan property turun 50%. Penjualan kendaraan bermotor (mobil & motor) turn 16% di banding tahun lalu quarter pertama. Bisnis nikel drop 120%. Keuntungan/laba bank papan atas di quarter pertama tahun 2015 ini dibanding tahun lalu turun hingga 90%.
Data itu valid dan dari data itulah saya baru melakukan tindakan.
Sebelum data quarter 1 tahun 2015 maka saya ingat sekali trend tersebut “terasa mulai pertengahan tahun 2014. Karena saya berdiskusi langsung dengan pemainnya. Saya berdiskusi dengan direksi bank BCA, diskusi dengan sahabat saya yang country manajer Citibank, diskusi dengan petinggi astra, juga diskusi dengan pemilik beberapa usaha tambang seperti nikel, pasir koarsa, yang selalu saya lakukan disela-sela kesibukan mereka dengan kalimat undangan, brader..kapan breakfast diskusi kita boleh kita adakan? Minggu depan bisa? Kalimat undangan breakfast meeting atau lunch ini lah menjadi kebiasaan saya selama tahunan.
Dari mereka dari getaran vibrasi mereka para pelakua bisnis tersebut, saya bawa dalam RUPS holding di tahun 2014 kami memutuskan melakukan “hibernate” sejak bulan oktober 2014. Kami akan diam selama 6 – 9 bulan. Persis seperti beruang kutub memasuki masa musim dingin. Makan banyak, terus diam.
Sejak September oktober siap-siap dan melaklukannya di bulan November. Tidak melakukan bisnis baru. Hanya konsolidasi, mengurangi gerak, mengurangi karyawan kontrak. Tidak ada aktifitas non bisnis. Diam. Dan ternyata keputusan tersebut 80% benar kalau melihat data quarter pertama tahun 2015 ini. Saat ini sekarang dimana undangan RUPS hadir di depan saya untuk saya diminta menyiapkan data di akhir bulan mei untuk paparan apa rencana kedepan. Saya pastinya sudah punya rencana, yang pagi ini sedang saya siapkan paparannya.
Kembali kepertanyaan mas Fandi, saya melanjutkan jawaban saya kepadanya. “Mas..bisnis itu bukan "apa" yg dikerjakan, tetapi "siapa" yang mengerjakan”.
Yang di jawab olehnya, “Berarti cara terbaik itu mengkombinasikan antara bisnis yg lagi sunrise sama yg lagi sunset ya pak.. Oh ya cara mengetahui bisnis yg blue ocean bagaimana pak?”
Saya jawab chat nya: “blue ocean ngak punya competitor. bisnisnya baru dan unik. baik jenis nya juga pasarnya terkadamg tidak ada. Pemain blue ocean menciptakan pasar. Mohon diperhatikan, “pasar tidak ada” belum tentu kebutuhan tidak ada. pebisnis yang mumpuni itu melihat "kebutuhan" seseroang. baru menciptakan pasar. kalau ngak ada kebutuhan, lupakan saja. itu buka blue ocean, tapi black ocean”.
Pertanyaan diawal kalimatnya sengaja saya tidak jawab, yaitu pertanyaan “cara terbaik adalah kombinasi sunsire sama sunset”. Karena saya ingin mas Fandi menjawabnya sendiri. biar melakukan perenungan dan action nya atas teorinya tersebut.
Mas Fandi melanjutkan pertanyaannya, “Strategi pak wowiek kalau dapat peluang tapi disana pak wowiek tidak menguasai bidangnya bagaimana? Cari orang ahli?
Saya jawab, “mas, saya taat sama duit mas. selama kerja tersebut akan "menghasilkan" saya pasti masuk walau saya tidak faham. saya sabar untuk belajar. saya tidak taat pada jenis usaha tertentu atau kerja tertentu. kalau ada pilihan tidak kerja dan dapat uang pasti itu saya kerjakan”.
Diapun memberikan pernyataan, “Lebih ke fleksibel dan mau belajar ya pak”
Saya jawab, “ kira-kira demikian mas, seperti saat ini saya lagi belajar start up e commerse, sudah 1 tahun belum beta test juga, belum test run juga. Tiap hari ada kali 2-3 jam selama 1 tahun ini otak saya muter-muter terus di bidang ini. Dari mencari bacaan buku, nonton dokumentari film, diskusi dengan pakar, pemain pebisnisnya, pemakai aplikatornya semua saya pepet terus. Makin kesini sih makin ngerti, Cuma kalau di bilang pinter ya ngak juga, masih jauh mas. Wassalam”.
Maaf diskusi singkat ini saya buatkan tulisan untuk para sahabat. Ini adalah dialog pagi-pagi tadi di hari minggu dimana mas Fandi Hernanto chating dengan saya di FB . Beliau seorang pembelajar sejati dan seorang yang merangkak dari bawah dimana saat ini sedang menulis sejarah hidupnya sendiri dalam membangun kemapanan ekonomi. Diksusi singkat saya up load saja di status, semoga berkenan. #may peace be upon us
Lalu ia melanjutkan pertanyaannya : “Bagaimana cara tahu ini bisnis lg sunrise atau sunset pak?”
“Data statistik pasar + berkumpul sama pelaku nya”, saya jelaskan sebentar, bagi sahabat sebagian pasti mengenal kebiasaan saya yang menggilai data statistic dan observasi psikologi. Tentunya keduanya yang ada hubungan dengan bisnis. Kebetulan saya ada sahabat di Bloomberg. Data statistic market dan bisnis saya valid. Bahkan infromasi dari perilaku pasarnya sendiri yang saya dapat membandingkan dengan data statsitik tersebut.
Contohnya misalnya data statistic quarter pertama tahun 2015 ini. Penjualan property turun 50%. Penjualan kendaraan bermotor (mobil & motor) turn 16% di banding tahun lalu quarter pertama. Bisnis nikel drop 120%. Keuntungan/laba bank papan atas di quarter pertama tahun 2015 ini dibanding tahun lalu turun hingga 90%.
Data itu valid dan dari data itulah saya baru melakukan tindakan.
Sebelum data quarter 1 tahun 2015 maka saya ingat sekali trend tersebut “terasa mulai pertengahan tahun 2014. Karena saya berdiskusi langsung dengan pemainnya. Saya berdiskusi dengan direksi bank BCA, diskusi dengan sahabat saya yang country manajer Citibank, diskusi dengan petinggi astra, juga diskusi dengan pemilik beberapa usaha tambang seperti nikel, pasir koarsa, yang selalu saya lakukan disela-sela kesibukan mereka dengan kalimat undangan, brader..kapan breakfast diskusi kita boleh kita adakan? Minggu depan bisa? Kalimat undangan breakfast meeting atau lunch ini lah menjadi kebiasaan saya selama tahunan.
Dari mereka dari getaran vibrasi mereka para pelakua bisnis tersebut, saya bawa dalam RUPS holding di tahun 2014 kami memutuskan melakukan “hibernate” sejak bulan oktober 2014. Kami akan diam selama 6 – 9 bulan. Persis seperti beruang kutub memasuki masa musim dingin. Makan banyak, terus diam.
Sejak September oktober siap-siap dan melaklukannya di bulan November. Tidak melakukan bisnis baru. Hanya konsolidasi, mengurangi gerak, mengurangi karyawan kontrak. Tidak ada aktifitas non bisnis. Diam. Dan ternyata keputusan tersebut 80% benar kalau melihat data quarter pertama tahun 2015 ini. Saat ini sekarang dimana undangan RUPS hadir di depan saya untuk saya diminta menyiapkan data di akhir bulan mei untuk paparan apa rencana kedepan. Saya pastinya sudah punya rencana, yang pagi ini sedang saya siapkan paparannya.
Kembali kepertanyaan mas Fandi, saya melanjutkan jawaban saya kepadanya. “Mas..bisnis itu bukan "apa" yg dikerjakan, tetapi "siapa" yang mengerjakan”.
Yang di jawab olehnya, “Berarti cara terbaik itu mengkombinasikan antara bisnis yg lagi sunrise sama yg lagi sunset ya pak.. Oh ya cara mengetahui bisnis yg blue ocean bagaimana pak?”
Saya jawab chat nya: “blue ocean ngak punya competitor. bisnisnya baru dan unik. baik jenis nya juga pasarnya terkadamg tidak ada. Pemain blue ocean menciptakan pasar. Mohon diperhatikan, “pasar tidak ada” belum tentu kebutuhan tidak ada. pebisnis yang mumpuni itu melihat "kebutuhan" seseroang. baru menciptakan pasar. kalau ngak ada kebutuhan, lupakan saja. itu buka blue ocean, tapi black ocean”.
Pertanyaan diawal kalimatnya sengaja saya tidak jawab, yaitu pertanyaan “cara terbaik adalah kombinasi sunsire sama sunset”. Karena saya ingin mas Fandi menjawabnya sendiri. biar melakukan perenungan dan action nya atas teorinya tersebut.
Mas Fandi melanjutkan pertanyaannya, “Strategi pak wowiek kalau dapat peluang tapi disana pak wowiek tidak menguasai bidangnya bagaimana? Cari orang ahli?
Saya jawab, “mas, saya taat sama duit mas. selama kerja tersebut akan "menghasilkan" saya pasti masuk walau saya tidak faham. saya sabar untuk belajar. saya tidak taat pada jenis usaha tertentu atau kerja tertentu. kalau ada pilihan tidak kerja dan dapat uang pasti itu saya kerjakan”.
Diapun memberikan pernyataan, “Lebih ke fleksibel dan mau belajar ya pak”
Saya jawab, “ kira-kira demikian mas, seperti saat ini saya lagi belajar start up e commerse, sudah 1 tahun belum beta test juga, belum test run juga. Tiap hari ada kali 2-3 jam selama 1 tahun ini otak saya muter-muter terus di bidang ini. Dari mencari bacaan buku, nonton dokumentari film, diskusi dengan pakar, pemain pebisnisnya, pemakai aplikatornya semua saya pepet terus. Makin kesini sih makin ngerti, Cuma kalau di bilang pinter ya ngak juga, masih jauh mas. Wassalam”.
Maaf diskusi singkat ini saya buatkan tulisan untuk para sahabat. Ini adalah dialog pagi-pagi tadi di hari minggu dimana mas Fandi Hernanto chating dengan saya di FB . Beliau seorang pembelajar sejati dan seorang yang merangkak dari bawah dimana saat ini sedang menulis sejarah hidupnya sendiri dalam membangun kemapanan ekonomi. Diksusi singkat saya up load saja di status, semoga berkenan. #may peace be upon us
“Terkadang, banyak kebenaran itu di letakan di tempat yang anda tidak sukai”
Mas, anda di minta pergi dari kantor tersebut? Kok bisa? Andakan
pemegang saham, andakan pendiri dan anda kan komisaris? Ini pertanyaan
beruntun dari seorang teman yang selalu menyempatkan hadir jika lewat
dekat kantor saya. Peristiwa ini sebenarnya sudah lama, namun
ketika sedang sarapan pagi membuka email saya mendapatkan pesan panjang
tertulis dalam email saya tentang sebuah rencana bisnis darinya. Pikiran
saya bukan ke proposal itu namun teringat dia mengajak pertemuan makan
siang yang dengan “kepo” nya sebenarnya dia ingin menanyakan apa yang
terjadi kenapa saya di usir dengan tidak hormat dari kantor saya
sendiri.
Benar dalam 25 tahun saya menjalankan kehidupan berbisnis mulai dari bekerja dengan perusahaan kecil, lalu berganti keperusahaan besar dengan banyaknya anak tangga menuju puncak, hingga keperusahaan besar namun isinya keluarga, lalu keperusahaan yang banyak intrik dan jurus kodok dilakukan sikut sana, injek sini, sehingga memutuskan berwirausaha, dari yang pegawainya sedikit, lalu membentuk yang lain, yang labour intensif dimana banyak pegawai. Lalu dari jenis usaha yang padat modal, 24 jam bekerja, dan banyak lagi ragamnya.
Ada hal yang juga menjadi pertimbangan adalah ada yang saham mayoritas dan ada yang kepemiliknya minoritars. Ada yang saham minoritas namun eksekutif manajemen di pegang sehinga berdaulat, ada yang saham mayoritas namun tidak memegang kendali operasional, 100% profeional dan termasuk bidang yang tidak faham banget, juga da macam-macamnya.
Dari puluhan usaha yang saya bangun, beragam bidang dan beragam pengelolaannya. Walau sebagai pendiri, dikala saham minoritas dan tidak memegang manajemen inilah yang kejadian seperti di atas. Entah mengapa stake holder memutuskan saya tidak mendapat ruangan kerja lagi di tempat tersebut.
Suatu hari selagi dalam perjalanan dinas yang saya kerjakan dengan terpaksa karena manajemen sibuk da nada kunjungan dari calon lender, pemberikrdit tidak ada yang menemani kelapangan sehingga saya pun terpaksa berangkat. Kalau tidak salah hari itu hari jumat. Jarak proyek tidak terlalu jauh dari Jakarta sehingga bisa berangkat pagi pulang sore.
Sayapun menyetujui menemani para lender dan banker tersebut. Toh yang datang adalah mereka yang berada dalam jajaran pengambilan keputusan. Pasti saya setuju, 6-7 jam bersama penyandang dana adalah sebuah kehormatan. Saya sebenarnya mau nanya 3 direksi kok mendadak sibuk semua, maka saya komisaris satu-satunya yang bisa di handalkan saat itu.
Dan disinilah hari yang menurut saya aneh karena sekertaris komisaris utama perusahaan tersebut menelfon saya dalam perjalanan pulang. Pak wowiek bapak kapan bisa mengosongkan ruangan bapak? Saya tidak terkejut mendengar kalimat tersebut, namun saya hanya tidak suka saja atas sifat ketidak jantanan organisasi ini.
Bisa senin kosong pak, soalnya mau di pakai direksi baru. Kalimat trersebut keluar beruntun melanjutkan kalimat diawal tadi. Saya berfikir sejenak dan tanpa merubah nada dasar intonasi saya berkata, 1 minggu deh kira-kira. Saya menjawab. Ok pak, satu minggu ya, senin depannya lagi.
Lalu setengah iseng karena ingin tahu saya bertanya, apakah ada ruangan di belakang buat saya bisa pindahkan kantor saya. yang di jawab oleh sekertaris tersebut, tidak ada ruangan untuk bapak disini.
Asiiik, dalam hati saya. sebuah hal yang bagi banyak orang pasti tersinggung berat namun saya tidak merasakan apa-apa. saya tidak marah, saya tidak kesal. Saya dalam hati hanya berkata, ini gila kali ya perusahaan ini. Data dari mana dan apa isi kepala boss atau orang yang memerintahkan saya keluar ruang namun tidak mengatakan langsung atau pakai surat, hanya menyuruh sekertarisnya dan saya bahkan berfikir ini akal-akalan segelitir orang yang ngak suka saya untuk mengeluarkan saya dari kantor tersebut sehingga memberikan masukan berdasar like and dislike.
Apa yang mau saya ceritakan disini aslinya saya bukan mau curhar kok hehe, sebenarnya begini. Perlu diingat ini adalah peristiwa beberapa tahun yang lalu, sudah lewat namun saya mencoba membuat pemahanan kepada sahabat pentingnya pikiran selalu netral.
Bayangkan, misalnya : anda berdua memulai bisnis. Anda menggunakan kekuatan nama besar mitra anda sebagai corporate ganrantee. Anda hanya memberikan eksperties saja, anda dapat 20% kepemilikan. Anda lalu menjadi orang nomor satu.
Dia meletakan 3 orangnya dalam organisasi ini, di bagian keuangan dan operasional. Dalam 2 tahun asset naik 5 kali lipat dari pinjaman. Lalu saya membuat rencana bisnis dan perlu penambahan pinjaman dimana saya yakin bahwa pinjaman double dua kali lipat namun asset akan naik 10 kali lipat. Lalu partner saya memanggil beberapa professional yang menurutnya "mengerti" bidang yang saya kerjakan. Saran mereka ternyata di dengar mitra saya. pilihannya, tidak menambah pinjaman.
Saya kalah suara, saya beda pendapat, saya tidak nyaman, saya memilih mundur dari CEO. Jadi komisaris. Dua bulan kemudian peristiwa “pengusiran” terjadi seperti di atas. Itu adalah ringkas ceritanya. Bagi banyak orang pasti akan “ngamuk” jika anda di beginikan. Merasa tidak dihargai, merasa dikhianati. Merasa di hina. Diusir!
Tapi saya biasa aja tuh. Tidak kesel tidak marah. Pindah, ya pindah saja, saya memiliki beberapa kantor yang saya bisa jadikan base camp saya itu mungkin satu alasan, namun alasan yang paling kuat adalah, saya merasa, orang-orang sekitar perusahaan ini memang“ngabot-ngaboti” dalam bahasa kampung saya dulu, terjemahan bebasnya, mberat mberati. Membenani saya.
Begini sederhananya, jika seseroang akan mentas, terbang, akan lebih ringan kalau beban itu di tinggalkan, atau di kurangi. Sulit ada akan cepat melesat kalau beban anda berat.
Jika orang disekeliling anda memberatkan anda, kehidupan itu ajaib, Allah itu ajaib. Ada saja cara kehidupan melakukannya, anda dengan sadar melepaskan diri atau keadaan membuat anda melepaskan diri. Dalam posisi saya, alam yang membuat saya terlepas.
Jadi semua kejadian tidak ada yang tidak direncanakan. Sesungguhnya saya sendiri yang memintanya, hanya datangnya saja tidak seperti yang kita inginkan. Jadi semua kejadian yang menurut kita menyebalkan dan membuat marah, adalah hanya “the harder stone to make your knife sharp”, hanya batu keras yang membuat pisau anda menjadi tajam. Janganlah lama-lama menganalisa peristiwa yang sudah terjadi, jangan bertanya mengapa peristiwa terjadi, namun lebih baik mengerjakan sesuatu yang membuat kebaikan sekarang dan masa akan datang.
Kemarahan merusak suasana hati, kecewa sebentar, sebel sebentar itu manusiawi. Intinya, jangan lama lama berada di tempat yang tidak menyenangkan hati. # May peace be upon us
Benar dalam 25 tahun saya menjalankan kehidupan berbisnis mulai dari bekerja dengan perusahaan kecil, lalu berganti keperusahaan besar dengan banyaknya anak tangga menuju puncak, hingga keperusahaan besar namun isinya keluarga, lalu keperusahaan yang banyak intrik dan jurus kodok dilakukan sikut sana, injek sini, sehingga memutuskan berwirausaha, dari yang pegawainya sedikit, lalu membentuk yang lain, yang labour intensif dimana banyak pegawai. Lalu dari jenis usaha yang padat modal, 24 jam bekerja, dan banyak lagi ragamnya.
Ada hal yang juga menjadi pertimbangan adalah ada yang saham mayoritas dan ada yang kepemiliknya minoritars. Ada yang saham minoritas namun eksekutif manajemen di pegang sehinga berdaulat, ada yang saham mayoritas namun tidak memegang kendali operasional, 100% profeional dan termasuk bidang yang tidak faham banget, juga da macam-macamnya.
Dari puluhan usaha yang saya bangun, beragam bidang dan beragam pengelolaannya. Walau sebagai pendiri, dikala saham minoritas dan tidak memegang manajemen inilah yang kejadian seperti di atas. Entah mengapa stake holder memutuskan saya tidak mendapat ruangan kerja lagi di tempat tersebut.
Suatu hari selagi dalam perjalanan dinas yang saya kerjakan dengan terpaksa karena manajemen sibuk da nada kunjungan dari calon lender, pemberikrdit tidak ada yang menemani kelapangan sehingga saya pun terpaksa berangkat. Kalau tidak salah hari itu hari jumat. Jarak proyek tidak terlalu jauh dari Jakarta sehingga bisa berangkat pagi pulang sore.
Sayapun menyetujui menemani para lender dan banker tersebut. Toh yang datang adalah mereka yang berada dalam jajaran pengambilan keputusan. Pasti saya setuju, 6-7 jam bersama penyandang dana adalah sebuah kehormatan. Saya sebenarnya mau nanya 3 direksi kok mendadak sibuk semua, maka saya komisaris satu-satunya yang bisa di handalkan saat itu.
Dan disinilah hari yang menurut saya aneh karena sekertaris komisaris utama perusahaan tersebut menelfon saya dalam perjalanan pulang. Pak wowiek bapak kapan bisa mengosongkan ruangan bapak? Saya tidak terkejut mendengar kalimat tersebut, namun saya hanya tidak suka saja atas sifat ketidak jantanan organisasi ini.
Bisa senin kosong pak, soalnya mau di pakai direksi baru. Kalimat trersebut keluar beruntun melanjutkan kalimat diawal tadi. Saya berfikir sejenak dan tanpa merubah nada dasar intonasi saya berkata, 1 minggu deh kira-kira. Saya menjawab. Ok pak, satu minggu ya, senin depannya lagi.
Lalu setengah iseng karena ingin tahu saya bertanya, apakah ada ruangan di belakang buat saya bisa pindahkan kantor saya. yang di jawab oleh sekertaris tersebut, tidak ada ruangan untuk bapak disini.
