Rabu, 28 Oktober 2015

“ Cinta tidak ada yang terlarang hanya terkadang STATUS nya yang terlarang”

Apakah finansial engineering itu? Adakah buku panduannya? Bagaimana menjalankannya? Pertanyaan ini beruntun datang kesaya akhir-akhir ini. Financial engineering merupakan mahluk apa?
Ok, saya boleh usul ngak ya? Bagaimana kalau pertanyaan ini dilemparkan kepada teman di banyak sosmed yang aktif sebagai konsultan bisnis, atau bisnis couch, atau mentor bisnis, atau motivator bisnis? Bagaimana kalau kita ramai-ramai tanya kepada mereka. Kita “pass through” kita teruskan pertanyaan ini kepada mereka.
Tanya kepada mereka contoh yang mereka pernah kerjakan. Tanya kepada mereka siapa saja yang sangat pandai mengerjakan melakukan financial engineering ini. Mengapa kita harus melakukan finansial engineering ini. Kapan waktu yang tepat masuk? Apa saja yang disiapkan? Saya yakin jawabnya akan bervariasi.
Jadi bagaimana, kita tanya dan tunggu jawaban mereka atau saya sedikit memberikan ilustrasi.
Setahu saya, meng-engineering keuangan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang sudah berjalan agak lama, diatas 2 tahun. Perusahaan apapun, bidang usaha apapun. Semua unsur bisnis harus ada, ada SDM, ada bisnis, ada profit loss, ada asset, ada laporan pembukuan audited tentunya, setidaknya internal audited, ada pelaporan pajak , ada revenue, kalau sisi produksi ada vendor, suplyer kalau jasa ada dukungan mitra dan lain sebagainya yang tercatat dengan baik. Akuntibilitasnya baik, legalitasnya baik.
Manajemen jelek, perusahaan rugi, hutang besar, tidak ada penjualan, asset tidak produktif, tidak masalah. Selama semua bisa di lihat sisi data dan angka. Karena semua data itu bisa bicara, semua data itu ada asal muasalnya.
Sebagaiamana sabahat ketahui, financial engineering banyak jurusnya, dari swap share, private placement, menaikan solvabilitas aset dengan internal akuisisi, sampai naik ke level jahat ke hostile take over, ambil alih paksa untuk menaikan nilai.
Dalam dunia keuangan, ada ribuan instrument keuangan. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Apa “nature of business” anda, beda bisnis beda jurus, beda market, beda instrument. Dan datanya harus di engineering tentunya agar sesuai dengan instrument nya.
Kalau anda bertanya kepada para pakar keuangan yang jago melakukan financial engineering maka mereka tidak akan pernah membaginya. Tidak akan mereka buka. Mereka lakukan sendiri, mereka buktikan senidir, mereka menikmati sendiri.
Adalah sebuah luxurious kemewahan tersendiri mengetahui dan menjalankan finansial engineering ini. Mereka tidak akan pernah menuliskan bagaimana melakukannya. Bahkan ketika di tanya mereka belang tidak ada tuh yang namanya finansial engeering. secara buku ini tidak ada dan secara nyata tidak di akui. Tidak aka nada yang mengaku mereka melakukan pat gulipat share, stock, bermain surat berharga, surat hutang, repo saham, obligasi, high yield fund, semua mainan tingkat tinggi di floor trader atau di invesment banking. ngak ada buku yang menulis ini karena pemainnya sedikit, dan semuanya "jadi" orang.
di Indonesia ada 2 group yang pandai mainkan jurus ini di floor saham BEJ perusahaan mereka ada 30 an. namun di luar bursa perusahaan mereka ada 200 yang selalu di mainkan yang tidak melibatkan public yang jauh lebih mengerikan dan mengagumkan manuvernya.
Ada beberapa group lain juga memainkan jurus ini. Ada banyak individu di sekeliling saya yang memainkannya. Dan di depan mata saya mereka melakukan, yang dalam hitungan tahun perusahaan mereka mengelembung naik, tanpa menggunakan dana public. Murni bisnis, business as usual.
Saya ceritakan fakta pengalaman pribadi saya. ditahun 2011 akhir salah satu perusahaan kami mendapat pekerjaan harus menyediakan kamar dan sarana tempat tinggal untuk 33 pegawai selama 5 tahun dari perusahaan pertamina. Dengan order tersebut dan harga yang cocok tersebut saya berfikir untuk membuat hotel di Cepu. Sebanyak 84 kamar.
Jujur saya tidak punya uang tunai sebagai modal usaha saat itu karena memang capex dan opex – capital expenditure serta operational expenditure sudah di set tahun berjalan tidak ada investasi baru. Maka dengan modal Perjanjian dengan sister company sendiri, saya mendapat order tersebut – pass trough ke perusahaan yang baru akan membangun hotel. Jadi modalnya 2 sudah di tangan akta legalitas perusahaan dan kontrak 5 tahun 33 kamar.
Lalu dengan modal tersebut saya pinjam uang dari business angel saya. saya memiliki beberapa business angel yang bisa saya mintakan berapapun dana sebagai bridging dan sudah tahunan kami bermitra seperti ini. Saya pinjam 2,5 milyar.
Saya belikan tanah sejumlah 9.700 M2. Dipinggir jalan 3 Km dari pusat kota Cepu, jalan rawa tambak room di depan hotal grand Mega yang sudah terlebih dahulu berdiri. Lalu kontrak bisnis, izin legalitas di tambah tanah saya appraise ke mitra bank. Dan keluarlah sebuah figure bahwa nilai tanah tersebut 7,5 milyar!! Apakah itu saya rekayasa nilainya?
Tidak sama sekali, karena cara menghitung nilai atas lahan adalah bukan di luas lahan dan lokasi namun di kematangan lahan. Menghadap pak bupati dan meminta izin untuk memanfaatkan lahan sebagai daerah komersial menambah nilai dari pada lahan kosong . maka lahan di pagar, ada izin lokasi, ada izin prinsip IMB, IPB, dan memiliki kontrak di perusahaan yang memiliki lahan semua dinilai. Lahan saya buat menjadi lahan matang. Siap bangun!
Lalu saya menghadap ke bank. Punya lahan siap bangun, izin matang, tanah keras, punya kontrak. Maka RAB 35 Milyar dapat segera di keluarkan. Bagi bank itu good business. Secure business. Pada saat membangun saya percaya dengan kalkulasi yang tepat konstruksi bisa ditekan dan benar, 25 milyar sudah bisa menyelesaikan hotel dan pinjaman 2,5M ditambah sedikit biaya uang bisa di kembalikan. Sisa 7 milyar an adalah untuk modal kerja.
Sekarang tahun kedua berjalan setelah hotel yang sederhana tersebut ber operasi yaitu Hotel Arra Amandaru Cepu. Hutang bank dari 35 milyar sudah turun menjadi 30Milyar. Asset lahan saat ini ditambah bangunan nilainya baru saja di aprais. Tanah nilainya menjadi 1,5 juta /meter atau seniali 15 milyar sekrang. Bangunan nilainya menjadi 45 M karena ada potensi bisnis . angka 60 milyar sudah keluar resmi dari lembaga appraisal ternama.
Ini kira-kira sekilas finansial engineering versi pribadi saya. Pat gulipat portofolio keuangan. Modal bisa dikatakan nol, semuanya BODOL, Berani Optimis Duit Orang Lain. Dalam tulisan berikut saya akan mencoba menulis “take over” share, akuisisi, internal fund raising ya..izin # may peace be upon us