Rabu, 28 Oktober 2015

NAME TAG




Sebuah pelajaran yang selalu saya ingat, saya peroleh dari sahabat saya yang mengerti tentang pola kerja otak manusia dan mempraktekkan dalam kehidupannya. Dia mengingatkan saya bahwa otak manusia melaksanakan tindakan setelah adanya impuls sejak pertama menerima data dan mengambil keputusan adalah berdasarkan tingkat “kenyamanan” dan “keyakinan”.
Inilah tingkat tingkat kerja sebuah keputusan diambil pada otak manusia.
1.      Unaware : tidak mengenal, tidak tahu
2.      Aware : mengenal
3.      Convinience : nyaman
4.      Belief : yakin
5.      Loyal : setia
Dalam hal bisnis atau pekerjaan, maka level pengenalan orang terhadap Anda atau citra Anda haruslah berada pada level 3, 4, atau 5. Di luar level itu akan berat Anda untuk sukses cepat karena tidak dikenal baik oleh teman, mitra, lingkungan atau pelanggan Anda.
Misal Anda adalah seorang pemuda bernama Agus. Ada ribuan orang bernama sama. Lalu apa yang membedakan Anda dengan Agus yang lain. Maka ini dipakailah sebuah tag name, citra yang Anda akan bangun. Agus sang sales motor, Agus si penjual motor. Di sini Agus sudah membedakan diri dengan Agus yang lain. Ternyata ada ribuan sales motor di sini. Agus sudah keluar dari citra Agus yang lain namun citra sales motor masih ada banyak. Lalu Agus sales motor ini menulis di majalah dan koran lokal artikel tentang penjualan dan motor. Maka Agus sales motor dan juga sebagai kolumnis di koran menjadi pembeda dan membuat orang bukan saja aware atau dikenal tapi dia membangun kenyamanan.
Semakin lama dan semakin banyak yang ditulis oleh Agus menjadi nyaman dan yakin orang. Maka penjualan motornya akan lebih mudah. Pasti. Maka peluang lain pun terbuka. Sebagai pembicara sales motor dalam sebuah seminar, bisa. Menjadi narasumber lainya, bisa juga. Ditawar perusahaan lain untuk jabatan yang lebih baik, bisa juga. Intinya seorang Agus yang di level nyaman (convenience) maka kemudahan diperolehnya. Itulah value. Itulah nilai seseorang. Jadi sebuah kunci sukses adalah membuat Anda bernilai.
Dari mana memulainya?
Pertama-tama Anda menentukan, dunia ingin mengenal Anda sebagai apa? Itulah yang akan diekspos. Itulah yang akan kita bangun. Citra diri.
Citra diri misalnya :
• Guru
• Technopreneur
• Salesman
• Penulis
• Pedagang bubur
• Pengusaha alat rumah sakit
• Penyanyi
• Motivator
• Pakar keuangan
• Pakar politik
• Penyiar radio, dan lain-lain.
Inilah yang harus Anda tentukan terlebih dahulu. Sesuatu yang Anda menjadi ahli di dalamnya. Yang Anda nyaman dan sukai mengerjakannya dan ingin dijadikan citra Anda.
Anda pasti tahu bahwa ada banyak yang bisa menyanyi suaranya lebih indah dari Ruth Sahanaya, benar? Anda pasti pernah berjumpa dengan seorang wanita cantik dengan suara lebih merdu dari Rossa dan lebih cantik dari Rossa, benar?
Tapi dia tidak dikenal. Orang “unaware”. Hanya keluarga dan teman dekatnya saja. Hanya teman kantor kalau berkaraoke. Hobby nyanyinya dan ketrampilan menyanyinya sangat mumpuni. Persyaratan untuk disukai orang sangat baik, namun di masyarakat dia hanya di level satu (unaware).
Ketika dia tidak membangun citra penyanyinya, maka potensinya di VALUE penyanyi hilang. Maka jika dia memutuskan ingin meletakkan citra penyanyi di name tag-nya, maka value tersebut harus dibangun.
Dari level satu (unaware) dia harus dibangun ke level dua (aware). Rekaman? Mencari pencipta lagu, mencari pemusik? Menerbitkan album? Dan lain sebaginya. Ternyata network tidak ada. Terbatas. Dana juga terbatas. Maka untuk dikenal ke level dua (aware), bisa dengan mengikuti audisi-audisi. Menyanyi di setiap acara publik, acara tujuh belas-an, acara keluarga, acara kantor, sehingga jika Anda dikenal, pasti ada yang akan menggiring Anda ke arah bisnis yang lebih besar. Yaitu seorang yang menangkap potensi Anda sebagai potensinya membuat uang. Tidak apa-apa. Berbagi rezeki. Itulah name tag yang dipasang di bawah namanya, PROMOTOR atau PRODUCER.
Nilai Anda adalah citra Anda. Semakin tinggi nilai semakin tinggi citra.