Asiiik, dalam hati saya. sebuah hal yang bagi banyak orang pasti tersinggung berat namun saya tidak merasakan apa-apa. saya tidak marah, saya tidak kesal. Saya dalam hati hanya berkata, ini gila kali ya perusahaan ini. Data dari mana dan apa isi kepala boss atau orang yang memerintahkan saya keluar ruang namun tidak mengatakan langsung atau pakai surat, hanya menyuruh sekertarisnya dan saya bahkan berfikir ini akal-akalan segelitir orang yang ngak suka saya untuk mengeluarkan saya dari kantor tersebut sehingga memberikan masukan berdasar like and dislike.
Apa yang mau saya ceritakan disini aslinya saya bukan mau curhar kok hehe, sebenarnya begini. Perlu diingat ini adalah peristiwa beberapa tahun yang lalu, sudah lewat namun saya mencoba membuat pemahanan kepada sahabat pentingnya pikiran selalu netral.
Bayangkan, misalnya : anda berdua memulai bisnis. Anda menggunakan kekuatan nama besar mitra anda sebagai corporate ganrantee. Anda hanya memberikan eksperties saja, anda dapat 20% kepemilikan. Anda lalu menjadi orang nomor satu.
Dia meletakan 3 orangnya dalam organisasi ini, di bagian keuangan dan operasional. Dalam 2 tahun asset naik 5 kali lipat dari pinjaman. Lalu saya membuat rencana bisnis dan perlu penambahan pinjaman dimana saya yakin bahwa pinjaman double dua kali lipat namun asset akan naik 10 kali lipat. Lalu partner saya memanggil beberapa professional yang menurutnya "mengerti" bidang yang saya kerjakan. Saran mereka ternyata di dengar mitra saya. pilihannya, tidak menambah pinjaman.
Saya kalah suara, saya beda pendapat, saya tidak nyaman, saya memilih mundur dari CEO. Jadi komisaris. Dua bulan kemudian peristiwa “pengusiran” terjadi seperti di atas. Itu adalah ringkas ceritanya. Bagi banyak orang pasti akan “ngamuk” jika anda di beginikan. Merasa tidak dihargai, merasa dikhianati. Merasa di hina. Diusir!
Tapi saya biasa aja tuh. Tidak kesel tidak marah. Pindah, ya pindah saja, saya memiliki beberapa kantor yang saya bisa jadikan base camp saya itu mungkin satu alasan, namun alasan yang paling kuat adalah, saya merasa, orang-orang sekitar perusahaan ini memang“ngabot-ngaboti” dalam bahasa kampung saya dulu, terjemahan bebasnya, mberat mberati. Membenani saya.
Begini sederhananya, jika seseroang akan mentas, terbang, akan lebih ringan kalau beban itu di tinggalkan, atau di kurangi. Sulit ada akan cepat melesat kalau beban anda berat.
Jika orang disekeliling anda memberatkan anda, kehidupan itu ajaib, Allah itu ajaib. Ada saja cara kehidupan melakukannya, anda dengan sadar melepaskan diri atau keadaan membuat anda melepaskan diri. Dalam posisi saya, alam yang membuat saya terlepas.
Jadi semua kejadian tidak ada yang tidak direncanakan. Sesungguhnya saya sendiri yang memintanya, hanya datangnya saja tidak seperti yang kita inginkan. Jadi semua kejadian yang menurut kita menyebalkan dan membuat marah, adalah hanya “the harder stone to make your knife sharp”, hanya batu keras yang membuat pisau anda menjadi tajam. Janganlah lama-lama menganalisa peristiwa yang sudah terjadi, jangan bertanya mengapa peristiwa terjadi, namun lebih baik mengerjakan sesuatu yang membuat kebaikan sekarang dan masa akan datang.
Kemarahan merusak suasana hati, kecewa sebentar, sebel sebentar itu manusiawi. Intinya, jangan lama lama berada di tempat yang tidak menyenangkan hati. # May peace be upon us
“Do you hear yourself when you talk ? ”
Pertemuan mingguan
dengan mitra sambil makan bacang pagi ini sebenarnya melunasi pelajaran
minggu lalu akan karakter extrovert versus introvert. Dan karena ada
tambahan satu sahabat lama pembicaraan menjadi sedikit mengulang
ringkasan minggu lalu. Kehadiran pak Bun adalah tamu ngak
diundang sebenarnya. Karena kami berdua pas datang sudah ada pak Bun
yang ternyata sedang menunggu tamunya yang ternyata di cancel. Ya apa
boleh buat, kehadiran dirinya bukan orangbaru dan kami tidak masalah.
Bahkan saya pribadi kenal beliau sudah 20 tahun kami tidak pernah berbisnis bersama atau bermitra namun banyak proyek saya yang dibantu olehnya. Bisnis utamanya adalah alat berat dan trucking. Jadi kalau saya perlu beckhoe, excavator, bulldozer, truk tronton angkut curah atau bulk, atau flat deck truk. Ngak ada orang lain di kepala saya , hanya ada pak Bun ini.
Booming bisnis batubara 5 tahun yang lalu juga membuatnya mengalami up swing ikut menikmati sukses pengusaha batubara.
Sama seperti booming tambang emas di pantai barat amerika di akhir tahu 1880 an, dimana ribuan quarry tambang emas di gali, jutaan orangpindah dari amreika timur. Dan hanya 5% yang sukses kaya raya sisanya rugi, bangkrut atau hanya impas-impas saja.
Namun penjual dan pembuat sovel atau sekop, merekalah yang panen. Dapat tidak dapat emas, bisnis mereka terjual laris. Begitu juga dunia batubara di tanah air 5-7 tahun yang lalu booming besar-besaran. Yang kaya dan sukses hanya 5%, yang lainnya...mirip cerita penambang emas di pantai barat tadi. Impas atau bangkrut.
Namun pengusaha alat berat dan transportasi, kalau dia tajam tidak masuk di bisnis batubara, akan berkibar. Begitu juga pak Bun ini. dia tajam, hanya berbisnis yang dia paling faham, alat berat dan transportasi darat. Truknya berjumlahlebih dari 1000 unit dan ratusan heavy equipment nya menjadi kontributor bisnis batu bara di kalimantan selatan dan sumatera selatan di era keemasaanya tersebut.
Jadi, kehadiran seorang pak Bun merupakan berkah, apalagi kami bertiga yang memang tidak ada agenda penting, silaturahmi begini yang berdasar pengalaman akan memberikan inside menarik.
Saya membuka komunikasi dengan, kang mas, lanjut mengenai perilaku orang yang extrovet dan introvertnya sama sehingga dia tidak masuk kiri tidak masuk kanan. Tetapi masuk di zona atas bawah. Benar demikian kan.
Atas itu intuitive bawah itu sensing atau sensory.
Ya bener, manusia intuitif bekerja dengan imaginatif kreatifnya, manusia senosry bekerja dengan waktu presisi dan data.
Sebentar, sebentar..pak Bun menyela cerita lanjutnya. Aku faham diskusi ini, kami orang china tau banget hal seperti ini. kami punya kita I ching sudah ribuan tahun yang mempelajari karakter manusia seperti tadi kang mas bicarakan..demikian pak Bun nyerocos dengan bahasa betawi-betawian dengan logat suroboyoan. Wis kalo di denger ngak pas lah , tapi lucu.
Untung milyuner dia, kalau milyuner aneh di bilang nyentrik, kalo kere aneh ya di bilang katro kampungan hehehe.
Gini, katanya yang atas ganti istilah, aku iki wong katro, wong ndeso. Yang atas jadi kaum langitan, yang bawah manusia bumi. Nah begini lebih sederhana. Dari pada sesory, intuitif, aku mengartikannya aja bingung. Katanya sambil cengengesan.
Ini pelajaran standar yang semua pebisnis china tau. Dari engkong aku dulu ya ini diajarinya.
Orang langitan ini senengnya mencipta dan berkreasi. Dibawah tekanan malah mereka semakin kreatif. Mereka ini ngak telaten sama waktu. Mereka ini apa istilahnya, last minute person kali ya. Seneng kerja mepet-mepet waktu.
Hobby mereka menciptakan sesuatu. Apa yangbaru pasti dikerjakan dengan semangat namun jangan heran kalau mereka tidak bisa atau jarang menyelesaikan apa yang mereka kerjakan. Karena..ada sesuatu yangbaru lagi.
Mereka juga tidak tidak bagus bermain sebagai “team player”. Itu kelemahan mereka, dan mereka bisa sukses dengan satu jurus. Harus mendelegasikan. Mereka tidak bisa mendelegasikan karyanya, mereka jalan di tempat.
Cerita pak Bun tadi membuat kami berdua menikmati teh camomile hangat menjadi seru. Lanjut pak..hanya itu yang keluar dari mulut saya.
Ok, kalau manusia bumi, ciri utama nya ada dua hal, nomor satu mereka suka sekali atau pandai berdagang, jual beli. Mereka membuat keuntungan dari “dealing”. Yang kedua adalah, mereka sangat tepat waktu. Manusia yang sangat perduli sama waktu.
Berlawanan 180 derajat dengan kaum langitan yang selalu telat dan tidak menghargai waktu. Manusia bumi memperhatikan waktu. Timing adalah kunci sukses lain dari mereka. Menentukan kapan membeli, kapan menjual dimana selisih keduanya bisa sangat extreem jauh di saat beli di harga terendah dan jual di harga tertinggi.
Bangsa china dasarnya adalah manusia bumi. Mereka bisa di bilang kurang kreatif. Buktinya , mereka hanya bisa mengopi, niru. Semua niru, itu bukti kurang kreatif nya bangsa saya ini.
Kayak seperti semester pertama tahun 2015 ini. banyak orang menahan bergerak. Namun manusia bumi sudah mulai gerilya menyetok barang. Apapun jenisnya, tanah, emas, semua di beli. Dan mulai membeli. Namun jangan salah, mereka tawar setengah harga atau lebih. Kerana banyak orang yang ngak tahan memegang harta di jaman lagi ekonomi turun ini. pengen lepas, ada yang masalah bunga ada yang masalah dagang rugi atau impas-impasan namun rugi ongkos. Lebih baik lepas.
Manusia bumi jadi penadahnya, karena harga murah, timing tepat. Mereka masuk.
Sementara kaum langitan, dimasa seperti ini mereka membuat terobosan inovasi. Begitu kreasi mereka jadi, masa atau waktunya sudah bergeser. Sehingga produk mungkin benar tetapi waktu nya salah. Mereka bekerja karena spontanitas, dan ciri mereka..salah waktu. Namanya juga doyan menciptakan sesuatu yang baru.
Terus pak Bun, kan manusia itu tidak selamanya mutlak satu karakter murni. Pasti ada kombinasi. Dalam i ching ada ngak karakter tersebut di diskusikan. Saya mencoba mengkonfirmasi versi sederhananya.
Pak Bun diam sebentar, opo yo namanya. Mitra saya yang sedari tadi menikmati monolog pak Bun menimpali, begini mas.. kombinasi kaum langitan dan extrover introvert itu menciptakan unsur baru. Shio baru kira-kira bahasa gaulnya.
Manusia tidak melulu langitan murni pasti ada unsur lain yang bisa mempengaruhi hidupnya. Kalau dia bukan yang 50:50 extrover introvertnya maka masuk shio baru. Misalnya extrovertnya 70%, langitannya 60%.
Karakter ini meyukai orang dan kreatif. Seperti artis, presenter, MC. Masuk kategori karakter ini. mereka bisa improvisasi keadaan membuat suasana seru. Dan dua kelemahan mereka , karena membawa unsur langitan, ngak bisa peganguang dan tidak bisa mengelola waktu.
Kalau ada uang, uang itu kemungkinan besar di gunakan untuk mempersolek penampilannya. Karena mereka sangat perduli pendapat orang akan diri mereka.
Saya dalam diskusi ini banyak mencatatnya. Sebagian secara aplikasi psikologi saya faham, namun menggabungkan dengan bisnis ya pendekatan mereka jauh lebih membumi. Bisa saya terima dengan sederhana.
Mitra saya melanjutkan lagi. Kalau kaum langitan dengan introvert juga membuat karater baru. Karena orang introvert adalah system person. Maka jika bercampur dengan langitan karater dirinya adalah penyempurna kreatifitas. Dilengkapinya dengan sistem. Mereka senang mengutak-ngatik yang sudah ada, di kasih sistem, di kasih pelengkap.
Kelemahan karakter ini adalah di penduplikasian. Mereka sulit di tiru. Kalau mereka tidak bisa membuat manajemen untuk meniru sistemnya. Mereka tidak akan bisa besar.
Lanjut kang mas, saya menikmati dongengan ini dengan terus meneguk teh hangat camomile.
Introvert dengan manusia bumi membuat seroang yang pelit dan lambat mengambil keputusan. Mereka sangat mempertimbangkan waktu namun harus bersama sistem. Karakter ini bisa dikatakan karakter paling aman. Tidak suka spekulasi. Main aman. Dan yang menjadi cirinya adalah pelit.
Untuk gampang membandingkan, mereka 180 derajat berlawanan dengan kaum langitan yang extrovert itu. Yang satu boros, yang satu pelit. Yang satu banci tampil, yang satu ngumpet.
Sedangkan manusia bumi dikombinasi extrovert adalah manusia yang sangat jago dalam dealing, jago dalam negosiasi, duta atau ambasodor, seroang jago tawar menawar. Kemampuannya meng-konek dengan orang lain adalah kekuatannya. Kelemahannya, kalau tidak ada produk atau produknya jelek, mereka jalan di tempat.
Beri mereka produk setengah bagus, mereka bisa ledakan dengan deal yang luar biasam apa lagi produknya bagus. Jadi raja mereka.
Ok ok, kalau saya apa ya karakternya kira-kira, pak Bun kenal saya lama, kang mas juga...mereka celingukan keduanya..pak Bun nyeletuk, kayaknya kamu bukan kaum langitan bukan manusia bumi, kamu itu asshole jadi sepertinya kamu dari neraka kayaknya...#may peace be upon us
Bahkan saya pribadi kenal beliau sudah 20 tahun kami tidak pernah berbisnis bersama atau bermitra namun banyak proyek saya yang dibantu olehnya. Bisnis utamanya adalah alat berat dan trucking. Jadi kalau saya perlu beckhoe, excavator, bulldozer, truk tronton angkut curah atau bulk, atau flat deck truk. Ngak ada orang lain di kepala saya , hanya ada pak Bun ini.
Booming bisnis batubara 5 tahun yang lalu juga membuatnya mengalami up swing ikut menikmati sukses pengusaha batubara.
Sama seperti booming tambang emas di pantai barat amerika di akhir tahu 1880 an, dimana ribuan quarry tambang emas di gali, jutaan orangpindah dari amreika timur. Dan hanya 5% yang sukses kaya raya sisanya rugi, bangkrut atau hanya impas-impas saja.
Namun penjual dan pembuat sovel atau sekop, merekalah yang panen. Dapat tidak dapat emas, bisnis mereka terjual laris. Begitu juga dunia batubara di tanah air 5-7 tahun yang lalu booming besar-besaran. Yang kaya dan sukses hanya 5%, yang lainnya...mirip cerita penambang emas di pantai barat tadi. Impas atau bangkrut.
Namun pengusaha alat berat dan transportasi, kalau dia tajam tidak masuk di bisnis batubara, akan berkibar. Begitu juga pak Bun ini. dia tajam, hanya berbisnis yang dia paling faham, alat berat dan transportasi darat. Truknya berjumlahlebih dari 1000 unit dan ratusan heavy equipment nya menjadi kontributor bisnis batu bara di kalimantan selatan dan sumatera selatan di era keemasaanya tersebut.
Jadi, kehadiran seorang pak Bun merupakan berkah, apalagi kami bertiga yang memang tidak ada agenda penting, silaturahmi begini yang berdasar pengalaman akan memberikan inside menarik.
Saya membuka komunikasi dengan, kang mas, lanjut mengenai perilaku orang yang extrovet dan introvertnya sama sehingga dia tidak masuk kiri tidak masuk kanan. Tetapi masuk di zona atas bawah. Benar demikian kan.
Atas itu intuitive bawah itu sensing atau sensory.
Ya bener, manusia intuitif bekerja dengan imaginatif kreatifnya, manusia senosry bekerja dengan waktu presisi dan data.
Sebentar, sebentar..pak Bun menyela cerita lanjutnya. Aku faham diskusi ini, kami orang china tau banget hal seperti ini. kami punya kita I ching sudah ribuan tahun yang mempelajari karakter manusia seperti tadi kang mas bicarakan..demikian pak Bun nyerocos dengan bahasa betawi-betawian dengan logat suroboyoan. Wis kalo di denger ngak pas lah , tapi lucu.
Untung milyuner dia, kalau milyuner aneh di bilang nyentrik, kalo kere aneh ya di bilang katro kampungan hehehe.
Gini, katanya yang atas ganti istilah, aku iki wong katro, wong ndeso. Yang atas jadi kaum langitan, yang bawah manusia bumi. Nah begini lebih sederhana. Dari pada sesory, intuitif, aku mengartikannya aja bingung. Katanya sambil cengengesan.
Ini pelajaran standar yang semua pebisnis china tau. Dari engkong aku dulu ya ini diajarinya.
Orang langitan ini senengnya mencipta dan berkreasi. Dibawah tekanan malah mereka semakin kreatif. Mereka ini ngak telaten sama waktu. Mereka ini apa istilahnya, last minute person kali ya. Seneng kerja mepet-mepet waktu.
Hobby mereka menciptakan sesuatu. Apa yangbaru pasti dikerjakan dengan semangat namun jangan heran kalau mereka tidak bisa atau jarang menyelesaikan apa yang mereka kerjakan. Karena..ada sesuatu yangbaru lagi.
Mereka juga tidak tidak bagus bermain sebagai “team player”. Itu kelemahan mereka, dan mereka bisa sukses dengan satu jurus. Harus mendelegasikan. Mereka tidak bisa mendelegasikan karyanya, mereka jalan di tempat.
Cerita pak Bun tadi membuat kami berdua menikmati teh camomile hangat menjadi seru. Lanjut pak..hanya itu yang keluar dari mulut saya.
Ok, kalau manusia bumi, ciri utama nya ada dua hal, nomor satu mereka suka sekali atau pandai berdagang, jual beli. Mereka membuat keuntungan dari “dealing”. Yang kedua adalah, mereka sangat tepat waktu. Manusia yang sangat perduli sama waktu.
Berlawanan 180 derajat dengan kaum langitan yang selalu telat dan tidak menghargai waktu. Manusia bumi memperhatikan waktu. Timing adalah kunci sukses lain dari mereka. Menentukan kapan membeli, kapan menjual dimana selisih keduanya bisa sangat extreem jauh di saat beli di harga terendah dan jual di harga tertinggi.
Bangsa china dasarnya adalah manusia bumi. Mereka bisa di bilang kurang kreatif. Buktinya , mereka hanya bisa mengopi, niru. Semua niru, itu bukti kurang kreatif nya bangsa saya ini.
Kayak seperti semester pertama tahun 2015 ini. banyak orang menahan bergerak. Namun manusia bumi sudah mulai gerilya menyetok barang. Apapun jenisnya, tanah, emas, semua di beli. Dan mulai membeli. Namun jangan salah, mereka tawar setengah harga atau lebih. Kerana banyak orang yang ngak tahan memegang harta di jaman lagi ekonomi turun ini. pengen lepas, ada yang masalah bunga ada yang masalah dagang rugi atau impas-impasan namun rugi ongkos. Lebih baik lepas.
Manusia bumi jadi penadahnya, karena harga murah, timing tepat. Mereka masuk.
Sementara kaum langitan, dimasa seperti ini mereka membuat terobosan inovasi. Begitu kreasi mereka jadi, masa atau waktunya sudah bergeser. Sehingga produk mungkin benar tetapi waktu nya salah. Mereka bekerja karena spontanitas, dan ciri mereka..salah waktu. Namanya juga doyan menciptakan sesuatu yang baru.
Terus pak Bun, kan manusia itu tidak selamanya mutlak satu karakter murni. Pasti ada kombinasi. Dalam i ching ada ngak karakter tersebut di diskusikan. Saya mencoba mengkonfirmasi versi sederhananya.
Pak Bun diam sebentar, opo yo namanya. Mitra saya yang sedari tadi menikmati monolog pak Bun menimpali, begini mas.. kombinasi kaum langitan dan extrover introvert itu menciptakan unsur baru. Shio baru kira-kira bahasa gaulnya.
Manusia tidak melulu langitan murni pasti ada unsur lain yang bisa mempengaruhi hidupnya. Kalau dia bukan yang 50:50 extrover introvertnya maka masuk shio baru. Misalnya extrovertnya 70%, langitannya 60%.
Karakter ini meyukai orang dan kreatif. Seperti artis, presenter, MC. Masuk kategori karakter ini. mereka bisa improvisasi keadaan membuat suasana seru. Dan dua kelemahan mereka , karena membawa unsur langitan, ngak bisa peganguang dan tidak bisa mengelola waktu.
Kalau ada uang, uang itu kemungkinan besar di gunakan untuk mempersolek penampilannya. Karena mereka sangat perduli pendapat orang akan diri mereka.
Saya dalam diskusi ini banyak mencatatnya. Sebagian secara aplikasi psikologi saya faham, namun menggabungkan dengan bisnis ya pendekatan mereka jauh lebih membumi. Bisa saya terima dengan sederhana.
Mitra saya melanjutkan lagi. Kalau kaum langitan dengan introvert juga membuat karater baru. Karena orang introvert adalah system person. Maka jika bercampur dengan langitan karater dirinya adalah penyempurna kreatifitas. Dilengkapinya dengan sistem. Mereka senang mengutak-ngatik yang sudah ada, di kasih sistem, di kasih pelengkap.
