Rabu, 28 Oktober 2015

CATATAN HARIAN




( cerita pagi) Jam 12 malam terbangun di tengah tidur, di bulan april 2006…ada 10 lebih miss call lebih di hand phone. Nomor tidak dikenal. Dan sesaat setelah itu telp kembali bordering. Saya angkat. Terdengar suara di seberang sana. Bro, (ini..- maaf nama di sensor karena jabatan beliau saat ini) bisa ke mako ? waduh ngak salah nih..sdh lewat jam 12 malam? Saya menjawab sambil mengucek-ngucek mata yg masih ngantuk. Ini ada orang kemungkinan besar jajaran tinggi di mata rantai teroris internasional, bisa bantu interogasi. Dua hari dua malam sdh di interogasi sama kita belum juga dapet data. Saya keinget sama bro mardigu deh jadinya, ini adalah anda punya karunia kali ya, memanipulasi otak orang ..sekrang ya, pimpinan minta segera.

Saya tutup telp, sahabat saya yang minta dan NKRI yang minta maka sulit saya tolak. Hidup saya terhutang dengan Negara ini. 4 tahun saya sekolah di biayai Negara, karena tidak bekerja untuk Negara setelah sekolah selesai ini menjadikan saya merasa berkewajiban membantu Negara at any cost. Sahabat yg menelpon memang sering saya bantu sebelumnya secara pribadi jika ada masalah investigasi atau interogasi. Dia mengangggap pakai saya energinya bisa hemat karena semua orang langsung “nyanyi” kalau saya pegang, tetapi itu criminal atau saksi biasa. Ini terduga teroris! Pastinya defence nya beda, siap mati..sebagai bayaran keyakinannya tersebut jadi…dalam perjalanan kepala saya berputar-putar, mau diapain enaknya tuh orang nantinya?..namun disisi lain pikiran saya bicara, kamu sdh melakukannya ribuan kali, gampang itu. Dua kalimat tersebut seakan dua orang berdialog dalam pikiran. Jalanan kosong Karena malam, langsung ke TKP.

Saya lihat ada seseorang di sudut ruangan kotak hanya berpintu satu tidak ada ornament apa-apa tak ada meja tak ada kursi atau apapun ( didunia extraordinary crime atau prisoner at war ada SOP tersendiri ruang interogasinya mengingat mereka hi skill (biasanya) sehingga setiap benda yg bisa di pegang tangan harus di tiadakan). Setengah tersender di ujung ruang. Wajahnya mengekspresikan datar. Hebat juga nih, dua hari dua malam ngak tidur ( teknik klasik interogasi) dibuat lelah fisik dan psikis, wajah tetap datar.

Saya masuk memperkenalkan diri- saya mardigu, saya ditugaskan untuk bicara dengan bapak, apakah sudah sholat isya? Dia menggeleng kepala..

Wudhu disana pak, saya menunjuk kearah toilet.
Wajahnya heran karena itu adalah hal yg belum pernah dilakukan selama 2 hari, keluar ruangan! Kemudian..saya siapkan sajadah dua, saya qomat, saya jadi makmun, saya ulurkan tangan untuk jadi imam shalat. Dia tidak menolak. Pada saat membacakan surah fatihah dan ayat pendek, lafal tajwid bagus sekali, gerakan shalatnya tertatih tatih, dalam hati saya berkata kayaknya badannya banyak yg sakit sehingga tidak nyaman gerakan sholatnya.. setelah shalat dia berdoa lama sekali.

Saya menunggu..lau kami berdialog

Bisa bahasa pastun pak? Dia mengangguk

Kurd ? dia mengangguk

Seberapa panas goa di tora bora? Dia menatap saya sekilas dan menjawab hampir dua kali panas kamar ini jawabnya cepat

Kapan masuk afgan ? diam..
Saya pun diam..masuk afgan tahun berapa pak? Dia menjawab , tahun 84 an

