Rabu, 28 Oktober 2015

“ Sebenarnya tidak ada orang yang mau menipu anda, hanya saja mereka lagi mengalami “bad time” “

Sore tadi menyambut undangan bukber, saya berdiskusi dengan beberapa sahabat pakar perekonomian.Kaum akademisi senior dan sering menjadi narasumber media .saya diminta pendapatnya tentang pemerintahan sekarang. Sebelumnya banyak hal telah kami diskusikan terlebih dahulu via telpon. Terutama slow down ekonomi makro dan kebijakan kebijakan pemerintah sekarang. Saya bukan pengamat pemerhati ekonomi makro, saya adalah pelaku bisnis . slow down ini saya juga kena imbasnya, namun sejak semester kedua tahun lalu memang saya sudah antisipasi. Siklus ekonomi up down adalah siklus biasa, tidak ada yang down terus dan tidak ada yang up terus. Yang jadi masalah kalau kita tidak antisipasi.
Jujur sebagai pengusaha walaupun kecil skalanya, saya belum pernah salah membaca siklus ekonomi. Tapi, untuk hal lain saya banyak juga salahnya. Misalnya keputusan bisnis seperti salah pilih tempat, salah pilih mitra, salah pilih SDM, salah pilih teknologi, salah pricing, salah promosi, salah strategi, salah legal standing, salah pembukuan, salah investasi, namun diantara banyak lagi kesalahan, dalam timing saya agaknya sedikit beruntung, mungkin. Jarang saya salah baca siklus.
Misalnya dalam siklus 97/98, siklus, 2002/03, siklus 2009/10 saya survive melakukan tindakan antisipasi sebelum down trend terjadi. dan pada siklus awal jokowi 2014/15 saya diam sudah 9 bulan sejak oktober hingga juni ini.
Yang saya lakukan sekarang hanya konsolidasi kedalam, melakukan hibernasi, liquidasi beberapa perusahaan yang harus tutup, dan membuka perusahaan baru jenis baru buat siap-siap nge gas di semester dua tahun ini. Catatan, perusahaan yang tutup bukan karena keputusan strategi, namun mitra saya meninggal, dia pakarnya, maka 6 perusahaan di bawahnya harus di tutup, pegawai di pesangon. Karena saya hanya pemilik, bukan direksi atau pengelola. Bisnis nya sulit di duplikasi yaitu dunia hospitality. Jadi tutup saja. Semua staf pegawai di pesangon sesuai aturan depnaker.
Kembali ke pertanyaan para sahabat tentang pemerintahan jokowi dan mengapa saya bisa membaca langkahnya, mereka minta penjelasan pengalaman, bukan analisis akademi seperti mereka lakukan, mereka butuh mata praktisi.
Saya katakan saya bisa membaca gerak, ini adalah keilmuan yang nempel dengan saya selama 25 tahun. Belum tentu benar 100% namun “kecenderungan” yang saya butuhkan, “kebiasaan” yang saya baca. Bisa melesat karena tekanan lain seperti unsur politik dalam negeri atau kalah power dari politik luar negeri, sehingga ada satu dua keputusan yang tidak biasa sesuai dengan kecenderungan jokowi.
Saya melihat langkah jokowi sangat keras berantas illegal fishing, kapal-kapal ditenggelamkan sebab saya yakin (menurut saya) di kepala president Jokowi ini Indonesia hanya tertinggal memiliki kekayaan laut. Hanya sisa itu kekayaan yang belum di garap, namun itupun sudah di curi bangsa lain. Karena itu dia melakukan tindakan tegas. dia menenggelamkan lebih dari 200 kapal illegal fishing di 5 lokasi di Indonesia dalam kurun waktu 1 tahun ini . Efeknya begitu besar, kita jadi tau Cold Storage di Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam dan RRC kosong alias tutup.
Langkah berikutnya, saya yakin dia siap tidak popular namun dia akan tutup dengan pembangunan infrasturktur darat, laut udara, dimana tol darat, pelubahn laut dan pelabuhan udara di genjot dibangun dalam 3 tahun kedepan sama dengan 10 tahun SBY. Tapi percaya saya di sela-sela itu dia akan melakukan hal yang tidak populuer yaitu mencabut subsudi.