Kelemahan karakter ini adalah di penduplikasian. Mereka sulit di tiru. Kalau mereka tidak bisa membuat manajemen untuk meniru sistemnya. Mereka tidak akan bisa besar.
Lanjut kang mas, saya menikmati dongengan ini dengan terus meneguk teh hangat camomile.
Introvert dengan manusia bumi membuat seroang yang pelit dan lambat mengambil keputusan. Mereka sangat mempertimbangkan waktu namun harus bersama sistem. Karakter ini bisa dikatakan karakter paling aman. Tidak suka spekulasi. Main aman. Dan yang menjadi cirinya adalah pelit.
Untuk gampang membandingkan, mereka 180 derajat berlawanan dengan kaum langitan yang extrovert itu. Yang satu boros, yang satu pelit. Yang satu banci tampil, yang satu ngumpet.
Sedangkan manusia bumi dikombinasi extrovert adalah manusia yang sangat jago dalam dealing, jago dalam negosiasi, duta atau ambasodor, seroang jago tawar menawar. Kemampuannya meng-konek dengan orang lain adalah kekuatannya. Kelemahannya, kalau tidak ada produk atau produknya jelek, mereka jalan di tempat.
Beri mereka produk setengah bagus, mereka bisa ledakan dengan deal yang luar biasam apa lagi produknya bagus. Jadi raja mereka.
Ok ok, kalau saya apa ya karakternya kira-kira, pak Bun kenal saya lama, kang mas juga...mereka celingukan keduanya..pak Bun nyeletuk, kayaknya kamu bukan kaum langitan bukan manusia bumi, kamu itu asshole jadi sepertinya kamu dari neraka kayaknya...#may peace be upon us
“kalau anda merasa berat membangun impian sendiri, coba berhenti lalu menjadi pegawai kembali dan mulailah membangun impian orang lain.
Mana lebih berat?!”
Menjadi pemegang saham minoritas tidak apa-apa selama dapat jatah di executive dewan direksi. Atau sebagai salah satu komisaris sebagai lembaga legislative di perusahaan. Jadi angota DPR di perusahaan. Tapi, di posisi minoritas secara suara tidak berada di executive juga di komisarsi, praktis tidak bisa mengikuti dinamika keseharian di dalam organisasi.
Persis seperti anggota biasa di sebuah partai.
Yang bermain ya di kedua posisi tadi, kita hanya pendukung, team sorak. Kalau putusan mereka benar kita senang, kalau salah ya kita terima kalah. Yang jadi masalah adalah kalau anda memiliki capbilitas, kemampuan dan ketrampilan di bidang tersebut tapi tidka di executive dan tidak di legislative. Ini persis seperti laskar tak berguna.
Inilah agaknya yang membuat banyak individu memecah diri membentuk partai baru, agar berdaulat, agar ada pipilie, corong buat aspirasi. Enaknya di sisi pengusaha adalah kita tidak perlu membuat keluar partai dan membuat partai baru. Anda bisa tetap di perusahaan tersebut sebagai minority owner, duduk manis. Kalau anda mau buat baru lagi juga ngak apa-apa. buat perusahaan sejenis, masuk pasar lagi.
Perusahaan yang lama tidak bisa apa-apa juga pemegang saham mayoritasnya. Ngak ada aturan yang melarang anda tidak boleh membuat perusahaan sejenis dengan mitra baru.
Inilah yang dialog kami dalam diskusi RUPS lanjutan hari ini seharian. Saya tetap tidak mau equity call? Porsi saya minta tetap non-deluted, golden share!!. Mengenai pemenuhan kewajiban pinjaman 11,4M saya sarankan pinjam menggunakan bank, atau di refinance bahasa lainnya.
Nah disinilah perdebatan terjadi . ngak bisa pak wowiek, kami sebagai pemegang saham mayoritas tidak setuju pinjaman lagi. Kami memilih equity. Benar yang dikatakan saya minoritas. Bahkan kalau voting saya kalah suara. Maka saya tidak mau voting.
Begini pak, anda semua boleh punya pendapat, namun hal ini hingga posisi saat ini kontribusi masing-masing sebenarnya sama, anda semua (mitra saya korporasi besar sehingga kalau RUPS direksi 4 orang datang) sementara saya adalah pstikulir, sendiri. saya lanjutkan, dari asset 600 juta di awal saat ini memiliki atau akan memiliki 95% dari 21 M adalah ketrampilan financial engineering yang di setujui bersama di awal kita memulainya.
Saat ini dengan equty call, anda paksa saya mengecilkan saham dan itu ngak fair, karena ada gain yang hak saya dimakan. Kakalu dengan mitra40 tidak ada masalah itu. Mereka hanya lost opportunities. Kalau saya adalah lost gain. Hilang pendapatan.
Pak wowiek, maaf..kami ngak niat mendelusi bapak, kata satu direksi keuangan yang memang sopan orangnya. Tapi kami terpaksa pak. Posisi kami kalau loan atau pinjaman akan menjadi beban tambahan jika “shit happen” cicilan dan pokok tidak bisa dicapai oleh proyek itu. Katakanlah dalam 6 bulan proyek tyersebut shut down apapun alasannya, maka kewajiban bunga dan pokok akan menjadi tanggungan kita dan kita kedapan selama 2 tahun sedang melakukan hal yang besar kapitalisasinya.
Pasti ke call kita sama bank, call 5 terjadi proyek kita ini hilang pak. Bukan untung malah bunting. Karena itu kita minta equity call sesuai porsi saham atau saham bapak terdelusi. Sebenarnya harta bapak tidak berkurang. Hanya porsi saham mengecil. Kalau bapak lihat peluang sebaiknya bapak setor sesuai porsi pak.
Saya lihat peluang pak, jawab saya. ini untung sudah ditangan. Tinggal cara mengambilnya saja yang beda. Bapak mau equity saya mau pinjam refinance. Pinjam tanggung bersama. Ini seperti beli laptop saja pak. Mau tunai 12 juta atau dibayar 12 kali dengan kredit card. Ada beban bunga memang tapi laptopnya kan buat kerja, yang bisa menghasilkan 12 juta dalam setahun kira-kira.
Saya beranalogi.
Benar pak, tapi kalau dalam kurun waktu “shit happen” pak. Bagaimana? Kami hanya ingin aman saja pak. Bukan mau delute bapak, mohon di pahami.
Saya memahami posisi mereka dimana saya katakana lagi, pak resiko itu ada, tapi kita ada 3 kontrak yang membuat secure dalam 5 tahun kedepan dan itu sangat calculated, alias marketing risk nya hampir zero. Resiko penjualan dan revenue hampir tidak ada. Saya berargumen.
Yaitu pak, kenapa bapak ngak nyetor saja, tanya direksi satu lagi kepada saya.
Ini dia nih dalam hati saya, orang kalau sudah punya mau sulit di tekuk. Ketampilan negosiasi dilapangan begini ngak ada di dunia kursus motivasi. Bisa-bisa trainernya masih umur duapuluhan, duduk di hadapan professional bangkotan belum pernah sama sekali.
Saya mulai mangkel kalau beda pendapat yang keras kepala begini. Namun saya ingat, vibrasi kesal saya naik, mereka akan tangkap dan baca dan pasti saya kalah. Kalau berhadapan sama macam tatap terus mata mereka. Sekali anda geming berpaling anda di terkamnya. Apa lagi “your enemy can smell your fear”, musuh mu bisa mencium rasa takut mu.
Menjaga vibrasi jauh lebih penting dari pada memilih kata yang tepat. Memilih micro ekspresi terpancar dengan benar agar mereka tidak bisa membaca anda jauh lebih penting. Kunci keduanya adalah menjaga hati stabil, tenang. Teori dikursus-kursus seperti mirroring, pacing leading dan banyak lagi istikah bisa jadi bubar karena mulai kesal atau panik. Black belt karateka jurusnya bisa bubar ketemu preman pasar tukang tusuk. Apa lagi dikeroyok.
Saya memilih ke toilet sebentar. Itu adalah cara saya menjaga jeda. Itulah cara saya biar mereka berdiskusi. Saya tahu pasti ada value yang saya argumenkan kena di salah satu mereka, biar mereka diskusi saya juga atur nafas dan grounding sebentar. Saya gibberish sebentar.
Ketika saya masuk, saya buka pertanyaan, bagaimana? Ada alternative lain di usulkan. Tadi kita diskusi satu ketimu satu ke barat. Kalau ada saran lain yang bisa sama sama senang bisa saya pertimbangkan.
Ada pak, kata si tukang senyum namun agak tipis sih senyum nya, senyum orang pinter, pinter keminter sih hahaha. Bagaimana kalau kami BUY OUT saham bapak di nilai appraisal saat ini. Ini harga terbaik pak., kami ambil alih resikonya.
Dalam hati, pinter aja loe ngomong ambil resiko, orang resiko ngak ada .
Saya tidak boleh berekspresi, harus poker face pooolll.
Setekah jeda sebentar, ke 4 orang yang duduk di hadapan saya, di tambah satu komisaris di sisi kanan ujung meja, di tambah 2 orang legal di samping saya, saya tatap satu persatu.
Lalu saya katakan, bagaimana kalau nilai sekarang kalikan 1,5 kali dari nilai sekarang saya ambil saham bapak-bapak 100% dan proyek anda di P. saya tahu itu kalian mau lepas. Saya beli bulk price. No bargain. Harga borongan dan ngak mau di tawar.
Sekarang mereka bergeming, wajah ke lima orang di depan saya bergeser mikro ekspresinya. Kebanyakan ekspresi kaget, namun ada juga yang melihat peluang namun ada yang menatap sebel dan terbaca benci, dan marah. Kesan tidak suka pastinya.
Ekspresi ini bisa juga di artikan ide saya di setujui tapi gue ngak mau kalau loe yang ambil, begitu kira-kita. Bagi saya hafal sudah ekspresi-ekspresi seperti ini. Selain makan sekolah 6 tahun, 25 tahun di dunia korporasi plus pengusaha membuat snap judgement saya kecil melesatnya, walaupun bisa saja salah.
Mereka menjawa, kami minta waktu pak. Dan saya jawab, jangan, saya tidak bisa menunggu, ya atau tidak itu saja putuskan. Toh yang rapat juga kalian berlima, waktu sekrang saja. Ini yang saya tahu “minta waktu” bisa membuat scenario bubar. BUY NOW dan scarcity keterbatasan yang saya gunakan. Saya ngak punya waktu, keluar ruangan ini ngak ada keputusan, penawaran batal.
Saya tahu sekali di proyek P mereka sudah desperade, itu mungkin advantage posisi saya. mereka tidak focus di proyek PT A sekarang. Penawaran yang tidak bisa di tolak adalah solusi di proyek P tersebut. Info sebelum meeting akan persoalan mereka di P menjadi solusi bersama sekarang. Mereka keluar saya dapat aset solvabilitas baru.
Saya keluar ruangan berfikir. Bagaimana cara saya bayar nilai 1,5 kali nilai proyek tersebut. Dalam dunia poker… Ini bluffing gertakan, gebrakan di meja ,saya masuk dengan cek tertulis . Kartu saya sebenarnya hanya dua pair. Kartu mereka saya yakin lebih baik minimum ada threes bahkan full house, namun saya yakin mereka keder jiper dengan tarohan di meja saja saat ini yang saya letakan. Sekarang saya sudah tulis cek di meja, cek itu masih kosong. Saya berfikir keras bagaimana mengisinya. # May peace be upon us
Menjadi pemegang saham minoritas tidak apa-apa selama dapat jatah di executive dewan direksi. Atau sebagai salah satu komisaris sebagai lembaga legislative di perusahaan. Jadi angota DPR di perusahaan. Tapi, di posisi minoritas secara suara tidak berada di executive juga di komisarsi, praktis tidak bisa mengikuti dinamika keseharian di dalam organisasi.
Persis seperti anggota biasa di sebuah partai.
Yang bermain ya di kedua posisi tadi, kita hanya pendukung, team sorak. Kalau putusan mereka benar kita senang, kalau salah ya kita terima kalah. Yang jadi masalah adalah kalau anda memiliki capbilitas, kemampuan dan ketrampilan di bidang tersebut tapi tidka di executive dan tidak di legislative. Ini persis seperti laskar tak berguna.
Inilah agaknya yang membuat banyak individu memecah diri membentuk partai baru, agar berdaulat, agar ada pipilie, corong buat aspirasi. Enaknya di sisi pengusaha adalah kita tidak perlu membuat keluar partai dan membuat partai baru. Anda bisa tetap di perusahaan tersebut sebagai minority owner, duduk manis. Kalau anda mau buat baru lagi juga ngak apa-apa. buat perusahaan sejenis, masuk pasar lagi.
Perusahaan yang lama tidak bisa apa-apa juga pemegang saham mayoritasnya. Ngak ada aturan yang melarang anda tidak boleh membuat perusahaan sejenis dengan mitra baru.
Inilah yang dialog kami dalam diskusi RUPS lanjutan hari ini seharian. Saya tetap tidak mau equity call? Porsi saya minta tetap non-deluted, golden share!!. Mengenai pemenuhan kewajiban pinjaman 11,4M saya sarankan pinjam menggunakan bank, atau di refinance bahasa lainnya.
Nah disinilah perdebatan terjadi . ngak bisa pak wowiek, kami sebagai pemegang saham mayoritas tidak setuju pinjaman lagi. Kami memilih equity. Benar yang dikatakan saya minoritas. Bahkan kalau voting saya kalah suara. Maka saya tidak mau voting.
Begini pak, anda semua boleh punya pendapat, namun hal ini hingga posisi saat ini kontribusi masing-masing sebenarnya sama, anda semua (mitra saya korporasi besar sehingga kalau RUPS direksi 4 orang datang) sementara saya adalah pstikulir, sendiri. saya lanjutkan, dari asset 600 juta di awal saat ini memiliki atau akan memiliki 95% dari 21 M adalah ketrampilan financial engineering yang di setujui bersama di awal kita memulainya.
Saat ini dengan equty call, anda paksa saya mengecilkan saham dan itu ngak fair, karena ada gain yang hak saya dimakan. Kakalu dengan mitra40 tidak ada masalah itu. Mereka hanya lost opportunities. Kalau saya adalah lost gain. Hilang pendapatan.
Pak wowiek, maaf..kami ngak niat mendelusi bapak, kata satu direksi keuangan yang memang sopan orangnya. Tapi kami terpaksa pak. Posisi kami kalau loan atau pinjaman akan menjadi beban tambahan jika “shit happen” cicilan dan pokok tidak bisa dicapai oleh proyek itu. Katakanlah dalam 6 bulan proyek tyersebut shut down apapun alasannya, maka kewajiban bunga dan pokok akan menjadi tanggungan kita dan kita kedapan selama 2 tahun sedang melakukan hal yang besar kapitalisasinya.
Pasti ke call kita sama bank, call 5 terjadi proyek kita ini hilang pak. Bukan untung malah bunting. Karena itu kita minta equity call sesuai porsi saham atau saham bapak terdelusi. Sebenarnya harta bapak tidak berkurang. Hanya porsi saham mengecil. Kalau bapak lihat peluang sebaiknya bapak setor sesuai porsi pak.
Saya lihat peluang pak, jawab saya. ini untung sudah ditangan. Tinggal cara mengambilnya saja yang beda. Bapak mau equity saya mau pinjam refinance. Pinjam tanggung bersama. Ini seperti beli laptop saja pak. Mau tunai 12 juta atau dibayar 12 kali dengan kredit card. Ada beban bunga memang tapi laptopnya kan buat kerja, yang bisa menghasilkan 12 juta dalam setahun kira-kira.
Saya beranalogi.
Benar pak, tapi kalau dalam kurun waktu “shit happen” pak. Bagaimana? Kami hanya ingin aman saja pak. Bukan mau delute bapak, mohon di pahami.
Saya memahami posisi mereka dimana saya katakana lagi, pak resiko itu ada, tapi kita ada 3 kontrak yang membuat secure dalam 5 tahun kedepan dan itu sangat calculated, alias marketing risk nya hampir zero. Resiko penjualan dan revenue hampir tidak ada. Saya berargumen.
Yaitu pak, kenapa bapak ngak nyetor saja, tanya direksi satu lagi kepada saya.
Ini dia nih dalam hati saya, orang kalau sudah punya mau sulit di tekuk. Ketampilan negosiasi dilapangan begini ngak ada di dunia kursus motivasi. Bisa-bisa trainernya masih umur duapuluhan, duduk di hadapan professional bangkotan belum pernah sama sekali.
Saya mulai mangkel kalau beda pendapat yang keras kepala begini. Namun saya ingat, vibrasi kesal saya naik, mereka akan tangkap dan baca dan pasti saya kalah. Kalau berhadapan sama macam tatap terus mata mereka. Sekali anda geming berpaling anda di terkamnya. Apa lagi “your enemy can smell your fear”, musuh mu bisa mencium rasa takut mu.
Menjaga vibrasi jauh lebih penting dari pada memilih kata yang tepat. Memilih micro ekspresi terpancar dengan benar agar mereka tidak bisa membaca anda jauh lebih penting. Kunci keduanya adalah menjaga hati stabil, tenang. Teori dikursus-kursus seperti mirroring, pacing leading dan banyak lagi istikah bisa jadi bubar karena mulai kesal atau panik. Black belt karateka jurusnya bisa bubar ketemu preman pasar tukang tusuk. Apa lagi dikeroyok.
Saya memilih ke toilet sebentar. Itu adalah cara saya menjaga jeda. Itulah cara saya biar mereka berdiskusi. Saya tahu pasti ada value yang saya argumenkan kena di salah satu mereka, biar mereka diskusi saya juga atur nafas dan grounding sebentar. Saya gibberish sebentar.
Ketika saya masuk, saya buka pertanyaan, bagaimana? Ada alternative lain di usulkan. Tadi kita diskusi satu ketimu satu ke barat. Kalau ada saran lain yang bisa sama sama senang bisa saya pertimbangkan.
Ada pak, kata si tukang senyum namun agak tipis sih senyum nya, senyum orang pinter, pinter keminter sih hahaha. Bagaimana kalau kami BUY OUT saham bapak di nilai appraisal saat ini. Ini harga terbaik pak., kami ambil alih resikonya.
Dalam hati, pinter aja loe ngomong ambil resiko, orang resiko ngak ada .
Saya tidak boleh berekspresi, harus poker face pooolll.
Setekah jeda sebentar, ke 4 orang yang duduk di hadapan saya, di tambah satu komisaris di sisi kanan ujung meja, di tambah 2 orang legal di samping saya, saya tatap satu persatu.
Lalu saya katakan, bagaimana kalau nilai sekarang kalikan 1,5 kali dari nilai sekarang saya ambil saham bapak-bapak 100% dan proyek anda di P. saya tahu itu kalian mau lepas. Saya beli bulk price. No bargain. Harga borongan dan ngak mau di tawar.
Sekarang mereka bergeming, wajah ke lima orang di depan saya bergeser mikro ekspresinya. Kebanyakan ekspresi kaget, namun ada juga yang melihat peluang namun ada yang menatap sebel dan terbaca benci, dan marah. Kesan tidak suka pastinya.
Ekspresi ini bisa juga di artikan ide saya di setujui tapi gue ngak mau kalau loe yang ambil, begitu kira-kita. Bagi saya hafal sudah ekspresi-ekspresi seperti ini. Selain makan sekolah 6 tahun, 25 tahun di dunia korporasi plus pengusaha membuat snap judgement saya kecil melesatnya, walaupun bisa saja salah.
Mereka menjawa, kami minta waktu pak. Dan saya jawab, jangan, saya tidak bisa menunggu, ya atau tidak itu saja putuskan. Toh yang rapat juga kalian berlima, waktu sekrang saja. Ini yang saya tahu “minta waktu” bisa membuat scenario bubar. BUY NOW dan scarcity keterbatasan yang saya gunakan. Saya ngak punya waktu, keluar ruangan ini ngak ada keputusan, penawaran batal.
Saya tahu sekali di proyek P mereka sudah desperade, itu mungkin advantage posisi saya. mereka tidak focus di proyek PT A sekarang. Penawaran yang tidak bisa di tolak adalah solusi di proyek P tersebut. Info sebelum meeting akan persoalan mereka di P menjadi solusi bersama sekarang. Mereka keluar saya dapat aset solvabilitas baru.
Saya keluar ruangan berfikir. Bagaimana cara saya bayar nilai 1,5 kali nilai proyek tersebut. Dalam dunia poker… Ini bluffing gertakan, gebrakan di meja ,saya masuk dengan cek tertulis . Kartu saya sebenarnya hanya dua pair. Kartu mereka saya yakin lebih baik minimum ada threes bahkan full house, namun saya yakin mereka keder jiper dengan tarohan di meja saja saat ini yang saya letakan. Sekarang saya sudah tulis cek di meja, cek itu masih kosong. Saya berfikir keras bagaimana mengisinya. # May peace be upon us
“Apapun yang anda katakan, anda bisa atau anda tidak bisa…keduanya BENAR”
Dua malam ini saya kurang tidur. Salah satu mitra bisnis saya menawarkan untuk pegatan atau putus hubungan.
Dalam hal bisnis itu biasa, dalam kehidupan itu biasa. Hal ini bisa
terjadi kepada siapapun, dan bagi yang belum dewasa cara berfikirnya,
pertanyaan mendasar adalah..kenapa ya? Alasannya apa? saya harus tahu
kenapa dia memutuskan seperti ini?
