ORANG YANG TIDAK KREATIF BUKANLAH SEORANG YANG TIDAK BISA BERFIKIR,
TETAPI ORANG YANG BERHENTI BERFIKIR
Inilah
kalimat yang akhirnya mengawali tulisan saya. Karena mendadak saya menjadi tidak
bisa menulis. Mendadak
menjadi tidak ada ide, tidak kreatif. Jangankan menuliskan pendapat atau opini
bahkan menulis ulang perjalanan hidup masa lalu saja banyak lupanya. Banyak
rekan bertanya kapan cerita grand theft oto dilanjutkan. Saya jawab minggu depan. Lalu minggu depan berlalu, yang ternyata saya belum juga
menuliskannya. Sudah berapa hari duduk di depan laptop dan belum keluar juga tuh mau
menulis apa. Kalau kerjaan dijadikan alasan kayaknya nggak juga. Kalau sibuk
dari dulu juga sibuk. Namun
setelah melihat ke dalam, ke diri
sendiri,
ternyata lagi terlalu banyak hal berseliweran di dalam kepala. Nah, ini kayaknya biang masalahnya.
Otak
manusia hanya bisa memikirkan satu hal saja. Sistem otak adalah queing atau antrean. Jadi kalau informasi masuk dalam
otak dalam saat bersamaan, maka sistem di otak akan mengaturnya “urut kacang” yang lainnya mengantre di belakang.
Otak
hanya mempunyai satu tempat, itu kodratnya.
Lalu, kalau informasi membanjir secara
alami otak akan jammed atau macet, seperti leher botol, botlle neck. Semakain dewasa manusia karena
perjalanan hidupnya, maka manusia belajar melakukan manajemen pikiran. Pendewasaan perjalanan hidup akan
memilah informasi otak tersebut berdasarkan :
1.
urgent-important , atau penting dan harus disegerakan
2.
urgent-not important, atau penting namun tidak perlu disegerakan
3.
not urgent - important, atau tidak penting namun disegerakan
4.
not urgent - not important , atau tidak penting dan tidak perlu disegerakan
Nah, di sini
otak manusia membedakan sukses tidaknya jalan kehidupan seseorang, bahagia tidaknya pilihan hidupnya, sehat tidaknya jasmani seseorang dan
lain sebagainya.
Anda
bisa bayangkan, seorang yang menganggap
semua hal dalam kehidupan ini tidak penting dan tidak disegerakan sebagai gaya
dia berfikir. Orang
ini akan menjadi pemalas, cuek,
tidak simpatik,
tidak punya passion. Inilah
gaya not urgent not important.
Adakah
Anda mengenal orang yang mementingkan hal
yang
kecil-kecil, sweat the small stuff, berkeringat hanya untuk hal-hal yang kecil? Membicarakan aib orang lain, ke
salon seminggu tiga kali, bolak-balik hanya merapikan ruangan, berjam-jam di
depan TV dengan remote di tangan,
up date status fb twiter sehari sepuluh kali hanya menulis, “Si kakak jangan
ganggu dede dong,” lalu satu jam kemudian, “Dede sudah mandi, manis sekali,”
lalu satu jam kemudian, “Ehhmm masak apa ya?” lalu satu jam kemudian, “Sinetron seru, saya deliver Mc D aja deh,” semua ada di statuuuuus!!! Inilah type not urgent but all
important.
Atau
seperti kejadian saya akhir-akhir ini. Semua penting semua disegerakan. Urusan keluarga, urusan anak, urusan
kantor, urusan teroris, urusan mengajar corporate, urusan bisnis.... saya perlakukan sejajar, semua penting, semua
harus saya segerakan. Saya
jadi kram
otak. Otak
jadi macet, otak jadi nggak
kreatif. Ternyata
saya bukan superman. Perlu
quiting mind. Perlu
me-zero mind-kan
pikiran sebentar. Ternyata
saya salah mengelola pikiran.
Seharusnya
semua penting namun tidak perlu disegerakan.
Seharusnya
all important namun not urgent. Semua
penting lalu diatur berdasar skala
prioritas. Sehingga
secara waktu dan kepentingan bisa tepat. Misalnya uang bulanan listrik di
tanggal 20 sudah
disisihkan di awal
bulan sehingga nggak
gedebukan di batas akhir pembayaran. Mencatat jauh -jauh hari jadwal olahraga sehingga di awal
bulan sudah tahu hari apa saja ber-joging misalnya. Dan pastinya, masih banyak lagiyang
harus saya urut kacang dalam jadwal
hidup saya kedepan.