Rabu, 28 Oktober 2015

PEMOGRAMAN OTAK



Karena tugas, saya kemungkinan besar tidak sempat membuat status di FB untuk beberapa hari ke depan. Seperti yang saya sudah tuliskan beberapa minggu yang lalu,setelah mencoblos pilkada maka saya take off perjalanan panjang dan pastinya FB nggak ke-up date lama.
Untuk mengisi waktu tersebut perkenankan saya memberikan sedikit metode pemrograman otak yang mudah-mudahan bisa menjadi manfaat. Saya selalu menggunakannya dalam setiap saat bahkan sudah nempel karena saking sering dan selalu saya pakai. Keilmuan ini telah banyak ditulis di buku-buku aplikasi psikologi, self help dan sebagian besar buku-buku best seller. Bahkan di buku Blink karya Malcolm Gladwell ditulis sangat rinci.
Saya akan memberi sedikit ilustrasi, ini adalah sebuah metode yang dirancang oleh psikolog cemerlang John Bargh yang bekerja sama dengan beberapa mitra di New York University di mana salah satunya adalah Prof Stadler dosen dan mentor saya yang juga memperkenalkan saya pada John sewaktu menuntut ilmu di San Fransisco State University akhir tahun 1980-an. Dia selalu dengan bangga menceritakan kesuksesan “Bargh Hallway” teknik yang cemerlang ini.
Jadi bayangkan Anda saya berikan secarik kertas. Kertas tersebut berisi lima buah kata acak. Anda disarankan untuk membentuk kalimat dengan menggunakan empat kata tersedia.
01. dia merah khawatir pakaian mengenakan
02. bola layu di lapangan anak-anak main
03. jambu keriput pohon berbuah mulai
04. lelah datang bali dari tamasya
05. sepatu buang rusak yang tua
06. pasien dokter sakit datang pulang
07. yang pemandangan indah gunung kesepian
08. gumpalan tertiup awan angin memutih
Mudah dipahami, bukan? Namun tidak pada kenyataannya. Sehabis mengisi uji tulis tersebut percayalah Anda akan berjalan pulang lebih lambat dibandingkan ketika datang. Dengan uji ini saya mempengaruhi self talk dan perilaku Anda.
Bagaimana caranya? Coba perhatikan lagi daftar di atas. Di situ saya menebar kata-kata tertentu, khawatir, layu, keriput, lelah, tua, sakit, kesepian, memutih. Benar, kata-kata tersebut tidak dipakai di dalam Anda membuat kalimat. Dalam membuat kalimat Anda menggunakan conscious Anda, sementara sub conscious mencatat semua.
Tulisan ini membuat komputer besar di kepala Anda berfikir bahwa Anda menjadi orang yang lanjut usia atau orang yang sedang sakit, rentan, rapuh. Bagian ini tidak memberitahu bagian otak yang lain tentang informasi yang tiba-tiba dirasakan. Otak menyimak pembahasan seakan sedang sakit yang mendalam. Ketika Anda menyelesaikan tugas di atas dan beranjak pulang, Anda tiba-tiba berperilaku seperti orang sedang sakit. Anda berjalan pelan-pelan.
Dalam kesempatan lain John Bargh melakukan ekperimen yang banyak ditulis di berbagai buku seperti hal ini, sekelompok mahasiswa dibagi dua kelompok. Masing-masing mengisi kertas uji seperti di atas yang mereka kerjakan kurang dari lima menit. Kelompok pertama ia memberikan kata kasar, ganggu, serang, berani, marah. Pada kelompok kedua diberikan kata-kata pertimbangan, sabar, menghargai, kasih, sopan, hormat.
Selesai mengisi kertas uji mereka diperintahkan mengumpulkan kertas tersebut di ujung hallway atau gang yang berjarak empat puluh meter. Ada kamera tersembunyi mengikuti gerak mereka sehingga ke ruangan tempat menyerahkan hasil uji. Di mana di ruang tersebut semua orang sibuk dan tidak mengetahui ada yang hadir karena memang mereka bagian administrasi sekolah yang tidak diinformasikan tes ini.
Pada rekaman video dalam perjalanan sepanjang hallway kelompok pertama sudah menunjukkan tindakan yang kasar, gerak tubuh yang aktif. Begitu sampai tempat penyerahan kertas uji dan tidak ada yang peduli rata-rata tidak sampai lima menit mereka sudah mulai agresif seperti mengumpat atau marah.
Pada kelompok dua bahkan terdapat data yang di luar perkiraan, gerakan mereka di hallway santai dan hingga hampir sepuluh menit MENUNGGU ternyata 82 persen peserta tidak beranjak, diam dan tidak menyela sama sekali!
Teknik penulisan dalam status saya selalu menggunakan teknik priming John Bargh tersebut. Dan jangan heran kalau banyak hal yang Anda rasakan bukan kebiasaan Anda mendadak menjadi perilaku baru. Dan saya mohon maaf sebesar-besarnya namun garansi, tidak ada satu program pun yang negatif. Semua hal yang umum dan positif, sekali lagi mohon maaf. Tidak ada satu tulisan saya yang tidak saya baca ulang berkali-kali. Ini hanya untuk memastikan teknik penulisannya akan membuat efek semangat berbisnis, membina keluarga bahagia dan menjaga kesehatan. Percaya saya. Hanya tiga hal itu yang saya tuliskan dan sandikan di dalam semua tulisan saya. Enscripted tulisannya jelas dan Anda sekarang pun setelah membaca tulisan ini pasti lebih merasanya lagi. Coba baca ulang semua tulisan saya di timeline FB sejak awal dulu atau tiga bulan terakhir, ikuti aliran dan alurnya. Percaya saya, ketiga hal tersebut mengalir kental di dalam tulisan-tulisan tersebut.
Saya sangat terhormat sekali jika para sobat menyempatkan membaca ulang seratus tulisan status saya terakhir tersebut, dan memberi efek bermanfaat buat Anda.
Demikian sedikit info mudah-mudahan menjadi manfaat untuk kita bersama.