Ada banyak alasan pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Khan saya harus tahu sehingga saya akan memperbaiki diri. Saya ngak mau putus sama dia, dia banyak memberi manfaat dan selama ini enak-enak aja. Atau nya KEPO saja. Keingin tahuan dan nanti sebagai bahan speak-speak sama orang. Eh..dia tuh begitu banget deh orangnya, kalau kayak begitu emang biang gossip type kepo ini.
Yang jadi perytanyaan berikutnya, memangnya kalau tahu alasanya dia tidak jadi memutuskan hubungan dengan kita gitu? Ya ngak juga, kalau dia sudah niat putus, ya putus. Kalau di paksa nyambung lagi pasti seperti mayat hidup. Hubungannya ngak enak. Lama recover perasaan.
Jadi bisnis juga mirip hubungan pacaran atau pernikahan? Jawabannya ya. Seperti kondisi saya saat ini, bermitra dengan beberapa orang dan membangun beberapa usaha. Factor ekonomi adalah salah satu factor penentu panjang pendeknya sebuah hubungan.
Tanyakan pada mereka yang berkeluarga. Di suatu titik terendah di mana harta tidak ada bahkan berhutang, hubungan pernikahan bisa juga berada di titik terendah. Hidup bermodal cinta saja ternyata ngak cukup. Hidup modal cinta hanya bisa buat memenuhi rasa, sementara raga atau jasmani tetap perlu makan minum. Begitu kebutuhan pokok tidak terpenuhi maka kebutuhan rasa atau jiwa bisa bubar juga.
Dalam RUPS rabu lalu mitra saya mengajukan penawaran, “bagaimana wiek, setuju buat equity call? “ Para sahabat tahu pasti tentang equity call atau modal tambahan disetorkan tunai buat proyek berikut atau buat menutup pinjaman atau untuk meng-cover biaya pengeluaran cost.
Saya ngak setuju equity call! Saya berkata dengan keras. Ini bukan salah kita. Ini adalah business as usual, bisnis seperti biasa. Executive yang melakukan langkah ini 2 tahun lalu, maka biar dia yang menyelesaikan.
Peristiwa ini adalah peristiwa dimana direksi 2 tahun lalu mengajukan pinjaman untuk pengembangan usaha. Yang saya setujui malah saya dukung dan lebih dari itu saya bantu prosesnya. Ceritanya begini .
Sebuah lembaga besar berminat menjadi mitra kita. Dengan komosisi 40 mereka kita 60. Setelah setoran maka komposisi tersebut menjadi permanen atau sah. Perlu di ingat, besaran kepemilikan saham bukan dari lembar saham tertulis di akta, tetapi bukti setoran di pembukuan akunting.
Anda boleh memiliki 30% tapi ngak pernah setor maka mitra anda yang setor pembukuan nya di catat sebagai miliknya semua. Dan dalam cerita kita bermitar 60:40 setoran sudah lengkap. Lalu ada investasi yang akan kita kucurkan. Bukan setoran saham, ini adalah project cost. Untuk EPC engineering, procurement dan construction.
Maka nakalnya saya keluar (baca: asshole). Saya meminjam uang saja, tidak pakai equity sendiri. jadi katakanlah angkanya 10 milyar. Saya yang membiayai proyek tersebut demikian saya katakana kepada mitra saya. Namun uang itu saya dapat dari pinjaman. Dari mana pinjaman itu? Dari mitra saya juga. Karena dia tidak berani 100% menanggung resiko proyek maka dia main aman dengan system bunga pinjaman. Jadi uang itu saya pinjam saja dari mereka.
Mereka adalah lembaga besar. Perusahaan yang mumupuni. Maka dari sisi keuangan saya tawarkan meminjam dari dia dengan personal garansi di ambilnya. Uang itu saya pakai buat membangun proyek bersama namun dalam pembukuan perusahaan, perusahaan bersama dimana 60:40 perusahaan itu meminjam dari saya. dari pada kena pajak individu mending buat perusahaan.
Nah inilah perusahaan yang akan putus dengan saya tersebut.
Katakanlah perusahaan B. perusahaan B pinjam ke mitra 40 dari perusahaan A di awal. Mitra 40 adalah pemilik 40% saham PT A. jadi saya ulangi lagi, PT A meminjam dari PT B. PT B meminjam dari mitra 40.
Dalam pembukuan B, ada asset ada hutang. Impas. Pinjaman ke A adalah asset, meminjam ke mitra 40 adalah hutang. Balance.
Saya berani memutuskan begitu karena saya tahu begitu EPC proyek jadi dan di aprais maka valuenya nilanya akan naik 2 kali lipat. Sebagai catatan PT B isinya adalah mitra 60, group saya sendiri. dan sekali lagi agar faham yang ngajak pegatan adalah mitra 60 ini.
Dan benar, saat ini nilainya 2 kali lipat bukan karena nilai naik tapi kontrak bisnis besar yang kita peroleh memuat 90% kapistas produksi terpenuhi. Mengapa tadi saya katakana nakal di tulisan diatas. Uang yang tadinya menjadi pinjaman ke PT A oleh PT B, akan saya CONVERT atau akan saya ubah menjadi saham. Inilah nakalnya saya. sewatu 60:40 katakan kita setor 600 juta, mita setor 400 juta. Lalu ketika saya setor value proyek sebagai equity PT B setor ke dalam PT A, kita menyetor 20M. maka mitra harus setor 13.4 M jika ingin mempertahankan kepemilikan 40%!!
Dan, kalau dia setuju bayar 13,4 M, sebenarnya itu tidak perlu uang dia keluarkan, cukup swap cash atau tukar buku saja. Masukan 13.4M ker PT A, PT A bayar hutang ke PT B, dan PT B bayar lagi ke mitra 40 lunas hutang PT B. PT B selesai tugasanya.!!! Bahkan di PT B ada uang 2 M, seharusnya?!
Yang jadi masalah sekarang ternyata mitra 40 tidak mau setoran equity, dia mau uang balik 11.4M. dan inilah sebenarnya yang saya harapkan. Inilah “nakalnya” saya yang saya design dari awal. Karena dengan kita setor 11.4, kita memiliki 95% saham PT A. saham mitra 40 kita Dilusi, kita DILUTED. Dari 40% menjadi tinggal 5%.
Dalam pemikiran saya kita bayar 11.4M tapi dapat asset dua kali lipat dalam 1 tahun. Pintar toh?! Tapi tidak di mata mitra 60 kita ternyata. Dia lebih pintar lagi ternyata, jauh lebih pintar dari saya. Dikepala mitra saya, dari mana dapat 11.4M buat bayar mitra 40!
Dia minta ke saya equity call!!!. sesuai prosi saham.
Kalau saya ngak setor saham saya DILUTED!...JAGAD DEWA BRATA!!!!! kena saya.bisa Amsiong saya. balik kesaya posisi ini. Inilah yang membuat saya tidak bisa tidur dua malam. ini business as usual, atau business unusual. Peer buat inward looking di week end, enjoy ride! # may peace be upon us
Ada banyak alasan pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Khan saya harus tahu sehingga saya akan memperbaiki diri. Saya ngak mau putus sama dia, dia banyak memberi manfaat dan selama ini enak-enak aja. Atau nya KEPO saja. Keingin tahuan dan nanti sebagai bahan speak-speak sama orang. Eh..dia tuh begitu banget deh orangnya, kalau kayak begitu emang biang gossip type kepo ini.
Yang jadi perytanyaan berikutnya, memangnya kalau tahu alasanya dia tidak jadi memutuskan hubungan dengan kita gitu? Ya ngak juga, kalau dia sudah niat putus, ya putus. Kalau di paksa nyambung lagi pasti seperti mayat hidup. Hubungannya ngak enak. Lama recover perasaan.
Jadi bisnis juga mirip hubungan pacaran atau pernikahan? Jawabannya ya. Seperti kondisi saya saat ini, bermitra dengan beberapa orang dan membangun beberapa usaha. Factor ekonomi adalah salah satu factor penentu panjang pendeknya sebuah hubungan.
Tanyakan pada mereka yang berkeluarga. Di suatu titik terendah di mana harta tidak ada bahkan berhutang, hubungan pernikahan bisa juga berada di titik terendah. Hidup bermodal cinta saja ternyata ngak cukup. Hidup modal cinta hanya bisa buat memenuhi rasa, sementara raga atau jasmani tetap perlu makan minum. Begitu kebutuhan pokok tidak terpenuhi maka kebutuhan rasa atau jiwa bisa bubar juga.
Dalam RUPS rabu lalu mitra saya mengajukan penawaran, “bagaimana wiek, setuju buat equity call? “ Para sahabat tahu pasti tentang equity call atau modal tambahan disetorkan tunai buat proyek berikut atau buat menutup pinjaman atau untuk meng-cover biaya pengeluaran cost.
Saya ngak setuju equity call! Saya berkata dengan keras. Ini bukan salah kita. Ini adalah business as usual, bisnis seperti biasa. Executive yang melakukan langkah ini 2 tahun lalu, maka biar dia yang menyelesaikan.
Peristiwa ini adalah peristiwa dimana direksi 2 tahun lalu mengajukan pinjaman untuk pengembangan usaha. Yang saya setujui malah saya dukung dan lebih dari itu saya bantu prosesnya. Ceritanya begini .
Sebuah lembaga besar berminat menjadi mitra kita. Dengan komosisi 40 mereka kita 60. Setelah setoran maka komposisi tersebut menjadi permanen atau sah. Perlu di ingat, besaran kepemilikan saham bukan dari lembar saham tertulis di akta, tetapi bukti setoran di pembukuan akunting.
Anda boleh memiliki 30% tapi ngak pernah setor maka mitra anda yang setor pembukuan nya di catat sebagai miliknya semua. Dan dalam cerita kita bermitar 60:40 setoran sudah lengkap. Lalu ada investasi yang akan kita kucurkan. Bukan setoran saham, ini adalah project cost. Untuk EPC engineering, procurement dan construction.
Maka nakalnya saya keluar (baca: asshole). Saya meminjam uang saja, tidak pakai equity sendiri. jadi katakanlah angkanya 10 milyar. Saya yang membiayai proyek tersebut demikian saya katakana kepada mitra saya. Namun uang itu saya dapat dari pinjaman. Dari mana pinjaman itu? Dari mitra saya juga. Karena dia tidak berani 100% menanggung resiko proyek maka dia main aman dengan system bunga pinjaman. Jadi uang itu saya pinjam saja dari mereka.
Mereka adalah lembaga besar. Perusahaan yang mumupuni. Maka dari sisi keuangan saya tawarkan meminjam dari dia dengan personal garansi di ambilnya. Uang itu saya pakai buat membangun proyek bersama namun dalam pembukuan perusahaan, perusahaan bersama dimana 60:40 perusahaan itu meminjam dari saya. dari pada kena pajak individu mending buat perusahaan.
Nah inilah perusahaan yang akan putus dengan saya tersebut.
Katakanlah perusahaan B. perusahaan B pinjam ke mitra 40 dari perusahaan A di awal. Mitra 40 adalah pemilik 40% saham PT A. jadi saya ulangi lagi, PT A meminjam dari PT B. PT B meminjam dari mitra 40.
Dalam pembukuan B, ada asset ada hutang. Impas. Pinjaman ke A adalah asset, meminjam ke mitra 40 adalah hutang. Balance.
Saya berani memutuskan begitu karena saya tahu begitu EPC proyek jadi dan di aprais maka valuenya nilanya akan naik 2 kali lipat. Sebagai catatan PT B isinya adalah mitra 60, group saya sendiri. dan sekali lagi agar faham yang ngajak pegatan adalah mitra 60 ini.
Dan benar, saat ini nilainya 2 kali lipat bukan karena nilai naik tapi kontrak bisnis besar yang kita peroleh memuat 90% kapistas produksi terpenuhi. Mengapa tadi saya katakana nakal di tulisan diatas. Uang yang tadinya menjadi pinjaman ke PT A oleh PT B, akan saya CONVERT atau akan saya ubah menjadi saham. Inilah nakalnya saya. sewatu 60:40 katakan kita setor 600 juta, mita setor 400 juta. Lalu ketika saya setor value proyek sebagai equity PT B setor ke dalam PT A, kita menyetor 20M. maka mitra harus setor 13.4 M jika ingin mempertahankan kepemilikan 40%!!
Dan, kalau dia setuju bayar 13,4 M, sebenarnya itu tidak perlu uang dia keluarkan, cukup swap cash atau tukar buku saja. Masukan 13.4M ker PT A, PT A bayar hutang ke PT B, dan PT B bayar lagi ke mitra 40 lunas hutang PT B. PT B selesai tugasanya.!!! Bahkan di PT B ada uang 2 M, seharusnya?!
Yang jadi masalah sekarang ternyata mitra 40 tidak mau setoran equity, dia mau uang balik 11.4M. dan inilah sebenarnya yang saya harapkan. Inilah “nakalnya” saya yang saya design dari awal. Karena dengan kita setor 11.4, kita memiliki 95% saham PT A. saham mitra 40 kita Dilusi, kita DILUTED. Dari 40% menjadi tinggal 5%.
Dalam pemikiran saya kita bayar 11.4M tapi dapat asset dua kali lipat dalam 1 tahun. Pintar toh?! Tapi tidak di mata mitra 60 kita ternyata. Dia lebih pintar lagi ternyata, jauh lebih pintar dari saya. Dikepala mitra saya, dari mana dapat 11.4M buat bayar mitra 40!
Dia minta ke saya equity call!!!. sesuai prosi saham.
Kalau saya ngak setor saham saya DILUTED!...JAGAD DEWA BRATA!!!!! kena saya.bisa Amsiong saya. balik kesaya posisi ini. Inilah yang membuat saya tidak bisa tidur dua malam. ini business as usual, atau business unusual. Peer buat inward looking di week end, enjoy ride! # may peace be upon us
“ Hidup tidak akan pernah seindah janji kampanye”
Masih dari dunia aplikasi psikologi. Ada sebuah teori “scarcity”, kelangkaan yang menjadi dasar “fear” rasa takut umat manusia.
Scarcity atau keterbatasan sumber atau kelangkaan adalah “driven” atau
pengendali manusia sejak jaman batu. Karena kelangkaan akan makanan
manusia nomaden bergerak pindah menjadi sumber pangan yang baru dan
berlimpah.
Karena scarcity manusia akhirnya menemukan api sebagai proses memasak karena kerbatasan makanan segar. Secara psikologi seluruh umat manusia “driven” nya dorongan hidupnya ada 3 hal by love-anger dan fear.
Dengan cinta, dengan marah dan dengan ketakutan. Karena Anger –nya Soekarno bapak bangsa, dia memerdekakan bangsa Indonesia. Karena “love” nya Mahatma Gandi dia memerdekakan India dari Ingris. Karena “fear” nya bill gates akhirnya tercipta produk yang saat ini dunia menggunakan nya yaitu platform windows di computer.
Catatan singkat, untuk mengetahui “driven” dorongan manusia akan “fear”nya bisa dilihat dari perilakunya. Orang yang perfectionis, drivennya “fear”. Orang yang “attention to detail” itu drivennya fear. Dan Bill Gates dalam banyak cerita bisa 4 jam berdiri di counter “firefox” dalam pameran software tanpa mengedipkan mata dan dia dengan teliti memperhatikan kompetitornya itu sampai counter tersebut jengah memilih menutup lebih cepat sebelum waktunya. Fear-mr gates memunculkan windows internet explorer.
Kita akan bicarakan tentang “driven “ lebih lengkap lagi di lain tulisan. Catatan tambahan sedikit, dalam statistik survey psikologi di dunia ini 10% manusia drivennya by love, 30% drivennya by anger, dan 60% drivennya by fear. Jadi karena data inilah dunia iklan menggunakan “platform fear “ paling banyak. Bahasa sederhananya di takut-takuti. Karena memang 60% manusia “fear driven”nya.
Unilever adalah contoh perusahaan paling jago memanfaatkan “driven fear” tadi. Contoh iklan pasta gigi. Ditakut-takuti dengan kuman yang mengerogoti gigi. Lalu ibu (pahlawan keluarga) membeli kan pasta produk unilever. “Solusi mengatasi fear”.
Kuman di kala main kotor-kotoran saat pertandingan bola. Lalu ibu menyediakan sabun anti septic melawan kuman. Ibu pahlawan, mengalahkan “fear” di takut-takuti.
Dipermalukan dengan ketek bau, ketakutan tidak mendapat perhatian lawan jenis..lalu menggunakan deodorant rasa coklat. Semua berbasis “ditakut-takuti” dan sisi hero pahlawan produk unilever problem solvernya.
Dunia iklan, promosi, mempengaruhi orang untuk percaya anda, memang paling efektif menggunakan “fear” landasan fear adalah Scarcity. Insting manusia terdasar, adalah bertahan hidup. Keterbatasan sumber, membuatnya bergerak mencari solusi.
Dalam studi kala di kampus dulu, kami biasa mengadakan test responden. Dengan survey lapangan. Kami membuat kueh coklat, brownies. Semua sama takarannya dan rasanya. Lalu kami meletakan dalam sebuah jar atau toples.
Responden pertama toples di isi penuh. Lalu setiap yang mencoba mencicipi di suruh memberi saran, berapa harga yang pantas atas cookies tersebut.
Kelompok responden kedua, dalam toples hanya di isi 3 buah cookies brownies. Setelah di cicipi lalu mereka di tanya berapa harga yang pantas untuk kueh tersebut.
Percayakah anda bahwa toples yang berisi penuh cookies oleh semua peserta di hargai lebih rendah dari toples yang sedikit. Atau dengan kata lain seluruh responden yang cookiesnya sedikit menganggap rasanya lebih enak dan harganya lebih mahal pantasnya.
Padahal cokiesnya sama!
Inti sarinya ternyata, “stock sedikit” menimbulkan rasa “scarcity” rasa kelangkaan.
Inilah yang menjadi strategi dalam iklan home selling tv. Coba lihat apa yang dilakukan pertama. Dilihatkan orang buncit perutnya, jelek tubuhnya. Tidak sehat. – fear di bangkitkan. Lalu di lihatkan tubuh ideal six pack, sexy dengan alat yang dipakai 15 menit sehari dalam waktu singkat jadi langsing.
Dan di ujung pertunjukan iklan jualan tv tersebut mulailah scarcity di mainkan. STOCK TERBATAS, CALL NOW. Anda akan dapat bonus tambahan..pisau, panci , betapa untungnya anda dengan CALL NOW. Sudah terbatas, masih di kasih bonus.
Adrenalin survival insting naluri langsung jalan mengalir deras dalam tubuh penonton. Scarcity dan fear masuk bareng dalam diri penonton. Sehingga “impuls buying” terjadi. Di saat fear dan scarcity masuk keotak manusia itulah periode “trance” yang di tunggu para penjual untuk memasukan perintah sugestinya, BUY NOW, CALL NOW. Anda beruntung!
Jadi, bagi mereka yang berada didunia jualan, apapun produknya mudah-mudah sedikit pelajaran “scarcity dan fear” ini bisa di manfaatkan untuk membuat “trance buyer” dalam iklan anda, dalam brosure, dalam leaflet dalam dialog jualan anda. # May peace be upon us
Karena scarcity manusia akhirnya menemukan api sebagai proses memasak karena kerbatasan makanan segar. Secara psikologi seluruh umat manusia “driven” nya dorongan hidupnya ada 3 hal by love-anger dan fear.
Dengan cinta, dengan marah dan dengan ketakutan. Karena Anger –nya Soekarno bapak bangsa, dia memerdekakan bangsa Indonesia. Karena “love” nya Mahatma Gandi dia memerdekakan India dari Ingris. Karena “fear” nya bill gates akhirnya tercipta produk yang saat ini dunia menggunakan nya yaitu platform windows di computer.
Catatan singkat, untuk mengetahui “driven” dorongan manusia akan “fear”nya bisa dilihat dari perilakunya. Orang yang perfectionis, drivennya “fear”. Orang yang “attention to detail” itu drivennya fear. Dan Bill Gates dalam banyak cerita bisa 4 jam berdiri di counter “firefox” dalam pameran software tanpa mengedipkan mata dan dia dengan teliti memperhatikan kompetitornya itu sampai counter tersebut jengah memilih menutup lebih cepat sebelum waktunya. Fear-mr gates memunculkan windows internet explorer.
Kita akan bicarakan tentang “driven “ lebih lengkap lagi di lain tulisan. Catatan tambahan sedikit, dalam statistik survey psikologi di dunia ini 10% manusia drivennya by love, 30% drivennya by anger, dan 60% drivennya by fear. Jadi karena data inilah dunia iklan menggunakan “platform fear “ paling banyak. Bahasa sederhananya di takut-takuti. Karena memang 60% manusia “fear driven”nya.
Unilever adalah contoh perusahaan paling jago memanfaatkan “driven fear” tadi. Contoh iklan pasta gigi. Ditakut-takuti dengan kuman yang mengerogoti gigi. Lalu ibu (pahlawan keluarga) membeli kan pasta produk unilever. “Solusi mengatasi fear”.
Kuman di kala main kotor-kotoran saat pertandingan bola. Lalu ibu menyediakan sabun anti septic melawan kuman. Ibu pahlawan, mengalahkan “fear” di takut-takuti.
