Rabu, 28 Oktober 2015
“ Kalau ingin membandingkan, perbandingkan CARA nya bukan HASIL nya”
Dollar rupiah sekarang menjadi 14000, mengikuti MC donald dan KFC di 14045 dan 14022. Joke ini memang hal yang ngak nyambung tapi mengena ledekannya dan tetap saja saya tertawa ( sambil mikir). Angka 14000 itu nilai mata uang apa no kontak bank indonesia ya?
Lalu, di banyak media mainstream banyak di ulas masalah ekonomi. Juga di media alternatif lainnya. Di tambah lagi media sosial yang konten nya bisa di isi oleh setiap orang. Mulai dari yang sangat tahu, atau dari orang yang anti kemapanan atau para haters yang nemu aja alasan untuk ngeledek, mengkritik bahkan menghina semua berkomentar bebas.
Heran saya sama orang yang memiliki ketrampilan tersebut yaitu suka meledek mencari aib.
Dalam dunia psikologi ada dikenal dengan istilah "muscle mind" atau otot otak. Cara melatih otot otak ini sama dengan melatih otot di bagian tubuh lainnya yaitu dengan repeatation atau pengulangan. Jadi hatred atau kebencian yang terus di latih, di ulang-ulang akan membuat seseroang mahir melihat sisi negatif, mahir membenci. Dan, kenapa saya heran, karena merubahnya menjadi berlawanan sama lamanya dengan dia membuat mucle mind negatif tadi.
Katakanlah sejak mahasiswa seseroang di beri dogma bentuk pemerintahan yang ideal adalah seperti begini, dan selalu bukan seperti bentuk pemerintahan yang serkang sedang di jalankan. Lalu dia menjadi aktifis politik kampus, kemudian menjadi politikus yang terus menerus mencari sisi buruk dari setiap apapun. Sampai usia 35 tahu atau 15 tahun dia memiliki mucle mind anger, hatred, lalu dia ingin menjadi sabar, penuh kasih. kira-kira ya 15 tahun deh belajar dan mengulang-ulang melihat hal yang sama dari sisi positif, sisi indahnya, sisi benarnya. Kira-kira umur 50 an tahun ketika dia serius menjalankan perubahan dia menjadi bijak.
Sudah pandai melihat dari dua sisi. Mulai dia mengatakan kata-kata seperi mario teguh kepada generasi di bawahnya.
Itu kalau yang ngeh, yang sadar bahwa melihat dunia dari satu sisi itu ngak enak. Namun banyak juga sampai tua ya memilih menjadi anti kemapanan. Asal ada yang mapan, langsung aja di cari jeleknya, di kritik dan diledekin. Kemahiran yang tidak datang dalam semalam dari sisi negatif dan kuat memegang belief itu lama-lama. Saluuuut.
Lalu bagaimana dengan pasar yang melesu? Yang turun semua, daya beli, semangat semua lagi lesu. Nah ini saya senang nya membahas kasus seperti ini. jauh lebih menyehatkan pikiran. Bagi saya begini melihatnya ( catatan : saya belum tentu benar).
Penduduk indonesia di daya beli turun, di pasar lesu, jumlah penduduk indonesia tidak turun, bahkan nambah terus.
Penduduk atau manusia kebutuhan dasarnya apa? Dan apakah akan turun juga kebutuhannya. Yang tadinya makan 1 piring dengan 2 lauk sekrang jadi 1 lauk. Yang tadinya mobilnya 3 apa jadi 1 atau di jual semua? Apakah kebutuhannya akan transportasi, kebutuhan akan makanan, kebutuhan akan telekomunikasi berkurang?
Jawabnya tidak. Karena itu kebutuhan dasar.
Jadi pasar bisa lesu? Jawabnya mungkin, namun bagi saya pasar bukan lesu tapi pasar bergeser, atau shifting. Jadi lebih baik melihatnya bukan turunnya tapi pindah kemana?
Kalau anda pengusaha taxi, misalnya blue bird anda boleh tanya pendapatan mereka sekarang, hampir smeua supir taxi mengeluh pendapatan mereka turun hingga 50%. Apakah anda misalnya manajemen taxi atau supir taxi menyalahkan dollar 14ribu? Menyalahkan daging sapi di mainin mafia berjanggut penyebab turunnya pendapatan mereka?
Apakah orang yangbutuh transportasi mendadak berkurang 50%? Jawabnya pasti tidak. Tapi shifting kemana? Dan kalau perpindahan yang menjadi fokus nya maka jawabnya penumpang berpindah ke uber dan ojek online.
Apakah perpindahan itu permanen? Jawabnya nya bisa ya bisa tidak.
Sama seperti saya menjawab pertanyaan dan oernyataan supir pribadi saya yang bercerita banyakanya teman –teman supir yang melakukan perpindahan mejadi ojek go-jek yang katanya bisa 10 juta sebulan pendapatnya.
Lalu saya jelaskan sekilas, iya sewaktu go-jeknya punya 3 ribu driver dan 50.000 comuter pengendara. Iya bisa di atas 10 juta. Begitu supir gojeknya naik jadi 20.000 dan commuter nya penggunakanya naik juiga mungkin ke 70.000 perhari maka sebulan paling 2-3 juta juga pendapatannya.
Apa lagi nanti musim hujan, rasanya frustrasi semua driver go-jek karena comutter pakai taxi lagi. Walau jalan super macet di jakarta.
Begitulah pasar, tidak hilang, lesu sedikit namaun lebih tepat mereka berpindah. Bagi pebisnis terobosan adalah memindahkan pasar. Dari makan nasi ke makan mie misalnya. Sukses sekali indofood lakukan itu.
Berpindah tidak selalu ke samping. Seperti dari taxi ke uber. Atau horizontal shifting. Bisa juga vertikal shifting yaitu berpindah dari harga atas ke lebih bawah dengan mutu sama. Dari iphone ke samsung lalu nexia.
Jadi saran saya dimana yang menurut sebagian orang lesu. Karena sebagian lagi bilang mereka lagi bertumbuh seperti belanja online, gojek, dunia entertainment mereka masih up trend, naik karena shifting. Sebaiknya kita melakukan terobosan baru. Yaitu membuat pasar shitting berpindah ke arah bisnis anda. Kemampuan anda menganalisa pergerakan pasar kesamping atau atas bawah menentukan sukses anda kedepan. Bagi kita, biarkan saja para ahli pencari kambing hitam itu mempraktekan ketrampilan dan hasrat mereka itu, kita tetap mencari keindahan diantara kebenaran saja. # may peace be upon us