Mendapat kunjungan dari seorang sahabat yang pakar dunia keuangan atau
dikenal dengan financial planer adalah sebuah kerinduan pribadi saya.
karena urusan keuangan pembagian portofolio saya sebelumnya semuanya
otodidak. Belajar sendiri. jadikehadiranya adalah pelajaran menambah
ilmu tersebut dengan cepat.
Memulai karir saya dari dunia
treasury, lalu investment banking, masuk dunia bisnis property, industry
dan perminyakan, menjadikan variant pengetahuan saya, walaupun cetek
namun cukup beragam.
Apalagi pengalaman bisnis yang mulai dari
trading ekport import, bermain didunia perkayuan saw mill, hingga retail
swalayan pernah saya lakukan. Sisi jasa, atau service juga tidak kalah
panjang dan beragamnya. Dan hal yang saya lemah adalah portofolio
keuangan pribadi.
merencanakan keuangan Ini harkatnya berbeda,
ini strateginya berbeda, ini tujuannya pun berbeda. Kalau anda bekerja,
tujuannya adalah untuk “survive” itu adalah awalnya. Survive adalah anda
bekerja untuk hidup dengan bisa memenuhi kebutuhan dasar sendiri.
makan, minum, sandang, papan, bahkan transportasi dan komunikasi
sekarang masuk di kebutuhan dasar. kebutuhan untuk survive.
dunia planer keuangan, tidak menolong banyak.
Dunia pra sejahtera atau anda kehidupanya masih di bantu orang lain
atau subsidi seperti dari orang tua atau sumber lain. Perencana keuangan
ngak bisa bantu.
Jika anda berpindah menjadi sejahtera, dimana
anda bisa survive berdasar kemampuan anda sendiri hal inipun perencana
keuangan belum membantu banyak. Namun ketika anda pindah ke sentosa,
dimana anda bisa mulai menabung, mengidupi orang lain seperti keluarga
anda maka pemahaman financial planer mulai di butuhkan.
Dulu saya tidak ada yang mengajari dimana dalam kehidupan kita bekerja atau saya lebih senang menyebutnya mencari uang.
O iya, urusan berangkat setiap pagi ini penting kita diskusi sebentar.
Setiap hari anda seperti halnya saya akan berangkat keluar dari rumah
untuk bekerja. Yang ujung-ujungnya adalah mendapat uang. Ada hal kecil
namun sangat besar impact nya yaitu apa mindset pikiran kita sewaktu
berangkat keluar dari rumah itu bisa menentukan apa yang terjadi hari
itu.
Apa yang kita katakana di saat berangkat keluar melangkah
bisa menentukan pengaruh kedepan yang sangat besar. Walau hanya dari
sekedar perkataan.
Sewaktu anda pamit pada keluarga anda, anda
mengatakan..”saya berangkat kerja dulu ya!” hal itu ‘commond” umum dan
banyak yang mengatakan hal itu baik diucapkan atau di bisikan dalam
hati. Dan kalimat ini yang bagi saya bisa memiliki “impact” besar dan
kecilnya apa ayng akan di dapat di hari tersebut.
Sejak lama saya
sudah tidak mengucapakan kata-kata itu tetapi saya mengiucapakan,
..”saya cari uang dulu ya!”..ayah berangkat ya, biasa cari uang. Kalimat
ini mungkin kecil, namun pada dasarnya dikepala saya memang berangkat
itu bukan kerja, ya main, ya seneng-seneng, ya ketemu orang, mengatur
team , meeting, diskusi, meng-ide, dan lain sebagainya yang menurut saya
bukan kerja. Apa aja cara uang bisa di datangkan. Itu versi saya loh.
Dan itu saya lakukan sudah lama, karena menurut saya begitu kita
mengatakan mencari kerja, atau kerja dulu ya itu yang kita dapat.
Semesta itu simple, sederhana. Hanya me-respond apa yang diinginkan oleh
manusia. Jadi saya sederhanakan saja prosesnya.
Lalu masalah
portofolio keuangan? Hingga saat ini 20% tabungan saya ada di bursa
saham. Sejak saham PT singer di tahun 90 an saya pertama bveli dan
sekarang sudah delisting hilang dari bursa, hingga saham unilever yang
saya masih pegang sejak 10 tahun yang lalu sebagai saham blue chip
jangka panjang saya masih up date dengan pasar saham tersebut.
Lalu sebagian lagi saya percayakan dengan deposito investasi dengan repo
saham. Dengan jaminan saham, bunganya di atas deposito bisa dua kali
lipat namun tetap ada resiko. Ketajaman menganalisa saham jaminan lah
menentukan sukses tidaknya potofolio tersebut.
Dan kehadiran
pakar keuanganan sahabat saya ini saya perlukan karena dia mengenal
banyak instrument keuangan lainnya. Sahabat saya ini beda dengan
prencana keuangan lainnya yang hanya focus asuransi, bahkan 80% otak
perencana keuangan adalah asuransi monded, sahabat saya yang irit
rambutnya ini beda, dia faham pajal, faham banyak instrument funding
sehingga berdiskusi dengannya saya banyak dapat pencerahan.
Mas masih mencari funder buat melakuakn mezzanine fund? Kalimat itu dia buka ketika duduk di depan meja kerja saya.
Saya jawab, sudah 3 bulan ini mas isinya kerjaan saya 70% ya itu, jawab saya
Berapa bersar dan berapa lama? Bisa non cash? Tanya nya kemudian
Bisa, malah saya sangat senang kalau SKBDN atau SBLC dari pada cash
facility, saya jawab dengan menyodorkan executive summary proyek
tersebut.
Jaminanya apa mas? Dia bertanya lagi
Saya jawab,
saya tidak ada banyak jaminan jadi proyek itu sendiri jaminanyya jadi
share participation saja yang saya bisa tawarkan.
Dia
mengangguk-anguk kepalanya sambil membaca summary tersebut. Allau saya
sekarang yang bertanya, tumben nih mampir ke kantor tua saya ini, ada
info-info apa yang mau di bagikan kepada saya?
Dia tersenyum
sambil berkata, iya , ini mas, banyak pertanyaan dikepala saya tentang
“crowd funding” nah salah satu proyek mas yang 6 bulan lalu yang sama
mas kirdi katanya pakai stratetgi crowd funding. Bisa saya di ajari?
..saya tertawa, dan menjawab..mas urusan mezzanine fund ini dulu deh.
Dalam bisnis ada hal penting dan genting. Yang crowd funding itu
penting, tapi yang mezzanine fund genting. Jadi bagaimana kita
selesaikan yang genting dulu. # may peace be upon us