Dipermalukan dengan ketek bau, ketakutan tidak mendapat perhatian lawan jenis..lalu menggunakan deodorant rasa coklat. Semua berbasis “ditakut-takuti” dan sisi hero pahlawan produk unilever problem solvernya.
Dunia iklan, promosi, mempengaruhi orang untuk percaya anda, memang paling efektif menggunakan “fear” landasan fear adalah Scarcity. Insting manusia terdasar, adalah bertahan hidup. Keterbatasan sumber, membuatnya bergerak mencari solusi.
Dalam studi kala di kampus dulu, kami biasa mengadakan test responden. Dengan survey lapangan. Kami membuat kueh coklat, brownies. Semua sama takarannya dan rasanya. Lalu kami meletakan dalam sebuah jar atau toples.
Responden pertama toples di isi penuh. Lalu setiap yang mencoba mencicipi di suruh memberi saran, berapa harga yang pantas atas cookies tersebut.
Kelompok responden kedua, dalam toples hanya di isi 3 buah cookies brownies. Setelah di cicipi lalu mereka di tanya berapa harga yang pantas untuk kueh tersebut.
Percayakah anda bahwa toples yang berisi penuh cookies oleh semua peserta di hargai lebih rendah dari toples yang sedikit. Atau dengan kata lain seluruh responden yang cookiesnya sedikit menganggap rasanya lebih enak dan harganya lebih mahal pantasnya.
Padahal cokiesnya sama!
Inti sarinya ternyata, “stock sedikit” menimbulkan rasa “scarcity” rasa kelangkaan.
Inilah yang menjadi strategi dalam iklan home selling tv. Coba lihat apa yang dilakukan pertama. Dilihatkan orang buncit perutnya, jelek tubuhnya. Tidak sehat. – fear di bangkitkan. Lalu di lihatkan tubuh ideal six pack, sexy dengan alat yang dipakai 15 menit sehari dalam waktu singkat jadi langsing.
Dan di ujung pertunjukan iklan jualan tv tersebut mulailah scarcity di mainkan. STOCK TERBATAS, CALL NOW. Anda akan dapat bonus tambahan..pisau, panci , betapa untungnya anda dengan CALL NOW. Sudah terbatas, masih di kasih bonus.
Adrenalin survival insting naluri langsung jalan mengalir deras dalam tubuh penonton. Scarcity dan fear masuk bareng dalam diri penonton. Sehingga “impuls buying” terjadi. Di saat fear dan scarcity masuk keotak manusia itulah periode “trance” yang di tunggu para penjual untuk memasukan perintah sugestinya, BUY NOW, CALL NOW. Anda beruntung!
Jadi, bagi mereka yang berada didunia jualan, apapun produknya mudah-mudah sedikit pelajaran “scarcity dan fear” ini bisa di manfaatkan untuk membuat “trance buyer” dalam iklan anda, dalam brosure, dalam leaflet dalam dialog jualan anda. # May peace be upon us
“ Mengulang doa itu seperti mengayuh sepeda, suatu saat pasti sampai tujuan”
Kang mas, bisa ajari saya supaya memiliki perusahaan dengan bernilai
multi million dollar seperti perusahaan yang kang mas pimpin. Ini adalah
pertanyaan saya ketika pertemuan mingguan dengan mitra saya hari selasa
kemarin. Mitra saya adalah pemilik dan pengelola dan bisa di
katakan salah satu organisasi perusahaan dan pengusaha lokal yang bisnis
nya menyebar hingga manca negara.
Di usianya sebentar lagi menginjak 60 tahun dimana dia berencana mengundurkan diri secara ke direksian, berganti menjadi komisaris yang mungkin dalam beberapa tahun setelah menjadi komisaris dia akan bener-bener istirahat menjadi “pandito”.
Lengsernya perlahan akan di lakukan mulai hari ini selama 2 tahun kedepan. Posisi CEO atau kedudukan “keprabon” ini akan dilakukannya satu-persatu kepada profesional-profesional yang mengajukan diri mereka untuk menggantikannya dalam 2 tahun kedapan.
Dia seperti juri American Idols. Dan saya tahu, bagaimana sulitnya mengantikan atau mencari 61 CEO yang muda, ambisus, penuh integritas, pengejar prestasi. Itu artinya setiap bulan dari saat ini dia mencari dan mengganti 2 – 3 orang CEO baru. Tumenggung baru.
Saya sendiri bermitra dengannya baru 2 tahun terakhir. Walau kenal sudah 20 tahun sejak tahun 1996 namun dekat lagi baru 2-3 tahun terakhir ini. dia memilih menjadi komisaris sejak awal kita bermitra. Saya CEO nya. ada 4 usaha kami bermitra. 2 posisi di cilegon, 1 di banyuwangi, satu di bekasi. Ke empatnya bidang berbeda. Dan ada kebiasaan kami dalam meeting mingguan. Ada tidak ada bahan diskusi, kami pasti ketemu kecuali ada jadwal keluar kota, yaitu setiap selasa kami selalu bertemu.
Breakfast bersama, makan favorit kami, bacang isi jamur, daging sapi suir dan telor asin, di cafe kecil di bilangan jalan wijaya, jakarta selatan. Sambil nge teh bagi saya, dia minum kopi hitam sambil rokokan, bacangnya 1 kita bagi dua, setengah-setengah.
Hahaha..romantis banget ya!
Tapi, itulah kesepakatan kami. Dan kebiasaan ini telah berjalan 2 tahun ini. terkadang 1 jam, selesai, terkadang dari jam 8 hingga jam 12 siang baru selesai jika di tambah dengan pertemuan dengan team-team masing-masing usaha yang kami minta hadir hari itu.
Dan, selasa minggu ini, kami hanya berdua dan hampir tidak ada topik penting, semua berjalan as usual. Dan kesempatan ini saya manfaatkan untuk berdiskusi dengannya seperti pertanyaan diatas. Bagaimana membuat perusahaan menjadi multi million dolar!
Karena lagi santai dia menjawab dengan tanpa berfikir, perusahaan multi million dolar punya 2 ciri yang kuat. Perusahaan itu mesti memiliki reputasi “reputable” dan “bankable”.
Dan untuk membuat perusahaan reputable – bankable kamu harus memiliki SDM sumber daya manusia yang world class. Apapun bidang usahanya, tak perduli masih kecil berpegawai 3 orang dengan penjualan hanya 100 jutaan setahun. Kantor masih di garasi rumah. Belum ada kendaraan operasional. Tidak perduli. Tetap saja manusianya punya “world class” mind.
Saya tidak perlu menjelaskan detail. Kamu pasti sudah tahu apa itu world class person. Think global, berfikir luas, bertindak tegas dan cepat, attention to detail, profit oriented, good team player.
Ini saya ulangi lagi, good team player!
Mendengar kalimat tersebut saya memerlukan perjelasan lebih detail lagi pastinya. Yang di maksud “good team player” seperti apa?
Begini, katanya setelah menyeruput kopi hitam dan meletakkan di meja kecil sejajar dengkul. Individual player hanya akan membuat perusahaan mu menjadi perusahaan sebatas milyaran saja, tidak akan mungkin bisa triliun atau billion dollar company. Multi million dollar kompany itu trilun nilainya.,
Perusahaan multi million dolar harus memiliki lebih dari satu orang yang world class. Ini gabungan dari world class person. Dan mereka harus bisa bekerja sama. Lihat barca, team bola cattalan barcelona FC. Satu messi tidak akan membuat mereka mendapatkan treble winner. Itu gabungan dari multi talent striker, defender, winger dan organisasi diluar lapangan.
Kamu sebagai coach atau manajer club, harus faham mengelola world class person itu.
Jadi apapun bidangnya, team work adalah modal dasarnya.
Bagaimana memilih orang atau sumber daya manusia tersebut? Mahal kan mereka? Ini pertanyaan umum yang saya wakilkan karena saya ingin tahu jawabnya.
Hire on expertise, memperkerjakan orang berdasarkan attitude dan skillnya adalah wajib, mahal itu nomor dua karena percayalah, mereka bisa membayar dirinya sendiri.
Apapun bisnis nya, team yang saling melengkapi adalah keharusan. Kamu pernah bilangh, fokus di kekuatan masing-masing. Kelemahan biarlah di tutup oleh mitra. Bukankah kamu yang mengatakan, kalau seseroang punya nilai matematika 9 dan olah raga 6 nilainya. Jangan pernah membuat oleh raga jadi 7 karena bisa- bisa membuat matematika jadi 8.
Tidak ada orang yang semuanya sembilan. Kalau pun ada orang ini adalah “jack of all trade”- know everything master of NOTHING!.
Begitu juga yang olah raga nya naik, matematikanya turun. Dia menjadi orang rata-rata, medioker. Orang tengah. Lebih baik dia fokuskan matematikanya jadi 9,5 atau 10. Dan olah raganya tetap 6.
Dalam bisnis demikian. Seseorang jago negosiasi, seorang deal maker, jangan suruh jadi akunting. Jangan suruh buat laporan keuangan.
Seseorang divisi reseach and development jangan suruh tepat waktu, buat laporan. Bisa kram otak mereka. Disuruh masuk tepat waktu jam 8 bisa “kremian gatal pantat” dia. Tapi jika mereka di target memdevelop produk maka mereka seperti orang gila yang lupa pulang bisa-bisa. Mereka bukan proses oriented, tapi result oriented,
Jadi job match adalah hal yang kamu harus kuasai dalam menganalisa SDM.
Kalau karakter mereka, capabilitas mereka tidak sesuai dengan pekerjaan mereka. Produktifitas rendah dan mereka tidak happy. Karena tidak natural kerja mereka, tidak alami..
Jadi kalau manusia di bagi 2 bagian. Yaitu extrover dan introvert. People person dan system person. Maka ini adalah hal yang harus di fahami seorang pencari bakat, atau talent scout, seperti kamu sang coach atau manajer.
Ini menentukan posisi dalam team work. Mana penyerang mana bertahan.
Introvert adalah defender, bertahan, extrovert adalah penyerang atau striker.
Akunting, legal, HRD, tax, purchasing, IT, e commerse adalah posisi defender.
Marketing, sales, deal maker, presenter, negosiator, manajer adalah posisi penyerang, striker.
seorang CEO usahakan extrovert, CFO finance pastikan dia introvert. Secara karakter mereka berseberangan namun mereka saling menutupi kelemahan masing-masing. Memang sulit menyatukan dua karakter berbeda, yang satu pendiam, yang satu tukang ngomong. Yang satu people oriented yang satu sistem oriented. Yang satu proses fokus, yang satu result fokus. Namun itulah dream team.
Kalau perusahaan start up baru mulai, pegawai masih hitungan jari, kamu tidak perlu memulai dengan CEO black belt. Cukup green belt, atau white belt sabuk putih selama kamu cukup waktu mengajarinya untuk bisa naik peringkat menjadi sabuk hijau. Atau ambil yang sudah sabuk hijau, tinggal kamu tingkatkan menjadi sabuk hitam.
Namun di posisi saya yang harus menyediakan 61 CEO di perusahaan saya sekarang, saya harus mencari yang ban hitam, black belt CEO person. Mungkin dia belum CEO sekarang, masih manajer, masih Vise President, atau mungkin masih dibawah manajer, belum direksi. Kalau saya lihat sabuknya sudah hitam. Saya berani meletakkannya di CEO. Karena banyak direksi yang ternyata mereka masih sabuk hijau sebenarnya.
Naiknya sabuk, belt mereka adalah pemahaman dan sikap mereka yang think global, berfikir luas, bertindak tegas dan cepat, attention to detail, profit oriented, serta good team player. Dan itu tidak ada jalan pintasnya ngak ada “short cut”nya. Mereka harus telah melewati jalan susahnya mendaki corporate ladder. Conflict, intrict, conspiration, drama, bite back, hypocrate, ambission, cruel rudeness, hated and love dalam sebuah organisasi. Dan mereka masih bertahan. Mereka masih survive, dan mereka masih stand out muncul dipermukaan.
Itu black belt person in corporate world. Seperti saya katakan tadi, mungkin saja jabatan struktural mereka hanya manajer, atau 4 level di bawah direksi. Namun seorang black belt person itu stand out. Terlihat kok. Angkat mereka ke level CEO, atau COO. Selesai masalah korporasi kamu.
Ok, kang mas saya faham, boleh saya satu pertanyaan lagi
Yang diangguk olehnya sambil menghisap rokok buatan kediri itu.
Kalau tadi yang diterangkan adalah sepertinya perusahaan jasa, kalau perusahaan produksi atau barang atau manufaktur? Ada bagian produksi, design, mekanik, procurement, distribusi, pergudangan, pengepakan, dan lain sebagainya yang lebih rumit lagi. Bagaimana mencari dream team nya?
Iya, dunia korporasi besar bukan hanya manufaktur, perusahaan jasa besar seperti bank, rumah sakit, e commerse, product industry, infrasuktur, mining, dan masih banyak lagi memmerlukan organisasi yang terdiri dari orang-orang yang lebih lengkap lagi.
Ada banyak manusia yang extrovert introvertnya mendekati sama. Karena tidak ada orang yang introvert murni. 100% introvert. Pasti ada sisi extrovertnya. Misalnya introvertnya 70%, extrovertnya 30%. Atau extrovertnya 80% introvertnya 20%. Jangankan 100%, 90% extrovert saja jarang. Namun ada yang sangat dekat di keduanya, introvertnya 55%, extrovernya 45% bahkan sama 50:50 extrovert introvertnya.
Alam ini ajaib, di manusia yang dekat extrovert introvernya, mereka memiliki perbedaan lagi yaitu di cara berfikirnya.
Extrovert dan introvert adalah cara bertindak menyikapi sesuatu.
Dalam cara berfikir terbagi dalam intuitive dan sensory. Ada yang sangat inovatif kreatif ada yang harus mendapat data dan sangat perduli dalam “timing” baru bertindak. Ini juga karakter yang penting yang wajib di miliki dalam organisasi. Tapi nuwon sewu mas. Kita diskusi minggu depan ya, sudah kesiangan nih. Aku tak pamit dulu. Sampeyan yang bayar bill nya yo..katanya sambil ngeloyor pergi. # may peace be upon us
Di usianya sebentar lagi menginjak 60 tahun dimana dia berencana mengundurkan diri secara ke direksian, berganti menjadi komisaris yang mungkin dalam beberapa tahun setelah menjadi komisaris dia akan bener-bener istirahat menjadi “pandito”.
Lengsernya perlahan akan di lakukan mulai hari ini selama 2 tahun kedepan. Posisi CEO atau kedudukan “keprabon” ini akan dilakukannya satu-persatu kepada profesional-profesional yang mengajukan diri mereka untuk menggantikannya dalam 2 tahun kedapan.
Dia seperti juri American Idols. Dan saya tahu, bagaimana sulitnya mengantikan atau mencari 61 CEO yang muda, ambisus, penuh integritas, pengejar prestasi. Itu artinya setiap bulan dari saat ini dia mencari dan mengganti 2 – 3 orang CEO baru. Tumenggung baru.
Saya sendiri bermitra dengannya baru 2 tahun terakhir. Walau kenal sudah 20 tahun sejak tahun 1996 namun dekat lagi baru 2-3 tahun terakhir ini. dia memilih menjadi komisaris sejak awal kita bermitra. Saya CEO nya. ada 4 usaha kami bermitra. 2 posisi di cilegon, 1 di banyuwangi, satu di bekasi. Ke empatnya bidang berbeda. Dan ada kebiasaan kami dalam meeting mingguan. Ada tidak ada bahan diskusi, kami pasti ketemu kecuali ada jadwal keluar kota, yaitu setiap selasa kami selalu bertemu.
Breakfast bersama, makan favorit kami, bacang isi jamur, daging sapi suir dan telor asin, di cafe kecil di bilangan jalan wijaya, jakarta selatan. Sambil nge teh bagi saya, dia minum kopi hitam sambil rokokan, bacangnya 1 kita bagi dua, setengah-setengah.
Hahaha..romantis banget ya!
Tapi, itulah kesepakatan kami. Dan kebiasaan ini telah berjalan 2 tahun ini. terkadang 1 jam, selesai, terkadang dari jam 8 hingga jam 12 siang baru selesai jika di tambah dengan pertemuan dengan team-team masing-masing usaha yang kami minta hadir hari itu.
Dan, selasa minggu ini, kami hanya berdua dan hampir tidak ada topik penting, semua berjalan as usual. Dan kesempatan ini saya manfaatkan untuk berdiskusi dengannya seperti pertanyaan diatas. Bagaimana membuat perusahaan menjadi multi million dolar!
Karena lagi santai dia menjawab dengan tanpa berfikir, perusahaan multi million dolar punya 2 ciri yang kuat. Perusahaan itu mesti memiliki reputasi “reputable” dan “bankable”.
Dan untuk membuat perusahaan reputable – bankable kamu harus memiliki SDM sumber daya manusia yang world class. Apapun bidang usahanya, tak perduli masih kecil berpegawai 3 orang dengan penjualan hanya 100 jutaan setahun. Kantor masih di garasi rumah. Belum ada kendaraan operasional. Tidak perduli. Tetap saja manusianya punya “world class” mind.
Saya tidak perlu menjelaskan detail. Kamu pasti sudah tahu apa itu world class person. Think global, berfikir luas, bertindak tegas dan cepat, attention to detail, profit oriented, good team player.
Ini saya ulangi lagi, good team player!
Mendengar kalimat tersebut saya memerlukan perjelasan lebih detail lagi pastinya. Yang di maksud “good team player” seperti apa?
Begini, katanya setelah menyeruput kopi hitam dan meletakkan di meja kecil sejajar dengkul. Individual player hanya akan membuat perusahaan mu menjadi perusahaan sebatas milyaran saja, tidak akan mungkin bisa triliun atau billion dollar company. Multi million dollar kompany itu trilun nilainya.,
Perusahaan multi million dolar harus memiliki lebih dari satu orang yang world class. Ini gabungan dari world class person. Dan mereka harus bisa bekerja sama. Lihat barca, team bola cattalan barcelona FC. Satu messi tidak akan membuat mereka mendapatkan treble winner. Itu gabungan dari multi talent striker, defender, winger dan organisasi diluar lapangan.
Kamu sebagai coach atau manajer club, harus faham mengelola world class person itu.
Jadi apapun bidangnya, team work adalah modal dasarnya.
Bagaimana memilih orang atau sumber daya manusia tersebut? Mahal kan mereka? Ini pertanyaan umum yang saya wakilkan karena saya ingin tahu jawabnya.
Hire on expertise, memperkerjakan orang berdasarkan attitude dan skillnya adalah wajib, mahal itu nomor dua karena percayalah, mereka bisa membayar dirinya sendiri.
Apapun bisnis nya, team yang saling melengkapi adalah keharusan. Kamu pernah bilangh, fokus di kekuatan masing-masing. Kelemahan biarlah di tutup oleh mitra. Bukankah kamu yang mengatakan, kalau seseroang punya nilai matematika 9 dan olah raga 6 nilainya. Jangan pernah membuat oleh raga jadi 7 karena bisa- bisa membuat matematika jadi 8.
Tidak ada orang yang semuanya sembilan. Kalau pun ada orang ini adalah “jack of all trade”- know everything master of NOTHING!.
Begitu juga yang olah raga nya naik, matematikanya turun. Dia menjadi orang rata-rata, medioker. Orang tengah. Lebih baik dia fokuskan matematikanya jadi 9,5 atau 10. Dan olah raganya tetap 6.
Dalam bisnis demikian. Seseorang jago negosiasi, seorang deal maker, jangan suruh jadi akunting. Jangan suruh buat laporan keuangan.
Seseorang divisi reseach and development jangan suruh tepat waktu, buat laporan. Bisa kram otak mereka. Disuruh masuk tepat waktu jam 8 bisa “kremian gatal pantat” dia. Tapi jika mereka di target memdevelop produk maka mereka seperti orang gila yang lupa pulang bisa-bisa. Mereka bukan proses oriented, tapi result oriented,
Jadi job match adalah hal yang kamu harus kuasai dalam menganalisa SDM.
Kalau karakter mereka, capabilitas mereka tidak sesuai dengan pekerjaan mereka. Produktifitas rendah dan mereka tidak happy. Karena tidak natural kerja mereka, tidak alami..
Jadi kalau manusia di bagi 2 bagian. Yaitu extrover dan introvert. People person dan system person. Maka ini adalah hal yang harus di fahami seorang pencari bakat, atau talent scout, seperti kamu sang coach atau manajer.
Ini menentukan posisi dalam team work. Mana penyerang mana bertahan.
Introvert adalah defender, bertahan, extrovert adalah penyerang atau striker.
Akunting, legal, HRD, tax, purchasing, IT, e commerse adalah posisi defender.
Marketing, sales, deal maker, presenter, negosiator, manajer adalah posisi penyerang, striker.
seorang CEO usahakan extrovert, CFO finance pastikan dia introvert. Secara karakter mereka berseberangan namun mereka saling menutupi kelemahan masing-masing. Memang sulit menyatukan dua karakter berbeda, yang satu pendiam, yang satu tukang ngomong. Yang satu people oriented yang satu sistem oriented. Yang satu proses fokus, yang satu result fokus. Namun itulah dream team.
Kalau perusahaan start up baru mulai, pegawai masih hitungan jari, kamu tidak perlu memulai dengan CEO black belt. Cukup green belt, atau white belt sabuk putih selama kamu cukup waktu mengajarinya untuk bisa naik peringkat menjadi sabuk hijau. Atau ambil yang sudah sabuk hijau, tinggal kamu tingkatkan menjadi sabuk hitam.
