Rabu, 28 Oktober 2015

“ Hidup tidak akan pernah seindah janji kampanye”

Masih dari dunia aplikasi psikologi. Ada sebuah teori “scarcity”, kelangkaan yang menjadi dasar “fear” rasa takut umat manusia. Scarcity atau keterbatasan sumber atau kelangkaan adalah “driven” atau pengendali manusia sejak jaman batu. Karena kelangkaan akan makanan manusia nomaden bergerak pindah menjadi sumber pangan yang baru dan berlimpah.
Karena scarcity manusia akhirnya menemukan api sebagai proses memasak karena kerbatasan makanan segar. Secara psikologi seluruh umat manusia “driven” nya dorongan hidupnya ada 3 hal by love-anger dan fear.
Dengan cinta, dengan marah dan dengan ketakutan. Karena Anger –nya Soekarno bapak bangsa, dia memerdekakan bangsa Indonesia. Karena “love” nya Mahatma Gandi dia memerdekakan India dari Ingris. Karena “fear” nya bill gates akhirnya tercipta produk yang saat ini dunia menggunakan nya yaitu platform windows di computer.
Catatan singkat, untuk mengetahui “driven” dorongan manusia akan “fear”nya bisa dilihat dari perilakunya. Orang yang perfectionis, drivennya “fear”. Orang yang “attention to detail” itu drivennya fear. Dan Bill Gates dalam banyak cerita bisa 4 jam berdiri di counter “firefox” dalam pameran software tanpa mengedipkan mata dan dia dengan teliti memperhatikan kompetitornya itu sampai counter tersebut jengah memilih menutup lebih cepat sebelum waktunya. Fear-mr gates memunculkan windows internet explorer.
Kita akan bicarakan tentang “driven “ lebih lengkap lagi di lain tulisan. Catatan tambahan sedikit, dalam statistik survey psikologi di dunia ini 10% manusia drivennya by love, 30% drivennya by anger, dan 60% drivennya by fear. Jadi karena data inilah dunia iklan menggunakan “platform fear “ paling banyak. Bahasa sederhananya di takut-takuti. Karena memang 60% manusia “fear driven”nya.
Unilever adalah contoh perusahaan paling jago memanfaatkan “driven fear” tadi. Contoh iklan pasta gigi. Ditakut-takuti dengan kuman yang mengerogoti gigi. Lalu ibu (pahlawan keluarga) membeli kan pasta produk unilever. “Solusi mengatasi fear”.
Kuman di kala main kotor-kotoran saat pertandingan bola. Lalu ibu menyediakan sabun anti septic melawan kuman. Ibu pahlawan, mengalahkan “fear” di takut-takuti.
Dipermalukan dengan ketek bau, ketakutan tidak mendapat perhatian lawan jenis..lalu menggunakan deodorant rasa coklat. Semua berbasis “ditakut-takuti” dan sisi hero pahlawan produk unilever problem solvernya.
Dunia iklan, promosi, mempengaruhi orang untuk percaya anda, memang paling efektif menggunakan “fear” landasan fear adalah Scarcity. Insting manusia terdasar, adalah bertahan hidup. Keterbatasan sumber, membuatnya bergerak mencari solusi.
Dalam studi kala di kampus dulu, kami biasa mengadakan test responden. Dengan survey lapangan. Kami membuat kueh coklat, brownies. Semua sama takarannya dan rasanya. Lalu kami meletakan dalam sebuah jar atau toples.
Responden pertama toples di isi penuh. Lalu setiap yang mencoba mencicipi di suruh memberi saran, berapa harga yang pantas atas cookies tersebut.
Kelompok responden kedua, dalam toples hanya di isi 3 buah cookies brownies. Setelah di cicipi lalu mereka di tanya berapa harga yang pantas untuk kueh tersebut.
Percayakah anda bahwa toples yang berisi penuh cookies oleh semua peserta di hargai lebih rendah dari toples yang sedikit. Atau dengan kata lain seluruh responden yang cookiesnya sedikit menganggap rasanya lebih enak dan harganya lebih mahal pantasnya.
Padahal cokiesnya sama!
Inti sarinya ternyata, “stock sedikit” menimbulkan rasa “scarcity” rasa kelangkaan.
Inilah yang menjadi strategi dalam iklan home selling tv. Coba lihat apa yang dilakukan pertama. Dilihatkan orang buncit perutnya, jelek tubuhnya. Tidak sehat. – fear di bangkitkan. Lalu di lihatkan tubuh ideal six pack, sexy dengan alat yang dipakai 15 menit sehari dalam waktu singkat jadi langsing.
Dan di ujung pertunjukan iklan jualan tv tersebut mulailah scarcity di mainkan. STOCK TERBATAS, CALL NOW. Anda akan dapat bonus tambahan..pisau, panci , betapa untungnya anda dengan CALL NOW. Sudah terbatas, masih di kasih bonus.
Adrenalin survival insting naluri langsung jalan mengalir deras dalam tubuh penonton. Scarcity dan fear masuk bareng dalam diri penonton. Sehingga “impuls buying” terjadi. Di saat fear dan scarcity masuk keotak manusia itulah periode “trance” yang di tunggu para penjual untuk memasukan perintah sugestinya, BUY NOW, CALL NOW. Anda beruntung!
Jadi, bagi mereka yang berada didunia jualan, apapun produknya mudah-mudah sedikit pelajaran “scarcity dan fear” ini bisa di manfaatkan untuk membuat “trance buyer” dalam iklan anda, dalam brosure, dalam leaflet dalam dialog jualan anda. # May peace be upon us