Rabu, 28 Oktober 2015

KERJA OTAK URUT KACANG



ORANG YANG TIDAK KREATIF BUKANLAH SEORANG YANG TIDAK BISA BERFIKIR, TETAPI   ORANG YANG BERHENTI BERFIKIR
 
Inilah kalimat yang akhirnya mengawali tulisan saya. Karena mendadak saya menjadi tidak bisa menulis. Mendadak menjadi tidak ada ide, tidak kreatif. Jangankan menuliskan pendapat atau opini bahkan menulis ulang perjalanan hidup masa lalu saja banyak lupanya. Banyak rekan bertanya kapan cerita grand theft oto dilanjutkan. Saya jawab minggu depan. Lalu minggu depan berlalu, yang ternyata saya belum juga menuliskannya. Sudah berapa hari duduk di depan laptop dan belum keluar juga tuh mau menulis apa. Kalau kerjaan dijadikan alasan kayaknya nggak juga. Kalau sibuk dari dulu juga sibuk. Namun setelah melihat ke dalam, ke diri sendiri, ternyata lagi terlalu banyak hal berseliweran di dalam kepala. Nah, ini kayaknya biang masalahnya.
Otak manusia hanya bisa memikirkan satu hal saja. Sistem otak adalah queing atau antrean. Jadi kalau informasi masuk dalam otak dalam saat bersamaan, maka sistem di otak akan mengaturnya urut kacang yang lainnya mengantre di belakang. Otak hanya mempunyai satu tempat, itu kodratnya.
Lalu, kalau informasi membanjir secara alami otak akan jammed atau macet, seperti leher botol, botlle neck. Semakain dewasa manusia karena perjalanan hidupnya, maka manusia belajar melakukan manajemen pikiran. Pendewasaan perjalanan hidup akan memilah informasi otak tersebut berdasarkan :
1. urgent-important , atau penting dan harus disegerakan
2. urgent-not important, atau penting namun tidak perlu disegerakan
3. not urgent - important, atau tidak penting namun disegerakan
4. not urgent - not important , atau tidak penting dan tidak perlu disegerakan
Nah, di sini otak manusia membedakan sukses tidaknya jalan kehidupan seseorang, bahagia tidaknya pilihan hidupnya, sehat tidaknya jasmani seseorang dan lain sebagainya.
Anda bisa bayangkan, seorang yang menganggap semua hal dalam kehidupan ini tidak penting dan tidak disegerakan sebagai gaya dia berfikir. Orang ini akan menjadi pemalas, cuek, tidak simpatik, tidak punya passion. Inilah gaya not urgent not important.
Adakah Anda mengenal orang yang mementingkan hal yang kecil-kecil, sweat the small stuff, berkeringat hanya untuk hal-hal yang kecil? Membicarakan aib orang lain, ke salon seminggu tiga kali, bolak-balik hanya merapikan ruangan, berjam-jam di depan TV dengan remote di tangan, up date status fb twiter sehari sepuluh kali hanya menulis, “Si kakak jangan ganggu dede dong,” lalu satu jam kemudian, “Dede sudah mandi, manis sekali,” lalu satu jam kemudian, “Ehhmm masak apa ya?” lalu satu jam kemudian, “Sinetron seru, saya deliver Mc D aja deh,” semua ada di statuuuuus!!! Inilah type not urgent but all important.
Atau seperti kejadian saya akhir-akhir ini. Semua penting semua disegerakan. Urusan keluarga, urusan anak, urusan kantor, urusan teroris, urusan mengajar corporate, urusan bisnis.... saya perlakukan sejajar, semua penting, semua harus saya segerakan. Saya jadi kram otak. Otak jadi macet, otak jadi nggak kreatif. Ternyata saya bukan superman. Perlu quiting mind. Perlu me-zero mind-kan pikiran sebentar. Ternyata saya salah mengelola pikiran.
Seharusnya semua penting namun tidak perlu disegerakan. Seharusnya all important namun not urgent. Semua penting lalu diatur berdasar skala prioritas. Sehingga secara waktu dan kepentingan bisa tepat. Misalnya uang bulanan listrik di tanggal 20 sudah disisihkan di awal bulan sehingga nggak gedebukan di batas akhir pembayaran. Mencatat jauh -jauh hari jadwal olahraga sehingga di awal bulan sudah tahu hari apa saja ber-joging misalnya. Dan pastinya, masih banyak lagiyang harus saya urut kacang dalam jadwal hidup saya kedepan.