Namun di posisi saya yang harus menyediakan 61 CEO di perusahaan saya sekarang, saya harus mencari yang ban hitam, black belt CEO person. Mungkin dia belum CEO sekarang, masih manajer, masih Vise President, atau mungkin masih dibawah manajer, belum direksi. Kalau saya lihat sabuknya sudah hitam. Saya berani meletakkannya di CEO. Karena banyak direksi yang ternyata mereka masih sabuk hijau sebenarnya.
Naiknya sabuk, belt mereka adalah pemahaman dan sikap mereka yang think global, berfikir luas, bertindak tegas dan cepat, attention to detail, profit oriented, serta good team player. Dan itu tidak ada jalan pintasnya ngak ada “short cut”nya. Mereka harus telah melewati jalan susahnya mendaki corporate ladder. Conflict, intrict, conspiration, drama, bite back, hypocrate, ambission, cruel rudeness, hated and love dalam sebuah organisasi. Dan mereka masih bertahan. Mereka masih survive, dan mereka masih stand out muncul dipermukaan.
Itu black belt person in corporate world. Seperti saya katakan tadi, mungkin saja jabatan struktural mereka hanya manajer, atau 4 level di bawah direksi. Namun seorang black belt person itu stand out. Terlihat kok. Angkat mereka ke level CEO, atau COO. Selesai masalah korporasi kamu.
Ok, kang mas saya faham, boleh saya satu pertanyaan lagi
Yang diangguk olehnya sambil menghisap rokok buatan kediri itu.
Kalau tadi yang diterangkan adalah sepertinya perusahaan jasa, kalau perusahaan produksi atau barang atau manufaktur? Ada bagian produksi, design, mekanik, procurement, distribusi, pergudangan, pengepakan, dan lain sebagainya yang lebih rumit lagi. Bagaimana mencari dream team nya?
Iya, dunia korporasi besar bukan hanya manufaktur, perusahaan jasa besar seperti bank, rumah sakit, e commerse, product industry, infrasuktur, mining, dan masih banyak lagi memmerlukan organisasi yang terdiri dari orang-orang yang lebih lengkap lagi.
Ada banyak manusia yang extrovert introvertnya mendekati sama. Karena tidak ada orang yang introvert murni. 100% introvert. Pasti ada sisi extrovertnya. Misalnya introvertnya 70%, extrovertnya 30%. Atau extrovertnya 80% introvertnya 20%. Jangankan 100%, 90% extrovert saja jarang. Namun ada yang sangat dekat di keduanya, introvertnya 55%, extrovernya 45% bahkan sama 50:50 extrovert introvertnya.
Alam ini ajaib, di manusia yang dekat extrovert introvernya, mereka memiliki perbedaan lagi yaitu di cara berfikirnya.
Extrovert dan introvert adalah cara bertindak menyikapi sesuatu.
Dalam cara berfikir terbagi dalam intuitive dan sensory. Ada yang sangat inovatif kreatif ada yang harus mendapat data dan sangat perduli dalam “timing” baru bertindak. Ini juga karakter yang penting yang wajib di miliki dalam organisasi. Tapi nuwon sewu mas. Kita diskusi minggu depan ya, sudah kesiangan nih. Aku tak pamit dulu. Sampeyan yang bayar bill nya yo..katanya sambil ngeloyor pergi. # may peace be upon us
“Jika anda lemah terhadap diri sendiri, tersering kenyataan hidup yang akan keras terhadap anda”
Bicara dengan pakar adalah cara memperluas wawasan. Dan hal ini sering
saya lakukan. Termasuk ketika saya sedang berfikir untuk masuk dalam
bisnis apartemen di kawasan tangerang. Pakar itu sendiri punya banyak
varian nya juga ternyata. Karena sejak 3 bulan ini kalau saya
hitung-hitung saya berdiskusi dengan lebih dari 10 orang yang masuk
kategori pakar. Mulai dari professional pelaku bisnis property
yang memang spesialis hi rise – bangunan tinggi. Beliau pernah meminpin
di karawaci, dan 5 tahun ini di daerah kemang. Juga 2 lembaga penjualan
property yang cukup di hormati, beberapa sahabat pakar ekonomi dari
universitas kenamaan di bilangan Jakarta selatan yang banyak
menceritakan ekonomi makro, juga berdiskusi dengan salah satu owner raja
property yang memiliki 20 hotel, condotel dan apartemen hingga para
banker professional lembaga keuangan mitra pembiayaan.
Menurut mereka semua ternyata seragam, seperti koor jawabnya. ekonomi Indonesia lesu pada semester pertama tahun 2015 ini. Fakta lapangan penjualan dibanding tahun lalu turun 35%. Banyak apartemen tidak laku pembeli menahan minat beli.
Apa pertanyaan yang saya lontarkan kepada mereka semua? Hampir sama? Yaitu begini,
1. Ajari saya mengerti dunia property saat ini tentang apartemen? Baik secara teknis, juga secara ekonomi mikro makro
2. Mengapa ukuran unitnya 25-32 M2 yang paling banyak tersedia ? Apakah ini permintaan pasar atau ini keputusan pengembang?
3. Mengapa harus bangun tinggi-tinggi gedungnya?
4. mengapa apartemen dibangun harus membangun juga pusat perbelanjaan? Sehingga investasinya jadi besar
Kemudian, yang kalau saya sarikan jawaban mereka juga sama seperti sudah menjadi platform berfikir nasional. Apartemen menarget kelas atas karena gengsi. Pembeli Indonesia terdorong karena gengsi jauh lebih kuat diatas kebutuhan akan kepemilikan hunian. Karena itu jika mereka menahan membeli penjualan langsung turun atau berhenti. Atau dalam bahasa lain, mereka hanya berinvestasi bukan menghuni atau akan tinggal.
Ukuran kecil studio atau 1 bed room karena menarget keluarga muda. Dengan harga per-unit di kisaran angka 500 jutaan itulah harga yang dianggap mampu bagi pembeli saat ini.
Membangun tinggi karena biaya konstruksi jadi efisien di banding dengan harga tanah yang sudah mahal. Lalu memiliki mall atau pusat pembelanjaan adalah strategi efektif membangun tempat parkiran. Dimana siang dipakai pengunjung pembelanjaan, malam di pakai penghuni apartemen.
Semester pertama tahun 2015 ini semua pasar property lesu.
Ada 9 property yang rencana nya di bangun di daerah Tangerang ternyata hanya 1 yang jalan di bangun itupun karena sudah tanggung, sudah 30% jalan. Jadi diteruskan dengan kecepatan lambat. Pasar tidak menyerap. Atau dianggap/ di asumsikan tidak akan menyerap
Tapi, entah mengapa saya bandel.walau dikatakan lesu, Isi kepala saya bawaannya pengen membangun dan jualan. Ngak tau mengapa. Sekrang lagi. Bukan besok atau tahun depan. Saya pengen membangun apartemen dan jualan sekarang. Itu aja yang ada di kepala saya. saya seperti ngak setuju dengan pendapat sahabat saya para pakar , akdemisi dan praktisi property tersebut. Benar, otak saya bandelk banget. Sudah di katakan jaman susah, ngak ada peminat, lokasi tidak terlalu prime tanah saya. tetap mau masuk.
Akhirnya saya putuskan, saya focus kepala yang jualan atau tenaga pemasaran. Dan para pakar ini tentunya sangat professional menyarankan saya masuk di 2017. Ada 2 lembaga terhormat membuat surat resmi kesaya. Mereka tidak berani mempertaruhkan nama besar mereka dengan mengatakan sekrang masa yang tepat berinvestasi. Dan bagi saya mereka benar. Mereka profesional, mereka ingin saya aman dan mereka aman, mudah dan gampang.
Sesungguhnya mengapa saya ingin masuk sekarang ? ada beberapa alas an, yang utama saya yakin ada pasarnya dan memberikan manfaat atau return, atau profit lebih besar.” The higher risk you take the more money you get” akan berlaku. Tentunya dengan” calculated risk”, sementara saya intuitif sekali, tanpa data, tanpa rekomendasi. Jadi itung-itungan saya pakai intuisi bukan angka data lapangan.
Jadi karena tetap saya ingin masuk, saya harus mengurangi resiko. Karena bisnis adalah “risk game”. Bisnis adalah bermain resiko9. Mengecilkan resiko adalah strategi utama. Maka pertama-tama yang saya panggil adalah mitra bisnis legal saya, pak Nyoman Kamajaya.
Dan ketika dia menghadap, saya terlebih dahulu bertanya dan bercerita :
Begini pak, tolong siapkan dukungan legal dokumen yang mendukung rencana saya. saya ingin konfirmasi sekali lagi, benarkan orang asing tidak boleh membeli property?
Dia mengangguk..bener mas.
Benarkah orang asing bisa membeli atau memiliki perusahaan di Indonesia?
Bener mas, di jawab dengan gaya sopan yang menjadi citra nya selama ini, sangat santun dan tegas.
Ok, buatkan saya perusahaan, dengan kepemilikan nantinya adalah, 90% akan di pecah menjadi 300 pemilik. 10% nama saya.
Isi perusahaan tersebut adalah asset berupa tanah dan bangunan gedung yang akan di bangun, 300 unit apartement tipe besar antara 88M2- 136M2 low rise condominium 9 lantai 4 tower. Pecah sertifikat strata titlenya atas nama perusahaan. Alias ada 300 sertifkat.
Saya akan jual 300 unit “saham perusahaan” senilai 0,3% an. Yang mereka bukan saja memegang hak atau share ownership namun juga memegang sertifikat stratat title nya juga atas unit yang mereka miliki dan tinggali.
Saya rencananya akan menjual kepada orang asing sebagian besar bukan propertynya, tetapi sahammnya. Saya sering mendapati sahabat saya orang asing yang akan tinggal di Indonesia karena tidak bisa membeli rumah atau property mereka harus sewa. Dan harga sewa mereka bisa USD 2000-3000 bahkan lebih sehingga mereka merasa “dirampok” karena dalam 5 tahun seharusnya bisa membeli rumah mewah yang bisa mereka jual bisa menghasilkan profit.
Namun kebijakan pemerintah harus di turuti. Makanya saya mau buat terobosan. Kalau pasar local lesu, saya jual kepasar asing dengan kepemilikan saham. Saya menjual saham, sekali lagi saya fokuskan, saya menjual saham perusahaan property yang memiliki asset berupa tanah dan 4 gedung yang akan di bangun 300 unit low rise condominium.
Kalimat saya yang cepat dan bersemangat tersebut memberinya satu pernyataan, mas..kamu masih gila juga ya. 12 tahun saya kerja sama mas, ya kayak begini ini, selalu membuat deg-degan, selalu membuat saya harus berfikr keras, harus nanya ke senior-senior sana sini untuk kejelasan dan dukungan sisi legal yang selalu baru saya kerjakan. Jujur, ini workable, bisa di kerjakan, namun karena belum ada yurisprudensi-nya belum ada contohnya ini bisa jadi pioneer. Awalun, kasus awal yang mas akan di hujat, dimaki, di kritik. Sudah siapkan? Tanya nya dengan nada datar. Yang saya juga langsung jawab, apa yang baru pak, bukannya selama ini saya begitu, geblek ngak tau malu ..# may peace be upon us
Menurut mereka semua ternyata seragam, seperti koor jawabnya. ekonomi Indonesia lesu pada semester pertama tahun 2015 ini. Fakta lapangan penjualan dibanding tahun lalu turun 35%. Banyak apartemen tidak laku pembeli menahan minat beli.
Apa pertanyaan yang saya lontarkan kepada mereka semua? Hampir sama? Yaitu begini,
1. Ajari saya mengerti dunia property saat ini tentang apartemen? Baik secara teknis, juga secara ekonomi mikro makro
2. Mengapa ukuran unitnya 25-32 M2 yang paling banyak tersedia ? Apakah ini permintaan pasar atau ini keputusan pengembang?
3. Mengapa harus bangun tinggi-tinggi gedungnya?
4. mengapa apartemen dibangun harus membangun juga pusat perbelanjaan? Sehingga investasinya jadi besar
Kemudian, yang kalau saya sarikan jawaban mereka juga sama seperti sudah menjadi platform berfikir nasional. Apartemen menarget kelas atas karena gengsi. Pembeli Indonesia terdorong karena gengsi jauh lebih kuat diatas kebutuhan akan kepemilikan hunian. Karena itu jika mereka menahan membeli penjualan langsung turun atau berhenti. Atau dalam bahasa lain, mereka hanya berinvestasi bukan menghuni atau akan tinggal.
Ukuran kecil studio atau 1 bed room karena menarget keluarga muda. Dengan harga per-unit di kisaran angka 500 jutaan itulah harga yang dianggap mampu bagi pembeli saat ini.
Membangun tinggi karena biaya konstruksi jadi efisien di banding dengan harga tanah yang sudah mahal. Lalu memiliki mall atau pusat pembelanjaan adalah strategi efektif membangun tempat parkiran. Dimana siang dipakai pengunjung pembelanjaan, malam di pakai penghuni apartemen.
Semester pertama tahun 2015 ini semua pasar property lesu.
Ada 9 property yang rencana nya di bangun di daerah Tangerang ternyata hanya 1 yang jalan di bangun itupun karena sudah tanggung, sudah 30% jalan. Jadi diteruskan dengan kecepatan lambat. Pasar tidak menyerap. Atau dianggap/ di asumsikan tidak akan menyerap
Tapi, entah mengapa saya bandel.walau dikatakan lesu, Isi kepala saya bawaannya pengen membangun dan jualan. Ngak tau mengapa. Sekrang lagi. Bukan besok atau tahun depan. Saya pengen membangun apartemen dan jualan sekarang. Itu aja yang ada di kepala saya. saya seperti ngak setuju dengan pendapat sahabat saya para pakar , akdemisi dan praktisi property tersebut. Benar, otak saya bandelk banget. Sudah di katakan jaman susah, ngak ada peminat, lokasi tidak terlalu prime tanah saya. tetap mau masuk.
Akhirnya saya putuskan, saya focus kepala yang jualan atau tenaga pemasaran. Dan para pakar ini tentunya sangat professional menyarankan saya masuk di 2017. Ada 2 lembaga terhormat membuat surat resmi kesaya. Mereka tidak berani mempertaruhkan nama besar mereka dengan mengatakan sekrang masa yang tepat berinvestasi. Dan bagi saya mereka benar. Mereka profesional, mereka ingin saya aman dan mereka aman, mudah dan gampang.
Sesungguhnya mengapa saya ingin masuk sekarang ? ada beberapa alas an, yang utama saya yakin ada pasarnya dan memberikan manfaat atau return, atau profit lebih besar.” The higher risk you take the more money you get” akan berlaku. Tentunya dengan” calculated risk”, sementara saya intuitif sekali, tanpa data, tanpa rekomendasi. Jadi itung-itungan saya pakai intuisi bukan angka data lapangan.
Jadi karena tetap saya ingin masuk, saya harus mengurangi resiko. Karena bisnis adalah “risk game”. Bisnis adalah bermain resiko9. Mengecilkan resiko adalah strategi utama. Maka pertama-tama yang saya panggil adalah mitra bisnis legal saya, pak Nyoman Kamajaya.
Dan ketika dia menghadap, saya terlebih dahulu bertanya dan bercerita :
Begini pak, tolong siapkan dukungan legal dokumen yang mendukung rencana saya. saya ingin konfirmasi sekali lagi, benarkan orang asing tidak boleh membeli property?
Dia mengangguk..bener mas.
Benarkah orang asing bisa membeli atau memiliki perusahaan di Indonesia?
Bener mas, di jawab dengan gaya sopan yang menjadi citra nya selama ini, sangat santun dan tegas.
Ok, buatkan saya perusahaan, dengan kepemilikan nantinya adalah, 90% akan di pecah menjadi 300 pemilik. 10% nama saya.
Isi perusahaan tersebut adalah asset berupa tanah dan bangunan gedung yang akan di bangun, 300 unit apartement tipe besar antara 88M2- 136M2 low rise condominium 9 lantai 4 tower. Pecah sertifikat strata titlenya atas nama perusahaan. Alias ada 300 sertifkat.
Saya akan jual 300 unit “saham perusahaan” senilai 0,3% an. Yang mereka bukan saja memegang hak atau share ownership namun juga memegang sertifikat stratat title nya juga atas unit yang mereka miliki dan tinggali.
Saya rencananya akan menjual kepada orang asing sebagian besar bukan propertynya, tetapi sahammnya. Saya sering mendapati sahabat saya orang asing yang akan tinggal di Indonesia karena tidak bisa membeli rumah atau property mereka harus sewa. Dan harga sewa mereka bisa USD 2000-3000 bahkan lebih sehingga mereka merasa “dirampok” karena dalam 5 tahun seharusnya bisa membeli rumah mewah yang bisa mereka jual bisa menghasilkan profit.
Namun kebijakan pemerintah harus di turuti. Makanya saya mau buat terobosan. Kalau pasar local lesu, saya jual kepasar asing dengan kepemilikan saham. Saya menjual saham, sekali lagi saya fokuskan, saya menjual saham perusahaan property yang memiliki asset berupa tanah dan 4 gedung yang akan di bangun 300 unit low rise condominium.
Kalimat saya yang cepat dan bersemangat tersebut memberinya satu pernyataan, mas..kamu masih gila juga ya. 12 tahun saya kerja sama mas, ya kayak begini ini, selalu membuat deg-degan, selalu membuat saya harus berfikr keras, harus nanya ke senior-senior sana sini untuk kejelasan dan dukungan sisi legal yang selalu baru saya kerjakan. Jujur, ini workable, bisa di kerjakan, namun karena belum ada yurisprudensi-nya belum ada contohnya ini bisa jadi pioneer. Awalun, kasus awal yang mas akan di hujat, dimaki, di kritik. Sudah siapkan? Tanya nya dengan nada datar. Yang saya juga langsung jawab, apa yang baru pak, bukannya selama ini saya begitu, geblek ngak tau malu ..# may peace be upon us
“ Cinta tidak ada yang terlarang hanya terkadang STATUS nya yang terlarang”
Apakah finansial engineering itu? Adakah buku panduannya? Bagaimana
menjalankannya? Pertanyaan ini beruntun datang kesaya akhir-akhir ini.
Financial engineering merupakan mahluk apa?
Ok, saya boleh usul ngak ya? Bagaimana kalau pertanyaan ini dilemparkan kepada teman di banyak sosmed yang aktif sebagai konsultan bisnis, atau bisnis couch, atau mentor bisnis, atau motivator bisnis? Bagaimana kalau kita ramai-ramai tanya kepada mereka. Kita “pass through” kita teruskan pertanyaan ini kepada mereka.
Tanya kepada mereka contoh yang mereka pernah kerjakan. Tanya kepada mereka siapa saja yang sangat pandai mengerjakan melakukan financial engineering ini. Mengapa kita harus melakukan finansial engineering ini. Kapan waktu yang tepat masuk? Apa saja yang disiapkan? Saya yakin jawabnya akan bervariasi.
Jadi bagaimana, kita tanya dan tunggu jawaban mereka atau saya sedikit memberikan ilustrasi.
Setahu saya, meng-engineering keuangan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang sudah berjalan agak lama, diatas 2 tahun. Perusahaan apapun, bidang usaha apapun. Semua unsur bisnis harus ada, ada SDM, ada bisnis, ada profit loss, ada asset, ada laporan pembukuan audited tentunya, setidaknya internal audited, ada pelaporan pajak , ada revenue, kalau sisi produksi ada vendor, suplyer kalau jasa ada dukungan mitra dan lain sebagainya yang tercatat dengan baik. Akuntibilitasnya baik, legalitasnya baik.
Manajemen jelek, perusahaan rugi, hutang besar, tidak ada penjualan, asset tidak produktif, tidak masalah. Selama semua bisa di lihat sisi data dan angka. Karena semua data itu bisa bicara, semua data itu ada asal muasalnya.
Sebagaiamana sabahat ketahui, financial engineering banyak jurusnya, dari swap share, private placement, menaikan solvabilitas aset dengan internal akuisisi, sampai naik ke level jahat ke hostile take over, ambil alih paksa untuk menaikan nilai.
Dalam dunia keuangan, ada ribuan instrument keuangan. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Apa “nature of business” anda, beda bisnis beda jurus, beda market, beda instrument. Dan datanya harus di engineering tentunya agar sesuai dengan instrument nya.
Kalau anda bertanya kepada para pakar keuangan yang jago melakukan financial engineering maka mereka tidak akan pernah membaginya. Tidak akan mereka buka. Mereka lakukan sendiri, mereka buktikan senidir, mereka menikmati sendiri.
Adalah sebuah luxurious kemewahan tersendiri mengetahui dan menjalankan finansial engineering ini. Mereka tidak akan pernah menuliskan bagaimana melakukannya. Bahkan ketika di tanya mereka belang tidak ada tuh yang namanya finansial engeering. secara buku ini tidak ada dan secara nyata tidak di akui. Tidak aka nada yang mengaku mereka melakukan pat gulipat share, stock, bermain surat berharga, surat hutang, repo saham, obligasi, high yield fund, semua mainan tingkat tinggi di floor trader atau di invesment banking. ngak ada buku yang menulis ini karena pemainnya sedikit, dan semuanya "jadi" orang.
di Indonesia ada 2 group yang pandai mainkan jurus ini di floor saham BEJ perusahaan mereka ada 30 an. namun di luar bursa perusahaan mereka ada 200 yang selalu di mainkan yang tidak melibatkan public yang jauh lebih mengerikan dan mengagumkan manuvernya.
