Berfikiran
negatif itu seakan tidak perlu diajari, sudah natural alami, padahal tidak. Pikiran manusia
netral. Namun mengapa seakan dunia ini dikuasai oleh kegelapan alias hal-hal negatif.
Apakah karena manusia sudah punya pola pikir yang diciptakan oleh lingkungan,
budaya dan norma sosial yang negatif?
Sangat
mudah melihat hal yang menakutkan. Namun sedikit yang melihat hal yang sama hal
itu adalah hal yang positif.
Mari
kita melihat jalan hidup diri kita sendiri. Kalau Anda menganggap bahwa Anda
masih under capacity; di bawah
performa terbaik Anda. Atau Anda menganggap diri Anda push your performance at
the fullest,
belum memaksa prestasi ada gas poll
mentok. Atau
Anda selama ini merasa belum menjadi seorang pemenang?
Atau
ada di pikiran Anda, “Gak
apa-apa deh. Begini saja sudah seneng”.
Tidak
salah dan bukan hal saya menilai apa pun namun pasti ada yang berfikir menjadi
terbaik itu bagaimana.
Potensi diri sendiri itu termaksimum segimana sih? Ingat, jangan pernah menilai rendah
kemampuan diri Anda sendiri. Jangan underestimate ciptaan Tuhan bernama ANDA.
Bagaimana
kalau mulai sekarang kita coba melakukan hal yang baru. Beranikah Anda
melakukan hal ini : Apa saja yang Anda pikiran... lakukan
sebaliknya!
Kalau
Anda merasa banyak salahnya hidup Anda terdahulu atau saat ini, sering gagal,
banyak kesandungnya,
artinya template pikiran atau pola dalam pikiran tidak cocok dengan sebuah
nilai yang dikatakan berhasil . Dan ingat keberhasilan hanya sebuah persepsi.
Saya
pernah mengalami hal seperti itu, mungkin sebagian masih ada.Namun sejak tahun 2001 saya
mengikuti sebuah workshop “prosperity conscious” di Ramtha’s School di Sydney Australia,
paradigma saya berubah. Pola pandang saya melebar (menurut saya). Melihat dunia
jadi lain, lebih indah, lebih ramah, dunia menjadi bersahabat, dunia menjadi
berwarna. Hal pertama yang dilakukan adalah mendekonstruksi pikiran. Merontokkan apa pun belief lama saya mengenai
kemakmuran. Dan menurut saya cukup berhasil karena saya pasrah. Saya merasa
capek
kepentok-pentok
menjalani hidup. Do more achieve less, kerjanya banyak dapetnya sedikit terus
kepentok tembok.
Di
sana setelah dibongkar pondasi begitu ketemu tembok kehidupan, ternyata otak
saya mengajari saya untuk belajar memanjat, atau mencari godam buat
menghancurkannya, atau mencari jalan melingkari tembok tersebut. Dulu…saya
balik badan kalau ketemu tembok. Ternyata ketemu tembok lagi.
Ketrampilan
tersebut ternyata hanyalah sebuah self improvement program. Anda bisa lakukan
sendiri di rumah,
di tempat Anda. Sangat mudah… Anda akan kaget dengan ketrampilan
baru Anda. Modalnya hanya keyakinan. Dan jangan pernah me-cancel keyakinan baru
tersebut. Jangan pernah mengatakan dalam pikiran, “Masa sih, kok gini, kayaknya gak
mungkin deh, dan lain-lain”.
Jika
kerja keras sudah dikerjakan, kerja cerdik sudah dikerjakan, semua usaha sudah
dikerjakan namun belum juga menghasilkan apa yang harus Anda lakukan? Bagaimana
kalau mencoba sesuatu yang baru : Mari kita mulai pelajaran awal
Fact
Finding :
•Tahukah
pola rezeki datang kepada Anda selama ini?
•
Kenalkah akan pattern
uang datang ke Anda?
•
Tahukah Anda pola lain cara uang datang?
•
Bisakah Anda membedakan antara bisnis dan investasi?
•
Pernahkan Anda terjebak antara kebutuhan dasar keluarga dan gaya hidup? Bisakah
Anda membedakan kebutuhan dengan gaya hidup?
Renungkan dalam-dalam. Ambil waktu Anda, tidak perlu terburu-buru, lalu
ambil kertas dan tuliskan. Tidak ada yang kebetulan di dalam dunia ini, termasuk mengapa
Anda membaca tulisan ini dan tergerak melakukannya. Jangan-jangan ini hal yang
Anda cari selama ini. Dan enak juga ya berprasangka baik…J