Saya berdialog dengan nya tanpa arah, atau amock communication , suka-suka isi kepala saya saja. Yang penting ringan dan menurut dia tidak treat atau mengancam dirinya. Dari pertnyaan terbuka yang dia harus menerangkan, dikepala saya sdh mulai terbayang gambaran puzzle nya..1jam bicara cukup bagi saya mulai merangkai serpihan gambaran..ribuan kali sudah saya lakukan. Theater of mind saya jalan cepat sekali, seakan film ada di pikiran saya, saya mulai melihat jelas. Clairevoyance - sebuah penghilahatan jelas dan puzzle terurai hal ini adalah bawaaan lahir saya kayaknya, karena hampir selalu tepat bisa membayangkan sebuah kejadian. Cerita seseorang, ekspresi wajah, intonasi suara, pemilihan kalimat jawaban, gerak tubuh pada saat berbicara, semua seakan peta petunjukan arah. Begitu gambaran tersebut semakin jelas seperti film, sampailah ke pertanyaan setengah terbuka ( karena sudah mulai mengarahkan)..

maaf tadi ke afgan masuk lewat Peshawar Pakistan atau Saudi? Pakistan, jawabnya

di kamp pelatihan sempat ikuti semua atau sebagian? Semua jawabnya lagi..( dari sini mengidikasikan dia angkatan awal2 di kamp mujahidin)
lalu pertanyaan umum kembali lagi saya ajukan..

begitu terus berulang ulang, pertyanyaan umum terbuka, lalu pertanyaan umum menjurus. Pertanyaan umum setengah terbuka ( leading multiple choise answer) ke pertanyaan menjurus..dan begitu gambaran semakin jelas mulai saya berikan pertanyaan tertutup alias dia hanya menjawab yes or no..mata saya menjurus langsung ke wajahnya dan inilah moment of truth bagi saya.

kalau di ibaratkan balapan formula1. inilah gigi 6 di jalan lurus mau menyalip kendaraan di depan. Saya sudutkan dengan pertnyaan tertutup yang saya sudah kebayang jalurnya.

Jadi lokasi dokumen ada di bukittinggi? Dia diam tidak menjawab, matanya dan wajahnya bergerak tipis

Dan saya tau artinya, benar dibukittinggi

Yang diboyolali itu rumah simpatisan? Dia menggelang ( ah..bohong dia- kemudian hari terbukti rumah simpatisan bahkan pendana gerakan)

Saya skip ceritanya ( dilanjut di lain sesi lebih detail) akhirnya 4 jam waktu terlewati tanpa terasa, bahkan dia tidak merasa di interogasi karena pertanyaannya selalu keluar masuk seakan akan amock tak karuan padahal semua itu adalah patternize plan atau pertanyaan berencana terpola. Ketrampilan ini tidak ada sekolahnya, lebih ke empiric pribadi ditambah pengetahuan sedikit di bangku kulaih dan kursus. Namun keilmuan saya mungkin masih cetek, jadi jam terbang dan gifted skill menjadi dominan.

Saya pamit kepadanya. Keluar ruangan. Lalu kepada sahabat (person in charge) saya minta rekaman video dialog kami tadi untuk saya pelajari ulang dan saya buat laporan tertulis. 2 hari kemudian laporan selesai, saya berikan ke komandan gugus tugas lapangan dan menurut kabar dalam 1mggu setelah laporan saya masuk, data 90% didapat dari tersangka teroris ini. Buku2 “muassasah jihad afgan” ,“hand book of al Qaeda” yang menjadi patokan taktik perang mujahiddin lengkap di peroleh ( note : copynya bahkan saya punya lengkap di USB saya) . semenjak dokumen lengkap diperoleh maka mulailah terkuat mata rantai jaringan pengacau keamanan yang mengatas namakan agama dan merusak panji asing namun mengacaukan Negara NKRI ini. Dan bisa dikatakan gerakan berbasis internasional itu hanya tinggal 10 % saat ini.

Catatan : saya harus menutup nama tersangka ini karena hingga saat ini dia tidak pernah disidangkan, untuk kepentingan yg lebih banyak lagi, status sebagai informan masih disandangnya dan diperlakukan dengan baik. Masih  di rahasiakan dan diperlakukan khusus. Sahabat saya yang menjabat juga saya harus rahasiakan namanya karena misi ini seluruh bersifat tertutup namun bukan rahasia atau top secret. Di ceritakan hari ini untuk memperingati Indonesia sedang merayakan hari kemerdekaan, Dirgahayu Indonesiaku. # peace be upon us
 

sebut di kitab hikmah. Ihya ulumuddin dll Sehingga kedepan kamu bisa mencerminkan diri sebagai pewujudan pejuang kebenaran.# peace be upon us