Ada beberapa group lain juga memainkan jurus ini. Ada banyak individu di sekeliling saya yang memainkannya. Dan di depan mata saya mereka melakukan, yang dalam hitungan tahun perusahaan mereka mengelembung naik, tanpa menggunakan dana public. Murni bisnis, business as usual.
Saya ceritakan fakta pengalaman pribadi saya. ditahun 2011 akhir salah satu perusahaan kami mendapat pekerjaan harus menyediakan kamar dan sarana tempat tinggal untuk 33 pegawai selama 5 tahun dari perusahaan pertamina. Dengan order tersebut dan harga yang cocok tersebut saya berfikir untuk membuat hotel di Cepu. Sebanyak 84 kamar.
Jujur saya tidak punya uang tunai sebagai modal usaha saat itu karena memang capex dan opex – capital expenditure serta operational expenditure sudah di set tahun berjalan tidak ada investasi baru. Maka dengan modal Perjanjian dengan sister company sendiri, saya mendapat order tersebut – pass trough ke perusahaan yang baru akan membangun hotel. Jadi modalnya 2 sudah di tangan akta legalitas perusahaan dan kontrak 5 tahun 33 kamar.
Lalu dengan modal tersebut saya pinjam uang dari business angel saya. saya memiliki beberapa business angel yang bisa saya mintakan berapapun dana sebagai bridging dan sudah tahunan kami bermitra seperti ini. Saya pinjam 2,5 milyar.
Saya belikan tanah sejumlah 9.700 M2. Dipinggir jalan 3 Km dari pusat kota Cepu, jalan rawa tambak room di depan hotal grand Mega yang sudah terlebih dahulu berdiri. Lalu kontrak bisnis, izin legalitas di tambah tanah saya appraise ke mitra bank. Dan keluarlah sebuah figure bahwa nilai tanah tersebut 7,5 milyar!! Apakah itu saya rekayasa nilainya?
Tidak sama sekali, karena cara menghitung nilai atas lahan adalah bukan di luas lahan dan lokasi namun di kematangan lahan. Menghadap pak bupati dan meminta izin untuk memanfaatkan lahan sebagai daerah komersial menambah nilai dari pada lahan kosong . maka lahan di pagar, ada izin lokasi, ada izin prinsip IMB, IPB, dan memiliki kontrak di perusahaan yang memiliki lahan semua dinilai. Lahan saya buat menjadi lahan matang. Siap bangun!
Lalu saya menghadap ke bank. Punya lahan siap bangun, izin matang, tanah keras, punya kontrak. Maka RAB 35 Milyar dapat segera di keluarkan. Bagi bank itu good business. Secure business. Pada saat membangun saya percaya dengan kalkulasi yang tepat konstruksi bisa ditekan dan benar, 25 milyar sudah bisa menyelesaikan hotel dan pinjaman 2,5M ditambah sedikit biaya uang bisa di kembalikan. Sisa 7 milyar an adalah untuk modal kerja.
Sekarang tahun kedua berjalan setelah hotel yang sederhana tersebut ber operasi yaitu Hotel Arra Amandaru Cepu. Hutang bank dari 35 milyar sudah turun menjadi 30Milyar. Asset lahan saat ini ditambah bangunan nilainya baru saja di aprais. Tanah nilainya menjadi 1,5 juta /meter atau seniali 15 milyar sekrang. Bangunan nilainya menjadi 45 M karena ada potensi bisnis . angka 60 milyar sudah keluar resmi dari lembaga appraisal ternama.
Ini kira-kira sekilas finansial engineering versi pribadi saya. Pat gulipat portofolio keuangan. Modal bisa dikatakan nol, semuanya BODOL, Berani Optimis Duit Orang Lain. Dalam tulisan berikut saya akan mencoba menulis “take over” share, akuisisi, internal fund raising ya..izin # may peace be upon us
Ok, saya boleh usul ngak ya? Bagaimana kalau pertanyaan ini dilemparkan kepada teman di banyak sosmed yang aktif sebagai konsultan bisnis, atau bisnis couch, atau mentor bisnis, atau motivator bisnis? Bagaimana kalau kita ramai-ramai tanya kepada mereka. Kita “pass through” kita teruskan pertanyaan ini kepada mereka.
Tanya kepada mereka contoh yang mereka pernah kerjakan. Tanya kepada mereka siapa saja yang sangat pandai mengerjakan melakukan financial engineering ini. Mengapa kita harus melakukan finansial engineering ini. Kapan waktu yang tepat masuk? Apa saja yang disiapkan? Saya yakin jawabnya akan bervariasi.
Jadi bagaimana, kita tanya dan tunggu jawaban mereka atau saya sedikit memberikan ilustrasi.
Setahu saya, meng-engineering keuangan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang sudah berjalan agak lama, diatas 2 tahun. Perusahaan apapun, bidang usaha apapun. Semua unsur bisnis harus ada, ada SDM, ada bisnis, ada profit loss, ada asset, ada laporan pembukuan audited tentunya, setidaknya internal audited, ada pelaporan pajak , ada revenue, kalau sisi produksi ada vendor, suplyer kalau jasa ada dukungan mitra dan lain sebagainya yang tercatat dengan baik. Akuntibilitasnya baik, legalitasnya baik.
Manajemen jelek, perusahaan rugi, hutang besar, tidak ada penjualan, asset tidak produktif, tidak masalah. Selama semua bisa di lihat sisi data dan angka. Karena semua data itu bisa bicara, semua data itu ada asal muasalnya.
Sebagaiamana sabahat ketahui, financial engineering banyak jurusnya, dari swap share, private placement, menaikan solvabilitas aset dengan internal akuisisi, sampai naik ke level jahat ke hostile take over, ambil alih paksa untuk menaikan nilai.
Dalam dunia keuangan, ada ribuan instrument keuangan. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Apa “nature of business” anda, beda bisnis beda jurus, beda market, beda instrument. Dan datanya harus di engineering tentunya agar sesuai dengan instrument nya.
Kalau anda bertanya kepada para pakar keuangan yang jago melakukan financial engineering maka mereka tidak akan pernah membaginya. Tidak akan mereka buka. Mereka lakukan sendiri, mereka buktikan senidir, mereka menikmati sendiri.
Adalah sebuah luxurious kemewahan tersendiri mengetahui dan menjalankan finansial engineering ini. Mereka tidak akan pernah menuliskan bagaimana melakukannya. Bahkan ketika di tanya mereka belang tidak ada tuh yang namanya finansial engeering. secara buku ini tidak ada dan secara nyata tidak di akui. Tidak aka nada yang mengaku mereka melakukan pat gulipat share, stock, bermain surat berharga, surat hutang, repo saham, obligasi, high yield fund, semua mainan tingkat tinggi di floor trader atau di invesment banking. ngak ada buku yang menulis ini karena pemainnya sedikit, dan semuanya "jadi" orang.
di Indonesia ada 2 group yang pandai mainkan jurus ini di floor saham BEJ perusahaan mereka ada 30 an. namun di luar bursa perusahaan mereka ada 200 yang selalu di mainkan yang tidak melibatkan public yang jauh lebih mengerikan dan mengagumkan manuvernya.
Ada beberapa group lain juga memainkan jurus ini. Ada banyak individu di sekeliling saya yang memainkannya. Dan di depan mata saya mereka melakukan, yang dalam hitungan tahun perusahaan mereka mengelembung naik, tanpa menggunakan dana public. Murni bisnis, business as usual.
Saya ceritakan fakta pengalaman pribadi saya. ditahun 2011 akhir salah satu perusahaan kami mendapat pekerjaan harus menyediakan kamar dan sarana tempat tinggal untuk 33 pegawai selama 5 tahun dari perusahaan pertamina. Dengan order tersebut dan harga yang cocok tersebut saya berfikir untuk membuat hotel di Cepu. Sebanyak 84 kamar.
Jujur saya tidak punya uang tunai sebagai modal usaha saat itu karena memang capex dan opex – capital expenditure serta operational expenditure sudah di set tahun berjalan tidak ada investasi baru. Maka dengan modal Perjanjian dengan sister company sendiri, saya mendapat order tersebut – pass trough ke perusahaan yang baru akan membangun hotel. Jadi modalnya 2 sudah di tangan akta legalitas perusahaan dan kontrak 5 tahun 33 kamar.
Lalu dengan modal tersebut saya pinjam uang dari business angel saya. saya memiliki beberapa business angel yang bisa saya mintakan berapapun dana sebagai bridging dan sudah tahunan kami bermitra seperti ini. Saya pinjam 2,5 milyar.
Saya belikan tanah sejumlah 9.700 M2. Dipinggir jalan 3 Km dari pusat kota Cepu, jalan rawa tambak room di depan hotal grand Mega yang sudah terlebih dahulu berdiri. Lalu kontrak bisnis, izin legalitas di tambah tanah saya appraise ke mitra bank. Dan keluarlah sebuah figure bahwa nilai tanah tersebut 7,5 milyar!! Apakah itu saya rekayasa nilainya?
Tidak sama sekali, karena cara menghitung nilai atas lahan adalah bukan di luas lahan dan lokasi namun di kematangan lahan. Menghadap pak bupati dan meminta izin untuk memanfaatkan lahan sebagai daerah komersial menambah nilai dari pada lahan kosong . maka lahan di pagar, ada izin lokasi, ada izin prinsip IMB, IPB, dan memiliki kontrak di perusahaan yang memiliki lahan semua dinilai. Lahan saya buat menjadi lahan matang. Siap bangun!
Lalu saya menghadap ke bank. Punya lahan siap bangun, izin matang, tanah keras, punya kontrak. Maka RAB 35 Milyar dapat segera di keluarkan. Bagi bank itu good business. Secure business. Pada saat membangun saya percaya dengan kalkulasi yang tepat konstruksi bisa ditekan dan benar, 25 milyar sudah bisa menyelesaikan hotel dan pinjaman 2,5M ditambah sedikit biaya uang bisa di kembalikan. Sisa 7 milyar an adalah untuk modal kerja.
Sekarang tahun kedua berjalan setelah hotel yang sederhana tersebut ber operasi yaitu Hotel Arra Amandaru Cepu. Hutang bank dari 35 milyar sudah turun menjadi 30Milyar. Asset lahan saat ini ditambah bangunan nilainya baru saja di aprais. Tanah nilainya menjadi 1,5 juta /meter atau seniali 15 milyar sekrang. Bangunan nilainya menjadi 45 M karena ada potensi bisnis . angka 60 milyar sudah keluar resmi dari lembaga appraisal ternama.
Ini kira-kira sekilas finansial engineering versi pribadi saya. Pat gulipat portofolio keuangan. Modal bisa dikatakan nol, semuanya BODOL, Berani Optimis Duit Orang Lain. Dalam tulisan berikut saya akan mencoba menulis “take over” share, akuisisi, internal fund raising ya..izin # may peace be upon us
“ Saya selalu kesal dengan kemunafikan politikus dan kedangkalan media”
Dunia psikologi adalah dunia yang saya selalu minati. Keilmuan
psikologi itu masih muda, masih tumbuh terus. Keilmuannya terus di
ekplore di lakukan pendalaman, sehingga kata pakar sifatnya temporer.
Karena terus ada pembaharuan, inilah mengapa saya selalu antusias
kalau membahas dunia kejiwaan ini.
Teringat masa di kampus dulu. Pelajaran awal-awal dunia aplikasi psikologi dibawakan dosen dengan praktek menarik.
Salah satunya adalah resep ingin tubuh anda selalu “in shape”. Banyak sekali dari kita termasuk saya yang ingin tubuh kita tetap langsing. Selalu berbentuk bagus, kencang. Alasanya banyak, dan kalau saya mengapa ingin stabil bentuk tubuh saya, karena saya males sekali belanja baju atau busana kalau ukuran menjadi membesar atau mengecil.
Karena tumbuh membesar keluar dari porsi ideal maka harus beli celana baru, juga baju baru. Kalau tidak sempit dan tidak nyaman. Kalau tubuh mengurus, maka busana yang dipakai kegedean. Persisi baju mimjen.
Pelajaran psikologi dasar mengajarjan 2 hal. Pertama : letakan kaca cermin di dapur!! Secara sadar tidak sadar anda akan melirik ke cermin sebelum anda membuka kulkas. Atau sebelum anda membuka tudung saji makanan di meja. Atau sebelum anda membuka lemari makanan. Kaca di dapur fungsunya seperti “hand break” atau rem tangan pada mobil.
Study penelitian di kampus tempas saya belajar dahulu menyatakan, bahwa 50% responden mengurungkan niat awal memasukan asupan berlebihan karena melihat posture dirinya di cermin tersebut.
Yang kedua adalah, menggunakan piring makan yang kecil. Piring kecil memberi efek “limited” keterbatasan atau sempit sehingga sewaktu kita mengambil nasi di tambah lauknya, semua akan ter- batasi jumlahnya karena keterbatasan tempat menaruhnya di piring. Benar anda bisa menambah lagi makanan tersebut namun sekali lagi, responden yang di survey lebih dari 60% tidak menambah makanannya dan merasa cukup terisi perutnya.
Kedua hal itu anda lakukan, meletakan banyak cermin di dapur dan ruang makan serta menggunakan piring ukuran kecil merubah psikologi seseorang akan tindakan berlebihan yang bisa menyebabkan “over weight”.
Ada lagi hal yang menarik dalam survey psikologi. Hubungannya dengan “kehangatan” bisa merubah perilaku menjadi lebih baik. Jari jemari manusia dan telapak tangan manusia cenderung netral atau dingin suhunya. Tangan yang dingin tersebut membuat manusia menjadi kaku dan menjadi mahluk yang tidak ramah.
Jabat tangan kenalan dengan agak lama menjabat lengan satu dengan yang lain dengan gerakan tertentu bisa membuat “kehangatan” fisiologi jemari telapak tangan tersebut. Dan dengan segera bisa membuat siapapun di hadapan anda menjadi lebih “warm” ramah.
Karena itu jangan heran jika di pagi hari banyak sekali di amerika (bisa di lihat di film-film Hollywood) pegawai-pegawai sewaktu berangkat pagi membawa cup of tea ( hot) atau cup of coffee ( hot) untuk menghangatkan jemari mereka yang membuat mereka lebih ceria. Dan juga jangan heran kalau mereka membawa dua cup of coffee di pagi hari dimana satunya akan di berikan ke atasannya. Atau ke “gebetanan”- nya yang bisa membuat pagi itu lebih hangat “warm” suasananya. Keceriaan seketika bisa di rasakan dengan kehangatan jari telapak tangan.
Berikutnya, ada survey lain lagi tentang “work pressure” atau tekanan kerja. Rutinitas bisa mematikan kreatifitas. Kerja keras tanpa jeda bisa membuat stress. Di kejar deadline membuat depresi dalam jangka panjang di dunia kerja.
Namun, itu sudah menjadi “part of a life” bagian dari jalan hidup. Dunia psikologi melakukan banyak penelitian tentang penangulangan stress tercepat. Apa yang haruis dilakukan untuk dengan cepat meredakan “tension” syaraf manusia.
Ternyata ada satu gerakan yang sangat cepat meredakan stress di jam kerja adalah “lie down”. Tidur rebahan telentang. Lakukan hal itu selama 2-3 menit di tengah kesibukan rutinitas anda. Kelenjar enzim endorphin, yaitu substansi yang menimbulkan “rasa senang” lebih cepat mengalir keseluruh system peredaran darah. Karena itu banyak yang menyarankan “take a nap” atau tidur sebentar rupanya mengatur system peredaran enzim lebih cepat dengan posisi teletang. Posisi tidur kebanyakan dari manusia.
Ada lagi hal menarik (dari sisi saya loh) dalam dunia psikologi kejiwaan . Dimana percaya superstitious atau percaya tahayul ternyata ada sisi bagusnya yang harus tetap di pertahankan. Sewaktu pelajaran ini di awali, saya sedikit kaget karena saya pikir hanya orang asia atau budaya timur saja hal itu bisa di anggap baik. Namun di barat ternyata menerima juga dan bisa dianggap solusi.
Percaya superstitious yang positif yang dipertahankan tentunya. Michael Jordan, selalu memakai celana yang sama di setiap pertandingan final MBA dimana dia menjuari hingga 6 kali dari 8 kali maju kebabak play off. Dan 2 kali kegagalan pada saat dia tidak mengenakan “his Lucky pant”.
Tiger woods selalu menggunankan kaos berwarna merah di final di hari minggu. Itu adalah “lucky colour shirt” nya. Dari umur 7 tahun hingga saat ini, dia tidak pernah tidak menggunakan baju berwarna merah di pertandingan di hari minggu.
Dalam studi di kampus, dilakukan simulasi memasukan bola golf di putting green. Ada dua buah toples. Sama sama di isi boleh golf. Dua-duanya di tutup kain, yang satu toples di tidak ada tulisan apapun, yang toples satunya ada tulisan Jack Nicklaus lucky ball (seorang pe golf legendaris). Responden akan memukul bola dimana sebelumnya dia akan memilih toples mana yang akan dia ambil bolanya.
Ketika para responden memukul bola dengan menggunakan “lucky ball” statistiknya dari 10 pukulan 7 masuk. Sementara bola yang biasa saja yang tidak ada namanya statistiknya dari 10 yang masuk hanya 4.
Inilah yang menunjukan pengaruh positif superstitious ada baiknya dipertahankan. Buktikan pada saat anda presentasi bisnis menggunakan “lucky…” anda. Buktikan “lucky…” pada saat anda menembak gebetan anda . # May peace be upon us
Teringat masa di kampus dulu. Pelajaran awal-awal dunia aplikasi psikologi dibawakan dosen dengan praktek menarik.
Salah satunya adalah resep ingin tubuh anda selalu “in shape”. Banyak sekali dari kita termasuk saya yang ingin tubuh kita tetap langsing. Selalu berbentuk bagus, kencang. Alasanya banyak, dan kalau saya mengapa ingin stabil bentuk tubuh saya, karena saya males sekali belanja baju atau busana kalau ukuran menjadi membesar atau mengecil.
Karena tumbuh membesar keluar dari porsi ideal maka harus beli celana baru, juga baju baru. Kalau tidak sempit dan tidak nyaman. Kalau tubuh mengurus, maka busana yang dipakai kegedean. Persisi baju mimjen.
Pelajaran psikologi dasar mengajarjan 2 hal. Pertama : letakan kaca cermin di dapur!! Secara sadar tidak sadar anda akan melirik ke cermin sebelum anda membuka kulkas. Atau sebelum anda membuka tudung saji makanan di meja. Atau sebelum anda membuka lemari makanan. Kaca di dapur fungsunya seperti “hand break” atau rem tangan pada mobil.
Study penelitian di kampus tempas saya belajar dahulu menyatakan, bahwa 50% responden mengurungkan niat awal memasukan asupan berlebihan karena melihat posture dirinya di cermin tersebut.
Yang kedua adalah, menggunakan piring makan yang kecil. Piring kecil memberi efek “limited” keterbatasan atau sempit sehingga sewaktu kita mengambil nasi di tambah lauknya, semua akan ter- batasi jumlahnya karena keterbatasan tempat menaruhnya di piring. Benar anda bisa menambah lagi makanan tersebut namun sekali lagi, responden yang di survey lebih dari 60% tidak menambah makanannya dan merasa cukup terisi perutnya.
Kedua hal itu anda lakukan, meletakan banyak cermin di dapur dan ruang makan serta menggunakan piring ukuran kecil merubah psikologi seseorang akan tindakan berlebihan yang bisa menyebabkan “over weight”.
Ada lagi hal yang menarik dalam survey psikologi. Hubungannya dengan “kehangatan” bisa merubah perilaku menjadi lebih baik. Jari jemari manusia dan telapak tangan manusia cenderung netral atau dingin suhunya. Tangan yang dingin tersebut membuat manusia menjadi kaku dan menjadi mahluk yang tidak ramah.
Jabat tangan kenalan dengan agak lama menjabat lengan satu dengan yang lain dengan gerakan tertentu bisa membuat “kehangatan” fisiologi jemari telapak tangan tersebut. Dan dengan segera bisa membuat siapapun di hadapan anda menjadi lebih “warm” ramah.
Karena itu jangan heran jika di pagi hari banyak sekali di amerika (bisa di lihat di film-film Hollywood) pegawai-pegawai sewaktu berangkat pagi membawa cup of tea ( hot) atau cup of coffee ( hot) untuk menghangatkan jemari mereka yang membuat mereka lebih ceria. Dan juga jangan heran kalau mereka membawa dua cup of coffee di pagi hari dimana satunya akan di berikan ke atasannya. Atau ke “gebetanan”- nya yang bisa membuat pagi itu lebih hangat “warm” suasananya. Keceriaan seketika bisa di rasakan dengan kehangatan jari telapak tangan.
Berikutnya, ada survey lain lagi tentang “work pressure” atau tekanan kerja. Rutinitas bisa mematikan kreatifitas. Kerja keras tanpa jeda bisa membuat stress. Di kejar deadline membuat depresi dalam jangka panjang di dunia kerja.
Namun, itu sudah menjadi “part of a life” bagian dari jalan hidup. Dunia psikologi melakukan banyak penelitian tentang penangulangan stress tercepat. Apa yang haruis dilakukan untuk dengan cepat meredakan “tension” syaraf manusia.