Pak Jokowi itu tegas, garis lurus alisnya menunjukan ketegasan, rahangnya tajam di ujung di bawah telinga menunjukan ketegasan, gerak bola matanya pada saat melkakukan observasi selalu bergerak menunjukan dia kreatif dan spontan. Dan “nothing to loose” nya kuat sekali.
Jadi saya percaya bahwa suatu hari, Soal subsidi bbm harus dicabut sebab Indonesia memang harus makan obat pahit untuk sembuhkan sakit yang sudah kronis dimanja selama 40 tahun lebih akibat subsidi bbm sehingga Indonesia bisa membangun lebih cepat lagi. Dan jokowi tahu banget itu.
Hal ini ada di benak presiden Jokowi, 1 tahun dari alihan subsidi Indonesia mendapatkan Rp. 350 T sedang untuk bangun jalan kereta api double track seluruh Indonesia hanya dibutuhkan Rp. 650 T.
Sebuah fakta di Indonesia, kita booming minyak thn 70 an Indonesia ngak dapat banyak malah lucunya Pertamina hampir bangkrut. Tahun 80 an Indonesia booming kayu sebab hutan Sumatera dan Kalimantan dibabat habis . Indoensia ngak adapat apa-apa, kecuali lingkungan hancur dan kalo hujan sedikit langsung banjir. Jaman SBY kita booming lagi mineral batu bara dan tambang lainnya. Indonesia ngak dapat apa-apa juga kecuali lingkungan hancur di semua daerah dan yang lebih tidak masuk akal 95% exporternya tidak ada NPWP,
Dan saya lihat Jokowi membenahi laut dengan benar. Maaf bukan sok tahu dan membela, tapi salah satu bisnis saya termasuk yang langsung terasa efek positif yang di kerjakannya. Jokowi di kawal pak Jonan di perhubungan dikawal di laut bu Susi, memiliki impact besar.
Wah, kayaknya anda membela Jokowi ya mas! Itu komentar ekonom senior wanita . yang saya jawab, saya hanya cerita fakta dan data yang saya tahu. Jika ada fakta baru ya saya pasti mereview ulang lagi karena saya bukan penganalisa, saya membaca fakta.
Ok, kata sahabat ekonom yang paling muda, bagaimana menurut mas Mardigu ekonomi indonesia ke depan di era Jokowi? . yang saya langsung jawab, karena saya berdasar data jadi saya melihat 2 fakta, pertama : program transportasi dan kelautan Presiden saya acungi jempol.Kedua : menteri perekonomian jelek banget. Masih sabuk hijau di dunia “support” system pemerintahan karena menurut saya seorang menteri itu minimum sabuk hitam atau master di bidang nya.
Selain itu mereka juga harus memiliki network luas di kalangan pengusaha dan pelaku bisnis. Menteri perekonomian yang sekarang praktis bukan pelaku bisnis papan atas, juga bukan birokrat bagus, juga bukan akademisi handal, juga bukan dikenal sebagai teknokrat ekonomi. Nanggung semua. Menko perekonomian, mentri BUMN, menteri keuangan, mentri perdagangan, menteri perindustrian. Ganti semua!!!
Jadi kalau 5 kementrian itu di ganti maka selama 9 tahun kedepan, kita akan mengalami banyak hal saya yakini bisa membuat GDP Indonesia tembus USD 10.000 dolar !
Hah, gila kamu !, masak jokowi 2 periode dan ekonomi Indonesia membaik kayak gitu?! Kata dosen senior ekonomi dengan suara keras. Saya jawab, iya pak, saya yakin 2 periode, terlepas saya suka apa tidak suka.
Apa buktinya? Demikian dia bertanya. Yang saya jawab, saya ini hanya membaca “servo” nya pak Jokowi, 3 kali pilkada termasuk pilpres dia 2 ronde terus, walikota solo, gubernur Jakarta, pilpres. Jadi ketika pilkada dia punya servo menang dengan 2 putaran. Dan catatan servonya di solo waktu pilkada walikota term kedua, menangnya 90%. Itu juga terjadi di ketua asosiasi nya dulu. Lihat nanti pilpress 2019, suka ngak suka dia satu putaran telak. Servo mechanism bisa di baca dari perjalanan seseroang. Mudah kok membacanya. # may peace be upon us