“Pak, bisnis sekarang lagi sunrise?”, mas Fandi Hernanto adalah seorang
yang sangat antusias dalam belajar bisnis. Kami sering berbicara via
chat line. Seperti pagi ini ia menyempatkan menyapa saya. saya jawab : “Binsis makanan , start up e commerse , dan bisnis retail mas.”
Lalu ia melanjutkan pertanyaannya : “Bagaimana cara tahu ini bisnis lg sunrise atau sunset pak?”
“Data statistik pasar + berkumpul sama pelaku nya”, saya jelaskan
sebentar, bagi sahabat sebagian pasti mengenal kebiasaan saya yang
menggilai data statistic dan observasi psikologi. Tentunya keduanya yang
ada hubungan dengan bisnis. Kebetulan saya ada sahabat di Bloomberg.
Data statistic market dan bisnis saya valid. Bahkan infromasi dari
perilaku pasarnya sendiri yang saya dapat membandingkan dengan data
statsitik tersebut.
Contohnya misalnya data statistic quarter
pertama tahun 2015 ini. Penjualan property turun 50%. Penjualan
kendaraan bermotor (mobil & motor) turn 16% di banding tahun lalu
quarter pertama. Bisnis nikel drop 120%. Keuntungan/laba bank papan atas
di quarter pertama tahun 2015 ini dibanding tahun lalu turun hingga
90%.
Data itu valid dan dari data itulah saya baru melakukan tindakan.
Sebelum data quarter 1 tahun 2015 maka saya ingat sekali trend tersebut
“terasa mulai pertengahan tahun 2014. Karena saya berdiskusi langsung
dengan pemainnya. Saya berdiskusi dengan direksi bank BCA, diskusi
dengan sahabat saya yang country manajer Citibank, diskusi dengan
petinggi astra, juga diskusi dengan pemilik beberapa usaha tambang
seperti nikel, pasir koarsa, yang selalu saya lakukan disela-sela
kesibukan mereka dengan kalimat undangan, brader..kapan breakfast
diskusi kita boleh kita adakan? Minggu depan bisa? Kalimat undangan
breakfast meeting atau lunch ini lah menjadi kebiasaan saya selama
tahunan.
Dari mereka dari getaran vibrasi mereka para pelakua
bisnis tersebut, saya bawa dalam RUPS holding di tahun 2014 kami
memutuskan melakukan “hibernate” sejak bulan oktober 2014. Kami akan
diam selama 6 – 9 bulan. Persis seperti beruang kutub memasuki masa
musim dingin. Makan banyak, terus diam.
Sejak September oktober
siap-siap dan melaklukannya di bulan November. Tidak melakukan bisnis
baru. Hanya konsolidasi, mengurangi gerak, mengurangi karyawan kontrak.
Tidak ada aktifitas non bisnis. Diam. Dan ternyata keputusan tersebut
80% benar kalau melihat data quarter pertama tahun 2015 ini. Saat ini
sekarang dimana undangan RUPS hadir di depan saya untuk saya diminta
menyiapkan data di akhir bulan mei untuk paparan apa rencana kedepan.
Saya pastinya sudah punya rencana, yang pagi ini sedang saya siapkan
paparannya.
Kembali kepertanyaan mas Fandi, saya melanjutkan
jawaban saya kepadanya. “Mas..bisnis itu bukan "apa" yg dikerjakan,
tetapi "siapa" yang mengerjakan”.
Yang di jawab olehnya, “Berarti
cara terbaik itu mengkombinasikan antara bisnis yg lagi sunrise sama yg
lagi sunset ya pak.. Oh ya cara mengetahui bisnis yg blue ocean
bagaimana pak?”
Saya jawab chat nya: “blue ocean ngak punya
competitor. bisnisnya baru dan unik. baik jenis nya juga pasarnya
terkadamg tidak ada. Pemain blue ocean menciptakan pasar. Mohon
diperhatikan, “pasar tidak ada” belum tentu kebutuhan tidak ada.
pebisnis yang mumpuni itu melihat "kebutuhan" seseroang. baru
menciptakan pasar. kalau ngak ada kebutuhan, lupakan saja. itu buka blue
ocean, tapi black ocean”.
Pertanyaan diawal kalimatnya sengaja
saya tidak jawab, yaitu pertanyaan “cara terbaik adalah kombinasi
sunsire sama sunset”. Karena saya ingin mas Fandi menjawabnya sendiri.
biar melakukan perenungan dan action nya atas teorinya tersebut.
Mas Fandi melanjutkan pertanyaannya, “Strategi pak wowiek kalau dapat
peluang tapi disana pak wowiek tidak menguasai bidangnya bagaimana? Cari
orang ahli?
Saya jawab, “mas, saya taat sama duit mas. selama
kerja tersebut akan "menghasilkan" saya pasti masuk walau saya tidak
faham. saya sabar untuk belajar. saya tidak taat pada jenis usaha
tertentu atau kerja tertentu. kalau ada pilihan tidak kerja dan dapat
uang pasti itu saya kerjakan”.
Diapun memberikan pernyataan, “Lebih ke fleksibel dan mau belajar ya pak”
Saya jawab, “ kira-kira demikian mas, seperti saat ini saya lagi
belajar start up e commerse, sudah 1 tahun belum beta test juga, belum
test run juga. Tiap hari ada kali 2-3 jam selama 1 tahun ini otak saya
muter-muter terus di bidang ini. Dari mencari bacaan buku, nonton
dokumentari film, diskusi dengan pakar, pemain pebisnisnya, pemakai
aplikatornya semua saya pepet terus. Makin kesini sih makin ngerti, Cuma
kalau di bilang pinter ya ngak juga, masih jauh mas. Wassalam”.
Maaf diskusi singkat ini saya buatkan tulisan untuk para sahabat. Ini
adalah dialog pagi-pagi tadi di hari minggu dimana mas Fandi Hernanto
chating dengan saya di FB . Beliau seorang pembelajar sejati dan seorang
yang merangkak dari bawah dimana saat ini sedang menulis sejarah
hidupnya sendiri dalam membangun kemapanan ekonomi. Diksusi singkat saya
up load saja di status, semoga berkenan. #may peace be upon us