Ternyata ada satu gerakan yang sangat cepat meredakan stress di jam kerja adalah “lie down”. Tidur rebahan telentang. Lakukan hal itu selama 2-3 menit di tengah kesibukan rutinitas anda. Kelenjar enzim endorphin, yaitu substansi yang menimbulkan “rasa senang” lebih cepat mengalir keseluruh system peredaran darah. Karena itu banyak yang menyarankan “take a nap” atau tidur sebentar rupanya mengatur system peredaran enzim lebih cepat dengan posisi teletang. Posisi tidur kebanyakan dari manusia.
Ada lagi hal menarik (dari sisi saya loh) dalam dunia psikologi kejiwaan . Dimana percaya superstitious atau percaya tahayul ternyata ada sisi bagusnya yang harus tetap di pertahankan. Sewaktu pelajaran ini di awali, saya sedikit kaget karena saya pikir hanya orang asia atau budaya timur saja hal itu bisa di anggap baik. Namun di barat ternyata menerima juga dan bisa dianggap solusi.
Percaya superstitious yang positif yang dipertahankan tentunya. Michael Jordan, selalu memakai celana yang sama di setiap pertandingan final MBA dimana dia menjuari hingga 6 kali dari 8 kali maju kebabak play off. Dan 2 kali kegagalan pada saat dia tidak mengenakan “his Lucky pant”.
Tiger woods selalu menggunankan kaos berwarna merah di final di hari minggu. Itu adalah “lucky colour shirt” nya. Dari umur 7 tahun hingga saat ini, dia tidak pernah tidak menggunakan baju berwarna merah di pertandingan di hari minggu.
Dalam studi di kampus, dilakukan simulasi memasukan bola golf di putting green. Ada dua buah toples. Sama sama di isi boleh golf. Dua-duanya di tutup kain, yang satu toples di tidak ada tulisan apapun, yang toples satunya ada tulisan Jack Nicklaus lucky ball (seorang pe golf legendaris). Responden akan memukul bola dimana sebelumnya dia akan memilih toples mana yang akan dia ambil bolanya.
Ketika para responden memukul bola dengan menggunakan “lucky ball” statistiknya dari 10 pukulan 7 masuk. Sementara bola yang biasa saja yang tidak ada namanya statistiknya dari 10 yang masuk hanya 4.
Inilah yang menunjukan pengaruh positif superstitious ada baiknya dipertahankan. Buktikan pada saat anda presentasi bisnis menggunakan “lucky…” anda. Buktikan “lucky…” pada saat anda menembak gebetan anda . # May peace be upon us
“ Mempelajari tentang strategi menjadi milyuner adalah hal yang mudah, membuatnya menjadi KEBIASAAN adalah hal yang sulit”
Hari minggu adalah hari rutin saya berolah raga. Minggu pagi biasa
sudah mangkal di car free day. Dan biasa di temani anak-anak sambil
mereka bermain roller blade. Rutinitas selanjutnya adalah tidur
lagi sehabis olah raga. Maka ketika jam 11 ada tamu ya hadir saya masih
dalam kondisi berantakan, karena baru bangun tidur. Atau istilah
kerennya “take a nap”.
Asalamu’alaikum..suara yang tidak saya kenal sehingga dalam hati setelah memberikan jawaban balasan saya bertanya siapa ya kira-kira?.
Apa kabar pak? Baru bangun ya..hahaha, maaf nih nganggu. Kebetulan lewat dan sekalian silaturahmi ke bapak m khan mau puasa. Saya yang masih “lelungu” hanya bisa tersenyum sambil mencari data base di otak, ini siapa ya?
Wajah saya yang lagi jelek karena baru bangun di tambah mikir pastinya terbaca olehnya, saya taufan pak. Tahun lalu saya 3 kali kerumah ini. Malah saya ingat yang ke dua bapak malah ceramahin saya plus marahin saya.
Hahaha..saya tertawa, namun data base otak saya ternyata masih juga bertanya, yang mana ya? Orang datang kerumah saya omelin kayaknya ngak cuma satu, yang cengengesan begini juga ngak cuma satu. Melihat saya basa-basi dan terus mencari rekaman memori dengan siapa di depan saya. Taufan itu menjelaskan, saya ini yang jual alat penyedot debu itu loh pak?!
Nah, baru setelah kalimat ini saya lamat-lamat keingetan.
Olah, mas..apa kabar? Dalam hati masih bertanya, oh nama dia taufan toh.
Kabar baik pak, sebelumnya saya juga mau mengucapkan terima kasih pak atas omelan bapak. Sekarang saya jadi kayak begini. Saya masih setengah ngak nyambung.
Melihat alis saya kusut saling mengikat sepereti tali sepatu kayaknya dia memilih menjelaskan dirinya kepada saya. itu pak tahun lalu saya kan kesini tapi penampilan saya belum seperti ini. Masih anak baru tamat kuliah, baru 6 bulan menjadi sales. Masih semangat semangatnya, lalu bapak ngak mau beli dari saya karena saya kurang menyakinkan. Lalu bapak ceramahin saya. apa lagi waktu pertemuan kedua. Dan setahun lebih setelah saat itu, saya jadi begini pak. Bagaimana kerenkan, rapih, klimis, wangi, mobil baru milik sendiri pak. Walau nyicil.
Aahh..baru keinget saya. banyak yang membuat saya sulit mememori seseorang karena perubahan yang di tampilkan. Saya ingat dulu kerempeng, walau baju rapih namun gayanya kaku. Ngomongnya teks book., ngak ada ruhnya. Lempeng saja. Intonasinya ada pada saat menekan calon pelanggan.
Wah sukses kamu ya di bidang sales pembersih ruangan. Hebat..hebat..banyak komisinya pasti nih.
O ngak pak. Lah bapak ini kok ngak ada inget-inget nya sih. Khan bapak yang suruh saya buka usaha. Saya sekarang kecil-kecilan buka usaha seperti yang bapak sarankan. Dan alhmdulilah, mulai berbuah pak hasil jerih payah membangunnya.
Saya berkerut lagi. O iya..wah hebat kamu. Dan di kepala saya sekarang mikir. Saya nyaranin dia apa ya satu tahun yang lalu?. Asli saya “lenglengan”. Ke inget sedikit sedikit tapi puzzle nya tetap belum nyambung.
Percakapan berdua di ruang tamu itu dia tahu sekali kepala saya masih sepotong sepotong. Sehingga dia membawa saya ke posisi saya dia duduk dan katanya saya ceramahin dia. Dia mencontohkan posisi duduknya, dan dia menyontohkan gerakan saya ada apa yang saya lakukan di awal monolog saya tersebut.
Dalam hati, persis seperti teknik mengingat pada saat otak manusia mengalami “lost of memory”.
Dan seketika saya baru ingat karena teknik ini membuat saya terbawa ke masa dimana dia dulu di hadapan saya. aaah..baru inget saya sekarang sama pemuda kaku dan tukang nyerocos bicaranya. Good sales talk, good produk knowledge, tapi ngak awas sama lingkungan sekitar. Saya saat itu baru bangun dari tidur siang di hari minggu, persis seperti saat ini.
Otak saya belum jalan, masih loading.
Saya teringat dia menjelaskan produknya yang luar biasa, yaitu alat penyedot debu. Dia mendemokan. Sales yang baik memang begini, memaksa demo, sehingga begitu melihat kotoran yang di sedot pakai penyedot khusus dengan teknologi khusus, kita akan menyaksikan warna hitam kental di tambah tungau, kutu, jasad renik lainnya terambil.
Padahal ini tempat tidur yang baru saya pakai 6 bulan,kamar selalu di tutup AC, sprei, bed cover. Namun begitu diangkat sprei, disedot pakai alatnya, hitam bergabung dalam cairan. Dan benar setelah di demokan, malamnya saya pakai tidur, quality sleep saya lebih baik. Debu dan renik sudah musnah.
Dia penjual alat penyedot debu yang teknologinya 10x lebuh baik dari vacuum cleaner. Yang jadi masalah saya adalah harganya 24 juta!! Untuk sebuah alat yang di pakai 3 bulan sekali, 24 juta itu di otak saya berkata hal ini “insulting my intelegent” menghina intelektual otak saya (menurut saya loh).
Lalu saya bilang harga anda mahal. Saya tahu ini kualitas prime. Tapi mahal. Yang di jawab olehnya waktu itu, ini lagi promo pak, kalau harga normal 28. 8 juta.
Jiaaah… Elu deh, dasar otong, otong... kata saya dalam hati. 24 aja gw kaga beli, 28, 8 lagi, busyet deh bener-bener nih sales.
Mas, kata saya kemudian. Competitor anda jual harga nya hanya 9 jutaan, di ace hardware ada di internet ada, di kaskus ada.
Iya pak, tapi beda mutu dan teknologi. Demikian dia bertahan.
Tong, kata saya kemudian, jangan pernah argument sama pelanggan. Sama saya. kalau kamu menang argument, sampai mampus saya ngak akan beli. Kalau kamu kalah argument, lebih-lebih lagi..saya ngak akan beli. Sudah deh dengerin saya ngomong.
Ada banyak pembeli seperti saya yang “price oriented” harga dulu baru mutu. Jadi Karena pilihan saya harga maka saya bilang, bisa ngak 12 juta?
Wah ngak bisa pak. Perusahaan rugi.
Begini, perusahaan kamu perusahaan bagus, pemilik nya boz kamu pasti pinter dagang. Kenapa ngak buat divisi barang “second”. Jadi kalau ada pembeli, yang tau-tau harus pindah Negara, atau perlu uang, barang nya mau di jual, anda buy back. Beli balik.
Dengan harga 50%. Bagi pembeli itu asuransi. Bagi anda atau perusahaan anda, atau boz anda itu other income. Beli saja 12 jutaan. Lalu tawari orang seperti saya yang price oriented. Namun barang second. Percaya mas, saya ini suka mutu anda. Taoi ngak suka harga. Kalau ada second yang 12-14 juta pasti saya ambil. Toh di pakainya 3 bulan sekali. Ngapain saya beli 24 juta buat barang jarang dipakai, walaupun penting. Mending beli second toh mutu masih bagus. Anda ada garansi repair perbaikankan khan?.
Saya ingat dia terdiam begitu saya ceramahin. Karena saya ingat kalimat jawabannya, tapi di kantor kami tidak ada divisi itu. Lalu saya jawab, bilang boss mu, buat divisi itu. Sangat menguntungkan.
Jadi, karena ngak ada, anda pasti ngak punya produk second khan?
Iya pak. Kami tidak punya.
Gini deh, saya cariin solusi yang bisa menguntungkan perusahaan kamu dan saya. saya lebih baik ngak beli produk anda tapi beli jasa anda. Perusahaan kamu buat divisi service jasa pembersihan rumah. Saya bayar 3-6 bulan sekali kalau sekedar 1 juta rupiah saja.
Mas tahu pasti setiap rumah yang menyayangi binatang, entah itu burung, kucing, anjing, tiap 3 bulan rumannya harus di bersihkan. Alat kamu ini bisa menyedot dan membersihkan rumah tersebut. Mas tahu misalnya sahabat saya yang punya anjing huskey. Nyari-nyari penyedia jasa ini. Dan komunitas huskey di Jakarta ada 1000 oran lebih. Alias kalau satu hari kamu bersihkan satu rumah, 3 tahun lagi kamu baru sempat balik membersihkan rumahnya lagi dan revenue kamu setahun bisa 360 juta. Dengan mesin 24 juta saja.
Tapi, di perusahaan saya ngak ada juga divisi jasa tersebut.
Saya menatapnya matanya tajam. Emang saya mikirin perusahaan kamu!., emang saya mikirin kamu!. Yang saya pikirin bagaimana rumah saya bersih dan sehat, harga murah!!.
Ketika memori saya dengan jelas mengingat kembali kalimat demi kalimat, maka saya yang bertanya kepadanya. Jadi kamu buat perusahaan jasa pembersih rumah itu ya?. Di jawab sambil menganguk anguk dan tersenyum bangga dan berkata, dengan 5 alat sekarang tiap hari kami ada kerjaan terus pak. Rumah bapak pelanggan pertama waktu itu. Tapi bapak ngak ada waktu kami kerjakan. O begitu yah..saya ngaruk-ngaruk kepala, isin # may peace be upon us
Asalamu’alaikum..suara yang tidak saya kenal sehingga dalam hati setelah memberikan jawaban balasan saya bertanya siapa ya kira-kira?.
Apa kabar pak? Baru bangun ya..hahaha, maaf nih nganggu. Kebetulan lewat dan sekalian silaturahmi ke bapak m khan mau puasa. Saya yang masih “lelungu” hanya bisa tersenyum sambil mencari data base di otak, ini siapa ya?
Wajah saya yang lagi jelek karena baru bangun di tambah mikir pastinya terbaca olehnya, saya taufan pak. Tahun lalu saya 3 kali kerumah ini. Malah saya ingat yang ke dua bapak malah ceramahin saya plus marahin saya.
Hahaha..saya tertawa, namun data base otak saya ternyata masih juga bertanya, yang mana ya? Orang datang kerumah saya omelin kayaknya ngak cuma satu, yang cengengesan begini juga ngak cuma satu. Melihat saya basa-basi dan terus mencari rekaman memori dengan siapa di depan saya. Taufan itu menjelaskan, saya ini yang jual alat penyedot debu itu loh pak?!
Nah, baru setelah kalimat ini saya lamat-lamat keingetan.
Olah, mas..apa kabar? Dalam hati masih bertanya, oh nama dia taufan toh.
Kabar baik pak, sebelumnya saya juga mau mengucapkan terima kasih pak atas omelan bapak. Sekarang saya jadi kayak begini. Saya masih setengah ngak nyambung.
Melihat alis saya kusut saling mengikat sepereti tali sepatu kayaknya dia memilih menjelaskan dirinya kepada saya. itu pak tahun lalu saya kan kesini tapi penampilan saya belum seperti ini. Masih anak baru tamat kuliah, baru 6 bulan menjadi sales. Masih semangat semangatnya, lalu bapak ngak mau beli dari saya karena saya kurang menyakinkan. Lalu bapak ceramahin saya. apa lagi waktu pertemuan kedua. Dan setahun lebih setelah saat itu, saya jadi begini pak. Bagaimana kerenkan, rapih, klimis, wangi, mobil baru milik sendiri pak. Walau nyicil.
Aahh..baru keinget saya. banyak yang membuat saya sulit mememori seseorang karena perubahan yang di tampilkan. Saya ingat dulu kerempeng, walau baju rapih namun gayanya kaku. Ngomongnya teks book., ngak ada ruhnya. Lempeng saja. Intonasinya ada pada saat menekan calon pelanggan.
Wah sukses kamu ya di bidang sales pembersih ruangan. Hebat..hebat..banyak komisinya pasti nih.
O ngak pak. Lah bapak ini kok ngak ada inget-inget nya sih. Khan bapak yang suruh saya buka usaha. Saya sekarang kecil-kecilan buka usaha seperti yang bapak sarankan. Dan alhmdulilah, mulai berbuah pak hasil jerih payah membangunnya.
Saya berkerut lagi. O iya..wah hebat kamu. Dan di kepala saya sekarang mikir. Saya nyaranin dia apa ya satu tahun yang lalu?. Asli saya “lenglengan”. Ke inget sedikit sedikit tapi puzzle nya tetap belum nyambung.
Percakapan berdua di ruang tamu itu dia tahu sekali kepala saya masih sepotong sepotong. Sehingga dia membawa saya ke posisi saya dia duduk dan katanya saya ceramahin dia. Dia mencontohkan posisi duduknya, dan dia menyontohkan gerakan saya ada apa yang saya lakukan di awal monolog saya tersebut.
Dalam hati, persis seperti teknik mengingat pada saat otak manusia mengalami “lost of memory”.
Dan seketika saya baru ingat karena teknik ini membuat saya terbawa ke masa dimana dia dulu di hadapan saya. aaah..baru inget saya sekarang sama pemuda kaku dan tukang nyerocos bicaranya. Good sales talk, good produk knowledge, tapi ngak awas sama lingkungan sekitar. Saya saat itu baru bangun dari tidur siang di hari minggu, persis seperti saat ini.
Otak saya belum jalan, masih loading.
Saya teringat dia menjelaskan produknya yang luar biasa, yaitu alat penyedot debu. Dia mendemokan. Sales yang baik memang begini, memaksa demo, sehingga begitu melihat kotoran yang di sedot pakai penyedot khusus dengan teknologi khusus, kita akan menyaksikan warna hitam kental di tambah tungau, kutu, jasad renik lainnya terambil.
Padahal ini tempat tidur yang baru saya pakai 6 bulan,kamar selalu di tutup AC, sprei, bed cover. Namun begitu diangkat sprei, disedot pakai alatnya, hitam bergabung dalam cairan. Dan benar setelah di demokan, malamnya saya pakai tidur, quality sleep saya lebih baik. Debu dan renik sudah musnah.
Dia penjual alat penyedot debu yang teknologinya 10x lebuh baik dari vacuum cleaner. Yang jadi masalah saya adalah harganya 24 juta!! Untuk sebuah alat yang di pakai 3 bulan sekali, 24 juta itu di otak saya berkata hal ini “insulting my intelegent” menghina intelektual otak saya (menurut saya loh).
Lalu saya bilang harga anda mahal. Saya tahu ini kualitas prime. Tapi mahal. Yang di jawab olehnya waktu itu, ini lagi promo pak, kalau harga normal 28. 8 juta.
Jiaaah… Elu deh, dasar otong, otong... kata saya dalam hati. 24 aja gw kaga beli, 28, 8 lagi, busyet deh bener-bener nih sales.
Mas, kata saya kemudian. Competitor anda jual harga nya hanya 9 jutaan, di ace hardware ada di internet ada, di kaskus ada.
Iya pak, tapi beda mutu dan teknologi. Demikian dia bertahan.
Tong, kata saya kemudian, jangan pernah argument sama pelanggan. Sama saya. kalau kamu menang argument, sampai mampus saya ngak akan beli. Kalau kamu kalah argument, lebih-lebih lagi..saya ngak akan beli. Sudah deh dengerin saya ngomong.
Ada banyak pembeli seperti saya yang “price oriented” harga dulu baru mutu. Jadi Karena pilihan saya harga maka saya bilang, bisa ngak 12 juta?
Wah ngak bisa pak. Perusahaan rugi.
Begini, perusahaan kamu perusahaan bagus, pemilik nya boz kamu pasti pinter dagang. Kenapa ngak buat divisi barang “second”. Jadi kalau ada pembeli, yang tau-tau harus pindah Negara, atau perlu uang, barang nya mau di jual, anda buy back. Beli balik.
Dengan harga 50%. Bagi pembeli itu asuransi. Bagi anda atau perusahaan anda, atau boz anda itu other income. Beli saja 12 jutaan. Lalu tawari orang seperti saya yang price oriented. Namun barang second. Percaya mas, saya ini suka mutu anda. Taoi ngak suka harga. Kalau ada second yang 12-14 juta pasti saya ambil. Toh di pakainya 3 bulan sekali. Ngapain saya beli 24 juta buat barang jarang dipakai, walaupun penting. Mending beli second toh mutu masih bagus. Anda ada garansi repair perbaikankan khan?.
Saya ingat dia terdiam begitu saya ceramahin. Karena saya ingat kalimat jawabannya, tapi di kantor kami tidak ada divisi itu. Lalu saya jawab, bilang boss mu, buat divisi itu. Sangat menguntungkan.
Jadi, karena ngak ada, anda pasti ngak punya produk second khan?
Iya pak. Kami tidak punya.
Gini deh, saya cariin solusi yang bisa menguntungkan perusahaan kamu dan saya. saya lebih baik ngak beli produk anda tapi beli jasa anda. Perusahaan kamu buat divisi service jasa pembersihan rumah. Saya bayar 3-6 bulan sekali kalau sekedar 1 juta rupiah saja.
Mas tahu pasti setiap rumah yang menyayangi binatang, entah itu burung, kucing, anjing, tiap 3 bulan rumannya harus di bersihkan. Alat kamu ini bisa menyedot dan membersihkan rumah tersebut. Mas tahu misalnya sahabat saya yang punya anjing huskey. Nyari-nyari penyedia jasa ini. Dan komunitas huskey di Jakarta ada 1000 oran lebih. Alias kalau satu hari kamu bersihkan satu rumah, 3 tahun lagi kamu baru sempat balik membersihkan rumahnya lagi dan revenue kamu setahun bisa 360 juta. Dengan mesin 24 juta saja.
Tapi, di perusahaan saya ngak ada juga divisi jasa tersebut.
Saya menatapnya matanya tajam. Emang saya mikirin perusahaan kamu!., emang saya mikirin kamu!. Yang saya pikirin bagaimana rumah saya bersih dan sehat, harga murah!!.
Ketika memori saya dengan jelas mengingat kembali kalimat demi kalimat, maka saya yang bertanya kepadanya. Jadi kamu buat perusahaan jasa pembersih rumah itu ya?. Di jawab sambil menganguk anguk dan tersenyum bangga dan berkata, dengan 5 alat sekarang tiap hari kami ada kerjaan terus pak. Rumah bapak pelanggan pertama waktu itu. Tapi bapak ngak ada waktu kami kerjakan. O begitu yah..saya ngaruk-ngaruk kepala, isin # may peace be upon us
Langganan:
Postingan (Atom)